Radar Banyuwangi 28 Septemeber 2011

Page 7

38

Rabu 28 September 2011

GALIH COKRO/RaBa

BERBAKAT: Fitriyanti Ayu Wulandari memperlihatkan kemampuannya bermain tenis meja.

Fitri-Sariyanto Wakili Jatim Tampil di Pekan Olahraga Pelajar Cacat tingkat Nasional

GALIH COKRO/RaBa

MULAI DIGALI: Tribun timur bagian selatan akan ditambah tribun berbentuk L. Pembangunan ini memakan biaya Rp 1,4 Miliar.

Penambahan Tribun Timur Dimulai BANYUWANGI – Teka-teki penambahan tribun timur Stadion Diponegoro Banyuwangi mulai menemukan titik terang. Setelah sempat terkatung-katung dalam pelaksanaan tender, proyek yang memakan anggaran APBD senilai Rp 1,4 miliar itu mulai dikerjakan kemarin. Posisi tribun yang mendapat prioritas pembangunan adalah tribun sisi timur bagian selatan. Proses pengerjaan kemarin dimu-

lai dengan menggali tanah untuk membuat pondasi cikal bakal tribun yang ada di sisi pintu keluar sebelah selatan. Menilik bentuk dalam pola yang ada dalam gambar, tribun yang akan dibangun itu berbentuk siku (L). Pembangunan ini merupakan tahap lanjutan dari pembangunan tribun stadion yang ada sebelumnya. Selama ini, Stadion Diponegoro hanya memiliki tribun di sebelah barat dan timur. Menanggapi dimulainya pemba-

ngunan tribun tersebut, Ketua DPRD Hermanto mengatakan bahwa ini merupakan jawaban atas kebutuhan masyarakat akan stadion yang representatif. Dia menilai kebutuhan mendesak dari stadion saat ini adalah soal tribun. “Untuk tahun ini tribun akan dibangun dan bentuknya siku atau L,” katanya. Soal kelanjutan pembangunan stadion itu sendiri, politisi asal PDIP ini siap mengakomodasi keinginan masyarakat untuk me-

miliki stadion yang layak. DPRD, menurut Hermanto, akan berusaha memasukkan anggaran pembagunan stadion setiap tahunnya. Dengan demikian, harapan masyarakat untuk memiliki stadion yang layak dan representatif bisa terwujud. Meskipun, karena terbatasnya anggaran, proses pembangunanya harus dicicil setiap tahun. “Kita akan berusaha untuk terus upayakan pembangunan stadion setiap tahunnya,” ujarnya. (nic/als)

BANYUWANGI – Keterbatasan bukan halangan untuk mengukir prestasi. Itulah yang menjadi pelecut semangat dua siswa sekolah luar biasa (SLB) asal Banyuwangi, Fitriyanti Ayu Wulandari dan Ahmad Sariyanto. Keduanya menahbiskan diri sebagai jawara Jawa Timur dalam gelaran Paralympic Committee of Indonesia (NPC) yang digelar di Bangkalan 23 hingga 24 September lalu. Fitriyanti dan Sariyanto mampu berjaya dalam gelaran even olahraga khusus penyandang cacat ini. Fitriyanti yang berlaga di nomor lari, lompat jauh, dan tenis meja membuktikan diri sebagai yang terbaik. Siswa SDLB A Negeri Banyuwangi itu menyabet seluruh gelar di nomor tersebut. Sukses Fitriyanti juga diikuti kontingen Banyuwangi lainnya, Ahmad Sariyanto. Turun di lari, lompat jauh, dan tolak

GALIH COKRO/RaBa

Ahmad Sariyanto

peluru, penyandang tuna rungu yang berstatus siswa SDLB Muhammadiyah Licin itu turut andil mengangkat nama Banyuwangi. Semua nomor yang diikutinya dilaluinya dengan kalungan medali. Atas prestasi tersebut, Fitriyanti dan Sariyanto dipastikan tampil di ajang Pekan Olahraga Pelajar Cacat tingkat Nasional. Even ini sendiri akan dilaksanakan pada 16 hingga 22 Oktober mendatang di Riau. “Mudah-mudahan ini bisa menjadi cikal bakal semaian prestasi seperti dicapai oleh Hisyam yang bisa melaju hingga tingkat internasional,” harap Atfal Fadholi, Ketua Kontingen Banyuwangi. (nic/als)

Baru Mendieta Direkom

GALIH COKRO/RaBa

IKUT BERLATIH: Mantan bomber Persitara Diego Mendieta (kanan) berebut bola dengan striker Persewangi M Ikrom Syafi’i. Mendieta hampir pasti membela Persewangi dalam kompetisi Divisi Utama.

BANYUWANGI – Latihan hari kedua skuad Persewangi di Stadion Diponegoro Banyuwangi kemarin lebih berwarna. Dibandingkan hari pertama yang diisi mayoritas pemain lokal, latihan yang dipimpin langsung pelatih kepala Yudi Suryata ini sekaligus diikuti tiga pilar asing. Mereka adalah mantan bomber Persitara Diego Mendieta, mantan pilar Gresik United Jorge Alberto Paredes, dan eks pemain Persibo Bojonegoro Victor Da Silva. Mereka tampak turut berlatih bersama Nurcahyo dkk dalam sesi latihan yang disaksikan puluhan pasang mata ini. Kehadiran tiga legiun asing ini pun langsung mengundang spekulasi terkait siapa yang akan menjadi bagian skuad The Lasblang. Sebab, selain nama sebelumnya Jorge Alberto Paredes, dan Victor Da Silva yang turut serta dalam latihan kemarin. Ada empat pemain asing yang beradu nasib. Yaitu Pedro Cesar Franko, Luis Eduardo da Silva, Nilson Chapparo, dan Asmoah. Namun, spekulasi siapa calon pemain asing pertama dalam sejarah Persewangi langsung dijawab Ketua Persewangi Nanang Nur Ahmadi. Tokoh MWCNU asal Rogojampi ini menegaskan bahwa sesuai hasil penilaian

pelatih hanya Diego Mendieta yang dinyatakan lolos seleksi. Ini artinya, peluang pemain asal Argentina ini untuk mengenakan seragam merah hitam lebih besar. Lalu, bagaimana dengan lainnya termasuk Jorge Alberto Paredes, dan Victor da Silva yang turut hadir dalam seleksi kemarin? Terkait Paredes, Nanang menyatakan bahwa pemain tersebut sudah bertatus milik tim lain. Dia datang ke Banyuwangi kapasitasnya hanya turut serta dalam latihan. Sedangkan untuk da Silva, meski belum mengenyam seleksi sebelumnya, dia masih dalam tahap pemantauan. Artinya, mantan pemain terbaik Divisi Utama musim 2009/2010 ini masih memiliki peluang bergaung dengan The Lasblang. Terkait hal tersebut, Nanang menyerahkan sepenuhnya kepada pelatih. “Sejauh ini baru Mendieta yang direkomendasikan untuk direkrut,” beber Nanang. Sedangkan nama-nama pilar asing lainnya yang turut dalam seleksi, Nanang memastikan bahwa mereka semua terbuang dalam tim. Selain nama skuad asing, sederet pemain kenyang pengalaman di Liga Indonesia seperti Modestus Setiawan dan David Ariyanto turut bergabung bersama Persewangi. (nic/als)

Banyuwangi Open Terakreditasi Nasional Diakui PP Pelti dan Raih Titel TDP BANYUWANGI – Rencana Pengkab Pelti Banyuwangi menggelar Banyuwangi Open Yunior (BOY) semakin mantap. Selain dipastikan akan diikuti oleh petenis yunior papas atas di tanah air, status kejuaraan yang dihelat Pelti mulai 1 November nanti ini juga

dipastikan lebih prestisius. Kepastian ini menyusul diakuinya kejuaraan ini oleh PP Pelti sebagai kejuaraan bertatus TDP (tenis diakui Pelti). Alhasil, animo peserta yang turun dalam even ini dipastikan sangat tinggi. Ini mengingat kredit poin dari status kejuaraan berstatus TDP yang membuat antusiasme peserta akan lebih tinggi. Pengurus Pelti Banyuwangi Edi Santoso mengatakan, even ini meru-

pakan kali pertama yang dihelat oleh Pelti Banyuwangi. Mengingat statusnya yang terakreditasi TDP, boleh jadi kejuaraan bertajuk BOY ini akan menjadi perburuan bagi peserta untuk turut tampil dalam ajang ini. Karyawan ASDP ini menuturkan, animo peserta akan sangat tinggi karena hasil kejuaraan ini sangat menentukan untuk peringkat atlet. Otomatis dengan penambahan poin,

peringkat atlet akan terkatrol. “Bila peringkat baik, maka atlet mudah tampil di even manapun,” katanya. Bagaimana dengan peluang petenis Banyuwangi? Edi menyatakan even ini menjadi ujian bagi petenis yunior Banyuwangi. Meski diakui peluang Banyuwangi untuk mencuri gelar tetap ada. Kategori usia 18 tahun dan 16 tahun menjadi andalan petenis lokal Banyuwangi untuk bebricara di ajang ini. (nic/als)

Istimewa

TANDING: Tim bola voli putra foto bersama sebelum pertandingan di Lapangan Ketapang Selection kemarin malam.

Babak Penyisihan Wajib Pakai Pemain Lokal Turnamen Bola Voli Ketapang Cup II KALIPURO - Gelaran turnamen bola voli Ketapang Cup II resmi dibuka 14 Sepember lalu di Lapangan Bola Voli Ketapang Selection, tepatnya di Terminal Sritanjung, Kecamatan Kalipuro. Turnamen bola voli yang merupakan kerjasama antara Polsek Kalipuro, Desa Ketapang, dan UPTD Terminal Sritanjung tersebut mulai memasuki babak penyisihan. Untuk tim putra dipertandingkan terlebih dahulu, sedangkan tim putri dipertandingkan mulai 5 Oktober nanti. Untuk tim putri, technical meeting akan dilaksanakan pada 30 Sepember mendatang di Balai Desa Ketapang. ”Dalam babak penyisihan tersebut setiap tim wajib memakai pemain lokal tanpa pemain sided (unggulan, Red ),’’ ujar

Ketut Sukandi, ketua panitia. Ketut Sukandi menambahkan, turnamen bola voli ini terselenggara atas dukungan dari mitra kerja. Di antaranya Semen Gresik, Green Diamont, Restoran dan Café Watudodol, Hotel Lingkar Ketapang, Banyuwangi Mulya Bahari, dan Putra Pandawa Persada. ”Terima kasih atas segala dukungannya. Sehingga turmanen ini bisa terselenggara dengan baik,’’ katanya. Dalam kesempatan tersebut, tidak lupa Ketut Sukandi, selaku ketua panitia, mengucapkan permohonan maaf kepada Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widiyatmoko yang juga ketua KONI Banyuwangi. Itu karena dalam acara pembukaan kemarin terjadi kesalahan teknis. ”Mohon maaf sebesarbesarnya kepada Bapak Yusuf Widiyatmoko. Semoga dalam acara penutupan nanti beliau bisa hadir,’’ harapnya. (adv/als)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.