WAWASAN 14 Juni 2013

Page 16

Pantai Tegalkamulyan akan Dipercantik

Jumat Wage, 14 Juni 2013

CILACAP- Keberadaan objek wisata di Kabupaten Cilacap terus dibenahi dengan penambahan sejumlah fasilitas baru. Di antaranya adalah Pantai Tegalkamulyan yang berada di Jalan Kalimantan, Cilacap tengah. Pembenahannya dengan penambahan fasilitas lampu penerangan untuk mempercantik pantai tersebut. ■ ady-Tj

Rumah Kepala DBMP-ESDM Digeledah Kejati JEPARA- Tim Kejati (Kejaksaan Tinggi) Jawa Tengah melakukan penggeledahan di rumah Kepala DBMP-ESDM (Dinas Bina Marga, Pengairan, Energi Sumber Daya Mineral) Jepara, Edi Sutoyo. Penggeledahan ini dilakukan terkait kasus korupsi Proyek jalan di DCTRK dan DBMP-ESDM Tahun 2012. Penggeledahan ini dilakukan sekitar jam 22.00 sampai 24.00 WIB, di rumah Edy Sutoyo yang berada di Desa Ngabul, Tahunan, Jepara, Rabu (12/6) malam.

TERPEROSOK : Truk Nopol K-1789-BB yang terperosok lubang meenyebabkan macet berjam-jam jalur Blora-Purwodadi-Semarang. ■ Foto : Wahono-Tj

Truk Terperosok, Blora-Purwodadi Macet BLORA– Jalur Blora-Purwodadi Kamis (13/6) kemarin macet berjam-jam. Berbagai kendaraan roda empat jenis truk berat/tronton, bus, mobil pribadi dan sejenisnya dari dua arah, terjebak di titik macet di timur Ngawen, Blora, akibat terperosoknya sebuah truk tronton bermuatan air mineral, dengan posisi roda kiri truk, baik depan maupun belakang tertanam di kubangan tanah berlumpur. ‘’Semua jenis kendaraan dari dua arah tidak bisa jalan, lokasi macet dekat tempatg penimbungan kayu (TPK) Perhutani, Ngawen, Blora,” ungkap Sriyono, warga Sukorejo, Kecamatan Tunjungan, Blora. Menurutnya, kejadian bermula saat truk Nopol K-1789BB berjalan dari arah barat

menuju Kota Blora. Namun truk mengangkut air mineral kemasan sekitar pukul 06.10 WIB terperosok di sebelah jalan yang sedang dilakukan perbaikan pengecoran mengharuskan kendaraan hanya bisa lewat separo badan jalan. Separuh badan jalan badan jalan itu tidak cukup, sehingga kendaraan berat masuk harus memakan jalan tak beraspal di samping jalan. Hujan yang sering mengguyur Blora membuat jalan tanah itu lembek. ‘’Saat melaju pelan di separuh badan jalan sisi kiri, truk terperosok dan posisi miring tidak bisa jalan,’’ kata Setiyono, warga Todanan. ■ Memutar Sopir truk mencoba meng-

gerakan kendaraannya, namun roda malah menancap ke tanah semakin dalam, akibatnya truk dan bisa begerak sama-sama sekali sehingga membuat jalur macet sepanjang sekitar tiga kiloometer, terlebih pagi hari puncak kepadatan. Truk seberat sekitar 36 ton itu semua isinya diturunkan, selanjtunya sejumjlah petugas mengisi kubangannyadengan batu besar dan batu grosok dan sekitar pukul 10:45 WIB roda truk kemudian bisa naik dan keluar dari lubang. Kasat Lantas Polres Blora AKP Budiarto, turun langsung untuk mempimpin pengamanan lalu-lintas. “Truk berhasil diangkat, dan sekitar pukul 10.45 jalur Blora-Purwodadi nomral,” jelasnya. ■ K.9-Tj

Berdalih Sembuhkan Stroke Sikat 41 Gram Perhiasan SRAGEN– Naas menimpa pasangan suami istri, Sukarmin (75) dan Tukiyem (50), warga Dukuh Pohireng, Desa Guworejo, Kecamatan Karangmalang, Sragen. Pasutri ini menjadi korban penipuan, berkedok memberi bantuan kesehatan penyembuhan stroke, Rabu (12/6). Dua orang pelaku tak dikenal itu, berhasil membawa kabur 41 gram perhiasan milik korban. Penipuan terjadi di rumah korban, sekitar pukul 13.00 WIB. Kedua pelaku berhasil menguras perhiasan yang ditaksir senilai Rp 15 juta. Korban didatangi dua pemuda tak dikenal, mengendarai motor Honda Vixion warna putih. Mereka mengaku dari dinas

pemerintah, menawarkan bantuan penyembuhan untuk korban yang menderita stroke ringan. Pasutri itu agak kaget dengan maksud kedua pelaku. “Mereka ngakunya tahu saya, dari Pak Carik. Tapi setelah kejadian, Pak Carik kami tanya, ternyata tak tahu-menahu,” ujar Tukiyem kepada wartawan, Kamis (13/6). ■ Perhiasan Dilepas Perempuan paruh baya itu menjamu mereka di ruang tamu, satu pelaku kemudian menyuruh suaminya ke kamar mandi dan mengelap tubuhnya dengan air hangat. Tukiyem dan suaminya menuruti permintaan pelaku, ikut menemani ke kamar mandi.

Saat di kamar mandi itulah, satu pelaku mencuri perhiasan yang disimpan di bawah kasur dan membawanya kabur. Perhiasan yang dibawa kabur pelaku, lima cincin, satu kalung dan liontin. Menuru korban, kedua pelaku berbadan kecil, rambut lurus dan berkulit hitam. Kapolsek Karangmalang, AKP I Ketut Sukarda, saat dihubungi kemarin mengaku belum ada laporan, terkait aksi penipuan tersebut. “Belum ada laporan. Kami masih pengamanan Pilkades di Kedungwaduk. Petugas di kantor juga belum menerima laporan,” ujarnya.■ K.25-Tj

■ Ketersendatan Elpiji

Sejumlah Pangkalan Diduga Nakal KUDUS– Kelangkaan elpiji 3 kg yang terjadi di wilayah Kabupaten Kudus beberapa waktu terakhir, disinyalir akibat ulah pangkalan nakal. Untuk itu, Dinas Perdagangan dan Pengelolaan pasar mengancam akan merekomendasikan kepada Pertamina untuk melakukan pemutusan hubungan usaha (PHU) terhadap pangkalan yang berbuat curang. ”Saat ini kami sedang menampung keluhan-keluhan masyarakat terutama terhadap pangkalan-pangkalan yang na-

kal. Jika memang indikasi tersebut benar, maka pangkalan tersebut akan kami rekomendasikan ke Pertamina untuk diPHU,” kata Kasi Perdagangan Dalam Negeri pada Dinas Perdagangan dan Pengelolaan Pasar, Sofyan Dzuhri, di sela-sela operasi pasar elpiji di wilayah Kecamatan Gebog, Kamis (13/6) kemarin. Diakui Sofyan, selama ini persoalan distribusi elpiji lebih banyak muncul dari pangkalan. Beberapa pangkalan bahkan diindikasikan menjual

elpiji ke pedagang keliling dengan harga lebih tinggi dibandingkan melayani kebutuhan masyarakat sekitar. ■ Operasi pasar Sementara, terkait pelaksanaan operasi pasar, menurut Sofyan dilakukan untuk mengendalikan harga. Operasi pasar tersebut diprioritaskan kepada pedagang-pedagang eceran. ”Prioritas kami memang pedagang eceran,” paparnya.■ tom-Tj

Dari rumah Edy Sutoyo, Tim Kejati Jawa Tengah membawa satu kardus dokumen. Menurut Kasie Pidsus Kejaksaan Negeri Jepara, Sunarno SH., pemeriksaan di rumah Edy Sutoyo dilakukan terakhir kali setelah Tim Kejati Jateng melakukan penggeledahan rumah Jarwo salah satu staff di DBMP-ESDM Jepara, di desa Kuwasen dan Hariyanto yang merupakan rekanan di Kuwasharjo, Kuwasen, Jepara. “Penggeledahan di tiga ru-

mah tersebut dilakukan mulai jam 14.00 WIB sampai 24.00 WIB. Dari rumah Heriyanto, Tim Kejati membawa 3 kardus dokumen, sementara di rumah Jarwo dan Edi Sutoyo membawa masing-masing 1 kardus dokumen,” ujar Sunarno, Kamis (13/6). Sunarno yang juga menjadi bagian dari Tim Kejati Jateng menyatakan, baik Jarwo maupun Edy Sutoyo sangat kooperatif dalam memberikan keterangan dan melayani tim yang

datang. Dari rumah kedua orang ini, Tim Kejati Jateng menyita dokumen penting seperti suratsurat kendaraan, sertifikat tanah, tabungan dan dokumen lainnya. Sedangkan di rumah Hariyanto disita dokumen-dokumen berkaitan dengan proyek. ■ Belum Diakhiri Tim Kejati Jateng sendiri masih belum dipastikan apakah akan mengakhiri pemanggilan terhadap sejumlah PNS yang terkait dalam beberapa kasus korupsi di Jepara. Sejak sebulan terakhir, Tim Kejati memang berada di Jepara untuk melakukan serangkaian pemeriksaan terhadap beberapa PNS terkait adanya proyek-proyek bermasalah di Jepara. “Sesuai jadwal sudah selesai kemarin (Selasa 11/6), red). Namun saya juga belum bisa memastikan apakah pemanggilan akan sudah selesai. Kami juga masih menunggu,” ujar Sunarno SH.■ dis-Tj

■ Kasus Proyek DCKTRK

Kejati Tetapkan 2 Tersangka Baru JEPARA- Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Tengah menetapkan dua tersangka baru sejak Kamis (13/6), kaitanya dengan Kasus Proyek DCKTRK (Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kota) Jepara 2012. Dua tersangka baru ini masing-masing berinisial HYT dan AF. Namun demikian pihak Kejati masih belum memberikan informasi lengkap mengenai identitas sebenarnya dari dua tersangka baru ini. Kepala Kejaksaan Negeri Jepara, M Ali Nafiah Pohan melalui Kasipidsus Sunarno, menyatakan sebelumnya Kejati Jawa Tengah telah menetapkan satu tersangka atas proyek yang didanai Bantuan Provinsi Jawa Tengah tersebut, yakni

atas nama Hadir. Dari tiga tersangka yang sudah dinyatakan Kejati Jawa Tengah, HYT merupakan rekanan yang mengerjakan proyek tersebut. “Sedangkan AF yang hari ini ditetapkan juga sebagai tersangka merupakan pegawai di lingkungan DCTRK Jepara. Indentitas lengkap belum bisa kami utarakan dalam kesempatan ini,” ujar Sunarno SH., Kamis (13/6). Menurut Sunarno, dua tersangka baru memang masih diinisial karena saat ini masih dalam proses pendalaman. Sedangkan Hadir, memang sudah dipastikan menjadi tersangka melihat bukti-bukti yang sudah ada.

■ Periksa Mendalam Sementara itu. Kasie Penerangan Hukum Kejati Jawa Tengah, Eko Suwarni saat dihubungi wartawan juga menyatakan belum bisa memberikan keterangan mendetail mengenai siapa dua inisial tersebut. Menurutnya sampai saat ini dua tersangka baru tengah diperiksa lebih mendalam. Dalam beberapa bulan terakhir, Kejati Jawa Tengah memang melakukan serangkaian pemeriksaan atas beberapa PNS di lingkungan DCTRK dan Pemkab Jepara. Pemeriksaan ini berkaitan dengan adanya dugaan penyelewengan Proyek Bantuan Provinsi Jawa Tengah di tiga lokasi di Jepara. ■ dis-Tj

Longsor Jalan Sudarman Kian Parah BLORA– Longsor di ujung ■ Proses Lelang tarisnya H Syamsul Arief, utara Jalan Sudarman Blora Dinas Pekerjaan Umumj membenarkan muncul lubang semakin parah. Titik longsoran (DPU) Kabupaten setenpat baru di badan jalan dekat jemyang berdekatan dengan jem- juga sering melakukan per- batan Grojogan tersebut akibat batan Grojogan, Kamis (13/6), baikan dan perawatan, namun ambrolnya saluran air di basemakin curam dan meman- sering sekali badan ambles ga- wah jalan tersebut. jang lebih dari 20 meter, me- ra-gara tanahnya ambrol. Saat Dia menambahkan, untuk makan badan jalan dan ber- ini saja sudah ada beberapa perbaikan awalnya dianggarbahaya sehingga ditutup untuk titik jalan yang sudah ambles kan sekitar Rp 500 juta, namun semua jenis kendaraan roda karena tanah di bawahnya am- karena kondisi longsor sangat empat. bles, dan membuat membuat serius, akhirnya disepakati Tidak hanya longsor dan jalan ini selalu bergelombang. anggaran pada APBD 2013 ini badan jalan ambrol, kawasan Pelaksana tugas (Plt) Kepala berjumlah Rp 700 juta lebih, jalan bersejarah itu juga mulai Dinas Pekerjaan Umu (DPU) H dan kini sedang dilakukan ambles dan retak-retak di se- Bodan Sukarno melalui sekre- persiapan lelang.■ K.9-Tj julah titik sisi timur men-capai puluhan meter, selain itu ambrol susulan juga terjadi sisi timur di pinggir sungai. ‘’Longsor semakin parah, tidak saja di dekat jembatan Grojogan, tebing timur juga longsor, jadi kalau tidak segera diperbaiki jalan ini bisa putus total,’’ tandas Anrianto Wiguna, warga Kelurahan Kunden, Kecamatan Blora Kota. Pantauan koran Wawasan, terlihat setelah badan jalan mengalami longsor baru, jalan ditutup untuk roda empat pada ujung utara dan selatan dekat gapura masuk Taman Tirtona. Jika sebelumnya masih sering ada kendaraan roda empat atau lebih nekat lewat, MELEBAR : Longsor di jembatan Grojogan, Jl Sudarman Kota Blora, saat ini hanya roda dua yang kian melebar dan tertutup untuk kendaraan roda empat. ■ Foto : diperbolehkan masuk jalan itu. Wahono-Tj

Pusat Kuliner di Mertoyudan Hapus Kesan Kumuh

PERLU PROMOSI : Diperlukan media promosi dan sosialisasi agar pusat kuliner di Mertoyudan dan Mendut dapat dikenal masyarakat luas. ■ Foto : Tri Budi Hartoyo-Tj

MUNGKID- Inisiatif Pemkab Magelang menempatkan pedagang kaki lima (PKL) di satu kawasan pusat kuliner, seperti Mertoyudan Corner dan Mendut Corner, mendapat respons positif ratusan PKL. Mereka merasa senang bisa beraktivitas di tempat permanen, tanpa dihantui rasa was-was bakal terkena gusuran sejak 18 Mei lalu. Berfungsinya dua tempat pusat kuliner tersebut praktis menghapus kesan kumuh kawasan yang dulu dijadikan pangkalan para PKL yang menawarkan dagangan berupa makanan dan minuman. Pusat kuliner itu dibangun

di area sekitar 5.000 meter persegi, ditempati sekitar 70 PKL yang menawarkan jenis masakan bervariasi. Namun, setelah satu bulan beraktivitas di pusat kuliner tersebut, para PKL mengaku belum merasakan dampak signifikan. “Belum banyak pembeli yang mampir. Mungkin masih baru, sehingga belum tahu ada pusat kuliner di sini,” kata Sugiarti (40), pedagang sup buah di sisi tenggara Mertoyudan Corner. Keluhan sama diutarakan Samsudin, Ketua Paguyuban PKL di Mendut Corner. Lokasinya memang cukup baik

dan strategis karena berada di tepi jalur wisata YogyakartaBorobudur. Tapi sejak tiga pekan menempati pusat kuliner itu, masih sepi pengunjung. Pemasukan 40 pedagang masih minus serta mempunyai beban membayar rekening listrik PLN dan air PDAM. ■ Publikasi Menurut Ahmad Sarwo Edi, Ketua Fraksi PAN DPRD Kabupaten Magelang, dukungan publikasi memang amat penting agar pusat-pusat kuliner baru itu dikenal masyarakat luas. Selain itu, lanjut Sarwo Edi, area pusat kuliner di dua titik

itu perlu dibenahi lagi. Drainase di Mertoyudan Corner misalnya, dikeluhakan sebagian pedagang karena tidak berfungsi maksimal. Ketika turun hujan deras, guyuran air masuk menggenangi tempat jualan mereka. Genangan bisa mencapai 30 cm, karena sebagian guyuran air hujan menerobos masuk dari bagian ujung atap yang terbuat dari terpal. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah pembuatan IPAL sederhana. “Atau fasilitas lain yang bisa membuat pedagang dan pembeli merasa nyaman,” ujarnya. ■ TB-Tj


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.