EDISI 936 - 310 JANUARI 2011.pdf

Page 16

BEDAH

16

PROPERTI

Senin 31 JANUARI 2011

Gemilang Bisnis Broker

T

ingkat inflasi tinggi dan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia dapat mengancam daya beli masyarakat. Namun seiring membaiknya ekonomi nasional, bisnis properti terus menuju kegemilangan. Bisnis jasa perantara (broker) properti diprediksi tumbuh sekitar 25-30 persen tahun ini. Perusahaan broker properti Century21 Indonesia memprediksi tahun ini volume transaksinya naik 30 persen dibanding 2010 lalu. Tahun lalu, perolehan volume transaksi Century21 tumbuh 70 persen dibanding omzet pada 2009 sebesar empat triliun rupiah. Executive Director Century21 Indonesia Hendry Tamzel mengatakan pasar properti pada 2011 cenderung stabil, dengan bunga KPR yang diperkirakan naik sedikit. Faktor pendukung adalah menguatnya daya beli masyarakat di samping banyaknya proyek properti yang kini menawarkan konsep yang tidak biasa, sehingga memberikan stimulus kepada kenaikan transaksi properti. “Meski ada sedikit kenaikan inflasi, tapi kami yakin tidak akan terlalu banyak memengaruhi permintaan rumah, baik baru maupun bekas,” kata Hendry, baru-baru ini. Transaksi perusahaan broker properti ini pada 2010 banyak berasal dari rumah bekas (secondary market) yakni sebesar 75 persen. Sementara dari rumah baru (primary market) sebesar 25 persen. Jenis properti rumah tinggal masih mendominasi transaksi yakni sebesar 55 persen, lalu ruko/ rukan 17 persen, dan apartemen 15 persen. Berdasarkan wilayah, penjualan terbanyak disumbangkan oleh Jabodetabek dengan wilayah Tangerang sebesar 24 persen dan dan Jakarta Barat (22 persen) yang paling dominan. Untuk mendukung pencapaian target pada tahun ini, Century21 Indonesia membuat program baru yang terstruktur dan terintegrasi ke keseluruhan sistem Century21 Indonesia. Broker ini juga akan lebih memfokuskan kepada pembinaan Marketing Associate (MA) dan ekspansi agresif dalam jumlah kantor. “Pada 2011 kami akan menambah 20 kantor baru di Indonesia. Untuk itu Century21 Indonesia akan menggunakan program rekrutmen khusus untuk mereka yang ingin bergerak di bidang pemasaran properti,” kata Hendry. Presiden Direktur Era Indonesia Darmadi Darmawangsa juga memprediksikan kenaikan volume transaksi sebesar 25 persen pada tahun ini. 2010 merupakan tahun yang gemilang bagi Era Indonesia yang berhasil membukukan transaksi sebesar 7,09 triliun rupiah atau meningkat sebesar 39 persen dari pencapaian omzet pada 2009 lalu. Era Indonesia pada tahun lalu telah melakukan perluasan jaringan dengan bekerja sama dengan lebih banyak perusahaan perbankan untuk mempermudah pelanggan dalam transaksi jual beli properti. “Kami optimistis sekali bisnis broker properti akan terus meningkat tahun ini, apalagi rencana penerapan lisensi bagi broker properti bakal dilaksanakan dalam 2011 ini juga, sehingga akan meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap jasa perantara properti di dalam negeri,” ujar Darmadi. Lembaga sertifikasi profesi (LSP) broker properti dipastikan akan terbentuk di tahun ini. Dengan demikian setiap broker properti yang ada di Indonesia akan memiliki sertifikasi atau standar yang sama. “Tinggal menunggu pengesahan SK menteri tenaga kerja soal juklak-nya saja,” ujar Hendry Tamzel yang juga Ketua Lembaga Sertifikasi Profesi Broker Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (Arebi). mri/E-5

ANTARA/JAFKHAIRI

PENGHARGAAN I Presiden Direktur Century21 Indonesia Rina Ciputra (kanan), President and Chief Operating Officer Century21 Kanada Donald E Lawby, Direktur Century21 Meiko Handoyo dan Direktur Eksekutif Century21 Hendry Tamzel pada penyerahan penghargaan bagi pemasar Century21 Indonesia yang berprestasi di Jakarta, Kamis (27/1).

KORAN JAKARTA

Infrastruktur Kawasan l Harga Tanah Naik 100 Persen

Laris Manis Dekat Jalan Tol Rencana pembangunan tol berimbas pada kenaikan harga tanah 50-100 persen.

S

ejumlah pembangunan jalan tol yang menghubungkan Jakarta dengan daerah penyangga (Depok, Bekasi, Tangerang, atau Serpong) berdampak positif pada pertumbuhan properti. Nurul Yaqin, konsultan pemasaran properti mengatakan isu pembangunan tol membuat harga tanah di kawasan sekitar melonjak hingga 50 persen. Bahkan di daerah tertentu, seperti di Gandul, Cinere bisa naik sampai 100 persen. “Harga tanah 1,5 juta rupiah per meter persegi bisa naik 2,5 juta rupiah lantaran adanya rencana pembangunan jalan tol Cinere-Jagorawi (Cijago),” kata Nurul. Jalan tol Cijago yang direncanakan beroperasi pada pertengahan 2011 ini merupakan jalan tol pertama yang dibangun dalam tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) 2. Tol JORR 2 terdiri dari sejumlah ruas tol, dimulai dari Bandara Soekarno-Hatta-Kunciran, Kunciran-Serpong, SerpongCinere, Cinere-Jagorawi/Cimanggis, Cimanggis-Cibitung, dan Cibitung-Tanjungpriok. Sampai pertengahan Januari 2011, pembebasan tanah untuk jalan tol Jagorawi/ Cimanggis ke Jalan Raya Bogor sepanjang 3,55 kilometer sudah selesai. Ada 1.038 bidang tanah yang dibebaskan dengan luas seluruhnya 35,89 hektare. Meski pembangunan konstruksi jalan tol ini sedang dikerjakan, pasar properti telah terdongkrak. Rencana pembangunan jalan tol AntasariDepok, misalnya, direspons pengembang yang berancangancang membangun kawasan hunian atau komersial yang dekat dengan akses tol. Kalau jalan tol yang dipegang oleh PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) ini beroperasi, kawasan Cinere yang selama ini terkenal dengan penyakit macet akan kian bersinar. Harga tanah di kawasan Pondok Labu justru telah naik pesat dibandingkan sebelum adanya kabar pembangunan jalan tol. Adat Prawira Bima, Manager Pemasaran dan Penjualan PT Bintang Mahameru (BM), harga tanah di wilayah Pondok labu saat ini sekitar 1,2 juta rupiah per meter persegi. Sementara empat tahun lalu hanya berkisar 800 ribu rupiah. Harga jual bangunan di kawasan ini sekitar 3,5-4 juta

KORAN JAKARTA/WACHYU AP

HARGA NAIK I Proyek jembatan tol di dekat pintu tol Cimanggis, Bogor, Jawa Barat, baru-baru ini. Meski belum selesai, jalan tol Jagorawi-Depok Cinere telah mendongkrak nilai tanah dan properti di kawasan Depok dan Cinere. Di Cinere kenaikan harga tanah bisa mencapai 100 persen. rupiah per meter persegi, sebelumnya yang 1-2 juta rupiah per meter persegi. Sebagai pengembang Green Andara Residence yang terletak di Pondok Labu, BM berencana melakukan tahapan pembangunan selanjutnya. “Kalau jalan tol AntasariDepok selesai dibangun, ini akan memberikan akses cepat dan mudah bagi pembeli rumah kami. Karena pintu tol terhubung dengan perumahan, kami pun menyusun proyek jangka panjang dengan memproyeksikan proyek hunian bertingkat, kantor dan pusat perbelanjaan serta ruang terbuka hijau,” papar Adat Prawira. Selain tol Pangeran Antasari-Depok, akan dibangun juga tol Cimanggis-Cinere. Jadi, kawasan ini akan dikelilingi tol JORR 2. “Kami sudah menyiapkan area seluas delapan hektare, rencananya enam hektare akan dijadikan hunian bertingkat, perkantoran, atau pusat perbelanjaan. Tapi rencana ini masih dalam tahap studi sembari memantau perkembangan pembangunan jalan tol ini,” kata Adat. Guna mengantisipasi permintaan konsumen, saat ini BM sudah membangun 340 unit rumah di lahan seluas 22 hektare. Jumlah itu akan ditambah 90-92 unit rumah lagi pada Maret mendatang. Di wilayah lain, rencana rencana pengembangan akses jalan tol Kunciran-Ban-

dara Soekarno Hatta akan mendongkrak penjualan properti di kawasan Serpong, Tangerang. Tol sepanjang 14 kilometer yang pengerjaannya dimulai tahun ini diperkirakan rampung akhir 2012. Akses tol yang akan melewati kawasan Kunciran, Cipondoh, Benda hingga Bandara Soekarno Hatta itu salah satunya akan berada dalam kawasan Modern Extention, Kota Modern, Tangerang.

» Harga tanah 1,5 juta rupiah per meter persegi bisa naik 2,5 juta rupiah lantaran adanya rencana pembangunan jalan tol Cinere-Jagorawi (Cijago).

»

Nurul Yaqin KONSULTAN PEMASARAN PROPERTI

“Ini tentu saja akan membuat nilai investasi properti di Kota Modern menjadi sangat tinggi. Itu memperkuat konsep township yang kami kembangkan sehingga menjadikan proyek ini sebagai kota di dalam kota,” ungkap Andy K Natanael, Kepala Pemasaran PT Modernland Realty Tbk. Karena itu Modernland meluncurkan satu kluster hunian baru The Golf Residence.

Kawasan ini termasuk hunian mewah dengan harga per unit mulai dari 1,5 miliar rupiah. Proyek ini menelan investasi sebesar 150 miliar rupiah. Modernland mengklaim sudah membukukan penjualan 85 persen dari 62 unit di The Golf Residence hanya dalam tempo tiga jam sejak diluncurkan pada 22 Januari lalu. Ini menjadi sinyalemen bagi pengembang bahwa penjualan properti berbanding lurus dengan ketersediaan akses jalan tol. Pasar properti di Serpong, Tangerang memang berkembang pesat, setelah dibuka akses tol Pondok Indah-BSD. Apalagi kawasan ini sudah lengkap dengan fasilitas penunjang seperti sekolah internasional, rumah sakit internasional, dan pusat perbelanjaan. “Di masa mendatang, daerah Serpong akan semakin berkembang karena terpicu sentimen positif dari pembangunan infrastruktur (jalan tol),” kata Nurul. Apartemen Sederhana Milik (Anami) Sky View Apartment di kawasan Serpong telah terjual lebih dari 90 persen karena kehadiran jalur Tol JORR. PT Arsidinamika Cipta berinvestasi 70 miliar rupiah untuk proyek ini. “Tingginya antusiasme konsumen terhadap apartemen seharga 100-200 juta rupiah per unit ini juga ditunjang karena kawasan Serpong dekat dengan dengan sekolah dan kawasan niaga,” kata Kemal

Pasya, Presiden Direktur PT Arsidinamika. Contoh lainnya tentang dampak positif jalan tol terhadap penjualan properti yaitu ludesnya 91 unit rumah toko Jalur Sutera, Serpong, Banten. Tidak sampai dua jam sejak diluncurkan awal Januari ini, PT Alam Sutera Realty Tbk, selaku pengembang, berhasil menjual semua unit ruko yang dibanderolnya sekitar 1,1-2,9 miliar rupiah per unit. Menyikapi minat pasar terhadap kawasan komersial, pengembang pun bersiap meluncurkan sejumlah produk komersial dan residensial baru. “Kami telah merencanakan peluncuran kawasan komersial dan tiga kawasan hunian baru,” kata Lilia Sukotjo, Direktur Pemasaran PT Alam Sutera Realty Tbk. Pengamat properti dari Jones Lang LaSalle Djodi Trisusanto mengatakan pembangunan jalan tol juga memicu pertumbuhan properti di luar Jakarta. Di Bali, rencana pembangunan jalan tol Serangan-Tanjung Benoa (STB) sepanjang 13 kilometer memicu geliat pelaku bisnis properti. “Tol ini akan memudahkan pelintas dari Denpasar atau Sanur ke Bandara Ngurah Rai, tanpa harus melewati jalan bypass Kuta yang kerap macet. Kehadiran tol ini akan memicu pertumbuhan properti di kawasan Uluwatu,” kata Djodi. vic/E-5

SERAMBI Perkantoran Kelas A Meningkat JAKARTA – Fundamental perekonomian nasional yang semakin baik akan memicu pertumbuhan pasar perkantoran kelas A. Konsultan properti Jones Lang LaSalle memprediksi pertumbuhan properti perkantoran kategori kelas atas (grade A) akan meningkat di kawasan pusat bisnis Jakarta. “Tahun ini, tingkat hunian perkantoran di kawasan CBD meningkat menjadi 88 persen dibandingkan tahun lalu,” Anton Sitorus, Head of Research Jones Lang LaSalle Indonesia, di Jakarta pekan lalu. Tingkat hunian perkantoran kelas A pada tahun 2010 sekitar 82 persen atau meningkat dari tahun 2009 yang berkisar 79 persen. Pada tahun lalu, penyerapan ruang kantor komersial mencapai 240 ribu meter persegi atau meningkat dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya. Kendati permintaan perkantoran cukup ting-

gi, ketersediaan ruang kantor malah mengalami penurunan, dari hampir 200 ribu meter persegi menjadi sekitar 169 ribu meter persegi. Di luar kawasan CBD, Anton memprediksi, kawasan selatan Jakarta akan tumbuh lebih pesat dibandingkan periode sebelumnya. “Pertumbuhan perkantoran non-CBD akan tumbuh di kawasan BSD (Serpong) dan TB Simatupang (Jakarta Selatan),” kata Anton. Kawasan tersebut akan tumbuh sebagai perkantoran karena didukung pembangunan infrastruktur, seperti pembangunan jalan tol. Tingkat hunian untuk perkantoran non-CBD dari tahun lalu masih stabil di kisaran 86 persen. Anton memperkirakan pasokan perkantoran di kawasan non-CBD tahun ini bisa mencapai 220 ribu meter persegi. Harga sewa perkantoran kawasan non-CBD berkisar 105 ribu rupiah per meter persegi per bulan, sedangkan di kawasan CBD rata-rata 138 ribu rupiah per meter persegi per bulan. vic/E-5

Perusahaan Papan Atas Lirik Serpong JAKARTA – Kawasan Bumi Serpong Damai (BSD) City, Serpong, mulai dilirik sejumlah perusahaan multinasional dan nasional sebagai lokasi perkantoran mereka. Sejumlah pengembang mulai menerobos pasar dengan membangun gedung perkantoran kelas premium (grade A) di kawasan BSD City. PT Unilever Indonesia Tbk, misalnya, akan membangun kantor baru di BSD Green Office Park tahun 2012 di atas lahan seluas lebih kurang 30.000 meter persegi. “Ini menjadi bukti BSD City sangat representatif untuk wilayah perkantoran dan kawasan hunian,” ujar Direktur President Office PT BSD Tbk Hadiprajogo Widjaja dalam keterangan tertulisnya, Kamis (27/1). Saat ini, kantor pusat perusahaan multinasional yang memiliki enam pabrik di Jabotabek dan Surabaya ini ada di Jakarta Selatan.

Saat ini, akses tol yang tersedia Jakarta-Kebun JerukMerak dan Tol BSD-Pondok Indah. Ke depan, akan dibuka Tol Kunciran-BSD-Soekarno Hatta, dan Tol BSD-Pondok Indah akan diteruskan ke Tol

Balaraja yang tembus Merak. BSD Green Office Park seluas dikembangkan oleh Sinarmas Land. Konsep perkantoran yang ditawarkan adalah green office di kawasan hijau seluas 25 hektare. vic/E-5

» Bisnis Apartemen

ANTARA/ERIC IRENG

»

Stan sebuah pengembang apartemen di arena Real Estate Expo 2011 di Gramedia Expo Surabaya, Sabtu (29/1). Pertumbuhan bisnis properti hunian vertikal di Surabaya sangat pesat, menyusul harga tanah semakin tinggi dan lahan untuk lokasi perumahan semakin berkurang.

Kesadaran Pengelola Gedung Membaik JAKARTA – Pertumbuhan sektor properti akan mendorong penjualan alat-alat penunjang struktur konstruksi. Kesadaran masyarakat dan korporasi yang semakin tinggi terhadap upaya keselamatan di gedung tinggi menjadi pendorong meningkatnya penjualan alat keselamatan dan produk-produk untuk memperkuat struktur bangunan. “Banyaknya peristiwa gempa bumi dan pengeboman gedung World Trade Center di AS telah meningkatkan kesadaran korporasi dan pengelola gedung untuk melengkapi gedung tinggi dengan produk penguat struktur bangunan dan alat penyelamatan,” ungkap Hendrik Sutjiatmadja, Direktur Mr Safety, perusahaan distributor produk alat keselamatan konstruksi di Indonesia di Jakarta, baru-baru ini. Dengan kondisi itu, didukung baiknya perekonomian nasional dan komitmen pe-

merintah menggenjot proyek infrastruktur, perusahaan tersebut tahun ini menargetkan pertumbuhan penjualannya naik 20 persen dibanding 2010 lalu sebesar 30 miliar rupiah. Selain penguatan penjualan lewat jalur business to business dengan menjalin kerja sama dengan korporasi, kontraktor, dan arsitek, Mr Safety terus melakukan ekspansi melalui jalur ritel. Hingga akhir tahun lalu, perseroan telah memiliki sembilan diler di seluruh Indonesia. Tahun ini, ungkap Hendrik, akan ditambah 3 – 5 diler di bagian timur Indonesia, seperti Ambon dan Papua. “Produk fixing atau pengikat baja ke beton kami juga sudah tersedia di hampir 150 toko bangunan di seluruh Indonesia, termasuk Carrefour, Giant, Depo Bangunan, Ace Hardware, dan retail modern lain,” paparnya. Mr Safety juga mengimpor produk keselamatan bangunan, seperti semen anti-api dan alat keselamatan yang mempermudah evakuasi di gedung bertingkat jika terjadi kebakaran atau gempa. mri/E-5


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.