Warta Paulus 87 _ 5 April 2012 _ Edisi Paskah 2012

Page 40

TIM KERJA KOMUNIKASI SOSIAL DEWAN PAROKI

(dari hlm. 33, Pesan Terakhir Yang Penuh Makna)

lain dosa-dosa kita, Kristus juga melihat perbuatan kasih yang kita lakukan. Ini berarti pada saat kita melakukan perbuatan kasih, maka kita juga menghibur Kristus pada saat Dia berdoa di taman Getsemani. Pada waktu Kristus berdoa inilah, segala yang terjadi di masa lalu maupun masa depan, dihadirkan oleh Kristus. Dengan demikian, jika kita berdoa dan melakukan perbuatan kasih di masa kini, kita menemani dan menghibur Kristus pada saat Dia mengalami pen deritaan di Taman Getsemani. Kita mengikuti apa yang diperintahkan oleh Kris tus sendiri, ketika Dia mengatakan “Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku.” (Mat 26:38). Jangan biarkan kita lengah sehingga Kristus menegur kita dengan mengatakan “Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku?” (Mat 26:40). Bagaimana dengan pengetahuan manusia seperti kita? Kita dapat mempunyai pengetahuan eksperimental atau kalau Tuhan menghendaki, seseorang juga dapat mempunyai infused knowledge. Bahkan dengan seijin Tuhan, Rasul Paulus mungkin mengalami beatific vision ketika dia mengatakan bahwa dia mengenal seseorang yang diangkat ke tingkat ketiga dari Sorga (lih. 2Kor 12:24). Namun, menjadi kodrat dari manusia untuk belajar secara bertahap. Penge tahuan manusia akan Tuhan didapatkan secara bertahap. Hal ini berbeda de ngan para malaikat yang mendapatkan pengetahuan secara lengkap secara langsung. Inilah sebabnya Tuhan dapat mengampuni dosa manusia dan mem berikan kesempatan kepada manusia berulang-ulang untuk memperbaiki dosa nya, namun kepada malaikat yang berdosa, Tuhan tidak dapat memberikan ke sempatan kedua, mengingat kesempurnaan pengetahuan yang telah diberikan kepada mereka. Kita ketahui bahwa sebagian dari para malaikat memilih untuk menolak dan melawan Tuhan. Dengan melihat kodrat manusia ini, Kristus berdoa “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” (lih. Luk 23:34). Kristus tahu bahwa manusia memang berdosa karena dipengaruhi oleh ke lemahan-kelemahannya akibat dosa asal. Dengan demikian, apa yang diper buat oleh manusia bisa saja terjadi karena ketidaktahuannya. Namun tidak se mua ketidaktahuan mengakibatkan orang terbebas dari dosa. Ketidaktahuan yang tak terhindari (invincible ignorance) membuat orang tidak berdosa, namun ketidaktahuan yang disebabkan oleh ketidakpedulian orang itu sendiri (culp able ignorance) menyebabkan seseorang tetap bersalah. Rasul Petrus me ngerti bahwa orang-orang yang menyalibkan Yesus bertindak karena ketidak tahuan mereka, sehingga dia mengatakan “Hai saudara-saudara, aku tahu bahwa kamu telah berbuat demikian karena ketidaktahuan, sama seperti semua pemimpin kamu.” (Kis 3:17) Bagaimana dengan kita yang telah menerima Kristus? Kita tidak mempunyai alasan lagi bahwa kita tidak tahu. Oleh karena itu, tanggung jawab kita lebih berat, karena barang siapa diberi banyak akan dituntut lebih banyak (lih. Luk (bersambung ke hlm. 45)

38

WARTA PAULUS NO. 87


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.