Kendari Pos Edisi 3 Juli 2010

Page 1

Sabtu, 3 Juli 2010

http://www.kendaripos.co.id

Harga Eceran Rp. 3.500,-

Ariza Bintang Tamu Paling Lucu Sore Nanti Berikan Basketball Clinic kepada Pengunjung Surabaya, KP Trevor Ariza tidak hanya mendapat tantangan menunjukkan kebehatannya dalam berbagai permain basket yang ada di NBA Madness presented by Jawa Pos. Dia juga mendapat tantangan bermain dolanan (permainan) tradisional ketika tampil di depang pengunjung di Supermal Pakuwon Indah Surabaya, kemarin (2/7).

INTERNASIONAL

Seoul Tolak Tawaran Pyongyang SEMENANJUNG Korea masih bergolak. Hingga kemarin, Korea Utara (Korut) masih tetap belum bersedia mengakui kesalahan mereka dalam insiden tenggelamnya Kapal Cheonan pada 26 Maret lalu. Namun, diam-diam, Pyongyang mengajak Seoul membahas insiden tersebut dalam pertemuan tertutup. Korut berpendapat, insiden yang menewaskan 46 pelaut Korsel itu harus diselesaikan secara internal dua negara. Tidak perlu melibatkan masyarakat internasional dan Dewan Keamanan (DK) PBB, seperti yang dilakukan Korsel. Namun, sebagai pihak yang merasa dirugikan, Seoul jelas menolak permintaan Pyongyang. Apalagi, hasil temuan tim investigasi multinasional jelas menyebut Korut bersalah. ”Pemerintah (Korsel) harus fokus pada pembahasan insiden (Cheonan) tersebut di tingkat DK PBB,” tandas Jubir Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Korsel, Kim Young-Sun, seperti dilansir Agence France-Presse kemarin. Dengan tegas, Kemenlu menolak ajakan Korut untuk membahas insiden di Laut Kuning itu tanpa

Permainan tradisional tersebut ada l a h MenyunggiTampah. Yaitu, permainanyang mengharuskan pesertanya meletakkan tampah (sejenis nampan dari bambu dalam ukuran besar) di atas kepala, lalu berjalan tampa memegang tampah itu sampai garis tertentu. Namun, di NBA

(FOTO: DITA PUTRI/JAWA POS)

BIKIN KETAWA: Trevor Ariza (kanan) dan Direktur Jawa Pos Azrul Ananda bermain Nyunggi Tampah dalam NBA Madness presented by Jawa Pos di Supermal Pakuwon Indah Surabaya, 2 Juli 2010.

Baca ARIZA diHal. 7

Berkas ILHAM Tidak Diverifikasi Tiga Anggota KPU Muna Buat Surat Pernyataan

Jakarta, KP Sikap mengejutkan dipertontonkan tiga anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Muna selaku penyelenggara

Pemilu Kepala Daerah (Pemilukada). Tiba-tiba, ketiganya membuat surat pernyataan berkas dari calon perseorangan La Pili-La Ode Halami (Ilham) yang menyebutkan bahwa berkas calon independen itu tidak diverifikasi. Mereka adalah Ilyas, Habo Arfa, dan La Uluiha. Hal itu terungkap dalam sidang

perdana gugatan Pemilukada Muna No 64/PHPU.D-VIII/2010 di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) Lantai III, Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (2/7). Masalah itu juga menjadi bagian dari pokok perkara oleh pemohon pasangan calon LM Rusman Emba-P Haridin (RAMAH) pada sidang yang dipimpin Moh Mah-

fud MD (Ketua Panel), M Arsyad Sanusi dan Maria Farida Indrati (anggota). ”Saya juga kaget karena baru muncul di persidangan ini. Muncul surat pernyataan bahwa mereka tidak pernah melakukan verifikasi tentang dukungan pasangan calon perseorangan, tetapi dalam setiap pengambilan kepu-

tusan, bulan Maret dan April waktu verifikasi, dan kita tidak tanda tangani bersama,” kata Ketua KPU Muna, Al Munardin usai sidang. Sesama anggota KPU, Al Munardin dan La Ode Muh Amin menyesalkan tindakan rekan-re-

Baca BERKAS diHal. 8

Baca SEOUL diHal. 7

SELEBRITI

Nikita Willy Ultah ke-16 ULANG TAHUN ke-16 Nikita Willy dirayakan dengan sangat meriah dan mewah. Pesta ultah artis remaja tersebut diadakan Kamis malam (1/7) di Indochine, FX Plaza. Mengambil tema sirkus, Nikita pun tampil cantik dengan kostum ala mayoret drumband. Hari ulang tahun artis berdarah Minang itu sebenarnya jatuh pada 29 Juni. Tapi, perayaannya baru bisa diadakan tiga hari kemudian sembari m e n yesuaikan jadwal Nikita yang padat karena syuting dan

Baca NIKITA diHal. 8

NIKITA WILLY

DOK/KP

Permasalahan di Pemilukada Muna nampaknya masih panjang. Dalam sidang di Mahkamah Konstitusi kemarin muncul data mengejutkan soal tidak diverifikasinya data pasangan perseorangan yaitu La Pili dan Laode Halami (ILHAM). Gambar diambil ketika pasangan ILHAM melakukan sosialisasi (kiri). Hasil penghitungan sementara Pemilukada Muna yang dirilis JSI sebelum ditetapkan KPUD Muna (atas).

Pemkab Muna Berhutang ke BPD Sultra Jumlahnya Rp 5,7 M, Peruntukannya Belum Jelas Kendari, KP Soal kosongnya kas Pemkab Muna, DPRD setempat nampaknya bersemangat melakukan penelusuran. Setelah mengunjungi Dinas Kesehatan dan RSUD Muna, giliran Dinas Pendidikan, Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMD) dan

Perikanan yang ditemui para Legislator Muna yang tergabung di komisi A. Di penelusurannya itu, DPRD menemukan surat tagihan hutang dari BPD Sultra tertanggal 6 Mei 2010, nomor: 347/135.000/05/krd, berperihal pembayaran angsuran kredit ke-4 sebesar Rp 5.739.124.750. Komisi A tentu saja kaget dengan temuan tersebut. Apalagi selama ini, DPRD tidak ada pemberitahuan terkait adanya hutang Pemkab Muna di BPD

Sultra. ”Kami tidak tahu MoU apa antara Pemkab Muna dan BPD sebagai, alasan peminjaman uang tersebut,” ungkap La Ode Koso, anggota komisi A. Senator PAN itu juga tidak tahu persis berapa jumlah hutang Pemda Muna di BPD. Hanya surat tagihan ke-4 sebesar Rp 5,7 M yang komisi A temukan. Dialokasikan pembangunan apa anggaran dari BPD Sultra itu, La Ode Koso juga tidak tahu persis. Han-

ya dia mencoba meraba-raba. ”Mungkin pembangunan RSUD Muna atau pasar tradisional,” tebaknya. Bahkan, kata pria yang juga menjabat sebagai Ketua komisi III itu, tidak menutup kemungkinan Pemda Muna punya hutang di Bank lain. ”Kita akan telusuri di Bank-bank lain,” janjinya. Terkait penelusuran kas kosong di Pemkab Muna, komisi A dibawah pimpinan Ir Fatahila Taape (wakil Ketua komisi A)

beranggotakan dirinya, Minarti dan Zaidin Kammil menyambangi sejumlah instansi diantarannya BPMD. Di BPMD, ungkap La Ode Koso, pihaknya menemukan, dana subsidi desa sebesar Rp 11 Miliar untuk 213 Desa di Muna, belum tersalurkan. Biasanya, triwulan pertama pencairan January-Juni dan triwulan kedua Juli-Desember. ”Dana subsidi Desa itu be-

Baca PEMKAB MUNA diHal.8

Robert Steven, Master Bonsai Dunia dari Indonesia

Tak Pernah Jual Karya, Jadwal Padat hingga 2011 Laman Webecoist.com menyebut hanya ada enam master bonsai yang karyanya dinilai luar biasa di dunia. Yaitu, John Naka, Ben Oki, Masahiko Kimura, Lindsey Bebb, Qunquan Zhao dan Robert Steven. Nama yang terakhir itu adalah orang Indonesia.

AGUS WIRAWAN, Jakarta KETERTARIKAN Robert pada dunia bonsai muncul tanpa sengaja pada 1980-an. Bermula dari jalan-jalan ke Puncak, Bogor, dia melihat sebuah pohon kerdil yang indah. Dia lalu membelinya. ”Sejak itu saya tertarik mem-

buat bonsai. Nggak pakai sekolah khusus karena memang saya suka seni lukis dan patung,” ujar Robert saat ditemui di rumahnya, Jl Batu Tulis VIII No 27-A, Jakarta Pusat, pekan lalu. Praktis, Robert hanya mengandalkan insting seninya dalam membuat bonsai. Tak lama kemudian, pria kelahiran Binjai, 1958, tersebut bergabung dengan PPBI (Perkumpulan Penggemar (ROBERT STEVEN FOR JP)

Master bonsai dunia Robert Steven sedang mengkolaborasikan paradigma holtikultura dan estetika dalam membentuk salah satu bonsainya.

Bonsai Indonesia). ”Nah, justru dari situlah saya mulai bingung karena bonsai saya dikritik. Mereka bilang ini salah, nggak sesuai pakem, nggak sesuai aturan,” ungkapnya. Tapi, di dalam hati, Robert berontak. Dia hampir saja memutuskan untuk tidak lagi mendalami bonsai. Sebab, dia menganggap hobi bonsai tidak sesuai dengan cita rasa seninya yang meledak-ledak. Suratan takdir berkata lain. Menteri kehakiman waktu itu, Ismail Saleh, yang merupakan penasihat PPBI mengajak Robert belajar bonsai ke Tiongkok. Ala-

Baca TAK PERNAH diHal. 7


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.