Kendari Pos Edisi 28 Juli 2011

Page 5

6 Jalan ................ Alam yang menjadi sorotan warga Lawa. Tujuh anggota DPRD Sultra dari Muna, yaitu, Rusman Emba (Ketua DPRD), La Pili (Wakil Ketua DPRD), Ir Rahmawati Baddala (Ketua Komisi III), La Ode Ndoloma, LM Marshudi, Drs La Nika dan Arwaha Ady Saputra, juga ditagih janjinya. “Percuma saja mereka duduk di DPRD, tapi tidak bisa memperjuangkan aspirasi masyarakat Muna. Seharusnya dengan posisi mereka saat ini, akan mudah memperjuangkan anggaran di dewan buat memperbaiki jalan di Kabupaten Muna,” ungkap La Iman, kecewa. (awn)

Tangkap ................ informasi tersebut, polisi melakukan identifikasi dan penyelidikan. Informasi A1 tersebut kemudian anggota Polres yang dipimpin lagsung Ka Ur Reskrim Polres Konsel Ipda Michael Terry Hendrata melakukan pengejaran tersangka yang sementara mengendarai kendaraan roda dua. “Saat hendak ditangkap tersebut Nunggu hendak melawan dengan senjata api rakitan yang dimilikinya. Polisi pun mengeluarkan timah panas dan mengenai bokong (pantat) tersangka. Sementara seorang perempuan yang diboncengnya langsung melarikan diri,” ujar Kapolres Konsel AKBP Anjar Wicaksana, kemarin. Menurut Kapolres, pengejaran Nunggu alias Ceng tersangka perampokan tersebut setelah ada informasi keberadaannya di Asera pada pukul 17.00 Wita, Selasa (26/7). Anggota Polres Konsel diperintahkan untuk mengidentifikasi keberadaan tersangka kelahiran Horodopi 1985 itu. Tepat pukul 20.15 Wita, Polisi langsung melakukan pengejaran dengan kendaraan roda dua dan empat. Tersangka mengetahui dalam pengejaran tersebut tunggangan kendaraannya pun terjatuh. Saat itulah, Nunggu mengambil sebuah senjata rakitan miliknya dan hendak mengarahkan kepada anggota. Polisipun langsung memberikan peringatan, tetapi tidak juga digubris. “Timah panas dari anggotapun ditembakkan ke tersangaka dan mengenai bokongnya,” terangnya. Perwira menengan dua melatih dipundak itu menambahkan, setelah melumpuhkan tersangka, langsung dibawa ke Kendari di Rumah Sakit Bayangkari untuk perawatan dan selanjutnya akan dibawah di Mapolres Konsel. “Selain Nunggu masih ada komplotan lainnya yang masih dalam pengejaran setelah melarikan diri dari sel Polres Konsel atas perampokan yang dilakukan bulan Maret lalu di Kecamatan Andoolo dan Angata,” tandasnya. (era)

Kendari Pos |Kamis, 28 Juli 2011

Lima Belas Kepala SKPD Tidak Berkantor Rumbia, KP Wajar saja bila banyak pegawai di Pemkab Bombana yang malas masuk kantor. Sebab, pimpinan mereka juga kerap meninggalkan tugas dan memilih keluar daerah. Kemarin (26/7) misalnya, dari 22 kepala dinas dan badan di daerah itu, hanya 7 yang terlihat di kantornya sedangkan 15 lainnya tidak berkantor. Khusus kepala dinas dan badan yang berkantor di bukit Langkapa ada enam orang yang tidak dijumpai di ruangannya dari pagi hingga siang kemarin. Mereka adalah, Kadis Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Sukarnaeni, Kadis Perindagkop Zainal Abidin, Kadis Nakertrans Muhammad Yunus, Kepala BPMP dan KB Muhammad Suyuti, serta Kepala Bappeda Syafruddin serta Kadis pertambangan dan Energi, Cecep Trisnajayadi. Sedangkan pimpinan SKPD yang berkantor adalah hanya dua orang yakni kepala BP4K, Nur Djaya dan Kepala Badan Kesbang Pol, Abdul Rahman. Berbagai alasan dihimpun koran ini terkait ketidakhadiran enam Kadis dan Kepala Badan yang berkantor di Bukit

Langkapa itu. Kadishub, Sukarneni misalnya, Dia tengah melaksanakan perjalanan dinas. Sebagai penggantinya sementara, Sukarnaeni menunjuk Mohtar Tahrir, sebagai pelaksana Kadis. “Pak Kadis tidak ada. Saya dipercaya sebagai pelaksana,” kata Mohtar Tahrir kemarin. Pls Kadishub ini mengaku, atasannya tengah dinas luar daerah. Dia meninggalkan Bombana sejak Sabtu akhir pekan kemarin.Mohtartidaktahupastikapan,Sukarnaeni pulang, yang jelas sesuai penyampaian yang Dia terima, pimpinannya tidak berada di Bombana saat pembukaan puasa. Begitu juga dengan Kepala BPMP Muh. Suyuti. Menurut salah seorang kepala seksinya, Suyuti tengah perjalanan dinas di Kendari. Kepala Bappeda, Syafruddin juga demikian, menurut Sekretarisnya, Haris, pimpinannya sedang berada di Bali dalam rangka perjalanan dinas. Sementara Kepala Nakertrans Muhammad Yunus dan Kadis Perindagkop Zainal Abidin, beberapa staf yang ditemui tidak memberikan jawaban yang pasti. Ada yang mengatakan di Bombana, ada juga yang menjawab di luar Bombana. “Yang jelas,

dari pagi sampai siang ini, kepala Dinas tidak ada,” kata salah seorang pegawai Disperindagkop. Sementara Cecep Trisnajayadi, Kepala Dinas Pertambangan dan Energi, juga tidak berada di tempat. Sumber di sekretariat daerah menyebutkan, Cecep tengah melakukan Umroh bersama Pj. Bupati Bombana, Muhammad Hakku Wahab, Kadis Pertanian, Sirajuddin, Kadis Pendidikan dan Olahraga, Andi Syafruddin, serta Direktur RSUD, dr Sunandar. Sedangkan, kepala dinas yang berkantor di sekitar sekretariat daerah yang tidak berkantor adalah, Kadis Kelautan dan Perikanan, Andi Radzia (sakit berobat diluar bombana), Kadis PU, Endang Kilat (dijakarta), Kadis Pertanian, Sirajuddin (umroh). Sementara Kadis yang berkantor di sekitar rumah jabatan bupati, hanya Sekretaris dewan, Basiran dan Kepala badan bencana daerah, Abu Kahar dan Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata, Rusmanyang tidak ada di ruangannya. Menurut Kasubag Protokoler Sekretariat DPRD, Andi Agus, pimpinannya tengah mendampingi anggota DPRD Bomba-

na melaksanakan kajian antar daerah di Jawa Barat. Sementara Abu Kahar, juga perjalanan dinas di Kendari, sedangkan Rusman, tidak berkantor karena sakit. “Satu hari tidak keluar ini, sakit mulai tadi malam (selasa malam),” kata Rusman, semalam. Dua kepala SKPD lain yang tidak berkantor adalah, kepala badan Lingkungan Hidup, Ir Kahar dan Inspektur Inspektorat, Mahyuddin. Menurut salah seorang pegawai di Lingkungan Hidup, Kahar tidak masuk kantor sejak Senin lalu. Sementara Mahyuddin, tengah perjalanan dinas. Sedangkan pejabat eselon II lainnya seperti Sarni Madupa (Kadispenda), Sumpeno (Kesehatan), Ridwan (BKD), Abdul Aziz (Disdukcapil) serta Muhram (Kadishut) terlihat setia menunggu kantornya dan melayani masyarakat atau pegawai yang berurusan. “Jadi jangan salah kalau kita yang staf ini malas masuk kantor, piminanan kami juga begitu. Bahkan ada pimpinan 3 2 1. Maksudnya, tiga hari di Jakarta, dua hari di Kendari, satu hari di Bombana,” ungkap salah seorang staf di Pemkab Bombana. (nur)

BKMT Sultra Silaturahmi di Konut Wanggudu, KP Meski belum menjejak ramadhan, ketua dewan pembina Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Sultra, Dra.Hj.Tina Nur Alam sudah duluan memulai kegiatan syiar Islam. Hal itu ditandai dengan silaturahmi antara BKMT Sultra dengan pengurus majelis taklim se Konawe Utara di Wanggudu kemarin. Dalam kunjungannya, Tina Nur Alam disambut meriah para pengurus majelis taklim baik tingkat desa/kelurahan, kecamatan maupun tingkat kabupaten Konawe Utara yang diketuai Hj.Isyatin Aswad, S.Ip. Tak hanya itu, Bupati Aswad Sulaiman, Wabup Ruksamin, Sekda Ka-

har Pagala dan pejabat eselon II Konut juga ikut menghadiri acara silaturahmi pengurus BKTM tersebut. Pada kesempatan itu, Ketua BKMT Konut, Hj Isyatin Aswad, menjelaskan sejak BKMT Konut terbentuk pada 2008, telah berhasil membentuk majelis taklim di seluruh kecamatan maupun level desa dan kelurahan. Semangat pembentukan BKMT hingga desa/kelurahan itu karena dilandasi atas keimanan dan syiar Islam. “Hendaknya ada diantara kalian yang mengajak pada kebajikan dan menjauhi kemungkaran,” ungkapnya. Sementara Bupati Konut, Aswad Sulaiman dalam sambutan mengatakan ma-

jelis taklim merupakan sarana yang sangat strategis untuk membentuk masyarakat beriman. Tak hanya itu, majelis taklim juga sangat bermanfaat untuk menjalin silaturahmi dan memupuk persatuan. “Melalui majelis taklim ini kita semua sama, tidak ada lagi perbedaan, sehingga kita bisa bersinergi untuk melaksanakan pembangunan,” ungkapnya. Sedangkan Ketua BKMT Sultra, Hj Tina Nur Alam, bersukacita melihat antusiasnya masyarakat dan pengurus majelis taklim se Konut dalam menghadiri silaturahmi tersebut. Ia tidak menyangka jika kursi yang telah diatur dalam jumlah ratusan itu banyak bisa terisi penuh. Bahkan saking

antusiasnya majelis taklim Konut, para staf Pemkab Konut terpaksa harus mencari kursi tambahan lagi untuk pengurus majelis taklim lainnya yang tidak mendapat kursi. “Awalnya saya berpikir apa kursi ini bisa terisi karena banyak sekali, ternyata harus menambah lagi. Saya sangat memberikan apresiasi positif akan antusiasme majelis taklim di Konut,” terangnya. Bentuk apresiasi positif ibu Gubernur Nur Alam itu langsung ditunjukkan dalam bentuk bantuan untuk dana operasional BKMT Konut sebesar Rp 25 juta. “Saya harap melalui majelis taklim ini kita bisa lebih menjalin silaturahmi dan meningkatkan ketaqwaan kita,” tandasnya. (p2)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.