Kendari Pos Edisi 12 Juni 2010

Page 4

4

Kendari Pos | Sabtu, 12 Juni 2010

Tunda Pemilukada, Herry dikecam Bagian dari strategi ces Dua rumah tertimbun longsor Mungkin alam sudah tak bersahabat lagi Perumahan Teporombua marak pencurian Semoga pelakunya bukan orang dalam

Mencari Sosok Antikorupsi ADA dua lembaga baru yang membanggakan kita di awal reformasi. Yakni, Mahkamah Konstitusi (MK) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Seorang pengusaha bercerita, para sejawatnya di luar negeri sering memuji dua lembaga itu. Dia pun tidak malu lagi bepergian ke negeri lain karena masih ada yang dibanggakan. “Masih ada yang dipuji di luar negeri,’’ kata pengusaha tersebut. MK dan KPK lahir untuk menata hukum yang karut-marut di era Orde Baru. Lima tahun pertama, dua lembaga itu mendapatkan nilai plus. Itu terjadi karena kepemimpinan di dua lembaga itu. Jimly Asshiddiqie mampu meletakkan MK menjadi lembaga independen dan berintergritas. Begitu juga kepemimpinan Taufiqurahman Ruki yang memberikan semangat baru dalam memburu koruptor. Pada periode kedua, Mahfud M.D. tetap mampu menjaga kredibilitas dan independensi MK. Keputusan MK tetap mendapat kepercayaan publik. Sebaliknya, KPK dalam priode kedua mengalami gejolak. Antasari Azhar yang menjabat ketua kini menjadi terpidana dalam kasus pembunuhan. Dua pimpinan lain, Chandra B. Hamzah dan Bibit S. Riyanto, kini terbelit oleh tuduhan dugaan menerima suap. Kinerja KPK pun terasa semakin buruk serta kian jauh dari harapan. Kita tentu tidak ingin KPK semakin lemah. Apalagi beberapa waktu lalu juga muncul sejumlah upaya sistematis untuk membuat KPK tidak berdaya. Di DPR, umpamanya, ada gerakan untuk menghambat anggaran. Juga ada upayaupaya untuk membatasi KPK sebagai lembaga superbodi lewat revisi UU. Nasib KPK ke depan kini bergantung di tangan panitia seleksi (Pansel) pimpinan KPK yang diketuai Menkum-HAM Patrialis Akbar. Saat ini sudah ada lebih dari 200 pelamar. Di antara mereka, ada orang yang hanya mencari kerja dan pengacara yang mempunyai track record gelap sebagai pembela koruptor. Pengalaman pemilihan priode lalu menjadi pelajaran berharga. Misalnya, Amin Sunaryadi yang mempunyai kinerja sangat baik dalam periode pertama tidak bisa terpilih lagi. Padahal, sejumlah aktivis antikorupsi sangat berharap dia terpilih. Tetapi, kenyataannya, calon-calon yang mendapat kritik justru terpilih. Untuk mengembalikan wibawa KPK, kita membutuhkan orang-orang yang mempunyai komitmen kuat dalam pemberantasan korupsi. Di negeri ini masih banyak tokoh yang mempunyai track record untuk menjaga APBN agar tidak dicolong oleh para tikus kantor. Sejumlah nama, misalnya pengacara yang dibesarkan LBH Bambang Widjojanto, anggota DPD I Wayan Sudhirta, dan pakar hukum Busyro Muqoddas yang kini menjabat ketua Komisi Yudisial layak memimpin KPK. Para tokoh muda yang masih jernih pemikirannya, seperti Saldi Isra, juga pantas dipertimbangkan. Bila perlu, Amin Sunaryadi juga kembali diberi kepercayaan. Tulisan ini sengaja menyebut langsung nama-nama yang kami anggap layak memimpin KPK. Tentu dengan harapan mereka bergerak hatinya untuk bersedia mengikuti seleksi. Publik juga wajar memberikan dukungan kepada mereka yang selama ini mempunyai track record yang masih menempatkan semangat dan idealisme itu. Penyebutan nama tersebut, bukan berarti tidak ada tokoh lain yang mempunyai integritas. Kita semua yakin, masih ada polisi atau jaksa yang tidak kalah hebat dalam komitmen antikorupsi. Kepada mereka, kita himbau marilah mendaftar ke panitia seleksi. Yang jelas, kami tidak menginginkan KPK ini jatuh ke tangan para kaki tangan koruptor atau mereka yang hanya mencari kerja. Dan, publik juga jangan lupa mengawasi pansel dan anggota DPR yang melakukan seleksi akhir lewat fit and proper test nanti. Sekali lagi, bertaring tidaknya KPK akan bergantung dari siapa yang memimpinnya. (*)

Berhala Hedonisme S

aat ini Luna Maya dan Ariel, yang keduanya menempati stra ta sosial selebriti papan atas, tersandung masalah yang barangkali tidak akan terlupakan dalam sejarah perjalanan hidup mereka. Gambar pornoaksi mereka kini jadi objek diskusi, mulai tukang sapu di pasar, politisi, jagat dunia hiburan, hingga kalangan akademisi di perguruan tinggi. Reaksi atau hukuman atas (dugaan) adegan pornoaksi itu sudah ditunjukkan oleh pemodal atau pihak ketiga yang bermitra dengan keduanya. Vonis publik bernada mencibir atas kelakuan mereka. Berita-berita di media elektronik maupun cetak terkesan telah memberikan kesimpulan bahwa mereka berdua adalah penjahat kesusilaan. Jika benar konklusi media tersebut, keduanya merupakan cermin umum jagat selebriti. Mereka hanya bagian dari sampel manusia-manusia yang terhanyut atau terseret dalam pusaran jagat selebriti, yang berhasil membius dan menghegemoni mereka. Kita tidak bisa mutlak menyalahkan keduanya. Sebab, dunia yang mereka masuki atau akrabi memang merangsang setiap orang untuk bertarung dalam atmosfer liberal dan menghalalkan segala cara (permisif). Mereka menjadi elemen masyarakat atau komunitas berpenyakit yang dibingkai doktrin Niccolo Machiavelli tentang het doel heiling de middelen (segala cara boleh dilakukan asal tujuan bisa tercapai). *** Sebelum video seks dengan pemeran mirip Ariel-Luna muncul, kasus seperti itu sering terjadi, meski ranahnya berbeda. Misalnya, tidak sedikit artis yang masuk penjara yang juga berurusan dengan problem gaya hidup. Antara lain, hamil tanpa kejelasan siapa yang menghamili atau anak yang dilahirkan saat menjalani hukuman di penjara bukan buah perkawinan sah. Komoditas atau industrialisasi dunia hiburan yang serbainstan, pragmatis, dan tak normal telah membentuk wajah masyarakat. Setidaknya, setiap

Oleh : Bashori Muchsin elemen yang terlibat di dalamnya diibaratkan mesin yang kehilangan kecerdasan nurani, kepekaan moral, dan keberdayaan spiritualitas. Mereka tergiring menjadi kekuatan masyarakat sekuler dan hedonis. Tingkat penghargaan mereka terhadap norma agung dan kebertuhanan sangat rendah. Sementara itu, berbagai bentuk perilaku yang bercorak animalisasi atau pembinatangan diri sangat ditoleransi, ditahbiskan, bahkan dikultuskan. Dalam masyarakat demikian, corak penghormatan terhadap kepatutan atau kepantasan publik sangat diabaikan. Sedangkan modus-modus pelanggaran martabat dengan “memanusiakan diri” diberi ruang pembenaran (penghalalan). Bentuk pembinatangan manusia atau pereduksian harkat kemanusiaan dapat berupa penghilangan dan pendistorsian citra fitri kemanusiaan, menjerumuskan sesama sebagai objek komoditas dan komersialisasi. Hasrat hewani bercorak hedonisme tersebut pernah dikritik Abdurrahim (1993). Menurut dia, ada tiga Tuhan modern. Pertama takhta, kedua wanita, dan ketiga harta. Tiga Tuhan tersebut telah menjelma menjadi obsesi dan ambisi yang meracuni serta menjajah nurani manusia. Manusia mudah takluk, menyerah, dan jadi robot karena dikuasai Tuhan-Tuhan yang diberhalakan itu. Ketika eksotisme perempuan, misalnya, memasuki atau bertali-temali dengan kepentingan kapitalisme, seperti industrialisasi seks, komoditas tubuh, bisnis berahi, serta pembenaran dimensi keindahan pornografi dan pornoaksi sebagai seni, tak pelak lagi perempuan dan harta berhasil menjadi dua kekuatan yang menyatu sebagai Tuhan atau agama masyarakat sekuler. Hedonisme itu semakin parah saat berkawan dengan Tuhan tandingan yang paling populer pada zaman modern ini, yakni duit. Pasalnya, duit ter-

SPBU Layani Jerigen +6285242624467 Tolong instansi terkait, pantau sebuah SPBU di Konsel, lebih mengutamakan pengisiian jerigan. Efeknya kepada konsumen, hari berikutnya sudah tidak ada bensin, dan masyarakat beli di pengecer yang harganya sangat tinggi.

Ingatkan Perda Sampah +6281341589598 Tertib sampah jangan menjerat rakyat. Pemilik rumah jangan disalahkan,jika petugas menemukan sampah di depan rumah, tapi dibuang oleh orang lewat atau pemulung sampah yang membuat sampah berhamburan. Sementara yang berbuat sudah tidak nampak.Bukan tugas pemilik rumah menjaga orang jangan membuang sampah di halamannya,tetapi peraturan dan hukum yang berwenang. Jangan salah menerapkan hukum.

Kendari Pos Inspirasi dan Aspirasi Masyarakat Sultra

Dalam melaksanakan tugas jurnalistik, semua wartawan Harian Pagi Kendari Pos dibekali tanda pengenal. Untuk menghindari aksi-aksi tidak bertanggungjawab dari oknum tertentu, masyarakat yang merasa ragu atau mencurigai seseorang yang mengatasnamakan wartawan Kendari Pos segera menghubungi Kantor Redaksi Harian Kendari Pos.

masuk Tuhan yang paling berkuasa di dunia ini. Di kalangan orang Amerika, terkenal istilah the almighty dollar (dolar yang mahakuasa). Memang telah menjadi nyata, hampir semua dalam hidup ini dapat diperoleh dengan duit. Bahkan, dalam banyak hal, harga diri manusia bisa dibeli dengan duit. Coba lihat sekitar kita sekarang, hampir semuanya memiliki harga. Manusia tidak malu lagi melakukan apa saja demi mendapatkan duit. Padahal, malu adalah salah satu bagian terpenting dari iman. Betapa banyak orang yang sampai hati menggadaikan negeri dan bangsa sendiri demi mendapatkan duit (Abdurrahim, 1993). Kecenderungan negatif di negeri ini adalah menguatnya revolusi gaya hidup yang berkonvergensi pada duit dan perempuan. Karena itu, jagat eksklusif dunia hiburan berwajah semakin vulgar dan liberal. Seolah negeri ini kini dicengkeram kultur eksotisme yang membuat pemeluk agama hanya mendiami wilayah formal. Desakralisasi agama telah menjadi model yang dikedepankan sebagai berhala kontemporer karena dikalahkan oleh pola hedonisme. Agama, sepertinya, hanya menjadi aksesori sekumpulan oportunis ekonomi dan pemburu popularitas dalam komunitas pebisnis hiburan. Negeri ini didesain sebagai “keranjang sampah”. Negeri ini hanya jadi lahan komoditas budaya yang menghalalkan penelanjangan nilainilai religiusitas. Gerak penelanjangan agama semakin terbuka dan jauh dari responsi yang cerdas dan sistematis serta membumi. Oleh pebisnis hiburan, komunitas pemeluk agama negeri ini kini diajak dan dicekoki agar berlomba jadi pegiat desakralisasi agama, penabur kemaksiatan, dan pembenar angkara. Mereka “mendidik” masyarakat Indonesia, yang berjuluk masyarakat muslim terbesar di muka bumi (the biggest moslem community in the world), supaya menjadi masyarakat yang berani ber-

seberangan dengan agamanya, mendistorsi kesuciannya, dan mengimpotensikannya. Diingatkan oleh Nabi Muhammad SAW, “Kesalahan semua umatku dimaafkan, kecuali orang-orang yang berterang-terangan (secara terbuka) berbuat maksiat. Sungguh tidak tahu malu apabila ada orang melakukan maksiat malam, yang tidak ketahuan orang (karena ditutupi Allah), kemudian waktu pagi berkata, ‘Aku telah berbuat demikian dan demikian,’ sehingga dia membuka tutup Allah dari dirinya. Padahal, semalaman suntuk Tuhan telah menutupinya.” Hadist tersebut menunjukkan, ada jenis perbuatan tercela yang berupa demonstrasi kemaksiatan, pamer aurat, bisnis “onani moral”, kapitalisme seksual, atau komoditas erotisme yang dikemas dengan penyemaian dunia hiburan, seni berelasi liberal berlainan jenis, serta apa saja yang dinilai layak jual dan bisa dikonsumsi publik. Di antara mereka, tak sedikit yang berlindung di balik jubah formalitas agama sebagai penganut dan penjaga moral agama. Namun, di balik itu, ternyata mereka menjadi produsen hedonisme yang menghancurkan jati diri agama. (*) Penulis guru besar dan pembantu rektor II Universitas Islam Malang

TERIMA OPINI Redaksi Kendari Pos menerima opini dengan foto penulis. Panjang opini minimal 24 maksimal 28 karakter, dalam bentuk file flashdisk atau copy ke CD. Opini dimaksud adalah pendapat penulis. Referensi ilmiah/buku hanya sebagai pembanding.

Jembatan Rusak di Jalan Matahari +6281341714877 Pemerintah Kota Kendari tolong diperbaiki jembatan di depan kantor transfusi darah jalan Bunga Matahari. Kalau lagi hujan sering kebanjiran di wilayah tersebut. Masalahnya karena air yang akan lewat dibawah jembatan itu tidak bisa akibat sudah tertutup pasir dan tanah sehingga air lewat kejalan raya dan aspal rusak.

Razia HP Anak Sekolah +6287843917918 Tolong pihak terkait atau polisi segera merazia handphone (HP) di sekolah-sekolah karena banyak yang menyimpan video porno, terutama di Kolaka.

Tanyakan ADD Desa +6285255828725 Pak Bupati Kolaka, untuk kelima kalinya mendapat Adipura. Tapi kenapa ADD desa dan kelurahan tiap tahun terlambat penerimaannya. Bahkan tahun 2009 dua triwulan tidak dibayar, kemana larinya?

Pemimpin Umum : PP. Bittikaka Pemimpin Redaksi/Penanggungjawab : Milwan Redaktur Pelaksana : Sawaluddin Lakawa, Hasanuddin Koordinator Liputan : La Ode Diada Nebansi Redaktur : Luther Bittikaka, Manan Rachman, Ruslan Amrullah, Abdi Mahatma, Awal Nurjadin, Darwin Sihombing, Yenni Yusuf, Reporter : Sulis Setiarini, Emilia, Linri Merinda, Arifuddin, Awaluddin Usa; Koresponden : Yafruddin Yaddi, Syamsuddin (BaubauButon), Fitri Ashari (Buton Utara), Eliazer Alex Tato (Kolaka-Kolaka Utara), Arwan Mannaungeng (Jakarta), Hasruddin Laumara (Konawe), Herman (Konsel), Nuryadi (Bombana) ; Fotografer : Suwarjono ; Design Grafis : Muh Hajar Siddiq ; Karikatur : Arham Rasyid; Redaktur Khusus : La Paa, M Djufri Rachim; Sekretaris Redaksi : Ariyani Arifin; BPSDM : M Djufri Rachim; Teknologi Informasi : Sahdar ; Pracetak : Muhrisan (koordinator), Aser Rerung, Gunawan Chandra, Yusri Zubair, Samiruddin; Telepon Redaksi : (0401) 326513, Faks. Redaksi : (0401) 326512, Faks. Bisnis dan Keuangan : (0401) 323771; E-mail : bumianoa@plasa.com; Percetakan : PT Fajar Utama Intermedia Cabang Kendari; Alamat Perwakilan : Jakarta: Mu’min Rolle, Komp Widuri Indah, Blok A1-2, Jl. Palmerah Barat No.353 Telp (021) 5330976, Jakarta 12210; Biro Baubau-Buton-Wakatobi : Syamsuddin, Kolaka-Kolaka Utara :Eliazer Alex Tato; Harga Langganan : Kota Kendari dan Luar Kota (Sultra) Rp 65.000/Bulan, Luar Kota Rp 67.500/Bulan termasuk ongkos kirim, Eceran dalam Kota Rp 3.500,-Eksemplar-Eceran Daerah Rp. 3.500,-.

Penerbit : PT Media Kita Sejahtera, SIUPP : SK/Menpen No.191/SK/Menpen, SIUPP/B.I/1986/Tanggal 25 Juni 1986 No.131/Ditjen PPG/ K/1995 Tanggal 3 Agustus 1995, No 42/Ditjen/PPG/K/1996 Tanggal 12 April 1996, Terbit Sejak Tanggal 6 Juni 1970. Pembina : HM Alwi Hamu; Komisaris Utama : Syamsu Nur, Komisaris : PP.Bittikaka, Denny Ari, Benyamin B, Ridwan Arief Direktur Utama : Milwan; Direktur : Purwanto Sanam ; Ombudsman : Ramli Akhmad (Ketua), M Djufri Rachim, La Paa, Muhammad Saiful, SH, MH, Ariyani Arifin (Sekretaris) Manager Keuangan : Agus Tranhadi; Manager Iklan/Sponsorship : Haeruddin; Manager Sirkulasi : Muji Suwarno ; Manager Event Organizer : Rustam, Alamat Redaksi/Tata Usaha : Jl. Malik Raya No. 50 (0401)-3126515, Iklan: (0401)-3126110, Sirkulasi :(0401)3126515, Fax (0401)-3126512. Alamat Biro : Baubau Jl. Imam Bonjol No. Tlp (0402)-2826129/085241854000; Kolaka Jl. Pramuka No.5 Tlp (0405)-24211. Alamat Agen: Raha Jl. Lakilaponto, Tlp (0403)-21538, Pomalaa Jl.Nusantara No. 28 Tlp.(0405)-310105; Konawe (Unaaha) Halide, Jl. Sandela No.129 Tlp.(0408)-21506; Bombana (Rumbia) Tajudin Tlp/HP:085241659216, Aswin HP:085241605817. Kota Kendari : Kampung Salo Mintarsih, Sodohoa Hamisu, Tlp. 3125723, Tipulu Yusuf Tumora, Tlp.3127924, Wuawua Rusli, Tlp.3193008, Mandonga Theresia, Tlp.3122393, Puwatu Usman, Tlp. 3007069, Perumnas Incang, Tlp.3192061, Anduonohu Maxi, Tlp.3125474. Bank: BRI Cabang Kendari: 1.00000192-01-000428-30-4 (Rec. Giro), 2.0192.01.008593.50.1 (BRITAMA)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.