22
Kendari Pos | Rabu, 9 Mei 2012
PDIP Saring Tujuh Balon Walikota Baubau, KP Setelah melakukan proses penjaringan, PDIP Kota Baubau kini melakukan tahap penyaringan untuk menyeleksi bakal calon walikota yang akan direkomendasikan bertarung di Pilwali Baubau pada 4 November mendatang. Salah satu tahapan yang dilewati dalam seleksi tersebut yakni interview yang dilakukan Despilkada DPD PDIP Perjuangan Sultra. Interview tersebut mulai dilakukan sejak kemarin hingga 9 Mei (hari ini). Sedikitnya tujuh bakal calon mengikuti proses penyaringan tersebut setelah sebelumnya ke tujuh bakal calon tersebut juga telah mengikuti proses pengambilan berkas, pengembalian berkas, dan pemaparan visi misi. Tujuh bakal calon itu yakni La Masikamba, Ibrahim Marsela, Suhufan, Dr Ansir, AS Tamrin, Mustari dan Umar Abibu. Despilkada DPD PDIP Perjuangan Provinsi Sultra, La Ode Ota menjelaskan proses penyaringan itu dilakukan sesuai dengan mekanisme yang merujuk pada surat keputusan DPP tahun 2011 terkait kriteria yang harus dipenuhi yang menjadi syarat partai dan undang-
undang. Antara lain soliditas partai, diharapkan dengan adanya proses penyaringan bisa melihat ruang yang bisa dilakukan eliminasi sejak awal agar tidak menimbulkan gejolak di internal partai, sehingga momentum Pilwali diharapkan dapat memperkuat organisasi PDIP secara internal dan secara otomatis dapat memenangkan calon yang akan diusungnya. “Yang kedua yakni hasil survey calon, itu penting bagi basis akademis karena salah satu alat yang bisa digunakan untuk menentukan siapa yang nantinya akan diusung yakni survey yang nantinya akan direlevansi dengan kepentingan Pemilu 2014. Sehingga elektabilitas calon bisa menggerakan mesin partai dengan subtansi menaikan elektabilitas secara nasional melihat elektabilitas PDIP yang kini berada pada urutan pertama dengan perolehan 18 persen,” urai La Ode Ota. Tidak kalah penting, lanjut pria berkaca mata ini yakni koalisi partai karena untuk PDIP di Kota Baubau baru memiliki dua kursi sehingga otomatis masih harus membutuhkan koalisi dengan partai lain untuk mengusung calon
Imran Ingin Fokus di Birokrasi Mundur... dan Prabowo Subianto di Konsel itu karena dipasang DPC Gerindra Konsel sehubungan dengan HUT Konsel. “Bupati itu simbol daerah, jadi tidak salah kalau Genrindra memajang foto saya disamping Pak Prabowo Subianto. Kalaupun suatu saat saya di Genrindra, itu pilihan Politik,” tandasnya.(era)
dalam Pilwali Baubau nanti. “Jadi kita harapkan calon yang disaring nanti juga mengantongi dukungan partai lain sebagai persyaratan undangundang untuk mengusung satu pasang calon,” katanya. Soal komitmen dari para bakal calon, pihaknya mengharapkan calon yang akan diusung nanti dapat membesarkan partai dan bisa memenangkan pertarungan Pilwali nanti, dan walikota yang akan diusung oleh partai tentu dapat berkontribusi secara simbiosis mutualisme kepada partai sehingga menjadi pemenang pemilu. “Itu yang kemudian kita tanyakan dalam proses penyaringan ini,” ujarnya. Syarat lain yang menjadi kriteria sebagai kandidat yang akan direkomendasikan PDIP yakni penerimaan publik, kader dan syarat khusus lain yang diharapkan memiliki komitmen terhadap partai yang memiliki trisakti partai yakni berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi dan berkepribadian secara kebudayaan. Dalam rangkaian penyaringan bakal calon yang akan diusung PDIP, usai melakukan tahapan interview selanjutnya tujuh nama yang sebelumnya mendaftar dalam penjaringan itu kemudian dilakukan survey selambat-lambatnya di bulan Mei ini juga. Keputusan siapa yang nantinya akan diusung oleh PDIP akan diumumkan selambat-lambatnya awal Juni. Hal itu dilakukan lebih cepat
untuk memperlihatkan proses demokrasi yang terbuka selanjutnya mengajak partai lain untuk berkoalisi. Ditanya apakah akan ada peluang mengusung calon diluar kandidat yang mengikuti penjaringan, La Ode menjelaskan bahwa mekanisme partai mengatur akan diusung kandidat diluar yang mengikuti penjaringan apabila ada kondisi luar biasa, artinya PDIP kemungkinan akan mengusung kandidat lain diluar yang mengikuti penjaringan bila kandidat yang telah mengikuti penjaringan ternyata meninggal dunia atau bermasalah secara hukum. Menghadapi Pilwali, PDIP juga mengaku memang memiliki kader yang nantinya akan didorong mengikuti kompetisi pertarungan kursi jabatan pasca Amirul Tamim. Meski demikian internal partai masih menyembunyikan nama kader tersebut, namun kuat dugaan PDIP akan mengusung Ketua DPC La Ode Ahmad Monianse melihat berdasarkan informasi yang berkembang di masyarakat satu-satunya kader moncong putih yang menyiapkan diri bertarung dalam Pilwali Baubau hanya Moninase. “Kami belum bisa pastikan apakah kader yang diusung nanti akan bertarung sebagai walikota atau wakil walikota. Terkait siapa kader yang akan diusung nanti namanya masih kami bungkus, dan dipersiapkan dibuka nanti untuk menggemparkan Kota Baubau,” tutupnya. (m4)
Harun Rahim Siap Jadi Cabup Kolaka Kendari,KP Harun Rahim rupanya masih penasaran dengan posisi Bupati Kolaka yang sempat coba digapainya tahun 2008 silam namun gagal. Mantan Wakil Bupati Kolaka itu ternyata masih punya niat untuk menjajal kemampuannya di Pilkada daerah itu yang akan digelar tahun 2013 nanti. Meski masih lama, tapi Harun Rahim sudah menyatakan kesiapannya untuk maju lagi. Saat ini, Harun yang menjabat sebagai anggota DPRD Sultra itu mulai aktif mensosialisasikan diri kepada masyarakat. “Insya Allah saya akan maju sebagai 01 dalam Pilkada Kolaka Periode 2013-2018, dan untuk 02 belum dapat saya sebutkan saat ini, pasalnya belum menjalin komunikasi. Selaku Ketua DPC Partai Demokrat Kolaka, tentunya saya maju dengan pintu Partai
Harun Rahim Demokrat,” kata Harun Rahim. Walau pun begitu, karena Partai Demokrat Kolaka hanya memiliki tiga kursi, tentunya pihaknya harus berkoalisi. Koalisi segera dibangun pihaknya, mengingat kebula-
tan tekadnya untuk bertarung di Pilkada Kolaka. “Saat ini langkah yang saya lakukan masih sebatas sosialisasi dan pemasangan baliho, untuk kerja politik selanjutnya masih dalam taraf pembahasan internal, pasalnya merupakan strategi partai untuk manuver politik nantinya, sehingga masih dirahasiakan,” tukas Ketua Komisi I DPRD Sultra ini. Mengenai alasan dirinya maju di Pilkada Kolaka, tentunya ingin meningkatkan taraf hidup masyarakat Kabupaten Kolaka dengan basis potensi sumber daya alam (SDA) dan manusia (SDM). “Jika SDA seperti pertambangan dan pertanian serta SDM di kelola dengan baik, pastinya cukup menjanjikan untuk mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya. (p1/fas)
Golkar Bahas Kader yang Dicapreskan Parpol Lain Jakarta, KP Kader Golkar yang akan dicalonkan partai lain untuk Pilpres 2014 bakal menjadi pembahasan sendiri pada Rapat Pimpinan Nasional Khusus (rapimnasus) Partai Golkar yang digelar pada Juli 2012 mendatang. Hal ini menjadi persoalan serius karena partai harus memilki mekanisme sendiri agar mengindari keputusan yang diambil berdasarkan pertimbangan suka tidak suka. “Ya, Rapimnas nanti kita akan membahas mengenai kedudukan kader Golkar yang dicalonkan parpol lain. Karena
inikan belum ada ketentuannya. Bagaimana kedudukan politiknya di Golkar, ini kan harus diatur secara sistem. Tidak bisa diputuskan hanya berdasarkan suka atau tidak suka,” ujar Ketua DPP Golkar Hadjriyanto Tohari di Gedung DPR, Senayan, akhir pekan lalu. Hadjriyanto mengatakan selain itu dalam Rapimnasus juga akan dibahas soal pendefinitifan calon presiden dan mekanisme pemilihan calon wakil presiden. Juga pembahasan soal sanksi. “Maka sistem itu nanti yang akan diagendakan dalam rapimnas itu,” pa-
parnya. Hadjriyanto mengakui menjelang Rapimnas ada peningkatan dinamika politik di tubuh partai berlambang beringin tersebut. Namun wakil ketua MPR ini menilai hal tersebut wajar-wajar saja. “Kalau ada diskusi, perkembangan wacana sampai ada keputusan di rapimnas, dinamika ini biasa dan wajar saja. Saya yakin setelah Rapimnas semua akan reda. Apa yang terjadi di Golkar juga saya yakin akan dialami partai lain ketika memutuskan soal calon presiden,” tuturnya.(jpnn)