Kendari Pos Edisi 24 Juli 2012

Page 17

Kendari Pos | Selasa, 24 Juli 2012

Sewa Asrama Pelatda Dikorup? Sudah Cair Rp 300 Juta, Tapi Baru Disetor Rp 100 Juta

AFP PHOTO/ CONTROLUCE

Pelatih Inter Milan, Andrea Stramaccioni saat memimpin timnya di turnamen Trofeo di San Nicola Stadium Bari, 21 Juli lalu. Nerazzurijulukan Inter-sukses mengalahkan Juventus dan AC Milan.

Dominasi Nerazzuri BARI-Inter Milan memang kalah bersaing dengan Juventus dan AC Milan di Serie A musim lalu. Juve dan Milan finis dua besar sehingga lolos langsung ke babak utama Liga Champions musim ini. Sebaliknya, karena hanya finis enam besar, Inter gagal ke Liga Champions untuk kali pertama setelah 11 tahun alias hanya tampil di Europa League. Itu pun harus merangkak dari kualifikasi. Namun, Inter menunjukkan apabila mereka tidak ingin mengulang kesalahan yang

sama musim ini. Itu menilik hasil turnamen pramusim yang melibatkan Inter, Juve dan Milan di ajang Trofeo TIM, di San Nicola, Bari, kemarin. Dalam turnamen yang menggunakan format pertandingan 45 menit tersebut, Nerazzurri -sebutan Inter- menunjukkan dominasi dengan mengalahkan Juve 1-0 dan Milan 2-1. Klub yang mengunjungi Jakarta Mei lalu itu pun merebut gelar keempat secara beruntun atau kali kedelapan dari 12 kali peBaca InTeR di Hal. 19

Navas Gembira Jadi Ayah “Kami memang sudah tak sabar ingin menyambut kehadirannya di dunia. Istri saya berjuang antara hidup dan mati dan saya melihatnya sendiri. Inilah yang membuat saya semakin mencintainya. Ya, kami sudah menjadi ayah dan ibu,” ujar Navas. Kelahiran Jesus tentunya melengkapi kebahagiaan Navas seusai Piala Eropa 2012. Winger 26 tahun ini turut mengantarkan tim nasional Spanyol mempertahankan predikat terbaik di Benua Biru. Navas mencetak gol tunggal kemenangan 1-0 La Roja atas Kroasia di babak penyisihan grup. (ren) KegemBIRAAn tengah menyelimuti Jesus Navas dan istri tercintanya, Alejandra Moral. Winger Sevilla ini begitu antusias menyambut kelahiran putra pertama mereka, yang juga diberi nama Jesus. Seperti dilansir Futbolita, Jesus dilahirkan di Rumah Sakit Sagrado Corazon, Seville, pada 17 Juli lalu tepat pukul 19.15 waktu setempat. Bayi mungil itu terlahir dengan bobot 2,64 kilogram dan panjang 48 sentimeter. Sabtu kemarin, sebelum meninggalkan rumah sakit, Navas dan Moral sangat bangga memperkenalkan buah hati pertama mereka kepada publik. Moral menggendong sang bayi yang dibalut selimut putih. Jesus tampak menggemaskan karena kedua tangannya mengintip di luar. Navas dan Moral sangat bahagia menyambut kehadiran Jesus yang sudah lama mereka nantikan. Wajar saja lantaran pasangan ini menikah pada 10 Juni 2010 di Gereja Santa Maria la Blanca, Los Palacios.

Kendari, KP Bila ada yang menduga bahwa di KONI ada penggelapan dana, itu bisa jadi ada benarnya. Tata anggaran yang amburadul di KONI kini perlahan terungkap. Dana segar sebesar Rp 651 juta sudah dicairkan pemerintah dalam bentuk gelondongan guna mengongkosi beberapa item kegiatan. Salah satu yang diduga fiktif adalah pengadaan pakaian atlet, yang dananya sudah cair sebesar Rp 165 juta. Hingga kini, pakaian itu tidak ada. Kecurigaan adanya korupsi terkuat lagi di item sewa Asrama Haji sebagai tempat Pelatda. Dari anggaran Rp 651 juta itu, Rp 300 juta diantaranya untuk bayar sewa asrama Pelatda. Faktanya, pihak Depag Sultra sebagai pemilik asrama haji mengaku baru menerima dana sebesar Rp 100 Juta. Lalu kemana yang Rp 200 juta yang sudah cair itu? Hanya para pengurus KONI yang tahu, khususnya bendahara sebagai penerima dana itu di biro keuangan Pemprov. Kasi Sarana dan Perjalanan Haji Kemenag Sultra Aziz menjelaskan, KONI telah membuat kontrak untuk penggunaan gedung. Rincianya kata dia, setiap kepala akan dikenakan Rp 25 ribu perhari dari 131 orang yang diajukan. Mereka, mulai memasuki Asrama Haji sejak 26 Juni dan akan berakhir tiga hari sebelum pembukaan PON di Riau. “Kalau kita hitung itu, seluruh atlet akan tinggal selama 70 hari. Nah kalau dikalikan Rp 25 ribu dan dikalikan lagi 131 orang, itu mencapai Rpo 229.250.000,-. Itu, belum termasuk uang untuk sewa dapur Rp 1,5 juta

dan aula juga Rp 1,5 juta selama mereka tinggal disana atau totalnya Rp 232.250.000,”terangnya, kemarin. Jika memang telah mendapatkan dana kata dia, seharusnya KONI tidak perlu lagi menunda pelunasan pembayaran. Ia tidak mengerti bagaimana proses pembayaran di KONI, tapi jika berdasarkan aturan semua harus sesuai

peruntukan masing-masing karena dana yang diminta untuk pembayaran gedung. “Kalau uang Rp 100 juta yang kami terima semua sudah saya masukan ke bank,”tandasnya. Sementara itu, Sekum FORKI Sultra Hasanuddin terkejut dengan adanya proses Baca KORUP di Hal. 18


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.