Kendari Pos Edisi 19 April 2013

Page 7

7

Kendari Pos | Jumat, 19 April 2013

Abdul Salam Makin Menguat Kandidat Penjabat Bupati Konawe Kepulauan Kendari, KP Nama H. Abdul Salam semakin menguat sebagai salah satu kandidat yang akan diusul menjadi penjabat (Pj) Bupati Konawe Kepulauan (Konkep). Meskipun Gubernur Sultra, H. Nur Alam belum mau buka-bukaan, siapa nama yang terpilih menjadi Pj Bupati Konkep, namun gambarannya sudah diberikan. “Saya lihat sudah ditulis di Kendari Pos. Pasti ada salah satu nama orang itu. Syaratnya, memiliki kemampuan leadership, integritas yang tinggi. Namanya daerah baru, harus gesit dan lincah penjabatnya. Hubungan vertikal baik dan ke

masyarakat baik,” ungkap Nur Alam. Referensi nama yang pernah dipublis Harian Kendari Pos, salah satunya adalah Abdul Salam, mantan Kadis Kelautan dan Perikanan Pemprov Sultra. Nama lain yang turut dirilis yakni Idris (staf ahli Pemkab Konut), Nur Sinapoy (Sekda Konawe), Irawan Laliasa (mantan Sekda Konawe), dan Askabul Kijo (Kadis Perikanan dan Kelautan Sultra). Gubernur sudah memastikan, salah satu dari nama-nama tersebut, kelak akan ditunjuk sebagai Pj Bupati Konkep. Bocoran lainnya, calon penjabat itu harus memiliki kemampuan yang luas, memenuhi syarat yang ditetapkan seperti kompetensi maupun jabatannya harus memenuhi eselon II a, memiliki kemampuan leadership, integritas yang tinggi.

Salah satu nama yang mengemuka yakni nama mantan Kadis Kelautan dan Perikanan Sultra, H Abdul Salam. Saat ditemui di ruang kerjanya, Abdul Salam mengatakan, orang yang memimpin Wawonii, haruslah pejabat yang kapabel dan tahu dengan kondisi di daerah itu. “Saya ikut bersyukur sebagai putra daerah asli Wawonii, perjuangan kita bertahun-tahun membuahkan hasil menggembirakan. Tentu kami sangat berharap pemimpin pertama di Wawonii bisa membawa perubahan bagi Wawonii yang selama puluhan tahun tertinggal,” ungkap Abdul Salam. Bagi Abdul Salam, yang terbaik buat Wawonii harus diprioritaskan. Menurut dia, Wawonii butuh penanganan serius ditengah keterbelakangannya selama ini. Mantan Kadis

Kelautan dan Perikanan (DKP) Sultra yang kini menjabat staf ahli gubernur bidang ekonomi keuangan itu, mengatakan, Wawonii daerah potensial dari segala aspek. Jika dikelola dengan baik akan cepat menjadi daerah yang maju. Abdul Salam sudah punya gagasan dalam membangung Konkep ke depan. Dia mengatakan, ada beberapa sektor yang potensial dan prioritas dikembangkan yakni potensi kelautan dan perikanan, sektor pertanian dalam arti luas, sektor perhubungan dan infrastruktur, sektor pariwisata dan pertambangan. Wawonii dengan kemaritimannya sejalan dengan program nasional yang masuk dalam master plan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) menjadi salah satu titik pembangunan bidang ke-

lautan dan perikanan. Karena rencananya akan dibangun pelabuhan perikanan atau pusat industri perikanan yang terbesar di kawasan Indonesia Timur. Selain itu, potensi terumbu karang di Pulau Wawonii, juga tidak kalah menarik dengan yang ada di Wakatobi, sehingga bisa menjadi potensi pariwisata bahari yang menarik untuk dikunjungi wisatawan, baik domestik maupun manca negara. Terlebih letaknya yang dekat dengan ibukota provinsi. Ini memudahkan para wisatawan yang akan berkunjung ke Pulau Wawonii, karena akses dari Kota Kendari ke Pulau Wawonii hanya ditempuh dengan waktu kurang dari 2 jam. “Dari sisi perhubungan, perlu dibuat jalan lingkar yang menghubungkan semua desa

dan kecamatan. Disamping membangun pelabuhan di masing-masing ibukota kecamatan, untuk menunjang pemanfaatan potensi kelautan yang ada. Memang infrastruktur dasar ini harus menjadi prioritas karena sejak dulu sangat minim. Tidak hanya jalan, listrik dan jaringan komunikasi termasuk yang perlu mendapat prioritas,” jelasnya. Demikian pula dengan potensi tambang, Konawe Kepulauan punya potensi besar. Hasil penelitian pertambangan menemukan, bumi Wawonii mengandung emas, nikel, krom, dan pasir kwarsa. Karenanya, hal utama yang perlu segera dibuat adalah Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). RTRW menjadi lebih penting untuk memetakan wilayah berdasarkan potensi yang dimiliki.

Bagaimana jika kelak gubernur menunjuk dirinya sebagai Pj Konawe Kepulauan? “Kalau dipercaya gubernur, saya siap. Sebagai PNS yang sudah disumpah untuk siap ditempatkan dimana saja, tentu saya akan terima, apalagi jika ditunjuk sebagai Pj Konawe Kepulauan karena saya asli putra daerah ditunjang pengalaman birokrasi yang saya miliki. Tapi sekali lagi, siapa pun yang ditunjuk, tentu untuk kemajuan Konawe Kepulauan,” ungkapnya. Terkait Pj Konawe Kepulauan, Karo Pemerintahan, Andi Baso Alam mengatakan, belum ada yang ditunjuk. Sebab, undang-undang pengesahan Konawe Kepulauan sebagai DOB belum keluar. “Sama seperti Koltim, tunggu saja. Biasanya dua bulan setelah pemekaran, baru ada penjabatnya,” tandasnya. (dri/aka)

Kapolda Puji Kolut

Dishut Amankan 600 Kayu tak Bertuan

Lasusua,KP Setelah berkunjung ke Polres Konawe dan Kolaka, roadshow Kapolda Sultra, Brigjen Pol Ngadino akhirnya tiba di Polres Kolaka Utara. Pada kepolisian resort yang dinakhodai AKBP La Ode Aries El Fatar itu, Ngadino angkat jempol. Pasalnya, Polres Kolut dianggap daerah terminim kasus kriminalistasnya. “Dari 12 kabupaten/kota, Kolaka Utara merupakan salah satu daerah yang angka kriminalitasnya paling rendah sehingga pantas diberikan apresiasi” ungkap Ngadino, usai memberikan pengarahan dihadapan jajaran Polres Kolut dan Brimob Totalang, pada salah satu hotel di Kota Lasusua, Kamis (18/4). Menurut Kapolda, sanjungan tersebut bukan berarti jajaran Polres Kolut tidak lagi bekerja maksimal untuk menciptakan suasana yang kondusif. Namun prestasi tersebut harus menjadi motivasi pada setiap pribadi personil Polres Kolut, agar lebih bersikap profesional. “Polisi saat ini dituntut untuk lebih propesional dalam menjalankan amanah sebagai pelayan, pengayom dan pelindung masyarakat, sehingga dibutuhkan personil yang mampu membaur dan menyatu dengan masyarakat,” katanya. Min-

Andoolo, KP Dinas Kehutanan Kabupaten Konawe Selatan mengamankan 35 kubik kayu di Desa Amasara, Kecamatan Baito, Konsel, akhir pekan lalu. Jenis kayu berjumlah 600 batang itu adalah kayu jati. Sekdis Dishut Konsel, Junaid, S.Hut membenarkan adanya hasil tangkapan tersebut. Kayu tanpa pemilik itu diperkirakan berasal dari kawasan hutan HTI. “Kalau ditaksir mencapai 600 batang jenis kayu jati ilegal. Itu diduga hasil pembalakan liar yang diamankan dari kawasan hutan HTI,” ungkap Junaid. Ia menambahkan kayu-kayu tak bertuan itu sementara waktu diamankan di Kantor Dishut untuk proses lebih lanjut, sam-

UN... adapi UN,” ungkap Muslimin. Kepala sekolah MAN Lasusua, Drs kadar menambahkan, standar kelulusan siswa yakni harus mencapai nilai rata-rata 5,5. Namun bukan kendala bagi siswanya dan dijadikan motivasi dalam menghadapi UN. “Hanya 27 siswa saja yang ikut UN, yang seharusnya 29 orang tapi 2 orang tidak hadir. Bahkan kami sudah membujuk tapi siswanya yang tidak mau,” ungkap Kadar. Tak hanya penundaan, kata dia, pelaksanaan UN kali ini berbeda dengan UN sebelumnya. Soal dan jawaban sudah satu paket. Tidak terpisah lagi seperti tahun sebelumnya sehingga siswa harus lebih teliti dalam menjawab soal. Sekadar diketahui, untuk Kolaka Utara, jumlah siswa SMA sederajat mengikuti ujian sebanyak 1.334 orang. Mereka terbagi 892 SMA/MA dan 442 siswa SMK. (k6/aka)

Honorer... Kepegawaian BKD Muna. Paling banyak aduan yang masuk, kata pria bercambang tersebut, kesalahan pengetikan nama dan tempat tanggal lahir dan mereka yang mengaku honorer dibawah tahun 2005, namun namanya tidak terkaver dalam daftar nama honorer yang diumumkan. “Mereka komplain dengan menyertakan berkas pengabdian mereka. Kita terima saja dan akan menyampaikan ke BKN,” katanya. Untuk daftar honorer K2 yang diumumkan, lanjut dia, bisa bertambah dan bisa berkurang. Namun kewenangan untuk melakukan penambahan atau pengurangan ada di BKN. “Kita hanya menfasilitasi. Menerima aduan honorer K2, lalu melaporkan ke BKN,” terangnya. (awn/aka)

Suleha/KP

Roadshow Kapolda Sultra, Brigjend Pol Ngadino bersama rombongan di Polres Kolut dalam rangka kunjungan kerja disambut DPRD Kolut dan tokoh masyarakat. imnya kriminalitas di Kolut memiliki korelasi dengan tarap hidup masyarakat. Masyarakat yang memiliki pendapatan ekonomi perkapita cukup baik maka akan dapat menciptakan suasana yang kondusif. “Mungkin masyarakat Kolaka Utara, berfikir bahwa buat apa melakukan demo-demo lebih baik mencari uang untuk kehidupan yang lebih baik,”

ujarnya. Orang nomor satu dijajaran kepolisian Sultra ini mengigatkan kepada setiap personil kepolisian agar mampu memberikan contoh yang baik kepada masyarakat. “Polisi juga harus mampu menjaga hubungan yang baik dengan TNI dan menjauhi segala bentuk provokasi yang dapat merusak hubungan silaturahim dengan personil TNI,”

jelasnya. Dalam arahanya Kapolda meminta kepada segenap jajaranya untuk menghidari setiap masalah yang dapat merusak hubungan baik antara personil TNI dan personil Polri. “Kalau ada masalah yang terjadi, lebih baik hindari sedini mungkin, baru laporkan keatasan agar atasan yang mengambil kebijakan,” katanya. (k6/aka)

bil menunggu orang yang datang mengaku sebagai pemilik kayu tersebut. Hasil tangkapan kayu, kata Junaid, merupakan hasil razia yang dilakukan oleh bidang pengamanan hutan. “Biasanya rasia yang dilakukan telah dijadwalkan secara rahasia, tiba-tiba, tersistem dan terencana guna mengantisipasi terjadinya kebocoran. Selain itu sebelum turun, Hp seluruh anggota terlebih dahulu diamankan jangan sampai ada oknum yang membocorkan razia yang telah direncanakan,” katanya. Ada beberapa wilayah kecamatan se-Konsel, kata dia, yang teridentifikasi mempunyai potensi terjadi aksi pembalakan liar. Misal di Kecamatan Baito,

Kolono, Palangga dan Buke. “Kalau di Kecamatan Wolasi juga ada, tapi kebanyakan kayu rimba campuran,” ujarnya. Dalam meminimalisir aksi pembalakan liar di Kabupaten Konsel, pihaknya terus memberikan pengetahuan pada masyarakat guna menjaga pelestarian hutan. Pembelajaran tersebut dilakukan semata-mata guna memberikan pencerahan maupun pembinaan serta informasi pada warga atas damfak yang akan ditimbulkan nantinya atas aksi ilegal loging. “Jika nantinya kayu tangkapan yang telah diamankan, tak satupun orang yang datang mengaku sebagai pemilik kayu itu, maka kita lakukan pelelangan,” terangnya. (cr2/aka)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.