Edisi 8 Februari 2013

Page 4

4

JUMAT

8 Februari 2013

Terganggu Tower, Warga Ngadu ke Dewan Abdul Halim, salah satu warga menuturkan, dirinya merasa terganggu atas pendirian tower itu, disamping tidak ada kesepakatan dengan warga, keberadaan tower itu dikhawatirkan bisa roboh jika diterpa angin kencang. “Ketika hujan turun atau pun angin saya harus pindah karena takut tower itu roboh. Lebih ironis lagi, masyarakat sekitar sudah banyak yang terkena radiasi akibat adanya tower itu, dan pula yang perlu diketahui, alat alat elektronik yang dimiliki warga tidak tahan lama, seperti lampu tiga hari sudah mati demikian juga dengan televisi sering mengalami masalah,” tuturnya. Pria yang rumahnya berjarak sekitar 15 meter dari tower itu meminta agar wakil rakyat bisa memecahkan persoalan yang dihadapi masyarakat. Dan sebagian besar masyarakat yang tinggal di dekat tower tersebut telah sepakat untuk dipindah atau bahkan towernya dirobohkan. “Ada 31 orang yang telah menan-

Alat Elektronik Sering Bermasalah KOTA-Puluhan warga Dusun Bajur Timur, Desa Tlonto Raja, Kecamatan Pasean, Pamekasan, Kamis (7/2) kemarin mengadu ke Komisi A DPRD Pamekasan. Kedatangan warga ini untuk menyampaikan aspirasi terkait pendirian tower salah satu perusahaan telekomunikasi di daerahnya yang dinilai ilegal. Dalam pertemuan dengan Komisi A, warga meminta tower yang telah berdiri sejak tahun 2009 itu diperjelas statusnya. Sebab kesepakatan atas pendiriannya tidak dilakukan dengan warga sekitar. Selama tower itu ada warga merasa takut karena setiap kali ada angin dan hujan dipastikan warga yang tinggal di dekat tower tersebut harus mengungsi. Sehingga selalu menimbulkan keresahan tersendiri.

datangani atas penolakan pendirian tower itu serta dilampiri dengan foto Kartu Tanda Penduduk (KTP) supaya pihak terkait bisa menindaklanjuti persoalan ini,” katanya. Dihadapan warga, Ketua Komisi A DPRD Pamekasan Suli Faris mengatakan, pihaknya akan mempelajari data yang dimiliki oleh instansi terkait, supaya titik persoalan yang dihadapi warganya bisa diketahui. “Kita sekarang hanya ingin mengetahui keluhan dari masyarakat, yang jelas kalau nanti terdapat pelanggaran pasti ada sanksi. Dan besok (hari ini, red) kita akan bicarakan di internal Komisi A,” jawabnya. Perlu diketahui, keberadaan tower di daerah tersebut meresahkan warga karena dinilai mengganggu. Ironisnya, kesepakatan yang dilakukan pada pendirian tower itu tidak melibatkan warga sekitar, melainkan ditandatangani oleh warga yang jauh dari lokasi tower berdiri. (jck/h4d)

KM/MARZUKIY

MENGADU: Puluhan warga dusun Bajur Timur desa Tlonto Raja kecamatan Pasean, Pamekasan saat menyampaikan aspirasinya di depan komisi A DPRD Pamekasan, Kamis (7/2).

Awal 2013, 4 Perkara Narkoba Disidang

SEMBAKO Permintaan Naik, Harga Meroket KOTA-Harga kebutuhan pokok di Pamekasan mengalami kenaikan. Pantauan Kabar Madura, naiknya harga sembako tersebut terjadi di sejumlah pasar tradisional yang ada di Pamekasan, seperti Pasar Polowijo Kolpajung yang merupakan pasar terbesar di Pamekasan, Kamis (7/2). Harga bawang merah misalnya, mencapai Rp 32 ribu/kg, bawang putih Rp 20 ribu/kg, cabai rawit Rp 20 ribu/kg, cabi merah besar Rp 16 ribu/kg. Aliyah seorang pedagang menjelaskan harga itu sebenarnya sudah turun dari pekan lalu, meski belum terbilang normal. Mahalnya bahan pokok tersebut diduga karena banyaknya permintaan dari konsumen. Selain itu harus mengambil dari daerah lain, karena kebetulan di Pamekasan tidak sedang musim, seperti cabai rawit. Hasan, salah satu pembeli mengeluhkan mahalnya bahan bumbu masakan tersebut, ”Ya saya hanya beli seperempat saja mas, karena memang selalu dibutuhkan setiap hari,” keluhnya si sela-sela belanja. Terpisah, Ketua Komisi B DPRD Pamekasan, Husnan Ahkmadi mengatakan, akan turun ke lapangan untuk memantau perkembangan pasar. “Jika hal itu memang tren pasar tanpa ada pengaruh lain di luar teori ekonomi seperti halnya teori permintaan, ya itu wajar saja,” katanya. Ia berharap kenaikan harga bahan bumbu tersebut tidak bertahan lama dan mengharapkan pihak eksekutif memantaunya. “Ya mudah-mudahan tidak bertahan lama mahalnya bahan pokok tersebut dan berharap masyarakat bersabar dengan hal itu,” pungkas salah satu politisi PAN itu melalui telepon selulernya, Kamis (7/2). (km12/h4d)

KM/ANWAR NURIS

Mahal: Seorang pedagang sedang melayani pembeli di Pasar tradisional Polowijo Kolpajung, Kamis (7/2).

KM/MARZUKIY

KEBERATAN TARIF: Salah satu pelanggan PDAM menunjukkan tandon penyimpanan air di depan rumahnya, Kamis (7/2). Dalam waktu dekat, PDAM berencana menaikkan tarif air.

Tarif PDAM Naik, Pelanggan Keberatan TLANAKAN-Rencana Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Pamekasan menaikkan tarif air besar kemungkinan akan menjadikan beban pelanggan semakin berat. Apalagi pelayanan dan manajemen PDAM masih jauh dari memuaskan. Hamidatul Hasanah, salah seorang pelanggan di Perumahan Tlanakan Indah mengatakan, dirinya masih tidak setuju atas rencana kenaikan tarif PDAM itu meski dengan alasan naiknya Tarif Dasar Listrik (TDL). Sebab, kata Hamidah, pelayanan yang diberikan PDAM selama ini masih jauh dari kata memuaskan. Tak pelak rencana itu memerlukan pemikiran ulang di internal manajemen PDAM itu sendiri. “Saya setuju tarif PDAM itu naik, asalkan pelayanan kepada setiap pelanggan juga memuaskan. Makanya usulan saya,

PDAM bisa menaikkan tarif ketika pelayanan kepada pelanggan sudah bagus,”pintanya. Selama ini, air yang mengalir ke rumahnya masih sering tersendat dan mampet. Hal itu disebabkan karena adanya pipa bocor dan permasalahan lain yang sering membelitnya. Jika masalah tersebut sudah tuntas, seluruh pelanggan dipastikan bisa menyetujui, tentunya dengan angka kewajaran. “Saya yakin, kalau aliran PDAM bagus semua pelanggan pasti setuju,”katanya. Senada juga disampaikan Junaidi, salah seorang pelanggan PDAM di Desa Panglegur, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan. Rencana kenaikan tarif itu tidak perlu dilakukan sebelum warga menikmati lancarnya aliran air. Karena selama ini para pelanggan masih disibukkan dengan tersendatnya aliran. “Yang pasti, meski dengan

alasan TDL naik, para pelanggan masih merasa keberatan, karena pelayanan PDAM selama ini masih jauh dari harapan pelanggan, termasuk saya tidak setuju,” tegasnya saat ditemui Kabar Madura. Sementara itu, Direktur PDAM Pamekasan Agus Bahtiar mengatakan, rencana kenaikan tarif itu disebabkan karena naiknya tarif dasar listrik, sehingga jika PDAM tidak menaikkan harga, yang jelas akan menimbulkan masalah yang lebih besar. “Ya, kita akan menaikkan tarif karena tarif listrik saat ini juga naik, kalau itu tidak dilakukan maka PDAM nanti akan bangkrut,”tandasnya. Kenaikan tarif PDAM itu, lanjut Agus, tidak lain sebagai upaya mengimbangi kenaikan TDL pada tahun 2013 ini. Sehingga tidak boleh tidak tarif PDAM akan dinaikkan pula. (jck/h4d)

Minim Penerangan, Jalan Provinsi Jadi Jalur Tengkorak LARANGAN-Tidak adanya penerangan di sepanjang Jalan Larangan atau di Simpang Tiga Slempek, membuat jalur tersebut masuk dalam kategori rawan kecelakaan lalu lintas. Para pengendara yang melintas di jalan tersebut, diwajibkan ekstra berhati-hati. Terjadinya kecelakaan selama ini, sebagian besar disebabkan karena gelapnya jalan pada saat malam hari. Disamping jalannya bergelombang alias rusak disepanjang jalan tersebut tidak ada penerangan. Kanit Laka Satlantas Polres Pamekasan Ipda Achmad Zainuddin, Kamis (7/2) mengatakan, di sepanjang jalan provinsi itu memang masih sangat minim penerangan, makanya pada saat malam hari terlihat gelap. Selain mengakibatkan kecelakaan lalu lintas, hal itu juga akan menimbulkan tindak kriminal jika tidak segera diatasi dengan pemasangan penerangan dan langkah kongkrit lainnya untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. “Disana memang kurang penerangan mas, makanya pada malam hari ketika kita berkendara, akan terasa gelap. Disamping jalannya yang rusak, kecelakaan yang terjadi juga disebabkan dengan masalah itu,” tandasnya. Email Redaksi: kabarmaduranews@gmail.com

perbaikan jalan provinsi itu sudah menjadi agenda tahun 2013 ini. Pihaknya akan melakukan pendampingan ketika proyek tersebut dilakukan, karena perbaikan itu merupakan program Pemerintah Provinsi Jawa Timur. “Hasil koordinasi dengan Balai Pelaksana Jalan Nasional, bahwa lanjutan peningkatan jalan, khususnya di wilayah Kabupaten Pamekasan tahun 2013 adalah, lanjutan overlay dan pelebaran dari depan kantor Kecamatan Tlanakan sampai ke Jalan Larangan Tokol,” ungkapnya. “Lalu peninggian jalan di sekitar Slempek sebagaimana yang anda maksud, dimana sering kali terjadi genangan setiap kali musim hujan, itu merupakan kegiatan APBN. SeKM/MARZUKIY dangkan pada APBD kabupaten PaWAJIB HATI-HATI: Disepanjang Jalan Larangan tepatnya di Simpang Tiga Slempek ini mekasan nanti akan mendampingi menjadi salah satu jalur tengkorak. Salah satu penyebab karena minimnya penerangan. untuk normalisasi sal pembuang menuju laut, namun demikian kami Oleh sebab itu dia berharap, in- upi kekurangan tersebut, sehingga sangat mengharapkan dukungan stansi yang menangani masalah itu minimal bisa mengurangi kejadian masyarakat, pemilik lahan yang untuk segera mengambil langkah laka atau kejadian kriminal lain- nantinya mungkin terkena norguna mengantisipasi terjadinya hal nya,” harapnya. “Mungkin juga malisasi,” imbuh Totok beberapa yang tidak diinginkan, seperti ke- bisa dilakukan penebalan marka waktu lalu. celakaan lalu lintas atau persoalan utuh atau tidak terputus disepanMengenai tidak adanya peneranmerugikan lainnya. jang jalan tersebut mas.” gan, Kepala Badan Lingkungan “Ya, harapan saya semoga inKepala Dinas Pekerjaan Umum Hidup (BLH) Pamekasan Didik stansi terkait segera mengambil (PU) Pamekasan, Totok Hartono Hariyadi belum bisa dikonfirmasi langkah langkah kongkrit mencuk- menegaskan, pelebaran selokan dan Kabar Madura. (jck/h4d)

KOTA-Pengadilan Negeri (PN) Pamekasan sepanjang Januari 2013 kemarin, baru melakukan persidangan empat kasus terkait narkoba. Humas PN Pamekasan, Dodi Indrasakti menjelaskan hal tersebut kepada Kabar Madura, Kamis (7/2). Hal ini tentunya menjadi catatan juga di kabupaten Pamekasan terkait narkoba yang juga sudah masuk di Kota Gerbang Salam, dan tidak dipungkiri bahwa kurir dan pemakai di berbagai lapisan masyarakat sudah ada di Pamekasan. “Untuk sementara, masyarakat Pamekasan sudah mulai menyadari tentang narkoba. Sehingga ada angka penurunan dibanding tahun sebelumnya, walaupun masih ada yang tersangkut narkoba di Pamekasan,” ujar Dodi. Beberapa waktu lalu, pihak kepolisian mengungkapkan, bahwa pengguna narkoba atau pun kurir sudah masuk di Pamekasan, hal itu juga sudah masuk di berbagai elemen masyarakat, baik dari berbagai usia atau pun masyarakat pinggiran atau pedesaan. Selama ini, pihak PN Pamekasan menyidangkan perkara narkoba dengan cara memegang prinsip, yaitu sederhana, murah, dan

cepat. Sebab hal itu merupakan tanggung jawab yang harus segera diselesaikan. “Kalau harapan kami menyidangkan perkara tersebut bisa selesai dalam satu hari. Bahkan kalau bisa, dalam satu hari maunya menyidangkan dua perkara. Akan tetapi, pihak PN juga mempunyai kendala sehingga terkadang proses penyidangan juga tertunda, terkadang terkendala di saksi, dan jaksa yang tidak bisa menghadirkan saksi ke dalam persidangan. “Kalau umpamanya majelis hakim tidak bisa memanggil, maka pihak Kejari (kejaksaan Negeri, red) yang akan memanggil paksa. Sebab sudah merupakan wewenang untuk melakukan pemanggilan paksa kalau umpamanya ketika dipanggil mangkir,” imbuhnya. Akan tetapi untuk melakukan pemanggilan paksa harus melalui prosedur terdahulu, sebab berkaitan dengan hukum yang berlaku. “Prosedurnya, kalau jalannya bisa diterima, tentunya bisa difahami dan sidang ditunda. Alasan yang bisa diterima antara lain adalah, kalau lagi sakit dan ada kifayah serta alasan lain yang bisa diterima dan bisa dimaklumi,” tegasnya. (ong/h4d)

Pengurusan Surat Nikah Meningkat PEGANTENAN-Permohonan pembuatan surat nikah di Kantor Urusan Agama (KUA) Pegantenan naik dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2012, hanya terdapat 300 pemohon dan di awal 2013 meningkat menjadi 400 pemohon. Kepala KUA Penganten Ahmad Saleh menjelaskan, kenaikan tersebut ditengarai kesadaran masyarakat mulai bertambah seiring dengan regulasi pemerintah melalui Kementrian Dalam Negeri yang mengharuskan semua warga negara yang menikah dapat dibuktikan dengan surat nikah. Selain itu, surat nikah juga menjadi syarat pembuatan akte kelahiran. “Memang dulu sekitar 5 tahun lalu kesadaran masyarakat rendah akan pentingnya surat nikah sehingga masyarakat yang menikah secara resmi melalui penghulu seakan tidak di betuhkan surat nikahnya meski telah di kasih dan kebanyakan ma-

syarakat tidak menyimpannya dnegan baik sehingga mudah hilang,” katanya kepada Kabar Madura, Rabu (6/2) kemarin. Ahmad menambahkan, terkadang masyarakat menganggap remeh akan pentingnya surat nikah. Sehingga seringkali surat nikah banyak yang tidak diambil di modin setiap desa. “Tapi Alhamdulillah kesadaran masyarakat tinggi akan pentingnya surat nikah sebagai dokumen negara dan persyaratan pembuatan akte kelahiran makin tinggi,” pungkas pria berkopiah itu di ruang kerjanya. Sekedar diketahui sewaktu Kabar Madura berkunjung ke Kantor urursan Agama (KUA) Kecamatan Pegantenan, beberapa warga sedang antre mengurus persyaratan pembuatan surat nikah dan sesekali salah satu staf KUA menyodorkan surat nikah untuk di tandatangani atasannya.(km12/h4d)

KM/ANWAR NURIS

KANTOR KUA: Dibanding tahun sebelumnya, tahun ini pengurusan surat nikah di Kecamatan Penganten, Pamekasan meningkat singnifikan.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.