Jambi Independent | 18 Februari 2011

Page 14

Jambi Independent

Jumat, 18 Februari 2011

PSSI Tarik Putra Daerah

JAMBI- Pengprov PSSI Jambi tak main-main mempersiapkan tim sepakbola menuju Pra PON yang akan berlangsu ng di Pr ovin si Kepulauan Riau. Keseriusan PSSI Jambi dibuktikan dengan rencana menarik pemain sepakbola putra Jambi yang saat ini bermain di luar Provinsi Jambi. Penarikan para putra dae­

rah itu langsung diungkapkan oleh Ketua Pengprov PSSI Jambi Nalim, kemarin (17/2). ”Penarikan akan segera dilakukan untuk menutupi kekurangan jumlah pemain yang saat ini sudah disiapkan,” terang Bupati Merangin ini ditemui di Stadion Tri Lomba Juang, Koni Jambi kemarin. Nantinya, pemain yang di-

tarik berjumlah sekitar lima orang dan mereka akan bergabung dengan 20 pemain yang saat ini sedang melakukan pemantapan latihan. Lima Pemain itu merupakan asli putra daerah Jambi. Mereka saat ini sedang berada diberbagai klub ternama yang ada di Indonesia. Salah satunya berada klub Swijaya FC. Selain itu ada juga di klub lain seperti di Kota Bandung dan kota lainnya. Dalam mendapatkan lima pemain ini, Nalim menyebutkan akan segera melakukan perundingan dengan lima pemain itu dalam waktu dekat. ”Nantinya dengan kedatangan mereka akan lebih menambah kuat tim jambi,” ujarnya. Saat ditanya berapa persen persiapan para pemain? Nalim menuturkan dari pantauan yang dilakukan sudah mencapai 60 persen. ”Mereka terus menjalani latihan ektra ketat dalam mencapai persiapan penuh,” katanya.

Persiapan dikatakan sudah mencapai hampir sempurna bila sudah mencapai 80 per­ sen. ”Persiapan tinggal sekitar 20 persen lagi,” terangnya. Untuk mencapai target yang diraih harus merancang apa yang dilakukan serta latihan harus terprogram dengan melakukan latihan yang betul-betul berkualitas. Dalam menunjang kerberhasilan tim Jambi nantinya dalam Pra PON, PSSI terus melakukan motivasi kepada para atlet seperti membentuk kepercayaan diri pemain serta membentuk moral. “Kalau sekolahnya jauh, kita akan pindahkan,” ujarnya. Sebelumnya, pelatih kepala kesebelasan Jambi H Syafril Saputra mengatakan, kepada harian ini bahwa pemain yang akan memperkuat Provinsi Jambi dalam kualifikasi PON ini telah dipanggil untuk mengadakan pemusatan latihan. “Mengingat waktu yang

Candra Purnomo/jambi independent

TAMBAH PEMAIN : Nalim saat memberikan arahan kepada pemain Pra PON Jambi kemarin (17/2). PSSI berencana menarik pemain putra Jambi yang memperkuat klub luar Jambi.

semakin sempit, kami segera memanggil ke 22 pemain untuk segera melakukan latihan memadukan antara pemain,” tambahnya Seleksi pemain ini telah dilakukan pada pertenga-

han tahun 2010. “Seleksi pemain talah lama kami lakukan. Bahkan sejak Gebernur Cup tahun 2010, setidaknya kami telah melakukan seleksi terhadap pemain. Dan sekarang kami fokus un-

tuk memadukan tim untuk memperkuat kesebelasan Jambi di kualifikasi PON ke XVIII ini,” tuturnya. Pihaknya juga telah melakukan tes kesehatan setiap pemain. (can)

Dana Timnas Belum Diterima JAKARTA - Timnas U-23 menghadapi persoalan klasik. Yait pendanaan. Seminggu menjelang menghadapi Turkmenistan (232/2) di leg pertama babak pra kualifikasi Olimpiade 2012 pendanaan masih menyisakan tanya jawab besar. Sampai saat ini Timnas mengaku belum mendapatkan suntikan dana dari PSSI juga pemerintah. Menurut Wakil Bidang Teknis BTN Iman Arif mengungkapkan, timnas membutuhkan biaya besar. “Kami belum menerima dana dari PSSI atau pemerintah. Agak bingung karena agenda sudah dekat. Timnas butuh dana yang tidak sedikit,” katanya.

PSSI sebelumnya mengalokasikan dana Rp 1,9 miliar untuk membiayai kegiatan timnas proyeksi kualifikasi Olimpiade. Pemerintah juga mengaku sudah menyiapkan total dana Rp 50 miliar untuk 2011. Dana besar itu sudah disetujui Komisi X DPR dan diproyeksikan untuk mem­ biayai semua kegiatan timnas. Selain Pra Olimpiade, Merah Putih muda akan bertarung di SEA Games (SEAG) 2011. Iman Arif menambahkan, biaya transportasi timnas U-21 ke Turkmenistan pada leg kedua 9 Maret mendatang diperkirakan menelan anggaran Rp 1,5 miliar. Biaya akan

membengkak bila ditambah akomodasi pemain. “Kalau transportasi ke Palembang tidak terlalu besar. Tapi, biaya ke Turkmenistan sangat tinggi karena harus transit di Dubai. Biaya transportasi Rp 1,5 miliar sudah pergi pulang, tapi itu penerbangan komersial. Kalau uang saku pemain masih bisa ditangani,” lanjutnya. Saat iniYongky Aribowo dkk mendapatkan uang saku USD 50 per hari.Terkait pendanaan tersebut, Bendahara PSSI Achsanul Qosasih mengatakan dana sedang diurus. “Sedang kita usahakan dananya. Toh surat dari BTN juga baru saya terima kemarin (Rabu-Red),”

kata Achsanul. “Kami tahu tahu sekarang Timnas butuh dana besar karena agendanya padat. Kita sedang upayakan,” lanjutnya. Tapi, meski pendanaan belum ada kejelasan, rencana naturalisasi pemain keturunan terus berjalan. Tiga pemain Indo-Belanda saat ini tengan diproses menjadi WNI ( Warga Negara Indonesia). Yaitu Diego Michiels, Ruben Wuarbanaran, dan Joey Suk. “Untuk naturalisasi Ruben sudah oke karena tinggal menunggu paspor keluar. Bisa dikatakan Ruben sudah WNI (Warga Negara Indonesia). Kami saat ini sedang mengusa-

hakan paspor ketiganya keluar pada akhir bulan ini. ,” beber Iman Arif. Sementara itu, dalam latihan kemarin sore Alfred Riedl tampak lebih memfokuskan pada akurasi tembakan pemain. Yongki Aribowo dkk juga menjalani latihan free kick dan penalti. “Kali ini latihan memang le­ bih banyak finishing, free kick dan penalti,” ujar Riedl usai latihan. “Selain untuk col­ling down, latihan ini juga un­tuk melihat kemampuan pe­­main sehingga kami dapat menentukan penembak penal­ti pertama, kedua, ketiga dan sete­ rusnya,” lanjut Riedl.(jpnn)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.