Jambi Independent | 08 Oktober 2011

Page 15

Jambi Independent

Sabtu, 08 Oktober 2011

Poliuria, Pertanda Kesehatan Bermasalah SITI MUTIA, Jambi

istimewa/jambi independent

KONSUMSI: Makanan yang mengandung banyak bumbu seperti cabai atau merica terkadang dapat menimbulkan gangguan pada lambung dan gangguan pencernaan lain seperti diare.

Makanan Berbumbu Ganggu Ibu Hamil SEPANJANG trimester pertama, calon ibu sering menderita emesis gravidarum, yaitu banyaknya air liur, rasa mual dan muntah akibat perubahan sistem pencernaan berupa produksi asam lambung berlebihan dan melambatnya waktu pengosongan lambung atau penurunan pergerakan peristaltik usus, akibat perubahan hormon pada kehamilan. Pada keadaan itu, calon ibu biasanya membutuhkan perangsang rasa pedas. Pada prinsipnya, makanan apa pun dapat dikonsumsi asalkan sehat. Sambal atau cabe rawit boleh-boleh saja sejauh tidak menganggu pencernaan (mual, muntah, sakit perut, diare) terutama bila ibu menderita gangguan tukak lambung/usus atau sakit maag. Secara langsung, sambal tidak menganggu pertumbuhan janin. Tetapi, bila menimbulkan muntah dan diare, dapat mencetus dehidrasi (kekurangan cairan dan elektrolit) dan menurunnya pasokan mikronutrisi lain yang bisa mempengaruhi tumbuh kembang janin. Rasa panas yang ditimbulkan setelah mengonsumsi cabai di dalam perut akan mempengaruhi si kecil dalam kandungan yang masih lembut, sangat sensitif dan dapat mengganggu perkembangan saraf terutama kulitnya. Makanan yang mengandung banyak bumbu seperti cabai atau merica terkadang dapat menimbulkan gangguan pada lambung dan gangguan pencernaan lain se­ perti diare. Makanan seperti ini dapat bahaya terhadap janin. Jika timbul diare setelah mengonsumsi makanan pedas, cukup dengan menghentikan konsumsi makanan tersebut, dan mengganti elektrolit yang hilang dengan minum oralit. Diare akan berhenti spontan tanpa harus minum obat tertentu. Namun, jika pada saat diare bisa menimbulkan kontraksi pada rahim karena kram perut yang terjadi. Kontraksi ini berakibat pada penekanan janin di dalam rahim. Kontraksi ini akan berakibat juga penekanan kepada usus besar. Pembatasan ini berlaku juga untuk minuman yang rasanya asam. Terlalu banyak mengonsumsi minuman asam akan membuat lambung tidak nyaman. Bahkan bukan tidak mungkin akan menyebabkan perlukaan di usus bila rasa asam itu berasal dari cuka atau bahanbahan nonbiologis lainnya. Kondisi ini bisa lebih parah pada ibu hamil yang sebelumnya sudah mengidap gangguan lambung (gastritis).(*)

SERING kebelet pipis ketika asyik atau serius dengan aktivitas yang dilakukan? Padahal baru saja buang air kecil, tapi sudah mau ke belakang lagi untuk aktivitas yang sama. Gangguan sering buang air kecil (BAK) (urinary frequency) atau disebut poliuria ini banyak dialami orang. Menurut dr Widya Susanti, normalnya rata-rata setiap orang buang air kecil sebanyak tujuh kali sehari. “Jika lebih atau kurang dari itu bisa menandakan ada masalah,” ujarnya. Meski begitu, diakuinya, tidak sedikit yang memilih menahan pipis karena alasan capek bolak-balik ke kamar mandi. Tapi sebaiknya, kata Widya, jangan melakukan hal tersebut. Karena terlalu lama menunda buang air kecil bisa meningkatkan peluang terkena infeksi saluran kencing. ”Kandung kemih yang sangat penuh akan merentangkan dan melemahkan otot-otot pengontrol buang air yang menyebabkan pengosongan kandung kemih yang tidak selesai,” paparnya. Ditamabahkannya, urine lama yang tertinggal di kandung kemih merupakan lahan yang subur untuk tempat tumbuhnya bakteri. Ada beberapa penyebab terjadinya poliuria yaitu tanda peringatan awal terdapatnya penyakit diabetes mellitus (DM). “Terutama jika poliuria diiringi dengan rasa haus, itu perlu diwaspadai adanya diabetes dalam tubuh seseorang,” imbuhnya. Penyebab sering kencing juga bisa disebabkan adanya infeksi saluran kencing (PMS). Ditandai dengan adanya rasa perih ketika pipis, merasa perlu buang air lebih sering dari pada biasanya, merasa perlu buang air tapi tidak bisa atau hanya keluar sedikit-sedikit, urin yang bocor, berbau, berwarna keruh atau gelap. Sedangkan pada perempuan

lanjut usia (lansia) sering kencing adalah tanda menopause yang paling umum. “Ketika tingkat estrogen turun, lapisan uretra menipis dan otot yang mengelilingi pelvis melemah,” jelasnya. Tetapi jika pada lansia lakilaki sering kencing, mungkin tanda salah satu masalah prostat yang membesar atau benign prostatic hyperplasia (BHP). Dijelaskan Widya, pembesaran prostat menekan uretra dan menghalagi aliran urine. Akibatnya kandung kemih tidak bisa kosong dengan cepat atau seutuhnya dan laki-laki itu sering merasa ingin kencing lagi. BHP ini ditandai dengan sering merasa terdesak untuk buang air, urine macet atau tidak lancar saat keluar atau sebaliknya urine terus mengucur meski rasanya pipis telah selesai dan adanya perasaan bahwa kantung kemih belum sepenuhnya kosong. Sedangkan, sering kencing malam (nokturia) adalah peringatan terhadap reaksi terhadap obat-obatan yang dikonsumsi, minuman diuretik (menyerap air), penggunaan obat jantung atau obat psikitaris. Nokturia juga bisa menandakan adanya penyakit ginjal dan gagal jantung. “Tetapi terlalu banyak minum bir, kafein dan alkohol juga bisa menjadi pemicu sering kencing. Kalau pada perempuan yang sehat, bisa menjadi penanda umum terjadinya kehamilan,” ulasnya. Normalnya, pada orang yang sehat, urine hampir steril dan tidak berbau ketika keluar dari tubuh. Urine yang sehat adalah yang bening atau agak kuning dan tidak berbusa. “Cara untuk membantu menghindari kencing yang tidak disengaja adalah melakukan senam kegel. Latihan ini membantu menguatkan otototot bawah pelvis, yaitu otot yang mengontrol kandung kemih,” saran Dokter Widya. Ada tiga gejala penting yang harus diperhatikan ketika mendiagnosis poliuria yaitu urgensi, frekuensi, dan nok-

Fitrilidia/Jambi Independent

GANGGUAN: Seorang pria kebelet buang air kecil (BAK). Normalnya, rata-rata setiap orang buang air kecil sebanyak tujuh kali sehari.

turia. Urgensi yaitu gejala keinginan tiba-tiba yang kuat untuk berkemih dan sulit ditahan, dengan atau tanpa inkontinens (mengompol) atau kesulitan menahan buang air kecil dan biasanya diakhiri dengan mengom-

pol atau urge incontinence. Frekuensi, yakni keluhan dari pasien di mana berkemih terlalu sering dalam satu hari. Sedangkan nokturia, yaitu keluhan berkemih pada malam hari atau terbangun pada malam hari untuk

berkemih lebih dari satu kali dalam satu malam. “Tidak normalnya buang air kecil pada seseorang adalah apabila dia sudah melakukannya sebanyak dua jam satu kali tanpa bisa ditahan,” tandasnya.(tya)

aktual

Cegah Penyakit dengan Imunisasi IMUNISASI merupakan upaya pencegahan terhadap penyakit tertentu pada diri seseorang dengan pemberian vaksin. Vaksin adalah antigen yang dapat bersifat aktif maupun inaktif yang berasal dari mikroorganisme ataupun racun yang dilemahkan. Pemberian vaksin bisa melalui injeksi, misalnya vaksin BCG, DPT, DT, TT, Campak, dan Hepatitis B. Sedangkan yang diberikan secara oral yaitu vaksin polio. Pemberian vaksin secara dini dan rutin pada bayi dan balita diketahui mampu memunculkan kekebalan tubuh secara alamiah. Cara itu sangat efektif, mudah, dan murah untuk menangkal berbagai penyakit

menular. Difteri Penyakit difteri termasuk penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri corynebacterium diphtheria. Bakteri tersebut bersarang dan berkembang biak dalam tenggorokan dengan toksin yang sangat kuat. Penularannya bisa terjadi melalui udara atau cipratan sewaktu si penderita batuk atau bersin. Toksin dari bakteri itu dapat merusak saluran pernafasan dan masuk ke dalam aliran darah hingga bisa menyebabkan kelainan pada organ tubuh yang penting, misalnya jantung. Penyakit tersebut terutama menyerang anak-

anak usia balita, padahal difteri bisa ditangkal dengan imunisasi DPT. Pertusis (Batuk Rejan) Pertusis disebabkan oleh bakteri bordetella pertusis yang bersarang di saluran pernafasan. Penyakit yang mudah menular tersebut digolongkan sebagai penyakit berat pada bayi. Pada balita, jarang menyebabkan kematian. Namun adanya batuk yang disertai nafas yang tersengal serta muntahmuntah dapat menimbulkan gangguan gizi pada anak, akibatnya pertumbuhannya akan terganggu. Penyakit ini dapat dicegah dengan imunisasi DPT.(*)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.