Radar Tegal 2 Maret 2011

Page 10

CMYK

RADAR BREBES

RABU, 2 MARET 2011

10

Kejati Diminta Ungkap Pelaku Lain Kasus Pembangunan KPT

POLITIK PAN Segera Gelar Musda BREBES - DPD Partai Amanat Nasional Kabupaten Brebes bakal segera menggelar Musyawarah Daerah (Musda) ke-3 pada 24 April mendatang. Saat ini, Panitia Musda tengah menjaring bakal calon ketua dan anggota formatur pengurus DPD PAN periode 2010-2015. Sekretaris SC Musda DPD PAN Kabupaten Brebes Drs Mu’son mengatakan pihaknya saat DOK.RATEG ini mulai membuka penDrs Mu’son daftaran calon ketua. Pendaftaran dimulai 1 sampai 9 Maret, dengan sejumlah presyaratan yang telah ditentukan. Antara lain wajib memiliki KTA PAN< pendidikan minimal SMA, memiliki sertifikat leader yang dikeluarkan PAN, tidak pernah dipidana lebih dari lima tahun dan berdomisili di Kabupaten Brebes. “Dan setiap calon juga harus memenuhi persyaratan yang telah diverifikasi oleh DPW dan DPP PAN, kita di sini hanya secara administrasi saja,” kata Mu’son. Dalam Musda nanti, lanjut Mu’son, akan memperebutkan 347 suara, yang terdiri dari 1 suara DPW, tiga suara dari Ketua, Sekretaris dan bendahara DPD, dua suara dari ketua dan sekretaris DPC, satu suara dari DPRt, dan satu suara Barisan Muda PAN. “Nantinya formatur terdiri dari 9 orang, dengan ketua terpilih otomatis menjadi ketua formatur, satu formatur dari DPW dan tujuh anggota formatur dipilih berbarengan dengan Ketua DPD,” tandasnya. (riz)

EKONOMI

Kejati juga mempertimbangkan dalam proses pengadaan tanah dan pemilihan lokasi di Jalan Yos Sudarso tersebut. Sebab, kata dia, dalam pengadaan tanah tersebut tidak melalui Perda dan lokasi yang kini dipilih tidak masuk dalam Rencana Tata Ruang Rencana Tata Wilayah (RTRW) Kabupaten Brebes saat itu. “Pengadaan dan pemilihan lokasi tersebut terkesan dipaksakan dan ini bermasalah. Sebab lokasi tersebut tidak sesuai dengan peruntukannya,” ung-

BREBES - Kasus pembangunan Kantor Pemerintahan Terpadu (KPT) yang kini tengah diusut secara hukum oleh Kajaksaan Tinggi Jawa Tengah itu masih menyisakan pertanyaan. Pasalnya, penahanan terhadap sejumlah tersangka dianggap belum memenuhi rasa keadilan. Ketua LSM FKMB M Subhan SS menyatakan, seharusnya

kap Subhan, Selasa (1/3) kemarin. Diakuinya, jauh-jauh hari sebelum pelaksanaan pembangunan KPT, pihaknya telah melakukan protes pengadaan tanah tersebut. Sebab, selain tidak strategis lokasi tersebut juga tidak sesuai kaidah yang ada. “Saat itu FKMB dan LPAP sudah protes, karena lokasi tersebut datar dan rawan banjir. Karakter tanahnya juga rendah daya serap air (salinitas) serta teksturnya yang bekas rawa-rawa tidak memungkinkan

kelayakannya. Tapi kenapa dipaksakan, Kejati harus bidik ini,” tantangnya. Dirinya juga menengerai keterlibatan pihak lain yang telah memberi wewenang beserta konsultan perencanaan menggunakan konstruksi sarang labalaba (KSL). Sebab dinilai tidak memperhatikan dan mengkaji AMDAL. “Sudah jelas salah, bangunan yang sekarang jangan dijadikan KPT karena tidak layak, manfaatkan saja sebagai pusat pe-

ngembangan budidaya itik. Kantor terpadu idealnya pindah di Kecamatan Kersana,” tutur Subhan. Seperti diketahui, saat ini dalam kasus dugaan korupsi pembangunan KPT, Kejati Jawa Tengah telah menahan tiga orang. Yakni Ir Ghodiman selaku PPKom, Ir Andi Cibandono, konsultan pengawas dan Rasiman, rekanan pembangunan KPT. Selain itu, Kejati juga masih terus memeriksa sejumlah saksi atas kasus tersebut. (ism)

Pencari Kayu Tewas Terseret Arus

ISMAIL FUAD/RADAR BREBES

ANGKAT TROPHI- Para juara Pilar SMPN 2 Brebes mengangkat piala usai menyisihkan lawan-lawannya.

Ratusan Pelajar SD Ikuti Pilar BREBES - Pekan Ilmiah Pelajar (Pilar) tahun 2011 yang digelar SMPN 2 Brebes diikuti ratusan pelajar SD dan MI se Kabupaten Brebes. Mereka berebut menjadi yang terbaik agar bisa memboyong piala Wakil Bupati Brebes H Agung Widiyantoro SH MSi. Kepala SMPN 2 Brebes Drs Taufiq MPd di sela lomba menjelaskan, tahun ini Pilar diikuti 345 siswa SD dan MI dari seluruh penjuru di Kabupaten Brebes. Dengan perincian, untuk mata pelajaran IPA diikuti 208 orang, matematika 75 orang dan Bahasa Inggris 62. “Tahun ini naik 30 persen dari

tahun sebelumnya. Ini merupakan tahun ketiga dan yang membanggakan ada peserta dari luar Kabupaten Brebes,” paparnya. Kegiatan pilar dikemas dalam bentuk lomba bagi siswa SD dan MI. Dengan harapan peserta lomba dapat mengembangkan bakat dan minatnya dalam bidang ilmiah sehingga lebih kreatif dan inovatif sesuai kemampuan. Lomba terbuka untuk umum bagi siswa kelas VI SD/ MI, tiap sekolah boleh mengirimkan pesertanya lebih dari 1 alias tidak dibatasi jumlah pesertanya. Akhirnya keluar juara untuk mata pelajaran Matematika juara 1 Tho-

mas Marcellino S dari SDN Jatibarang Kidul 01, Kecamatan Jatibarang. Juara 2 dan 3 dari SDN Brebes 03 masing-masing M Nur Farhani Uli dan Maulida Nur F. Pada mata pelajaran IPA, juara 1 Rosalia Anggraeni SDN Brebes 01, juara 2 Alfan Maulana Akbar SDIT Nurul Hidayah Brebes dan juara 3 Awaliyah Nurul I SDN Karangsembung 03 Songgom. Sedangkan untuk mata pelajaran Bahasa Inggris juara 1 Nurul Laelani Rahmadani SDN Banjaranyar 04, juara 2 Larasati BK SDN Kalierang 02 Bumiayu dan juara 3 Ristalitha Ayu A SDN Brebes 03. (ism)

BANTARKAWUNG - Kartinem (30) warga Dukuh Mambo RT 03/RW 04 Desa Cinanas, Kecamatan Bantarkawung Selasa (01/3) sekitar pukul 07.00 WIB ditemukan tewas di aliran muara Sungai Pemali dan Sungai Keruh wilayah Desa Kebandungan, 7 kilometer dari Desa Cinanas. Drs Toat Riyono, Kades Cinanas mengatakan, sebelumnya pada Senin (28/1) pukul 11.00 WIB, Kartinem diketahui beraktivitas seperti biasa di kebun. Namun keluarga merasa resah setelah mengetahui Kartinem tidak kunjung pulang ke rumah saat hari mulai sore dan hujan lebat turun di wilayah tersebut. “Korban sehari-hari memang beraktivitas di kebun, sekedar mencari rumput untuk ternak atau mencari kayu bakar. Karena tidak kunjung pulang, pihak keluarga selanjutnya melaporkan ke desa dilanjutkan pencarian bersama warga,” katanya. Warga melakukan penyisiran di lokasi kebun yang biasa didatangi korban, dimana tidak jauh dari kebun tersebut terdapat aliran Sungai Cibori yang kebetulan tegah banjir akibat hujan deras. Di aliran sungai tidak jauh dari kebun, warga menemukan sebilah arit dan selendang yang dipastikan keluarga merupakan milik korban. “Dari sana pencarian difokuskan untuk menyusuri aliran sungai, kami saat itu menduga korban terpeleset saat berada di tepian sungai yang kebetulan sedang banjir,” lanjut

Toat. Selain melakukan upaya pencarian, Pemerintah Desa Cinanas juga melaporkan kehilangan warga ke Mapolsek Bantarkawung. Pencarian terhadap Kartinem menapat titik terang pada esok harinya, menyusul laporan yang disampaikan Rimbawan seorang penarik perahu penyeberangan di aliran Sungai Pemali Desa Kebandungan. Saat itu Rimbawan dikejutkan oleh suara benturan yang ditimbulkan adanya benda menabrak perahu miliknya. “Saya sangat kaget, apalagi setela ditengok lewat pinggir perahu, saya melihat ada rambut yang menyumbul dari dasar sungai. Kemudian bersama warga lain saya menepikannya yang ternyata sosok mayat berjenis kelamin perempuan,” kata Rimbawan. Kapolres Brebes AKBP Beno Laohenepessy SIK MH dikonfirmasi melalui Kapolsek Bantarkawung AKP Krisnohadi membenarkan adanya temuan mayat itu. Dari hasil identifiksi terhadap jasad korban, tidak ditemukan adanya tanda bekas penganiayaan, sehingga dipastikan korban hanyut diakibatkan terpeleset dan jatuh ke dalam Sungai Cibori. “Kuat dugaan korban terpeleset saat berada di pinggir aliran sungai yang kebetulan sedang banjir, sehingga korban hanyut dan baru ditemukan esok harinya di Sungi Pemalli yang merupakan muara sungai Cibori,” jelas Krisnohadi. (pri)

ISMAIL FUAD/RADAR BREBES

AKAN DITAMBAH - Tenda pedagang kaki lima yang bertujuan untuk merapikan lapak pedagang akan ditambah jumlahnya.

Tenda PKL Alun-Alun akan Ditambah BREBES - Pemkab Brebes berencana menambah jumlah tenda bagi pedagang kaki lima (PKL) di alun-alun Brebes. Penambahan jumlah tenda itu untuk mencukupi jumlah pedagang yang ada. Saat ini, Pemkab telah menyediakan 54 buah tenda dengan nilai pengadaan sebesar Rp 281 juta melalui APBD 2010. “Jumlah tersebut masih kurang dibanding jumlah pedagang yang ada, rencananya tahun 2011 ini akan ditambah lagi sebanyak 32 buah tenda,” terang Kepala Bidang Pengelolaan Pasar Dinas Pendapatan Pengelolaan Kekayaan Aset Daerah (DPPKAD) Pemkab Brebes Kaspud Saputra SE, Selasa (1/3). Menurutnya, pengadaan tenda PKL tersebut bertujuan untuk memfasilitasi pedagang agar tetap menjaga keindahan dan kerapian. Sebab selama ini, alun-alun Brebes menjadi tempat transit pengendara dari luar daerah. “Tenda ini kami gratiskan untuk PKL, jadi kami meminta agar yang menempati merawatnya dengan baik. Di samping itu, tetap menjaga kebersihan dan keindahan kota,” harap Kaspud mengingatkan. Ukuran tenda PKL yang dipasang di sekeliling Alun-alun yakni 2,5 meter x 2,5 meter. (ism)

CMYK

Kesulitan Warga Akibat Terputusnya Jembatan Cacaban

Harga Elpiji Tiga Kg Tembus Rp 20 Ribu Pertabung Kerusakan sarana infrastuktur akibat bencana benar-benar dirasakan dampaknya oleh masyarakat Desa Pangarasan dan Kebandungan. Putusnya jembatan Sungai Cacaban bukan hanya menghambat aktifitas warga, namun juga berimbas pada naiknya harga kebutuhan pokok. Seperti apa? LAPORAN: TEGUH S SEMENJAK pagi aktivitas masyarakat di jembatan sungai Cacaban Desa Sindangwangi sudah tampak terlihat. Antrian kendaraan di kedua sisi jembatan tampak mengekor me-

nunggu giliran untuk menaikkan atau menurunkan penumpang. Kendaraan roda dua maupun roda empat tidak dapat lagi melintasi di dua desa di bagian utara Kecamatan Bantarkawung itu. Meski saat ini warga dapat melintasi dengan menuruni sungai, sama halnya dengan pengguna sepeda motor yang terpaksa dipanggul untuk menyeberangi sungai namun tetap saja imbas akibat rusaknya sarana jembatan tersebut sangat dirasakan. “Semua kebutuhan pokok jadi ikut naik harganya, itu karena meningkatnya biaya yang harus TEGUH SUPRIYANTO/RADAR BREBES dikeluarkan akibat jembatan putus,” keluh Maryati (45) seorang HARGA NAIK - Harga kebutuhan pokok di Desa Pengarasan dan pedagang Selasa (1/3). Kebandungan Kecamatan Bantarkawung naik semenjak putusnya Dikatakan Nurhayati, sejak jem- jembatan Sungai Cacaban, salah satunya elpiji. batan putus dirinya harus mengeluarkan biaya lebih setiap hari miayu-Pangarasan harus dija“Belum lagi ongkos panggul saat berbelanja untuk memenuhi laninya secara estafet. Hal itu yang harus dikeluarkan saat dagangan di warung sembako menimbulkan biaya lebih yang menyeberangi sungai, sebab saya miliknya. Sebab perjalanan Bu- harus dikeluarkan. membawa barang dagangan da-

lam jumlah cukup banyak,” kata Maryati. Kondisi itu berimbas pada naiknya harga-harga kebutuhan, seperti harga gas elpiji ukuran 3 kilogram yang sebelumnya dijual Rp 15 ribu, saat ini dijual seharga Rp 20 ribu hingga Rp 22 ribu. Hal yang sama juga terjadi pada barang kebutuhan lain termasuk sayuran. “Seperti harga tempe, tahu atau sayuran naik sekitar Rp 100, ini dilakukan untuk mengimbangi pengeluaran ongkos,” lanjut Nurhayati. Kondisi yang sama juga dialami oleh Ismiatun (33) warga lainnya, dikatakan akibat jembatan putus, ongkos angkutan juga ikut naik. “Ongkos angkutan BumiayuPangarasan biasanya Rp 20.000, tapi sekarang jadi lebih karena harus estafet dari lokasi jembatan yang putus. Ini terasa sangat memberatkan utamanya bagi kami sebagai pedagang kecil,” ujar Ismi. (*)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.