Radar Tegal 29 JULI 2011

Page 7

RADAR BREBES

8

JUMAT 29 JULI 2011

RADAR TEGAL

TELEPON PENTING RSUD Brebes RSU Bhakti Asih RSIA Mutiara Bunda Tanjung Brebes RS Dera As Syifa Banjarharjo Brebes Hotel Dedy Jaya Brebes RS Dedy Jaya

(0283) 671431 (0283) 671279 / 673481 (0283) 877222 (0283) 889588/ 889548 (0283) 673133 / 673158 (0283) 672145/ 672525

Jembatan Pemali Siap Dibuka Pada 1 Agustus

WONGE DEWEK Terus Pantau Pemali Janji pelaksana proyek pembangunan jembatan Pemali, yang pada 1 Agustus bakal dibuka, akan dipantau LSM Mas Jaka. Melalui koordinatornya, Mahfudin SS menyatakan siap utun ke jalan lagi jika janji itu tidak ditepati. Pasalnya, saat demo yang lalu, baik pengawas proyek dan beberapa pelaksananya sudah menyepakati akan mempercepat pekerjaan jembatan, yang selama ini menjadi penyebab kemacetan di wilayah Brebes. “Kami tetap akan turun ke jalan dengan massa yang lebih baDOK RATEG nyak lagi, jika pada 1 Agustus besok, jembatan Pemali belum Mahfudin SS rampung apalagi tidak bisa dilewati. Karena masyarakat sudah jenuh dengan kemacetan yang terjadi siang malam dan sudah berbulan-bulan,” katanya sedikit mengancam. Menurutnya, sesuai dengan kesepakatan yang lalu bahwa pihak pelaksana akan mempercepat pekerjaan perbaikan jembatan Pemali. “Hingga saat ini, kemacetan di jalur pantura maupun sejumlah jalan di perkampungan juga kini ikut terkena imbas kemacetan akibat pekerjaan jembatan tak kunjung selesai,” jelasnya. Namun demikian, setelah bertemu dengan PPK pembangunan jembatan Pemali Ir M Fathoni MT, Mahfudin merasa sedikit plong. Lantaran pihak pelaksana proyek, berjanji akam membuka jalan itu tepat pada 1 Agustus. meskipun belum sepenuhnya dibuka semua. “Kita sudah ketemu, pada kita tetap tagih pada 1 Agustus besok harus dibuka. Kita akan pantau terus janjinya itu,” tandasnya. (gus)

BREBES - Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah siap membuka jembatan Pemali pada Senin (1/8) mendatang. Pernyataan itu disampaikan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Proyek Losari, Pejagan dan Brebes Ir M Fathoni MT didampingi pelaksana proyek Setiadi Kamis (28/7) di hadapan Asisten Pemerintahan Setda Brebes Drs HM Supriyono dan aktivis LSM Mas Jaka. Menurut Fathoni, dibukanya jembatan itu untuk memenuhi tuntutan masyarakat yang sudah jenuh dengan kemacetan yang telah terjadi tiga bulan terakhir ini. Meski diakui, pembukaan jembatan Pemali itu belum maksimal, karena belum dilakukan pengaspalan di atas plat baja yang sudah rampung tersebut. “Pembukaan jembatan Pemali ini untuk mengurai kemacetan Pantura, dan untuk kepastiannya akan kita lihat pada Minggu mendatang, sehingga mudahmudahan pada Senin, 1 Agustusnya bisa kita buka,” tandasnya. Untuk pengaspalannya sendiri, lanjut fathoni, akan dilakukan bersama-sama dengan jembatan lain, yakni jembatan Balekambang dan jembatan Pakijangan. Pengaspalan itu dipastikan akan rampung pada H-10 Lebaran, sehingga tidak akan menganggu arus mudik Lebaran 2011.

“Karena masih plat baja yang belum diaspal, jadi masih agak licin, khususnya saat hujan. Jadi kita mengimbau kepada semua pengendara nanti, untuk ekstra hati-hati saat melintas jembatan Pemali ini,” tegasnya. Ditambahkan, untuk pembukaan itu juga akan disertai dengan rambu-rambu dan garis kejut saat mendekati jembatan. Sehingga diharapkan setiap pengendara saat mendekati jembatan untuk menurunkan kecepatan. Dikatakan fathoni, proyek pembangunan tiga jembatan yang digarap PT Wasis Karya Nugara itu, sesuai dengan kontrak digarap mulai 24 Maret hingga 30 Agustus 2011. Dengan pelaksanaan proyek yang sekarang berlangsung itu, kata dia, sebenarnya tidak ada keterlambatan pembangunan. Namun yang dituntut masyarakat adalah agar pembangunan itu cepat diselesaikan, sehingga kemacetan itu bisa cepat terantisipasi. “Lebih cepat lebih baik, itu prinsip kita juga.” Sementara Asisten Pemerintahan Setda Drs HM Supriyono mengatakan dengan rencana dibukanya jembatan Pemali itu bagaikan tetesan air hujan di tengah kemarau yang panjang. Meski diakui pembukaan yang akan dilakukan pada Senin mendatang itu belum maksimal, namun hal itu disambut baik Pemkab dan seluruh masyarakat. (riz)

ISMAIL FUAD/RADAR BREBES

LUPIT - Kabag Humas dan Protokol Setda Drs Atmo Tan Sidik menyerahkan lakon Lupit kepada dalang Ki Anton Surono sebelum pentas.

Lupit pun Berhenti Merokok Pagelaran Wayang Opera Van Golek Lupit, tokoh masyarakat kecil dalam pewayangan berhenti merokok. Lupit menyudahi kebiasaannya itu setelah sadar akan bahaya yang dikandung dalam rokok. Lakon Lupit Stop Smoking itu tersaji saat pagelaran wayang Opera Van Golek di Desa Sisalam, Kecamatan Wanasari, Rabu (27/7) malam. Pergelaran ini dalam rangka peringatan HUT ke-66 Republik Indonesia dan sosialisasi Cukai Rokok ini diselenggarakan oleh Bagian Humas dan Protokol Setda Kabupaten Brebes. Dengan dalang Ki Drs Anton Surono MPd dari Tegal. Ki Anton Surono betul-betuk berhasil menghibur ratusan warga setempat. Lupit sebagai cerminan kehidupan masyarakat Brebes dalam keseharian ini dengan kebiasaan merokoknya. Alkisah, dewasa ini sudah sangat memprihatinkan, tidak lagi orang dewasa yang merokok, anak-anak usia SD pun sudah banyak yang kecanduan

merokok. Bahkan di beberapa tempat di Indonesia, balita pun kecanduan rokok, karena pengaruh lingkungan yang tidak ramah terhadap pendidikan anak-anak. Lakon Lupit sebagai orang biasa, sejak mengetahui efek buruk merokok bagi kesahatan, Lupit behenti meorokok dan mengajak perokok lain untuk berhenti merokok demi kesehatannya. Namun, niat baik Lupit mendapat tantangan dari orang yang merasa terusik dengan Lupit. Dari perdebatan tentang halal-haram rokok, hasil penelitian ilmiah tentang bahaya merokok, sampai adu fisik untuk mempertahankan apa yang dinamai Hak Asasi Merokok. Tak hanya itu, dalang Ki Anton Surono yang sudah melanglang buana ke beberapa negara itu mengakhiri cerita Lupit Stop Smoking dengan kemenangan Lupit melawan musuh-musuhnya dengan kesehatan fisik yang prima karena tidak merokok. Bupati Brebes H Agung Widyantoro SH MSi melalui Ka-

bag Humas dan Protokol Drs Atmo Tan Sidik mengharap masyarakat bisa terilhami cerita Lupit Stop Smoking ini hingga mau mengurangi kebiasaan merokok yang mengganggu kesehatan. “Dengan sosialisasi anti rokok ini, kita berharap kebiasaan merokok yang tidak baik ini bisa dihentikan. Khususnya di tempat-tempat yang sudah ada larangannya,” kata Atmo. Dari situ, lanjut Atmo, orang tua juga dituntut mampu menjaga anak-anaknya dari kebiasaan buruk tersebut. Sehingga setelah dewasa nanti, tidak akan menjadi kebiasaan. Seperti yang dicontohkan lakon Lupit itu. Untuk memeriahkan pergelaran wayang Opera van Golek ini diberikan doorprize 5 buah magic com dan 5 buah lampu darurat kepada masyarakat. Tampak hadir beberapa Camat dalam pembukaan wayang Opera Van Golek, ini antara lain Camat Wanasari, Camat Larangan, Camat Songgom dan Camat Sirampog. (ismail)

Pelayanan Kesehatan Masyarakat FK UKI Jakarta di Brebes

Pengobatan Gratis Diserbu Ratusan Warga

AJIB AH...

Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia (UKI) Jakarta selama tiga hari, sejak Senin hingga Rabu (24-27/7) menggelar pelayanan kesehatan masyarakat di Kabupaten Brebes. Salah satunya adalah pengobatan gratis kepada masyarakat yang kurang mampu. Bagimana pelaksanaannya? HARVIYANTO/RADAR BREBES

DISKUSI - Peserta studi banding saat sedang diskusi dengan Ketua KTTI Adem Ayem Atmo Suwito Rasban SE.

Jadi tempat Studi Banding BULAKAMBA - Sekitar 35 peternak asal Kabupaten Batang, Jawa Tengah Kamis (28/7) melakukan studi banding di KTTI Adem Ayem Desa Pakijangan, Kecamatan Bulakamba. Mereka melakukan kegiatan tersebut dalam rangka untuk menggali kemampuan KTTI Adem Ayem dalam budidaya itik. Tidak hanya itu saja, melalui kegiatan tersebut mereka juga berkeinginan untuk mengetahui pola manajemen dan kelembagaan yang dilakukan KTTI Adem Ayem. Ketua KTTI Adem Ayem Atmo Suwito Rasban SE kepada Radar mengatakan, mereka datang bermaksud studi banding untuk bisa mengetahui dan memahami tentang penetasan telur, pembuatan telur asin dan pembuatan abon dari itik. “Tidak hanya itu saja, mereka juga ingin memahami tentang pola menajemen dan kelembagaan yang diterapkan oleh KTTI Adem Ayem,” kata Atmo. Dikatakan, selama 5 tahun ini, kelompok ternak mereka memang mengalami kesulitan dalam mendapatkan bantua dari pemerintah. Dari hasil studi tersebut, KTTI Adem Ayem menyarankan kepada mereka untuk mendapatkan bantuan modal melalui program Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKPE) yang dikeluarkan pemerintah pusat. “Selama kegiatan studi banding tersebut, mereka juga diajak langsung untuk melihat proses penetasan telur. Mereka juga kami ajak untuk melihat gudang pakan, serta ke sentra pembuatan telur asin,” ujarnya menambahkan. (har)

LAPORAN: M RIZA PAHLEVI Seorang dokter memang diwajibkan memiliki kepekaan sosial. Apalagi jika mereka yang baru saja lulus dan siap mengabdikan keahliannya tersebut di tengah masyarakat. Maka jiwa kepekaan sosialnya itu perlu diasah dan dilakukan dengan penuh semangat pengabdian. Seperti yang dilakukan Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia (UKI) Jakarta, yang selama tiga hari melakukan pelayanan kesehatan di wilayah Kabupaten Brebes. Selama tiga hari tersebut, sekitar 60 dokter muda dari FK UKI tersebut melakukan sejumlah kegiatan. Di antaranya ceramah ilmiah populer, pelatihan kader dan ibu balita, pengobatan gratis dan pembagian

sembako. Kegiatan-kegiatan tersebut mendapat sambutan baik dari masyarakat yang dikunjungi. Seperti di gereja, masjid, sekolah, panti jompo maupun pondok pesantren, serta masyarakat umum. Ketua Panitia Pelayanan Kesehatan Masyarakat (PKM) Departemen Kesehatan FK UKI dr Ovlian Afri Manafe mengatakan, PKM itu merupakan kegiatan rutin setiap bulan yang dilakukan FK UKI. Namun untuk tempat dan lokasi selalu berpindah-pindah di seluruh Indonesia. “Kebetulan untuk bulan ini, kita ditugaskan di wilayah Kabupaten Brebes,” katanya. Dia sendiri tidak menyangka pengobatan gartis yang dilakukan itu akan mendapat sambutan yang sangat luar biasa. Sehingga pengobatan gratis yang digelar di Desa Dukuhturi, Kecamatan Ketanggungan itu pun diserbu ratusan warga. Panitia pun sempat dibuat kewalahan dengan antusiasme warga tersebut. Namun semuanya berjalan lancar, termasuk pembagian 700 paket sembako kepada masyarakat sekitar. “Ini semua berkat dukungan seluruh civitas akademika FK UKI, khususnya Dekan FK Dr Angkasa Sebayung MS, kemudian Kepala Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat dr Adolfina, juga dokter-dokter senior kita, ada dr Jerry, dr Paul, dr Wiradi. Dan juga kepada Pak Dedy Jaya, yang membantu kesuksesan acara ini di Brebes,” tandasnya.

Peserta pengobatan gratis, Kartini (50) warga Dukuhturi mengaku senang dengan adanya pengobatan garatis tersebut. Apalagi diberi bantuan paket sembako, sehingga sedikit membantu beban ekonomi warga sekarang ini. “Ya senang, kan gratis dan ada bantuan sembako juga. Terima kasih untuk ibu-ibu dan pak dokter yang sudah membantu,” katanya. Sementara Kepala Desa Dukuhturi Ibnu Komara juga menyambut baik bhakti sosial yang dilakukan dokter-dokter muda dari FK UKI Jakarta tersebut. Apalagi ditambah dengan pemberian paket sembako. “Jelas warga sangat terbantu semua, karena saat ini sedang musim kemarau, banyak penyakit. Kemudian bantuan sembako, juga mengurangi beban ekonomi sekarang ini sedang naik semua,” tandasnya. Wakil Ketua DPRD Kabupaten Brebes H Dedy Yon Supriyono SE MM, yang turut memfasilitasi kegiatan tersebut juga mengucakan terima kasih. Karena bagaimana pun juga, warga Kabupaten Brebes yang jumlah penduduk miskinnya cukup besar, kadang kesulitan untuk mendapat pelayanan kesehatan yang murah. “Dengan adanya pengobatan gratis ini, jelas sangat membantu. Mudah-mudahan aksi serupa bisa dilakukan universitas yang lain di wilayah Kabupaten Brebes,” ujarnya berharap. (*)

M RIZA PAHLEVI/RADAR BREBES

DISERBU WARGA - Pengobatan gratis yang dilakukan FK UKI Jakarta diserbu warga setempat (atas), dan panitia pun juga memberikan bantuan paket sembako (bawah).


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.