Radar Tegal 19 Juli 2010

Page 17

JATENG

SENIN 19 JULI 2010

17

RADAR TEGAL

Ratusan Kendaraan Terjaring dalam 5 Hari KUDUS - Dalam rangka menertibkan pengguna jalan di Kabupaten Kudus, Satlantas Polres Kudus melakukan Operasi Simpatik Candi, yang dimulai dari 13 Juli hingga 1 Agustus mendatang. Tujuannya untuk mengurangi kecelakaan lalu lintas (lakalantas). Kapolres Kudus AKBP M Mustaqim melalui Kasatlantas AKP Umbar Wijaya menuturkan, sejak operasi itu dimulai hingga kemarin, pihaknya sudah melakukan penindakan terhadap kurang lebih 621 kendaraan. Baik sepeda motor maupun mobil yang melanggar tata tertib lalu lintas saat berada di jalan. ”Operasi Simpatik Candi merupakan razia gabungan yang melibatkan sekitar 99 personel dari berbagai macam fungsi.

Baik Satlantas, Samapta, dan lain-lainnya,” ujarnya. Untuk tujuannya, selain mengurangi laka lantas dan sosialisasi UU Lalu Lintas yang baru, adalah untuk mengantisipasi jalur arus mudik yang sebentar lagi akan terjadi seiring dengan datangnya bulan puasa. ”Karena operasi ini sifatnya simpatik, kami tidak akan langsung menilang masyarakat yang melanggar. Melainkan menegurnya terlebih dahulu. Namun, apabila ditemukan pelanggaran lalu lintas yang fatal, kami tidak akan segansegan untuk menilangnya,” bebernya. Umbar mengatakan, operasi bukan hanya dilakukan di Kabupaten Kudus, melainkan seluruh jajaran kepolisian di Polda

Jateng. Target dari operasi ini adalah warga seluruhnya yang tidak taat pada peraturan lalu lintas saat di jalan, pengemudi angkutan umum yang masih sering melanggar, kendaraan yang tidak laik jalan, tempattempat yang sering terjadi pelanggaran, tempat-tempat yang rawan dengan kesemrawutan, pengguna jalan yang tidak pada tempatnya, dan PKL yang menggunakan trotoar sebagai tempat dagangannya. Sedangkan untuk 621 penindakan yang selama ini sudah dilakukan aparat, kebanyakan berasal dari pengguna sepeda motor yang tidak tertib. Seperti surat-suratnya tidak lengkap, tidak ada kaca spion, ban motornya tidak standar, tidak memakai helm, dan lain-lainnya.

”Mereka yang pelanggarannya sudah terlalu fatal, memang kami tilang. Harapannya agar mereka jera dan tidak mengulangi perbuatannya lagi,” tegasnya. Dengan adanya operasi ini, Umbar berharap agar masyarakat bisa lebih tertib saat berada di jalan. Sehingga angka lakalantas di Kabupaten Kudus bisa ditekan sekecil mungkin. ”Mohon kepada masyarakat agar selalu mematuhi aturan lalu lintas dengan baik dan benar, apabila ingin selamat saat berada di jalan,” imbaunya. Umbar menambahkan, setelah Operasi Simpatik Candi berakhir, akan dilanjutkan dengan Operasi Ketupat Candi yang dikhususkan mengantisipasi arus mudik dan balik saat lebaran. (lil/mer) HERMAN SUTOWO/RADAR KUDUS

Cell Plan Tower Harus Terbentuk REMBANG Galian Optik Rusak Sarpras REMBANG - Galian kabel optik di sepanjang jalan utama Kabupaten Rembang, mengancam keindahan lingkungan yang ada di sekitarnya. Termasuk juga merusak sarana dan prasarana jalan. Kepala Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kabupaten Rembang Purwadi Samsi, mengatakan jika galian kabel optik ada di sepanjang Jalan Pemuda, Jalan Kartini, dan Jalan dr Sutomo Rembang. Diungkapkan Purwadi, KLH belum pernah menerima pemberitahuan, apalagi izin sebelum maupun saat penggalian dilakukan. ”Hingga hari ini kami belum pernah menerima pemberitahuan atau izin apapun dari yang bersangkutan,” ungkapnya. Menurutnya, galian tersebut bahkan sempat memunculkan protes warga sekitar. Warga menyampaikan protes mereka melalui pesan pendek ke nomor telepon yang dimilikinya. Tak hanya itu. Purwadi juga menganggap galian tersebut mengganggu keindahan dan mengancam pengelolaan lingkungan hidup, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. ”Parahnya lagi, dari sebagian galian yang sudah ditutup kembali, proses penutupannya terkesan asal-asalan. Padahal ada paving trotoar dan fasilitas lain yang rusak,” ujarnya. Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Jalan dan Jembatan pada Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Rahardjo, juga mengeluhkan hal yang sama. Sebagai institusi yang kompeten untuk urusan jalan, dia mengeluhkan galian kabel optik itu. (mg8/mer)

KUDUS Nama Kafe Harus Diganti KUDUS - Koordinator Aliansi Umat Islam Kudus (AUIK), Slamet Riyadi, meinta agar nama kafe yang melekat selama ini diubah. Hal itu dikarenakan, image terhadap kafe sangat buruk, karena kebanyakan dijadikan sebagai ajang tempat maksiat. ”Kami mengharapkan nama kafe di Kudus diganti saja dengan rumah makan atau kedai makan, dengan alasan kafe merupakan kata yang imagenya sudah buruk,” ujar Slamet Riyadi kepada Radar Kudus, kemarin. Dia menambahkan, selama ini, setiap masyarakat Kudus yang mendengar kata kafe, yang terbayang adalah tempat-tempat di mana terdapat miras dan roomroom serta hiburan dewasa lainnya. Yang dinilai cenderung negatif dan merusak moral generasi bangsa. ”Memang benar, kafe merupakan nama trennya dari rumah makan atau sejenisnya. Namun dengan banyaknya kafe di luar daerah Kudus, yang dibuat tempat karaoke dan tempat minum miras, membuat image kafe jadi jelek,” tandasnya. (lil)

Antisipasi Hutan Tower KUDUS - Untuk mencegah adanya hutan tower di Kabupaten Kudus, pemkab berencana membuatkan cell plan area atau area khusus bagi keberadaan tower, agar mudah ditata dan tidak semrawut. ”Rencana pendirian cell plan area di Kudus memang sudah ada sejak beberapa bulan lalu. Namun sampai saat ini masih dalam tahap pendataan tower di Kudus,” ujar Kepala Dishubkominfo Kudus Mas’ut melalui Kasi Teknologi Informasi Eko Wibowo Saputro, saat ditemui Radar Kudus di kantornya, belum lama ini. Dalam mewujudkan cell plan area ini, menurut Eko, memang tidak mudah. Harus ada beberapa tahapan, di antaranya adalah pendataan tower. Baik tower tunggal atau tower bersama. Setelah itu, penentuan cell plan area harus melibatkan beberapa konsultan. Ini karena dalam menentukan cell plan area harus benar-benar bisa menjangkau seluruh Kudus. ”Kami berharap, dengan adanya cell plan area nanti, di Kudus tidak ada blank area atau area kosong yang tidak bisa dijangkau oleh masyarakat,” ungkapnya.

Selama ini, jelasnya, para pengusaha telekomunikasi masih asal-asalan dalam mendirikan tower. Ini karena pertimbangannya adalah bisnis, sehingga letaknya pasti di tempat yang strategis dan banyak orang. ”Dengan adanya cell plan area, diharapkan pengusaha telekomunikasi tidak asal-asalan lagi dalam mendirikan tower,” tegasnya. Setelah ditentukan lokasi cell plan area, tahapan berikutnya adalah sosialisasi kepada pengusaha telekomunikasi. ”Karena tower di Kudus sudah cukup banyak, sehingga kami perlu sosialisasikan kepada pengusaha tersebut. Rencananya pada tahun ini juga, cell plan area itu harus terwujud,” katanya. Selain menciptakan cell plan area, Eko menuturkan jika pihaknya juga mewajibkan pengusaha tower untuk menggunakan MTB. (lil/mer)

DIRAZIA - Satlantas Polres Kudus melakukan Operasi Simpatik Candi yang dimulai dari 13 Juli hingga 1 Agustus mendatang. Tujuannya untuk mengurangi kecelakaan lalu lintas (lakalantas).


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.