INOVASI Vol.6/XVIII/Maret 2006
Magnetic Force Far Infrared Ray
Gambar 2. Pengaruh magnet pada bahan bakar
Bahan bakar masuk ke dalam ruang magnet dari arah kiri (lihat Gambar 2). Kekuatan magnetisasi didalam magnet portable menyebabkan terpecahnya ikatan karbon dalam bahan bakar menjadi bagian-bagian kecil ikatan, sementara itu Far Infrared Ray memperkuat ikatan-ikatan kecil tadi dan memposisikan ikatan tersebut secara beraturan. Ikatan kecil dan beraturan inilah yang menyebabkan mudahnya oksigen bereaksi dengan bahan bakar pada proses pembakaran [1]. 3. Pelaksanaan Percobaan Percobaan dilakukan di laboratorium energi (Energy Engineering Research Laboratorium), Fakultas Maritim, Kobe University, Jepang. Mesin diesel injeksi langsung (Direct engine) tipe NF-19 SK (Horizontal Single Cylinder 4 stroke Diesel Engine: YANMAR NF 19SK) digunakan dalam percobaan. Batasan beban mesin yang digunakan sabagai patokan adalah beban 25% mewakili kondisi idle (kondisi beban mula) dan beban 85% mewakili kondisi Service (kondisi kerja optimum). Kondisi beban penuh tidak dilakukan karena kondisi mesin kurang dapat dipacu pada beban tersebut Banyaknya titik sampling yang diambil adalah 7 titik sampel dengan masing masing titik sampel 1200 rpm, 1350 rpm, 1500 rpm, 1650 rpm, 1800 rpm, 1950 rpm, 2100 rpm, dengan pengambilan data percobaan di tiap titik sebanyak 5 kali. Bahan bakar Marine diesel (Marine Diesel Oil) digunakan dalam percobaan. Bahan bakar dialirkan dari tangki service dan melalui pipa bahan bakar menuju motor diesel, pada pipa bahan bakar tersebut diletakkan magnet portabel. Untuk jelasnya dapat dilihat dalam Gambar 3.
Gambar 3. Diagram percobaan
Dilakukan tiga kondisi percobaan dalam pengambilan sampel. Kondisi tanpa menggunakan magnet (normal), menggunakan magnet 2000 gauss (2000G) dan menggunakan magnet 4200 gauss (4200G). Detail mesin dan bahan bakar yang digunakan dalam percobaan dapat dilihat dalam Tabel di bawah ini. Tabel 1. Data motor diesel
Item Cylin. Bore and stroke Maximum Volume Maximum Power Rated Continous Power Colling System Weight
Penjelasan Ă˜ 110 x 106 1007 cmÂł 19.0 PS/ 2400 rpm 16.0 PS/ 2400 rpm Radiator 192 kg
Tabel 2. Spesifikasi bahan bakar
Fuel Oil Density of Fuel Oil Carbon Content Calorific Heating Value Water content Nitrogen Content Sulfur Content
Marine Oil 844 kg/mÂł 86.5 % 45130 kJ/Kg 12.7 % 0.017 % 0.733 m/m%
4. Hasil Percobaan 4.1. Temperatur Gas Buang Analisa perubahan temperatur dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui perbedaan yang terjadi akibat adanya perbedaan kondisi perlakuan
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jepang; Membuka Dunia untuk Indonesia dan Membuka Indonesia untuk Dunia
72