EEP-MOCHTAR DIPECAT

Page 3

INILAH GRUP : INILAH KORAN PORTAL NEWS : WWW. INILAH.COM, WWW. INILAHJABAR.COM, WWW.YANGMUDA.COM, WWW. JAKARTAPRESS.COM MAJALAH INILAH REVIEW

>3 SELASA 10 APRIL 2012

Ingin Bandung Jadi Lautan Iptek INILAH, Bandung - Wali Kota Dada Rosada berharap agar Bandung menjadi Kota Lautan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek). Hal itu disampaikan seusai menerima kunjungan Deputi Sumber Daya Iptek Kemenristek Freddy Permana Zen di Pendopo, Jalan Dalem Kaum, Senin (9/4). Menurut Dada, potensi tekno­lo­ gi Kota Bandung dapat dilihat dari banyaknya karya siswa SMK se-

Dada Rosada

Ajak Mahasiswa Selamatkan Hutan

perti mobil rakitan, sepeda motor, bahkan merakit pesawat terbang. Berkat karya itu, Kota Bandung dipercaya menjadi tuan rumah penyelenggara karnaval teknologi 17 Agustus mendatang. “Kunjungan ini dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-17. Ini merupakan kehormatan bagi kita karena Kota Bandung ditunjuk sebagai tuan rumah,” ujar Dada. (evi d/hol)

INILAH, Bandung – Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mengajak mahasiswa berperan aktif dalam menyelamatkan hutan di Indonesia dari kepunahan. Hal itu disampaikan Zulkifli kepada 600 peserta Musyawarah Kerja Nasional dari Perguruan Tinggi Agama Islam seIndonesia di Universitas Islam Nusantara (Uninus) Jalan Seokarno Hatta, Kota Bandung, Senin (9/4).

Menurutnya, Kementerian Kehutanan telah memberlakukan moratorium izin pengelolaan hutan. Selain itu, pihaknya juga telah mencabut izin pengelolaan hutan konservasi di hutan Gunung Tangkubanparahu. (riza p/hol)

Berlomba Bidik Pasar Eropa INILAH/SYAMSUDDIN NASOETION

PENGUSAHA Indonesia tengah berlomba dengan Malaysia dan Vietnam membangun kerja sama dengan Uni Eropa melalui The Comprehensive Economic Partnership Agreement. Indonesia, khususnya Kota Bandung, mendapat angin segar. Setelah sebelumnya pengusaha lokal mendapat siksaan dari produk Cina, kini pengusaha Indonesia membangun kerja sama terpadu dengan negara-negara Uni Eropa (UE). “Selama ini kita (pengusaha Indonesia) kewalahan menghadapi Cina seusai ASEAN-China Free Trade Agreement (ACFTA), kerja sama yang dibuat pemerintah. Karena itu, kita membangun sistem kerja sama baru agar The Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) bisa saling menguntungkan. Karena pengusaha lokal yang membuat poin kerja samanya,” ujar Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofyan Wanadi dalam acara Socialization of CEPA di Grand Hotel Hyatt, Kota Bandung, Senin (9/4).

TUMBUH MAKSIMAL: Nilai ekspor Jabar ke Uni Eropa 2011 sebesar US$6,8 miliar atau melemah 6% dibanding 2010 yang tumbuh 12%. Dengan adanya kerja sama CEPA, diharapkan bisa tumbuh maksimal di 2012 dan tahun-tahun selanjutnya.

Menurutnya, persaingan bisnis dengan UE tidak seketat Asia dan Amerika. Hal tersebut harus dimanfaatkan secara maksimal agar Indonesia menjadi pemain global dan tentunya mampu mendongkrak nilai investasi. “Meski kerja sama global hal yang positif namun jangan sampai dimanfaatkan negara-negara luar. Selain CEPA, para pengusaha juga harus bersiap menghadapi era ASEAN Community pada 2015. Harus hiraukan pemerintah yang sedang terlalu sibuk dengan urusan politik,”

Wakil Bupati Minta Dana BOS Tepat Sasaran

Deden Rukman Rumadji

INILAH, Bandung Wakil Bupati Bandung Deden Rukman Rumadji berang mengetahui adanya praktik jual paksa majalah dan tabloid kepada pengelola sekolah dasar (SD). Deden pun menginstruksikan agar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) segera menghentikan praktik tersebut dan oknum pegawai Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) yang terlibat segera ditindak. “Terus terang saya kecewa mengetahui hal tersebut, saya panggil Kadisdik untuk menjelaskan masalah ini,” kata Deden saat mendampingi Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan melakukan kunjungan kerja ke Patuha Resort, Senin (9/4). Deden pun menyesalkan sikap para kepala sekolah yang tidak berani menolak. Harusnya, kata Dede, para kepala sekolah menolak tawaran seperti itu terlebih tabloid dan ma-

jalahnya tidak diperlukan untuk peningkatan kualitas pendidikan. “Harusnya, para kepala sekolah tetap mengutamakan dan memprioritaskan anggaran yang berhubungan langsung dengan kepentingan murid dan guru agar peningkatan mutu pendidikan bisa tercapai,” ujarnya. Deden pun mengingatkan, dalam penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) jangan sampai anggaran untuk membeli buku dan kepentingan mendasar lain lainnya, pos anggarannya lebih kecil ketimbang untuk langganan majalah dan tabloid. Jika faktanya seperti itu, Deden pun kembali menegaskan bahwa praktik seperti itu harus segera dihentikan. Deden menginstruksikan agar masalah tersebut segera diselesaikan agar tidak membebani sekolah. Selain itu, Deden pun berharap agar penggunaan dana BOS tepat sasaran. Terkait kemungkinan adanya oknum dinas pendidikan dan UPTD yang terlibat Deden meminta Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) untuk menyelidikinya. “Saya akan meminta PPNS dan Inspektorat turun langsung menyelidikinya. Jika terbukti saya berjanji akan memberikan sanksi tegas,” ucapnya. (dani r nugraha/hol)

tegas Sofyan. Dia berharap, CEPA bisa terealisasi maksimal tahun ini. Sebab, negara tetangga seperti Malaysia dan Vietnam tengah melakukan hal yang sama. “CEPA akan lebih baik karena melibatkan 3 pihak seperti pengusaha, pemerintah dan akademisi yang akan membuat studi,” beber Sofyan. Sementara itu, Ketua DPD Apindo Jabar Deddy Widjaya menilai CEPA bisa menjadi pembelajaran bagi para pengusaha Indonesia khususnya di Jabar. Para

pengusaha Jabar bisa mempelajari cara meningkatkan kualitas produk agar terserap di pasar Eropa. “Uni Eropa merupakan pasar tradisional Indonesia. Kita bisa mengekspor sepatu serta tekstil, sedangkan mereka transfer teknologi,” jelas Deddy. Untuk menggapai harapan tersebut, pihaknya meminta UE segera memberikan edukasi kepada para pengusaha Jabar agar bisa meningkatkan kualitas produknya. Terlebih, UE menerapkan standarisasi cukup

tinggi terhadap produk Asia. Deddy menilai, UE unggul terhadap teknologi transportasi, telekomunikasi, IT dan mesin industri. Potensi tersebut diharapkan bisa termanfaatkan asalkan UE bersedia menanamkan investasinya untuk mengurangi nilai impor. “Kita masih punya sisa waktu tiga tahun agar poin CEPA bisa sesuai harapan. Dan kita harus meningkatkan kualitas produk agar siap dan bisa diterima Uni Eropa,” tegas Deddy. (daddy haryadi/ren)

Zulkifli Hasan

Bandung Kaya Potensi DUTA Besar/Ketua Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia dan ASEAN Julian Wilson percaya Indonesia khususnya Kota Bandung memiliki peran penting pada CEPA. Sebab, Tatar Pasundan memiliki banyak potensi, baik sumber daya alam maupun produk lain seperti sepatu. Contohnya, ketika terjadi krisis 2011, Kota Bandung menjadi peyumbang pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai sekitar 6,4%. Bahkan, nilai transaksi Indonesia di Uni Eropa saai itu mencapai US$30 miliar dengan rincian ekspor US$12 miliar dan impor US$20 miliar. “Surplus dari Indonesia mencapai US$8 miliar. Namun, nilai investasi di Indonesia masih kecil karena tersedot ke Cina dan India yang mencapai 30% dari total investasi di Asia,” beber Julian dalam acara Socialization of The Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) di Grand Hotel Hyatt, Kota Bandung, Senin (9/4). Saat ini, lebih dari 700 perusahaan asal UE menanamkan investasi di Indonesia dengan nilai US$50 miliar dan menyerap 500.000 tenaga pekerja. Pihaknya optimistis CEPA akan meningkatkan nilai investasi UE di Indonesia paling sedikit 3 kali lipat. “Namun kami berharap ada jaminan investasi dari pemerintah seperti yang dilakukan Singapura,” kata Julian. Pihaknya menjamin CEPA akan menguntungkan Indonesia karena akan membuka lapangan pekerjaan serta transfer teknologi.

Mereka menilai Indonesia memiliki trigger menarik karena pendapatan per kapita mencapai US$3.000 serta pertumbuhan ekonomi mencapai 6,4%. “CEPA bukan berkompetisi tapi saling melengkapi dan kami tidak seperti negara liberal. Nantinya, Indonesia bisa mengekspor minyak sawit, tekstil, sepatu, karet, hasil hutan serta barang tahan lama lainnya. Sedangkan UE bisa ekspor ke Indonesia berupa mesin, produk kimia dan transportasi,” ungkap Julian. Sementara itu, Kepala Badan Penanaman Modal Daerah (BPMD) Jabar Agus Gustiar menjelaskan, nilai ekspor Jabar pada 2011 mencapai US$6,68 miliar. Nilai tersebut hanya tumbuh 6% atau melemah dibanding 2010 yang tumbuh 12%. Dari nilai tersebut, Uni Eropa memiliki pangsa pasar sekitar 16,1% sedangkan Amerika mencapai 17,9%. “Kami siap melakukan promosi ke negara-negara di Eropa Utara seperti Swedia dan Norwegia. Mereka punya keunggulan karena tidak terkena krisis ekonomi, dan mempunyai keunggulan pada komoditas logam, permesinan, dan geotermal,” papar Agus. Selain itu, pihaknya mencoba menawarkan potensi Jabar yang menarik seperti wilayah Bekasi yang menjadi sentra industri otomotif. Tidak hanya itu, Jabar juga mencoba mengajukan komiditas chemical, serta agro industri. “Kita juga harus banyak belajar sama Eropa. Rencananya, promosi akan dilakukan pada Juni tahun ini,” pungkasnya. (dadi haryadi/ren)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.