InfoJambi Koran Edisi 12

Page 24

24

SOSOK

EDISI 12 MARET 2013

Hakim Cita-Cita Saya Sejak Kecil PERJALANAN hidup Wakil Ketua Pengadilan Agama Klas IA Jambi, Drs. H. Rijal Mahdi, M.HI, sangat menarik untuk diiku�, terutama cita-cita masa kecilnya yang ingin menjadi hakim. Berikut kisah singkatnya. Terlahir di suatu daerah bernama Sonsang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, 29 Januari 1958 silam, Rijal kecil memulai pendidikannya di sekolah dasar dan tamat pada tahun 1970. Kemudian Rijal �dak melanjutkan pendidikannya, karena terpengaruh dengan teman-teman sekampungnya yang �dak melanjutkan pendidikan. Pasca tamat SD, hidup Rijal �dak tahu tujuan. Kesehariannya banyak dihabiskan untuk berkelana di hutan untuk berburu burung, ikan dan belut. Ini dilakoni Rijal selama satu tahun.

Drs. H. Rijal Mahdi, M.HI :

Leher Saya Hampir Dipotong SOSOK Rijal Mahdi memang belum genap satu tahun bertugas di Pengadilan Agama Jambi, namun pria kelahiran Sonsang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, 50 tahun silam ini memiliki segudang pengalaman. Yang paling berkesan adalah ditempatkan di daerah konflik. Pertama kali ditugaskan pada 1986, Rijal langsung di tempatkan di Kabupaten Fakfak, Papua – dulu Provinsi Irian Jaya – sebagai Panitera Penggan� di Pengadilan Agama (PA) Fakfak. Awalnya Ia bingung antara mau pergi atau �dak. Untuk memo�vasinya, Rijal mengambil peta dan menjengkal Pulau Sumatera dengan Irian dengan jari. Setelah itu, Ia membulatkan tekad dan memberanikan diri berangkat ke pulau Kepala Burung itu. Sampai di Fakfak, sungguh di luar dugaan Rijal, semua berbeda dengan kampung halaman, terutama masalah makanan. Satu minggu di Fakfak, Rijal mencret –diare— karena masakan di daerah tersebut menggunakan cabai rawit. Kisah menegangkan pun pernah dialami pria kelahiran 1958 ini. Bertugas di daerah konflik kesukuan sangat berat, Rijal hampir menjadi korban konflik, leher bapak �ga putra dan satu putri ini hampir kena potong. Beruntung kala itu orang-orang Sumatera Barat di Fakfak �dak menjadi target. Rijal langsung berbicara dengan bahasa Minang. “Awal bertugas di Fak-fak, leher saya hampir dipotong, karena Bahasa Minang, saya selamat,” ujarRijal.

Pasca peris�wa tersebut, Rijal mulai nyaman dan berbaur dengan masyarakat Fakfak. Karirnya pun lambat laun mulai menanjak. Selang dua tahun, alumni Fakultas Syariah IAIN Imam Bonjol Padang ini menjabat Kakep Perkara PA Fakfak. Tiga tahun kemudian, Rijal dipercaya menjabat Panitera Kepala PA Fakfak. Sepuluh tahun mengabdi di Pengadilan Agama Fakfak, Rijal memutuskan untuk pindah ke Sumatera Barat. Pada 1996, Rijal resmi menjadi Hakim di Pengadilan Agama Sijunjung. Kemudian pindah ke PA Maninjau sebelum menjadi Kepala PA Payakumbuh tahun 2004

sampai 2006. Kemudian ditugaskan di Pengadilan Agama Batusangkar sebagai Wakil Ketua pada tahun 2006 sampai 2009. Selanjutnya 2009 sampai 2012 menjabat sebagai Ketua PA Pariaman. Tepat 29 November 2012 Rijal dilan�k sebagai Wakil Ketua Pengadilan Agama Jambi. Empat bulan bertugas di Jambi, suami Elzasari ini menilai, Jambi merupakan daerah yang heterogen dan sumber daya manusia yang datang ke Jambi bagus-bagus. Sehingga prospek kemajuan Jambi ke depan sangat cerah. Selamat datang Uda Rijal, selamat bertugas… (izwan sholimin)

Kemudian Rijal dipanggil oleh orangtuanya, dan dibelikan sepeda dayung agar Rijal mau melanjutkan sekolah ke pesantren. Enam tahun digembleng oleh ulama merubah karakter Rijal. Ia kemudian dipercaya menjadi protokol pengajian se�ap minggu di kampungnya. Kemudian menjadi bilal –orang yang mengumandangkan adzan— di Mesjid dan dipercaya untuk membaca do’a. Sejak itu, Rijal bercita-cita ingin menjadi Hakim. Perubahan karakter Rijal ini sempat mendapat ejekan dari teman-teman sejawatnya, yang dulu sama-sama berkelana berburu di hutan. Selain di pesantren, Rijal juga melanjutkan pendidikan ke MTSN dan MAN. Kemudian melanjutkan pendidikannya ke Fakultas Syariah IAIN Imam Bonjol, Padang, Sumatera Barat. Jenjang pendidikannya pun berlanjut, Rijal menamatkan program Pasca Sarjana di Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat. Kini cita-cita Rijal kecil sudah tercapai. Diawali menjadi Panitera Penggan�, Kakep Perkaradan Panitera Kepala di Pengadilan Agama Fakfak, Papua sampai tahun 1991. Kemudian menjadi Hakim di Pengadilan Agama Sijunjung dan Maninjau, Sumatera Barat. Selanjutnya dipercaya menjadi Kepala PA Payakumbuh tahun 2004 sampai 2006. Ditugaskan lagi di Pengadilan Agama Batusangkar sebagai Wakil Ketua pada tahun 2006 sampai 2009. Selanjutnya 2009 sampai 2012 menjabat sebagai Ketua PA Pariaman. Tepat 29 November 2012 Rijal dilan�k sebagai Wakil Ketua Pengadilan Agama Jambi. Kini cita-cita Rijal kecil telah tercapai. 26 tahun sudah Rijal menjalankan profesinya sebagai hakim. (izwan sholimin)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.