Harian banyumas 28 november 2013

Page 8

Oase

Kamis, 28 November 2013

Sang

Prisia Wulandari Nasution

Nasional

emimpi PSejati Tubuhnya meliuk lincah mengikuti irama. Sorot matanya penuh ekspresi. Selendang kuning ia kibaskan sesekali.

S

RINTIL, begitu nama sang penari. Aura magis dan sensualnya melebur dalam tari. Prisia Nasution. Dialah sosok yang sukses menghidupkan karakter dari novel trilogi Ronggeng Dukuh Paruk ini lewat ‘Sang Penari’. Lakonnya sebagai penari Ronggeng mampu membetot perhatian insan film Tanah Air. Membawanya meraih penghargaan sebagai Artis Terbaik dalam Festival Film Indonesia (FFI) 2011. Prisia juga patut berbangga. Film yang dibintanginya ini masuk daftar 71 film berbahasa asing terbaik di Academy Awards. Sayang, perjalanan ‘Sang Penari’ harus terhenti. Ia tak dinyatakan lolos sebagai nominasi. Berbekal kesuksesan film pertamanya, artis kelahiran 1 Juni 1984 ini panen tawaran bermain dalam layar lebar. Total, sudah lima film ia bintangi. Dunia film sesungguhnya bukan hal yang baru bagi Prisia. Saat masih kuliah di Jerman, dia menyambangi Festival Film Cannes. Kemudian, pada Mei 2012, Prisia juga kembali berkunjung festival film yang digelar di kota bagian selatan Prancis tersebut. “Waktu itu terekspose karena Dian Sastro lagi di sana,” ujar Prisia. Di film Sokola Rimba, Pia, panggilan akrab Prisia, dipercaya memerankan Butet Manurung, seorang pendiri dan pelaku pendidikan alternatif bagi masyarakat terasing serta terpencil di Indonesia. Guna menghayati karakter Butet, Prisia menggunakan dua cara. Pertama, menggali lebih jauh jiwa sang tokoh. Kedua, memperhatikan gerak tubuh Butet. “Nggak harus mewah kulit luarnya. Lebih baik mewah di dalam diri kita,” ujarnya. Mau tak mau, pemilik nama lengkap Prisia Wulandari Nasution tersebut, beradaptasi dengan kehidupan suku pedalaman. Mandi di kali dan buang air besar di tanah jadi aktivitas sehari-hari Prisia saat berada di hutan. “Buat aku, itu bukanlah hal yang menjijikkan. Itu yang kita jalani di dalam hutan,” katanya. Maksimal dalam bekerja juga diterapkan Prisia dalam profesinya sebagai programmer situs web. Selain piawai berakting, ia diketahui memiliki keahlian di bidang Teknologi Informasi (TI). Ini tak lepas dari ilmu yang diperolehnya saat menempuh pendidikan di Swiss German University. Tak tanggung-tanggung, ia pernah membuat situs web untuk orang nomor satu di Jakarta. “Masih berkutat di bidang itu. Website-nya Jokowi aku sendiri yang buat,” kata wanita yang pernah berperan sebagai istri Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, Iriana, dalam film ‘Jokowi’. Mimpi Prisia tak berhenti sampai meraih Piala Citra atau membuat situs web untuk Jokowi. Menyebut dirinya sebagai pemimpi sejati, Prisia mengaku akan tetap hidup dari mimpi. Ia pun tak membatasi mimpinya. Seperti moto hidup yang selalu ia pegang: “Never limit yourself.” (08)

Campusmagz School Party & Edu Expo 2013

Wadahi Prestasi Kaum Muda PURWOKERTO - Ketua Panitia Campusmagz School Party dan Edu Expo 2013, Arief Budiyanto mengatakan, sebagai majalah remaja, Campusmagz memiliki peranan penting dalam masyarakat, khususnya dalam mengembangkan bakat dan kreativitas remaja. “Oleh karenanya pada 29-30 November kami akan menyelenggarakan Campusmagz School Party&Edu Expo 2013 yang bertujuan mewadahi prestasi dan kreativitas generasi muda, khususnya di Purwokerto,” paparnya, kemarin (28/11). Dia berharap, event yang akan diadakan di Hotel Horison itu, dapat menarik minat pelajar untuk giat belajar. “Kami juga berkeinginan para pelajar selalu berpikir positif, percaya diri dan termotivasi untuk memberikan yang terbaik bagi dirinya

maupun lingkungannya,” ungkapnya. Dia menambahkan, Campusmagz School Party ini, akan dijadikan sebagai agenda tahunan. “Targetnya tahun depan tidak hanya di Jawa Tengah-DIY tapi juga meluas ke skala nasional,” tandasnya. Sebelumnya, event ini telah berlangsung di Atrium XT Square, Yogyakarta (21-24/11) lalu. “Untuk wilayah Purwokerto, kami laksanakan besok, di Horison Convention Center,” lanjutnya. Dikatakan, beberapa agenda seru telah disiapkan di Campusmagz School Party ini. Diantaranya yakni, Campusmagz English Debating Contest (CEDC), Mading 3D War, Teens Fashion Design Awards, Edu Expo. Agenda itu, kata dia, diikuti 40 Perguruan Tinggi Negeri/Swasta dan luar negeri. “Kami juga menyediakan aneka hiburan

seperti live music performance dengan mengundang bintang tamu PHI Band dari Yovie Widianto Management hingga uji ketangkasan juggling and flaring,” terangnya. Selain bebas pungutan, dia menambahkan selama acara berlangsung semua pengunjung juga berkesempatan mendapatkan aneka doorprize. “Bahkan untuk para supporter dari tiap acara juga disiapkan hadiah. Seperti halnya CEDC berupa uang tunai Rp 500 ribu untuk supporter terheboh dan terbanyak. Dan bagi peserta lomba sendiri, tambah dia, juga disediakan hadiah puluhan juta rupiah dengan berbagai kategori,” paparnya. (mg01/cm/08)

Addie MS-Memes Akan Diperiksa Polisi BEBERAPA waktu lalu, Kevin Aprillio dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas kasus penggelapan uang. Untuk mengungkap kasus tersebut, Penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya akan memanggil beberapa saksi. “Dalam surat panggilan ada empat orang yang dipanggil, yaitu Addie MS, Memes, Widya Ningsih, dan Heri S,” ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto. Meski sudah dijadwalkan untuk diperiksa, salah satu kuasa hukum mereka minta agar jadwal pemeriksaan diundur. “Seharusnya keempatnya dipanggil hari

ini sebagai saksi, namun pengacaranya konfirmasi ke penyidik minta diundur Selasa depan,” katanya di Polda Metro Jaya, Selasa (26/11). Sementara itu untuk pelapor, Helen Yosita Gunawan dan ibunya, Sriatin, telah diperiksa oleh

penyidik Polda Metro. Sebelumnya dikabarkan, musisi muda Kevin dilaporkan Sriatin atas dugaan penggelapan kontrak pembuatan album senilai Rp 2,5 miliar. Saat itu, Kevin telah menjanjikan anak Sriatin, Helen, akan dibuatkan dua album. Namun, di tengah perjalanan, pembuatan album mandek. Ya, album pertama memang berjalan,

namun album kedua berhenti di tengah jalan. Karena hal itu, kedua pihak terkait pun menghitung kembali sisa dana dari Rp2,5 miliar. Hasil perhitungan dia ntara keduanya (Sriatin dan Kevin) pun berbeda. Sriatin menghitung masih ada sisa dana Rp 1,130 miliar. Sementara itu, hasil perhitungan putra musisi Addie MS itu belum diketahui hingga kini. (08)

Ray Sahetapi bersama wanita-wanita cantik

Inul Daratista

Radja

Hapus Lagu Radja di Karaoke PADA Senin (25/11), grup band Radja diwakili Ian Kasela dan Moldy menggelar jumpa pers. Dalam jumpa pers itu keduanya menuturkan telah mensomasi pihak Inul Vizta. Somasi itu dilayangkan karena Radja merasa karaoke milik Inul Daratista itu telah ‘mengambil’ lagu mereka berjudul ‘Parah’. Bahkan, mereka menyebut sosok Inul sebagai maling. Tentunya Inul tak terima dengan sebutan ‘maling’ yang dialamatkan padanya. Meski begitu, pelantun ‘Buaya Buntung’ itu mencoba menyelesaikan masalah tersebut dengan kepala dingin. “Saya nggak maling. Nggak apa-apa lah. Semoga mas Ian sehat, panjang umur, tawakal dan berbudi luhur, bisa menghormati sesama,” tutur Inul, Rabu (28/11). Inul menuturkan sebenarnya dengan adanya lagu Radja di karaoke miliknya justru bisa menguntungkan untuk pihak Radja. Tapi jika tak berkenan, Inul akan menghapus lagu-lagu Radja di karaokekaraoke miliknya. “Kita menyiarkan bukan menggandakan. Justru kita membantu promosi, saya hanya bisa menyiarkan. Kalau tidak berkenan, di seluruh asosiasi karaoke keluarga di Indonesia lagu Radja akan dihapus,” paparnya. (08)

Bak Don Juan di Eyang Kubur MESKI sudah berkepala lima, pesona aktor Ray Sahetapi tidak luntur dimakan zaman. Ia bahkan bisa memikat enam wanita cantik dan seksi dalam film terbarunya berjudul ‘Eyang Kubur’. Bak seorang Don Juan, mantan suami Dewi Yull itu berperan sebagai Eyang Kubur. Menjalin chemistry dengan enam aktris wanita yang kebanyakan baru di dunia film tak menjadi masalah bagi lelaki yang sudah malang melintang di layar lebar sejak tahun 1977 itu. Dengan mudah Ray menjalin komunikasi dengan pemeran lain agar mudah mendapatkan chemistry. “Pertama kebiasaan saya, sebelum mulai syuting pertama ngobrol-ngobrol. Bagaimana kehidupan dia, punya pacar nggak, jadi nggak canggung saat main sama saya. Kita baca adegan-adegan, ternyata potensinya besar,” tuturnya dijumpai saat jumpa pers film ‘Eyang Kubur’ di Kuningan City, Jakarta. Pemain film ‘The Raid’ itu pun mengaku senang bisa dikelilingi oleh wanita cantik karena selalu diperhatikan. “Tokoh ini aneh. Apalagi bermain dengan enam perempuan. Ini apa saya mampu? Saya deg-degan juga. Akhirnya saya menemukan kebebasan saat menerima dan syuting,” jelasnya. “Asyik bermain sama wanita cantik, tentu senanglah sebagai lakilaki. Jiwa perempuan itu kan melindungi, perhatian sama makan. Happy-lah kita,” katanya seraya tersenyum. Dalam film ini, Ray Sahetapi berperan sebagai Eyang Kubur yang setelah dikubur selama 10 hari mendapatkan kesaktian dan harus mempunyai enam istri. Istri pertamanya tak rela dengan keputusan Eyang, dan memilih pergi. Sementara Eyang dengan mudahnya mendapatkan lima istri lagi dengan berbagai macam karakter. Namun ketika Eyang memilih istri keenam, istri-istri lainnya cemburu dan berencana untuk membunuhnya. “Justru di sini ada serius, ada lucunya. Susah kan main kayak begitu. Jadi kita lepas naskah juga kadang. Apakah orang beristri lima akan beristri lagi di akhirat,” ucap Ray tertawa. (08)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.