lawangsewu Berangkat
Argo Anggrek
SmgTwg
12.00
Gambir
Argo Anggrek
Smg Twg
00.00
Argo Sindoro
Smg Twg
05.30
Argo Muria
Smg Twg
Sembrani
Gumarang
Jurusan Jakarta
Datang
Kelas
KA
Berangkat
17.54
Eks
Senja Utama
Smg Twg
20.00
Gambir
05.52
Eks
Fajar Utama
Smg Twg
08.00
P Senen
Gambir
11.25
Eks
Matarmaja
Smg Pcl
00.58
P Senen
16.00
Gambir
22.03
Eks
Brantas
Smg Pcl
19.30
T Abang
Smg Twg
23.03
Jkt Kota
05.25
Eks
Kertajaya
Smg Pcl
20.46
P Senen
Smg Twg
12.00
Jkt Kota
18.30
Eks Bis
Tawang Jaya
Smg Pcl
19.00
P Senen
Jurusan Surabaya
Datang
PKl Eks Pattimura Tetap di Citarum KaBaG Humas Pemkot Semarang Achyani mengatakan, pemindahan PKL eks Jalan Pattimura ke halaman Stadion Citarum didasarkan pada perda dan bukan karena alasan lain seperti karena selokan Jalan Pattimura akan diperbaiki. “Pemindahan lokasi ke depan Stadion Citarum sebagai bentuk komitmen pemkot selaku pembina PKL untuk memberikan ruang yang memadai agar bisa berjualan ditempat yang telah ditunjuk sekaligus hal ini merupakan cerminan pemkot dalam menata PKL agar mereka bisa berjualan dengan tenang,” ujarnya kemarin. Lokasi pengganti di depan Stadion Citarum, menurutnya, sudah melalui beberapa pertimbangan di antaranya lokasinya tidak jauh dari lokasi sebelumnya dan mudah diakses. Semula PKL menempati trotoar Jalan Pattimura yang merupakan tempat larangan berjualan. “Sebagaimana diatur dalam SK Walikota no 511.3/16 tahun 2001 tentang Penetapan Lahan/Lokasi PKL di Kota Semarang yang didalamnya mencantumkan secara rinci kategori tentang pengaturan lokasi ditinjau dari aspek strategis (lokasi kota, lokasi wilayah, lokasi lingkungan) , luas areal, batas areal, waktu dasaran, dan juga keterangan yang jelas mengenai tempat yang dibolehkan untuk berjualan,” paparnya. Terkait keluhan pedagang mengenai lokasi berjualan bagi PKL yang masih becek, ia mengatakan, Dinas Bina Marga akan melakukan pembenahan pada titik –titik yang perlu dilakukan perbaikan. Pengaturan pedagang kaki lima (PKL) dikota Semarang mengacu pada Perda No. 11 tahun 2000 tentang Pengaturan dan pembinaan PKL. Dalam perda itu pada pasal 2 mengenai pengaturan tempat usaha, ayat 1 menyatakan bahwa pengadaan, pemindahan dan penghapusan PKL ditetapkan oleh Walikota, sedangkan ( ayat 2 ) mengenai lokasi dan pengaturan tempat-tempat usaha PKL, ditunjuk dan ditetapkan oleh Walikota. Perda ini berlaku bagi semua PKL tanpa terkecuali, termasuk PKL Eks Jalan Pattimura, yang dipindahkan ke halaman Stadion Citarum. (pru/jos)
GSI di Kecamatan Semarang Timur GERaKaN sayang ibu dan bayi (GSI) harus memasyarakat. Pasalnya, gerakan tersebut bertujuan untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi, sekaligus mensejahterakan kaum perempuan dalam setiap realisasi pembangunan. Demikian dikatakan Kepala UPTB Kecamatan Semarang Timur, Sri Rejeki disela-sela kegiatan donor darah, di Aula Kecamatan Semarang Timur, kemarin. Gerakan sayang ibu merupakan gerakan bersama masyarakat dan pemerintah untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi. “Di Indonesia angka kematian ibu dan bayi masih tinggi. Gerakan ini dapat berbentuk kecamatan sayang ibu, jika di tingkat kelurahan namanya kelurahan siaga,” katanya. Bahkan, lanjut Sri, saat ada ibu hamil di tingkat RT sebaiknya diberi stiker sebagai tanda jika di wilayah tersebut ada ibu hamil. Hal ini mendukung gerakan sayang ibu, agar ibu hamil dapat cepat mendapat pelayanan saat akan melahirkan. (wam/jos)
woro-woro Mujahadah Kubro di PP addainuriyah 2 SEMaRaNG, digelar Minggu (15/1) pukul 18.35 di Jalan Sendang Utara No 38 Gemah Pedurungan, yang diasuh oleh KH Dzikron Abdullah. Bagi Jama’ah Mujahadah I’timah Al Ihsanillah untuk hadir tepat. Pemberitahuan ini sekaligus sebagai undangan. Info lebih lanjut hub: Saifin 08562800435, Edy 085664455404
Sehat, Murah bersama Carrefour CaRREFoUR Srondol Banyumanik setiap hari Minggu mengadakan senam aerobik pukul 06.00 – selesai di pelataran parkir C4. Bagi pengunjung yang ingin mengikuti agenda rutin ini silahkan bergabung dan gratis.
P Senen
Kelas
KA
Berangkat
Bisnis
Gumarang
Smg Twg
01.01
P Turi
14.51
Bisnis
Kertajaya
Smg Pcl
23.55
07.27
Eko
Argo Anggrek
Smg Twg
15.32
03.20
Eko
Argo Anggrek
Smg Twg
05.10
Eko
Rajawali
Smg Twg
03.02
Jurusan Kediri
Jurusan Bandung
Datang
Kelas
KA
Berangkat
05.22
Eks Bis
Harina
Smg Twg
P Turi
04.40
Eko
P Turi
19.30
Eks
Blora Jaya
Smg Pcl
08.45
03.32
P Turi
07.30
Eks
Blora Jaya
Smg Pcl
17.00
08.25
P Turi
12.50
Eks
Kelas
KA
Berangkat
16.08 04.28
Eks
Brantas
Smg Pcl
Bjnegoro
12.26
Eko
Banyubiru
Smg Pcl
05.00
Bjnegoro
20.48
Eko
Banyubiru
Smg Pcl
13.00
Datang 07.30 20.35
Bdg
Jurusan Bojonegoro
Jurusan Tegal
Datang 01.01
Kelas
KA
Berangkat
07.39
Eko
Kaligung
Smg Pcl
08.35
Tegal
11.33
Bisnis
Kaligung
Smg Pcl
17.00
Tegal
19.44
Bisnis
Solo Blpn
08.11
Bisnis
Kaligung
Smg Pcl
05.55
Tegal
08.45
Eko
Solo Blpn
16.11
Bisnis
Kaligung
Smg Pcl
13.00
Tegal
16.19
Eko
Kediri
Jurusan Solo
Jurusan Jombang
Jurusan Malang
Datang
Kelas
Sumber : DAOP IV Semarang *) Jadwal sewaktu-waktu bisa berubah
Jalan Ngaliyan-Mijen Butuh Perbaikan 02.16
Eko
Sembrani
Smg Twg
02.21
P Turi
06.34
Eks
Matarmaja
Smg Pcl
21.29
Malang
06.31
Eko
Bangunkarta
Smg Twg
22.32
Jombang
04.56
Eks Bis
Oleh ariel Noviandri dan lissa Febrina
Jalan Raya Ngaliyan-Mijen mendesak untuk segera diperbaiki. Pasalnya, di sejumlah titik jalur tersebut banyak aspal terkelupas dan berlubang sehingga membahayakan pengendara.
S
alah satu titik kerusakan jalan di jalur Ngaliyan-Mijen terdapat di Jalan Prof Hamka Ngaliyan. Ketika hujan turun tak sedikit pengendara sepeda motor yang terjerembab ke dalam lubang yang dipenuhi air. “Bersamaan hujan turun, banyak motor yang masuk lubang dan terjatuh. Karena, kalau hujan lubangnya penuh air, jadi tidak kelihatan,” ujar Zuldiswara (27) yang setiap hari melintas di Jalan Prof Hamka. Cahyono (40) salah satu pemilik bengkel di Jalan Prof Hamka membenarkan bahwa di depan uasaha bengkelnya sering terjadi kecelakaan tunggal akibat jalan berlubang. “Itu depan kampus 2 IAIN lubangnya lumayan besar, kalau hujan tidak kelihatan, membahayakan,” ujarnya. Ia berharap dinas terkait segera memperbaiki kerusakan jalan. “Dinas terkait harus menambal jalan rusak. Karena kalau dibiarkan, lubangnya semakin besar. Seperti di turunan kampus 2 aspalnya terkelupas satu sisi, pengedara lebih memilih sisi kanan,” katanya Pakar Transportasi Unika Soegijapranata Semarang Djoko Setijowarno menegaskan, perbaikan
jalan di jalur Ngaliyan-Mijen perlu segera dilakukan. Menurutnya, apabila jalan tersebut tidak segera tertangani maka walikota dapat dituntut sesuai undangundang yang berlaku. Disebutkannya, dalam UU No 22/ 2009 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) pasal 273, setiap penyelenggara jalan yang tidak segera dan patut memperbaiki jalan yang rusak sehingga mengakibatkan kecelakaan akan terkena sanksi dan denda. “(Jalan Raya Ngaliyan-Mijen) itu rawan kecelakaan, bila ada yang jatuh dan celaka. Cepatlah diperbaiki karena sanksi dan denda sesuai undang-undang jika ada kecelakaan menimbulkan korban luka ringan dan/atau kerusakan kendaraan dan/atau barang akan dipidana dengan penjara paling lama enam bulan atau denda paling banyak Rp 12.000.000,” jelasnya, kemarin. Tuntutan paling parah, lanjutnya, jika kecelakaan itu mengakibatkan orang lain meninggal dunia, maka penyelenggara jalan akan dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 tahun. Sedangkan denda, paling banyak Rp 120.000.000. “Jika pemkot tidak segera memperbaikinya, maka tuntutannya akan
HARSEM/LISSA FEBRINA
Kondisi aspal di Jalan Prof Hamka, Ngaliyan mengelupas. Bersamaan musim hujan, jalur tersebut rawan terjadi kecelakaan tunggal seperti itu. Paling tidak, Pemkot melalui Dishubkominfo atau SKPD terkait dapat memberi tanda atau rambu pada jalan yang rusak,” ujarnya. Komitmen Perbaiki Sebelumnya, Dinas Bina Marga Kota Semarang berkomitmen melakukan perbaikan sejumlah jalan di Kota Semarang. Setidaknya, terdapat 225 titik jalan yang akan diperbaiki pada tahun ini. Namun, menurut Kepala Dinas Bina Marga Nugroho Joko Purwanto, pengerjaan sejumlah proyek tersebut
masih menunggu pengesahan APBD 2012 dan juga kondisi cuaca membaik. Sebab, menurutnya, jika perbaikan jalan saat hujan tentu pengerjaannya tidak maksimal. Meski demikian, jika ada perbaikan yang mendesak terutama pada musim hujan ini, pihaknya akan menggunakan material sisa 2011 yang masih bisa digunakan. “Musim penghujan menjadikan jalan cepat rusak. Oleh karena itu, kami berkoordinasi dengan Dinas PSDA dan ESDM agar mengatasi genangan sehingga jalan tetap awet,” kata Nugroho. (lif/ano/jos)
Krisis Lahan Makam, Warga Perumnas Palir Resah Komunikasi Kelurahan dan DTKP Buruk WaRGa di Perumnas Palir, Kelurahan Podorejo, Kecamatan Ngaliyan mengaku resah terkait belum adanya lahan makam di wilayahnya. Menurut Ketua RW IX Perumnas Palir Kelurahan Podorejo Kecamatan Ngaliyan Kustiyono, keresahan itu dipicu warga Kampung Palir RW III telah melarang makam kampungnya dimanfaatkan oleh warga perumahan. Di mana, larangan oleh warga kampung itu mulai berlaku Januari 2012 ini. “Meski dilarang, kami tetap melakukan pendekatan dengan warga setempat agar diberi kelonggaran untuk bisa menggunakan makam tersebut,” ungkapnya, kemarin. Setelah pendekatan, akhirnya diputuskan batas waktu pemanfaatan lahan makam kampung hingga Januari 2013. Setelah batas waktu itu, warga di Perumnas harus memiliki lahan makam sendiri. Kustiyono mengaku belum mengetahui secara pasti alasan warga kampung Palir melarang warga perumahan memanfaatkan lahan makam tersebut. Padahal selama ini, setiap ada warga perumahan yang meninggal, pihak pengurus dan pihak keluarga sudah memberikan uang makam Rp 500 ribu dengan perincian untuk bedah bumi Rp 50 ribu, gali makam Rp 200 ribu,
pengurusan makam Rp 250 ribu. “Informasi yang kami dengar, warga Perumnas jarang membantu warga Kampung Palir yang setiap hari Jumat Legi atau Kliwon membersihkan makam atau resik kubur. Kalau itu, warga perumahan tidak bisa membantu, karena hari Jumat kan banyak yang bekerja. Mungkin, alasan itulah yang membuat warga Kampung Palir tidak suka,” paparnya. Sementara, Lurah Podorejo Nahrowi mengakui, ada permasalahan penggunaan lahan pemakaman milik warga Kampung Palir. “Sebenarnya, Perumnas sendiri sudah menyiapkan lahan makam. Namun, lahan itu hingga sekarang masih belum bisa digunakan,” ujarnya. Anggota Komisi A DPRD Kota Semarang Novriadi mendesak, Perumnas segera menyelesaikan persoalan tersebut. Caranya, Perumnas segera melepas lahan makamnya sehingga dapat dimanfaatkan warga perumahan sebagaimana mestinya. “Ini kan fasum (fasilitas umum) di kawasan perumahan, maka pengembanglah yang harus menyelesaikannya. Kalau Perumnas masih mempersulit prosesnya, Komisi A akan memanggilnya,” tegas Novriadi.(ano/jos)
KoMISI a DPRD Kota Semarang menilai komunikasi antar Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kelurahan dan Dinas Tata Kota dan Perumahan (DTKP) masih buruk. Hal itu terbukti dengan masih banyaknya kelurahan yang tidak tahu menahu soal mekanisme penyaluran bantuan pembangunan. Anggota Komisi A DPRD Kota Semarang Imam Marzuki mencontohkan ada beberapa kelurahan di Kecamatan Mijen yang belum paham mengenai mekanisme permohonan bantuan pembangunan balai. Menurut dia ketidakpahaman itu menunjukkan komunikasi antara kelurahan dengan DTKP belum terjalin baik. “Masak, antar SKPD saja tidak tahu cara-cara dalam pelaksanaan pembangunan. Itu kan sangat kacau karena nanti justru menghambat pembangunan di daerah,” katanya, kemarin. Dalam hal ini, ia menjelaskan, pihak kelurahan dapat melayangkan permohonan pembangunan balai kepada DTKP. Tindakan itu harus dilakukan karena tiap kelurahan
kini tidak dapat berharap lagi mendapatkan kucuran dana kontingensi. “Mekanismenya yakni pihak kelurahan usul kepada DTKP sebagai dinas teknis, kemudian dinas tersebut menyampaikannya ke Bappeda. Dari Bappeda dirapatkan dengan TAPD. Setelah itu, TAPD akan menganggarkan pembangunannya dan DTKP berperan sebagai pihak pelaksana di lapangan,” jelasnya. Dengan kenyataan yang terjadi itu, ia berharap, DTKP sendiri harus aktif melakukan sosialiasi program dan kegiatannya pada tahun ini kepada masing-masing kelurahan. Hal itu perlu dilakukan karena selama ini DTKP belum pernah menyosialisasikan semua program dan kegiatan untuk kepentingan pelayanan publik. “DTKP harus melakukannya karena kelurahan sendiri kini merasa bingung akibat dibatalkannya dana kontingensi masuk dalam APBD murni 2012. Untuk itu, DTKP harus aktif turun ke bawah agar tahu persoalan yang dihadapi di setiap kelurahan,” harapnya.(ano/jos)
Nelayan Tanjungmas Terima Bantuan Sembako NElaYaN di Kelurahan Tanjungmas, Kecamatan Semarang Utara menerima bantuan sembako. Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Walikota Semarang Soemarmo HS di Kantor Kelurahan Tanjungmas, kemarin. Menurut walikota, beberapa pekan ini nelayan tidak bisa melaut akibat cuaca ekstrem dan gelombang tinggi di perairan laut Jawa. “Bantuan sembako diberikan, karena kami mendapatkan laporan dari Lurah dan Camat setempat, banyak nelayan tidak melaut sehingga tidak mampu mencukupi kebutuhan sehari-hari,” “ ujarnya saat memberikan bantuan. Walikota menambahkan, bantuan diberikan agar bisa sedikit meringankan beban para nelayan. Bantuan berupa dua kwintal beras, tiga dos mie instan, minyak goreng 36 liter, air mineral enam dos, sarden 150 kaleng dan kecap 146 botol. “Kampung nelayan tidak hanya disini, dan bantuan ini diberikan berdasarkan permintaan pihak kelurahan dan kecamatan, nantinya juga dilakukan di daerah lain,” tandasnya. Sementara, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kota semarang Ida Purnomowati mengatakan, jumlah nelayan di kawasan Kelurahan Tanjungmas sebanyak
900 nelayan baik yang aktif atau pun tidak aktif. Sedangkan di seluruh Kota Semarang mencapai 1.365 nelayan berasal dari Kecamatan Semarang Utara, Genuk dan Tugu. “Sedangkan yang sudah terdaftar dalam pendataan kartu tanda anggota nelayan (KTAN) sebanyak 597 nelayan,” katanya. Ida menambahkan, hingga Maret mendatang, termasuk musim paceklik untuk hasil laut. “Hasil laut menurun drastis antara 40% hingga 60 % dari biasanya,” ujarnya. Ratmono, nelayan yang tinggal di RT 1/RW 14 Tambaklorok mengaku tidak bisa berbuat banyak terkait kondisi cuaca saat ini. “Saya tidak berani melaut, Walikota Semarang Soemarmo menyerahkan bantuan paket sembako gelombangnya terlalu tinggi, kami takut,” kepada perwakilan nelayan di Kelurahan Tanjugmas, kemarin ujarnya. tenggelam, makanya kami memilih tidak melaut,” Hal yang sama disampaikan Fandi, katanya. nelayan yang tinggal di RT2/RW16 Tamaklorok. Ia menyambut baik atas bantuan sembako dari walikota. Menurutnya, sejak memasuki musim angin barat, “Dengan adanya bantuan ini, setidaknya para nelayan bisa gelombang laut mencapai 2,5 hingga 3 meter sehingga memenuhi kebutuhan pokok,” katanya. (pru/jos) nelayan tidak berani melaut. “Kami takut perahu kami
Pemimpin Umum/Pjs Pemimpin Redaksi: Andy Suwanto Dewan Redaksi: H Noor Achmad, Iwan Haryanto, Arief Mudzakir, Andy Suwanto, Redaktur Pelaksana: Saefudin, Sugayo Jawama Litbang: Iriyanto Redaktur: Arief Firhanusa, Bagus Panji Buana, Dwi NR, Panji Joko Satrio, Puji Joko Sulistyo, Sardi AK, Teguh Argari Bisono, Tri Wuryono Koordinator Liputan: Poltak Sinaga Wartawan: Abdul Mughis, Ariel Noviandri, Aris Wasita Widiastuti, Hery Priyono, Lissa Febrina, Mohammad Ichwan, Nur Hidayat, Prihati Puji Utami, Sokhibun Ni’am, Wara Merdekawati, Wikha Setiawan, Wiwig Prayugi Kontributor: Nino Adisumarto (Ungaran), Sukma Wijaya (Demak), Heru Santoso (Salatiga) Pewarta Foto: Cun Cahya, Indra Prabawa Desain dan Lay Out: Anton Sujarwadi, Prasetya Widodo, Muhammad Fatoni, Ajie Mahendra, Omegantoro Anggraito Penerbit: PT Semesta Media Pratama Berdiri sejak Pendiri Pemimpin Umum Wakil Pemimpin Umum
: : : :
10 Agustus 2009 H Suwanto, SE, MM
Andy Suwanto, MBA
Pemimpin Perusahaan: Andy Suwanto, MBA Direktur Utama: Iwan Haryanto Keuangan: Dwi Arum Dhati (Manajer), Mulyono, Septiyarini Aksari Distribusi & Sirkulasi: Much Lukman, G Hendra, Aries Kunarto, Ririn Setyowati Promosi dan Iklan: Dyah Purnasari General Affair: Viddy Yusafiadi Alamat Redaksi: Jl KH Wahid Hasyim (Kranggan) 125-127 Ruko A1 Floor 1-3 Semarang Telp: 024-3512771, Fax. 024-3516531 Iklan dan Sirkulasi: 024-3518359 E-mail: redaksi@hariansemarang.com, harian.semarang@ yahoo.com Website: www.hariansemarang.com
Nugroho PS
Wartawan Harian Semarang selalu dibekali tanda pengenal dan dilarang menerima atau meminta sesuatu dari narasumber
HARSEM/PRIHATI PUJI UTAMI
Jurusan Jakarta KA
2
saBTU, 14 Januari 2012 selasa, 26 Oktober 2010