lawangsewu Berangkat
Argo Anggrek
SmgTwg
12.00
Gambir
Argo Anggrek
Smg Twg
00.00
Argo Sindoro
Smg Twg
05.30
Argo Muria
Smg Twg
Sembrani
Gumarang
Jurusan Jakarta
Datang
Kelas
KA
Berangkat
17.54
Eks
Senja Utama
Smg Twg
20.00
Gambir
05.52
Eks
Fajar Utama
Smg Twg
08.00
P Senen
Gambir
11.25
Eks
Matarmaja
Smg Pcl
00.58
P Senen
16.00
Gambir
22.03
Eks
Brantas
Smg Pcl
19.30
T Abang
Smg Twg
23.03
Jkt Kota
05.25
Eks
Kertajaya
Smg Pcl
20.46
Smg Twg
12.00
Jkt Kota
18.30
Eks Bis
Tawang Jaya
Smg Pcl
19.00
Jurusan Surabaya
Datang
Komisi D Beli Motor Esemka
DALAM kunjungan ke SMK 1 Kota Semarang kemarin, Komisi D DPRD melihat dari dekat karya siswa berupa produksi sepeda motor dan mobil pick up. Sebagai ungkapan apresiasi, kalangan dewan membeli dua unit sepeda motor produksi lokal tersebut. Menurut Ketua Komisi D DPRD Kota Semarang Supriyadi, pembelian sepeda motor yang dihasilkan para siswa SMK 1 Kota Semarang itu perlu ditunjukkan para pejabat. Karena, hal itu bukanlah suatu bentuk sensasi tapi lebih pada sikap apresiasi pada karya siswa lokal. “Kalau mobil karya siswa SMK untuk mobil dinas Satpol bagus juga. Kita (Komisi D) sekarang ini baru beli dua motor dari rencana 12 motor. Yang jelas, tindakan kita membeli motor itu bukan sensasi tapi apresiasi,” ujarnya. Pihaknya mendorong pemkot untuk memberi perhatian terkait dengan anggaran demi kemajuan siswa SMK. Tujuan perhatian lebih itu yakni agar saat para siswa lulus, mereka pun dapat langsung berkarya. “Saya juga heran kenapa kita baru tahu sekarang ini bahwa siswa SMK di Kota Semarang pun bisa buat mobil dan motor. Harusnya, Dinas Pendidikan (Disdik) bisa melaporkannya ke DPRD, mensosialisasikan, dan mempopulerkannya sehingga produk itu bisa dikenal se-Indonesia,” ujarnya. Sementara, Kepala SMK Negeri 1 Semarang M Sudarmanto mengatakan, siswa tidak hanya memproduksi mobil dan sepeda motor tapi juga memproduksi peralatan rumah tangga dan produk elektronik seperti laptop, komputer PC (Personal Computer), kulkas, dan mesin cuci. “Sekarang ini malah sudah banyak laptop yang laku terjual. Dalam produksi, selama ini kita memang melakukan kerjasama dengan industri besar lainnya. Di sini (SMK 1), dikhususkan untuk program pendidikan untuk kewirausahaan sehingga harus menggandeng industri,” kata Sudarmanto. Seperti diketahui, saat ini ada dua unit mobil pick up kapasitas mesin 1.500 cc yang sudah rampung dirakit. Selain mobil, terdapat 25 unit sepeda motor jenis bebek yang telah laku terjual dan kini tinggal delapan unit. Produksi mobil Esemka itu merupakan program dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Di Indonesia, program tersebut dilaksanakan oleh 23 SMK, 10 di antaranya di Jateng yakni Solo (4 SMK), Pati, Kendal, Salatiga, Klaten, dan Magelang. (ano/jos)
PCNU Kota Semarang Solidkan Barisan PENGURUS Cabang Nahdlatul Ulama Kota Semarang terus menyolidkan barisan Majelis Wakil Cabang (MWC) di tingkat kecamatan. Usai para pengurus pulang dari haji, gerakan konsolidasi kencang dilakukan. Silaturahmi ke MWC dilakukan hampir setiap pekan. Dikemas dalam acara Lailatul Ijtima’, PCNU bersama pengurus lembaga, lajnah dan badan otonom (banom) berdialog dengan jajaran pengurus MWC dan Pengurus Ranting dari kelurahankelurahan. Di awal tahun ini, Lailatul Ijtima diadakan di kantor MWC NU Kecamatan Mijen, Jalan Lemah Pendak Semarang. Dihadiri seratusan kaum nahdliyin, Rais Syuriyah PCNU Kota Semarang KH Shodiq Hamzah menyampaikan, NU ikut mendirikan negara Republik Indonesia bersama para sultan nusantara dan para pejuang kemerdekaan. Maka seluruh warga NU pastilah cinta tanah air dan takkan rela jika dicabik-cabik kaum radikal-terorisseparatis. “Dalam menghadapi kaum fundamentalis dan radikal, kita beri saja mereka hujjah yang baik,” tutur pengurus takmir Masjid Agung Jawa Tengah ini. Kyai Shodiq mengajak warga NU untuk serius mengurusi organisasi. Menurutnya, NU didirikan sebagai wujud kebangkitan ulama. “NU itu didirikan sebagai jam’iyyah, organisasi. Bukan sekedar jamaah yang sifatnya cair. Makanya namanya Kebangkitan Ulama, bukan persatuan ulama,” lanjutnya. Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Semarang H Anasom menambahkan, pihaknya menargetkan dalam tiga tahun seluruh 16 kecamatan memiliki kepengurusan MWC definitif. Setiap MWC harus menghidupkan pengurus ranting dan atau ditambah pengurus anak ranting. Setelah organisasi jalan, ia berpesan, badan otonom NU juga harus dihidupkan secara aktif. Yaitu Muslimat (kaum ibu), Fatayat (pemudi), Gerakan Pemuda Ansor dan Bansernya, Ikatan Pelajar NU, Ikatan Pelajar Putri NU, Ikatan Pencak Silat NU Pagar Nusa, dan banom lain yang sesuai kebutuhan. “Pengurus MWC juga perlu mengaktifkan lembaga dan lajnah yang disesuaikan dengan kebutuhan wilayahnya. Misal Lembaga Serikat Buruh Muslimin Indonesia (Lesbumi) untuk kecamatan Genuk dan Tugu yang terdapat banyak pabrik,” pesan Anasom
(moi/jos)
woro-woro Operasi Katarak Massal RUMAH Sakit William Booth Semarang, bekerjasama dengan Rotary Club Kota Sermarang dan Perdami Jawa Tengah akan mengadakan Operasi Katarak Massal yang akan dilaksanakan 21 Januari 2012. Untuk informasi lebih lanjut hubungi Humas RSUWB 024-8411800, 8414392
Konsolidasi Pagar Nusa DALAM rangka refleksi 27 tahun Pagar Nusa, Pimpinan Wilayah Ikatan Pencak Silat NU Pagar Nusa Jateng akan mengadakan rapat konsolidasi di aula Kantor PWNU Jateng Jalan Dr Cipto 180 Semarang, pada Sabtu (14/01) mulai pukul 08.30. Diharapkan seluruh pengurus cabang dari 35 kabupaten/kota se-Jateng hadir.
Sehat, Murah bersama Carrefour CARREfOUR Srondol Banyumanik setiap hari Minggu mengadakan senam aerobik pukul 06.00 – selesai di pelataran parkir C4. Bagi pengunjung yang ingin mengikuti agenda rutin ini silahkan bergabung dan gratis.
Kelas
KA
Berangkat
Bisnis
Gumarang
Smg Twg
01.01
P Turi
14.51
Bisnis
Kertajaya
Smg Pcl
23.55
07.27
Eko
Argo Anggrek
Smg Twg
15.32
03.20
Eko
Argo Anggrek
Smg Twg
P Senen
05.10
Eko
Rajawali
P Senen
02.16
Eko
Sembrani
P Senen
03.02
Jurusan Kediri
Jurusan Bandung
Datang
Kelas
KA
Berangkat
05.22
Eks Bis
Harina
Smg Twg
P Turi
04.40
Eko
P Turi
19.30
Eks
Blora Jaya
Smg Pcl
08.45
03.32
P Turi
07.30
Eks
Blora Jaya
Smg Pcl
17.00
Smg Twg
08.25
P Turi
12.50
Eks
Smg Twg
02.21
P Turi
06.34
Eks
Kelas
KA
Berangkat
16.08 04.28
Eks
Brantas
Smg Pcl
Bjnegoro
12.26
Eko
Banyubiru
Smg Pcl
05.00
Bjnegoro
20.48
Eko
Banyubiru
Smg Pcl
13.00
Datang 07.30 20.35
Bdg
Jurusan Bojonegoro
Smg Pcl
21.29
01.01
Kelas
KA
Berangkat
07.39
Eko
Kaligung
Smg Pcl
08.35
Tegal
11.33
Bisnis
Kaligung
Smg Pcl
17.00
Tegal
19.44
Bisnis
Solo Blpn
08.11
Bisnis
Kaligung
Smg Pcl
05.55
Tegal
08.45
Eko
Solo Blpn
16.11
Bisnis
Kaligung
Smg Pcl
13.00
Tegal
16.19
Eko
04.56
Eks Bis
Kediri
Jurusan Solo
Jurusan Jombang
Jurusan Malang Matarmaja
Jurusan Tegal
Datang
Malang
06.31
Eko
Bangunkarta
Smg Twg
22.32
Jombang
Datang
Kelas
Sumber : DAOP IV Semarang *) Jadwal sewaktu-waktu bisa berubah
Tindak Tegas Premanisme Pedagang Oleh Ariel Noviandri
Dewan mendesak aparat kepolisian untuk menindak tegas aksi premanisme berupa intimidasi terhadap pedagang Pasar Bulu dalam proses pengundian lapak. Langkah itu perlu dilakukan untuk memberi rasa aman bagi pedagang.
K
EtUA Komisi D DPRD Kota Semarang Supriyadi mendesak aparat kepolisian untuk menindak tegas aksi premanisme berupa intimidasi terhadap pedagang Pasar Bulu dalam proses pengundian lapak sementara pada Rabu (4/1) lalu. “Sudah tidak zamannya ada intimidasi seperti itu. Aparat penegak hukum harus
segera bertindak melakukan pengusutan, melokalisir aksi agar tidak merembet ke tempat lain,” kata Supriyadi, kemarin. Hal itu, menurutnya, perlu mendapat perhatian dari kepolisian karena Pemkot Semarang saat ini tengah gencar melakukan penataan pedagang di sejumlah tempat. Dikhawatirkan, jika tidak ada tindakan tegas, maka pelayanan publik Kota Semarang menjadi buruk.
“Polisi tidak perlu menunggu laporan. Namun, aparat pun bisa melakukan pencegahan,” tegasnya. Supriyadi berharap Polri gencar melakukan pemberantasan aksi premanisme di Semarang seperti beberapa waktu lalu. Karena, tindakan tegas itu berimbas pada terciptanya situasi kondusif di Kota Semarang termasuk para pedagang. “Jika tidak ada tindakan tegas, kasihan para pedagang. Mereka cari makan saja sudah susah, kok sekarang masih direcoki dengan ulah orang tak bertanggungjawab berkedok petugas keamanan,” ujarnya. Menanggapi soal praktik premanisme, Walikota Semarang Soemarmo HS mengaku belum mengetahuinya. Bahkan, ia juga tidak tahu bahwa praktik premanisme itu terjadi saat relokasi
pedagang Pasar Bulu. “Lho, apa ada seperti itu (premanisme). Saya malah tidak tahu,” ujar Soemarmo. Soal jual beli lapak, ia memastikan, tidak ada praktik seperti itu saat proses relokasi pedagang. “Kita sudah menerjunkan tim dan tidak ada yang seperti itu,” tegas walikota. Seperti diketahui, pada Rabu (4/1) sejumlah orang tak dikenal mengawasi jalannya pengundian lapak bagi 65 pedagang Pasar Bulu yang hendak pindah ke Jalan Jayengan. Sejumlah orang itu diduga mengintimidasi pedagang agar tidak berbicara kepada wartawan, pascamencuatnya pemberitaan dugaan jual beli lapak di tempat penampungan sementara, di Jalan Jayengan dan Jalan HOS Cokroaminoto. (jos)
Kota Semarang Mandiri Kelola PBB SEMARANG menjadi kota pertama di Jateng yang mandiri mengelola pajak bumi dan bangunan (PBB) sektor perdesaan dan perkotaan. Pengelolaan mandiri pajak diawali dengan dilaunchingnya pendaerahan PBB Kota Semarang di Balaikota, kemarin. Launching dilakukan oleh Walikota Semarang Soemarmo HS bersama Direktur Ekstensifikasi dan Penilaian Direktorat Jendral Pajak Kementerian Keuangan, Hartoyo dan Kepala Kanwil DJP Jateng I Sakli Anggoro. Pengalihan PBB P-2 dari pemerintah pusat ke Pemkot Semarang meliputi seluruh kewenangan dalam mendata, menilai, menetapkan, mengadministrasikan, memungut serta kewenangan lainnya dalam pengelolaan PBB. Jika sebelumnya, pemkot hanya mendapatkan penghasilan PBB sebesar 64%, mulai sekarang ini 100% hasil PBB akan digunakan untuk pembangunan kota. Direktur Ekstensifikasi dan Penilaian, Direktorat Jendral Pajak, Kementerian Keuangan Hartoyo mengatakan, ada dua kota yang mengajukan pendaerahan PBB yakni Kota Semarang dan Kabupaten
Sukoharjo. “Tapi setelah dilakukan penilaian, Kota Semarang yang dinyatakan siap, dan diharapkan bisa jadi rujukan pembelajaran bagi daerah lain,” tandasnya. Walikota Semarang Soemarmo HS mengungkapkan, pengelolaan secara mandiri memberi keuntungan kepada masyarakat Semarang. “Jika sebelumnya Semarang mendapat bagian pembayaran sebesar 64% dari total pendapatan, namun setelah ini 100% akan dikelola olah pemkot,” paparnya. Walikota menambahkan, pembayaran akan melalui tiga bank yakni Bank Jateng, BNI serta Bank Mandiri. “Pendaerahan PBB, tidak disiapkan secara singkat. Selain sarana, prasarana personel dan pembiayaan yang disiapkan yang terpenting sudah terpayungi dengan keluarnya Perda No 13 tahun 2011 tentang PBB,” katanya. Sementara, Kepala Kantor Dirjen Pajak Jateng I, Sakli Anggoro mengapresiasi kesiapan pemkot dalam melakukan pendaerahan PBB. “Secara nasional Semarang merupakan kota ke dua setelah Surabaya. Namun di Surabaya masih banyak keluhan dan kendala, semoga di
FoTo : HARSEM/INDRA
Jurusan Jakarta KA
2
JUMaT, 6 Januari 2012 selasa, 26 Oktober 2010
Walikota Semarang Soemarmo mendatangani pengalihan pengelolaan PBB sector pedesaan dan perkotaan sebagai pajak daerah Kota Semarang, pe nandatangan disaksikan pejabat Kementerian Keuangan dan Kanwil DJP 1 di Balaikota Semarang, kemarin Semarang lebih baik karena lebih siap,” ungkapnya. Sakli menambahkan, Kota Semarang memiliki tingkat kepatuhan pajak sangat
tinggi. “Tingkat kepatuhan pajak di Kota Semarang mencapai 70% itu paling tinggi secara nasional. Jadi realisasi pajaknya 7% melebihi target,” ujarnya. (pru/jos)
Dewan Persoalkan Piutang Pajak Reklame MESKI sebelumnya Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) Kota Semarang mengklaim nilai piutang pajak reklame rendah, namun DPRD masih mempertanyakannya. Pasalnya, dari hasil laporan pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), nilai piutang itu masih tinggi. Wakil Ketua Komisi B DPRD Kota Semarang Ari Purbono mengaku lebih percaya dengan hasil audit BPK. Dalam laporan BPK menyebutkan, nilai piutang pajak reklame pada 2003 hingga 2010 mencapai Rp 18,54 miliar, sedangkan DPKAD mengklaim bahwa nilainya telah turun drastis hingga menjadi Rp 4,28 miliar.
“Nilai Rp 4,28 miliar itu kan versinya pemerintah. Seharusnya, nilai Rp 18,54 miliar itu yang perlu ditagih,” tegasnya, kemarin. Ari mempertanyakan soal langkah verifikasi lapangan DPKAD yang baru dilakukan setahun terakhir, padahal, sudah jelas BPK menyatakan ada piutang sejak tahun 2003. Untuk itu, lanjut dia, Pemkot seharusnya menerima koreksi dari BPK dan melakukan langkah perbaikan. “Bukannya kemudian menghindar dan melakukan perhitungan sendiri. Harusnya, pemkot mengakui itu (audit BPK) sebagai kelemahan atas pengelolaan dan pengawasan pajak reklame,” tegasnya.
Sebelumnya, DPKAD menyatakan nilai piutang pajak reklame mulai tahun 2003 hingga 2010 mencapai Rp 18,54 miliar akibat ketidakteraturan penerbitan Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD). Setelah dilakukan pengecekan fisik lapangan didampingi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), DPKAD akhirnya menghentikan sistem cetak SKPD itu per 1 November 2010, karena sebelumnya banyak Wajib Pajak (WP) yang tidak memiliki papan reklame masih mendapat SKPD. “Dan per 31 Desember 2010, nilai piutang turun Rp 1,1 miliar sehingga menjadi Rp 17,4 miliar. Penurunan itu terjadi karena
kami melakukan penagihan dan pembatalan SKPD. Pembatalan tersebut karena ada beberapa SKPD yang dobel, salah satu SKPD kami coret dan itu tentu mempengaruhi nilai piutang,” kata Kepala DPKAD Kota Semarang A. Yudi Mardiana. Yudi menambahkan, pada akhir Desember 2011 nilai piutang pajak reklame mengalami penurunan. “Kemudian, per 28 Desember 2011, nilai piutangnya kembali turun menjadi Rp 4,28 miliar. Nilai itu lah yang akan kami tagih. Namun untuk penagihannya kami juga harus sesuai prosedur dengan menyesuaikan masa jatuh tempo WP,” katanya. (ano/jos)
Warga Minta Jalan KH Thohir Diperbaiki WARGA Kelurahan Penggaron Kidul meminta kepada pemerintah kota untuk segera melakukan perbaikan Jalan KH Thohir. Pasalnya, hingga kini kondisi jalan rusak parah dan belum diaspal. Permintaan warga sebelumnya pernah dilontarkan saat acara jalan sehat bersama walikota di Kelurahan Penggaron Kidul. Kini warga menagih janji dengan harapan 2012 ini ada kelanjutan perbaikan Jalan KH Thohir. “Kami tetap meminta pemerintah kota khususnya dari Bina Marga Kota Semarang untuk segera membantu perbaikan jalan. Karena pengaspalan Jalan di KH Thohir belum selesai,” jelas Maryanto, warga Penggaron Kidul. Senada diungkapkan Budiman, warga Penggaron Kidul. Menurutnya, saat ini Jalan KH Thohir sudah diaspal, namun masih sebagian. “Kami ingin ada kelanjutan pengaspalan jalan. Karena Jalan KH Thohir sangat dibutuhkan untuk akses warga di tiga kelurahan,” jelasnya. Menurutnya, Jalan KH Thohir merupakan jalur perbatasan antara Kelurahan Pedurungan
Lor dan Penggaron Kidul. Selain itu, jalur tersebut juga menghubungkan ke Kelurahan Tlogomulyo. “Jalan KH Thohir memang dibutuhkan warga di tiga kelurahan. Dan ini yang mempunyai kewenangan untuk memperbaiki yakni dari Bina Marga Kota Semarang,” jelasnya. Agus, warga Pedurungan Lor juga mendukung untuk secepatnya pengaspalan Jalan KH Thohir dilanjutkan. Karena, masalah ini sudah sering dibahas tingkat kelurahan dan walikota juga sudah mengetahui. “Mestinya dari Bina Marga Kota Semarang tanggap dan memperbaiki jalan,” tegasnya. Agus menambahkan, saat acara jalan sehat bersama walikota di Kelurahan Penggaron Kidul beberapa waktu lalu banyak warga yang menyampaikan asprasinya ke walikota. Walikota juga sudah mendengar dan meminta dinas terkait dalam hal ini Bina Marga untuk melakukan cek lokasi. “Karena memang masih ada beberapa meter yang belum diaspal,” jelasnya. (gus/jos)
Kondisi Jalan KH Thohir yang belum selesai diaspal
HARSEM/BAGUS PANJI
Pemimpin Umum/Pjs Pemimpin Redaksi: Andy Suwanto Dewan Redaksi: H Noor Achmad, Iwan Haryanto, Arief Mudzakir, Andy Suwanto, Redaktur Pelaksana: Saefudin, Sugayo Jawama Litbang: Iriyanto Redaktur: Arief Firhanusa, Bagus Panji Buana, Dwi NR, Panji Joko Satrio, Puji Joko Sulistyo, Sardi AK, Teguh Argari Bisono, Tri Wuryono Koordinator Liputan: Poltak Sinaga Wartawan: Abdul Mughis, Ariel Noviandri, Aris Wasita Widiastuti, Hery Priyono, Lissa Febrina, Mohammad Ichwan, Nur Hidayat, Prihati Puji Utami, Sokhibun Ni’am, Wara Merdekawati, Wikha Setiawan, Wiwig Prayugi Kontributor: Nino Adisumarto (Ungaran), Sukma Wijaya (Demak), Heru Santoso (Salatiga) Pewarta Foto: Cun Cahya, Indra Prabawa Desain dan Lay Out: Anton Sujarwadi, Prasetya Widodo, Muhammad Fatoni, Ajie Mahendra, Omegantoro Anggraito Penerbit: PT Semesta Media Pratama Berdiri sejak Pendiri Pemimpin Umum Wakil Pemimpin Umum
: : : :
10 Agustus 2009 H Suwanto, SE, MM
Andy Suwanto, MBA
Pemimpin Perusahaan: Andy Suwanto, MBA Direktur Utama: Iwan Haryanto Keuangan: Dwi Arum Dhati (Manajer), Mulyono, Septiyarini Aksari Distribusi & Sirkulasi: Much Lukman, G Hendra, Aries Kunarto, Ririn Setyowati Promosi dan Iklan: Dyah Purnasari General Affair: Viddy Yusafiadi Alamat Redaksi: Jl KH Wahid Hasyim (Kranggan) 125-127 Ruko A1 Floor 1-3 Semarang Telp: 024-3512771, Fax. 024-3516531 Iklan dan Sirkulasi: 024-3518359 E-mail: redaksi@hariansemarang.com, harian.semarang@ yahoo.com Website: www.hariansemarang.com
Nugroho PS
Wartawan Harian Semarang selalu dibekali tanda pengenal dan dilarang menerima atau meminta sesuatu dari narasumber