HARIAN SEMARANG 060112

Page 2

lawangsewu Berangkat

Argo Anggrek

SmgTwg

12.00

Gambir

Argo Anggrek

Smg Twg

00.00

Argo Sindoro

Smg Twg

05.30

Argo Muria

Smg Twg

Sembrani

Gumarang

Jurusan Jakarta

Datang

Kelas

KA

Berangkat

17.54

Eks

Senja Utama

Smg Twg

20.00

Gambir

05.52

Eks

Fajar Utama

Smg Twg

08.00

P Senen

Gambir

11.25

Eks

Matarmaja

Smg Pcl

00.58

P Senen

16.00

Gambir

22.03

Eks

Brantas

Smg Pcl

19.30

T Abang

Smg Twg

23.03

Jkt Kota

05.25

Eks

Kertajaya

Smg Pcl

20.46

Smg Twg

12.00

Jkt Kota

18.30

Eks Bis

Tawang Jaya

Smg Pcl

19.00

Jurusan Surabaya

Datang

Komisi D Beli Motor Esemka

DALAM kunjungan ke SMK 1 Kota Semarang kemarin, Komisi D DPRD melihat dari dekat karya siswa berupa produksi sepeda motor dan mobil pick up. Sebagai ungkapan apresiasi, kalangan dewan membeli dua unit sepeda motor produksi lokal tersebut. Menurut Ketua Komisi D DPRD Kota Semarang Supriyadi, pembelian sepeda motor yang dihasilkan para siswa SMK 1 Kota Semarang itu perlu ditunjukkan para pejabat. Karena, hal itu bukanlah suatu bentuk sensasi tapi lebih pada sikap apresiasi pada karya siswa lokal. “Kalau mobil karya siswa SMK untuk mobil dinas Satpol bagus juga. Kita (Komisi D) sekarang ini baru beli dua motor dari rencana 12 motor. Yang jelas, tindakan kita membeli motor itu bukan sensasi tapi apresiasi,” ujarnya. Pihaknya mendorong pemkot untuk memberi perhatian terkait dengan anggaran demi kemajuan siswa SMK. Tujuan perhatian lebih itu yakni agar saat para siswa lulus, mereka pun dapat langsung berkarya. “Saya juga heran kenapa kita baru tahu sekarang ini bahwa siswa SMK di Kota Semarang pun bisa buat mobil dan motor. Harusnya, Dinas Pendidikan (Disdik) bisa melaporkannya ke DPRD, mensosialisasikan, dan mempopulerkannya sehingga produk itu bisa dikenal se-Indonesia,” ujarnya. Sementara, Kepala SMK Negeri 1 Semarang M Sudarmanto mengatakan, siswa tidak hanya memproduksi mobil dan sepeda motor tapi juga memproduksi peralatan rumah tangga dan produk elektronik seperti laptop, komputer PC (Personal Computer), kulkas, dan mesin cuci. “Sekarang ini malah sudah banyak laptop yang laku terjual. Dalam produksi, selama ini kita memang melakukan kerjasama dengan industri besar lainnya. Di sini (SMK 1), dikhususkan untuk program pendidikan untuk kewirausahaan sehingga harus menggandeng industri,” kata Sudarmanto. Seperti diketahui, saat ini ada dua unit mobil pick up kapasitas mesin 1.500 cc yang sudah rampung dirakit. Selain mobil, terdapat 25 unit sepeda motor jenis bebek yang telah laku terjual dan kini tinggal delapan unit. Produksi mobil Esemka itu merupakan program dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Di Indonesia, program tersebut dilaksanakan oleh 23 SMK, 10 di antaranya di Jateng yakni Solo (4 SMK), Pati, Kendal, Salatiga, Klaten, dan Magelang. (ano/jos)

PCNU Kota Semarang Solidkan Barisan PENGURUS Cabang Nahdlatul Ulama Kota Semarang terus menyolidkan barisan Majelis Wakil Cabang (MWC) di tingkat kecamatan. Usai para pengurus pulang dari haji, gerakan konsolidasi kencang dilakukan. Silaturahmi ke MWC dilakukan hampir setiap pekan. Dikemas dalam acara Lailatul Ijtima’, PCNU bersama pengurus lembaga, lajnah dan badan otonom (banom) berdialog dengan jajaran pengurus MWC dan Pengurus Ranting dari kelurahankelurahan. Di awal tahun ini, Lailatul Ijtima diadakan di kantor MWC NU Kecamatan Mijen, Jalan Lemah Pendak Semarang. Dihadiri seratusan kaum nahdliyin, Rais Syuriyah PCNU Kota Semarang KH Shodiq Hamzah menyampaikan, NU ikut mendirikan negara Republik Indonesia bersama para sultan nusantara dan para pejuang kemerdekaan. Maka seluruh warga NU pastilah cinta tanah air dan takkan rela jika dicabik-cabik kaum radikal-terorisseparatis. “Dalam menghadapi kaum fundamentalis dan radikal, kita beri saja mereka hujjah yang baik,” tutur pengurus takmir Masjid Agung Jawa Tengah ini. Kyai Shodiq mengajak warga NU untuk serius mengurusi organisasi. Menurutnya, NU didirikan sebagai wujud kebangkitan ulama. “NU itu didirikan sebagai jam’iyyah, organisasi. Bukan sekedar jamaah yang sifatnya cair. Makanya namanya Kebangkitan Ulama, bukan persatuan ulama,” lanjutnya. Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Semarang H Anasom menambahkan, pihaknya menargetkan dalam tiga tahun seluruh 16 kecamatan memiliki kepengurusan MWC definitif. Setiap MWC harus menghidupkan pengurus ranting dan atau ditambah pengurus anak ranting. Setelah organisasi jalan, ia berpesan, badan otonom NU juga harus dihidupkan secara aktif. Yaitu Muslimat (kaum ibu), Fatayat (pemudi), Gerakan Pemuda Ansor dan Bansernya, Ikatan Pelajar NU, Ikatan Pelajar Putri NU, Ikatan Pencak Silat NU Pagar Nusa, dan banom lain yang sesuai kebutuhan. “Pengurus MWC juga perlu mengaktifkan lembaga dan lajnah yang disesuaikan dengan kebutuhan wilayahnya. Misal Lembaga Serikat Buruh Muslimin Indonesia (Lesbumi) untuk kecamatan Genuk dan Tugu yang terdapat banyak pabrik,” pesan Anasom

(moi/jos)

woro-woro Operasi Katarak Massal RUMAH Sakit William Booth Semarang, bekerjasama dengan Rotary Club Kota Sermarang dan Perdami Jawa Tengah akan mengadakan Operasi Katarak Massal yang akan dilaksanakan 21 Januari 2012. Untuk informasi lebih lanjut hubungi Humas RSUWB 024-8411800, 8414392

Konsolidasi Pagar Nusa DALAM rangka refleksi 27 tahun Pagar Nusa, Pimpinan Wilayah Ikatan Pencak Silat NU Pagar Nusa Jateng akan mengadakan rapat konsolidasi di aula Kantor PWNU Jateng Jalan Dr Cipto 180 Semarang, pada Sabtu (14/01) mulai pukul 08.30. Diharapkan seluruh pengurus cabang dari 35 kabupaten/kota se-Jateng hadir.

Sehat, Murah bersama Carrefour CARREfOUR Srondol Banyumanik setiap hari Minggu mengadakan senam aerobik pukul 06.00 – selesai di pelataran parkir C4. Bagi pengunjung yang ingin mengikuti agenda rutin ini silahkan bergabung dan gratis.

Kelas

KA

Berangkat

Bisnis

Gumarang

Smg Twg

01.01

P Turi

14.51

Bisnis

Kertajaya

Smg Pcl

23.55

07.27

Eko

Argo Anggrek

Smg Twg

15.32

03.20

Eko

Argo Anggrek

Smg Twg

P Senen

05.10

Eko

Rajawali

P Senen

02.16

Eko

Sembrani

P Senen

03.02

Jurusan Kediri

Jurusan Bandung

Datang

Kelas

KA

Berangkat

05.22

Eks Bis

Harina

Smg Twg

P Turi

04.40

Eko

P Turi

19.30

Eks

Blora Jaya

Smg Pcl

08.45

03.32

P Turi

07.30

Eks

Blora Jaya

Smg Pcl

17.00

Smg Twg

08.25

P Turi

12.50

Eks

Smg Twg

02.21

P Turi

06.34

Eks

Kelas

KA

Berangkat

16.08 04.28

Eks

Brantas

Smg Pcl

Bjnegoro

12.26

Eko

Banyubiru

Smg Pcl

05.00

Bjnegoro

20.48

Eko

Banyubiru

Smg Pcl

13.00

Datang 07.30 20.35

Bdg

Jurusan Bojonegoro

Smg Pcl

21.29

01.01

Kelas

KA

Berangkat

07.39

Eko

Kaligung

Smg Pcl

08.35

Tegal

11.33

Bisnis

Kaligung

Smg Pcl

17.00

Tegal

19.44

Bisnis

Solo Blpn

08.11

Bisnis

Kaligung

Smg Pcl

05.55

Tegal

08.45

Eko

Solo Blpn

16.11

Bisnis

Kaligung

Smg Pcl

13.00

Tegal

16.19

Eko

04.56

Eks Bis

Kediri

Jurusan Solo

Jurusan Jombang

Jurusan Malang Matarmaja

Jurusan Tegal

Datang

Malang

06.31

Eko

Bangunkarta

Smg Twg

22.32

Jombang

Datang

Kelas

Sumber : DAOP IV Semarang *) Jadwal sewaktu-waktu bisa berubah

Tindak Tegas Premanisme Pedagang Oleh Ariel Noviandri

Dewan mendesak aparat kepolisian untuk menindak tegas aksi premanisme berupa intimidasi terhadap pedagang Pasar Bulu dalam proses pengundian lapak. Langkah itu perlu dilakukan untuk memberi rasa aman bagi pedagang.

K

EtUA Komisi D DPRD Kota Semarang Supriyadi mendesak aparat kepolisian untuk menindak tegas aksi premanisme berupa intimidasi terhadap pedagang Pasar Bulu dalam proses pengundian lapak sementara pada Rabu (4/1) lalu. “Sudah tidak zamannya ada intimidasi seperti itu. Aparat penegak hukum harus

segera bertindak melakukan pengusutan, melokalisir aksi agar tidak merembet ke tempat lain,” kata Supriyadi, kemarin. Hal itu, menurutnya, perlu mendapat perhatian dari kepolisian karena Pemkot Semarang saat ini tengah gencar melakukan penataan pedagang di sejumlah tempat. Dikhawatirkan, jika tidak ada tindakan tegas, maka pelayanan publik Kota Semarang menjadi buruk.

“Polisi tidak perlu menunggu laporan. Namun, aparat pun bisa melakukan pencegahan,” tegasnya. Supriyadi berharap Polri gencar melakukan pemberantasan aksi premanisme di Semarang seperti beberapa waktu lalu. Karena, tindakan tegas itu berimbas pada terciptanya situasi kondusif di Kota Semarang termasuk para pedagang. “Jika tidak ada tindakan tegas, kasihan para pedagang. Mereka cari makan saja sudah susah, kok sekarang masih direcoki dengan ulah orang tak bertanggungjawab berkedok petugas keamanan,” ujarnya. Menanggapi soal praktik premanisme, Walikota Semarang Soemarmo HS mengaku belum mengetahuinya. Bahkan, ia juga tidak tahu bahwa praktik premanisme itu terjadi saat relokasi

pedagang Pasar Bulu. “Lho, apa ada seperti itu (premanisme). Saya malah tidak tahu,” ujar Soemarmo. Soal jual beli lapak, ia memastikan, tidak ada praktik seperti itu saat proses relokasi pedagang. “Kita sudah menerjunkan tim dan tidak ada yang seperti itu,” tegas walikota. Seperti diketahui, pada Rabu (4/1) sejumlah orang tak dikenal mengawasi jalannya pengundian lapak bagi 65 pedagang Pasar Bulu yang hendak pindah ke Jalan Jayengan. Sejumlah orang itu diduga mengintimidasi pedagang agar tidak berbicara kepada wartawan, pascamencuatnya pemberitaan dugaan jual beli lapak di tempat penampungan sementara, di Jalan Jayengan dan Jalan HOS Cokroaminoto. (jos)

Kota Semarang Mandiri Kelola PBB SEMARANG menjadi kota pertama di Jateng yang mandiri mengelola pajak bumi dan bangunan (PBB) sektor perdesaan dan perkotaan. Pengelolaan mandiri pajak diawali dengan dilaunchingnya pendaerahan PBB Kota Semarang di Balaikota, kemarin. Launching dilakukan oleh Walikota Semarang Soemarmo HS bersama Direktur Ekstensifikasi dan Penilaian Direktorat Jendral Pajak Kementerian Keuangan, Hartoyo dan Kepala Kanwil DJP Jateng I Sakli Anggoro. Pengalihan PBB P-2 dari pemerintah pusat ke Pemkot Semarang meliputi seluruh kewenangan dalam mendata, menilai, menetapkan, mengadministrasikan, memungut serta kewenangan lainnya dalam pengelolaan PBB. Jika sebelumnya, pemkot hanya mendapatkan penghasilan PBB sebesar 64%, mulai sekarang ini 100% hasil PBB akan digunakan untuk pembangunan kota. Direktur Ekstensifikasi dan Penilaian, Direktorat Jendral Pajak, Kementerian Keuangan Hartoyo mengatakan, ada dua kota yang mengajukan pendaerahan PBB yakni Kota Semarang dan Kabupaten

Sukoharjo. “Tapi setelah dilakukan penilaian, Kota Semarang yang dinyatakan siap, dan diharapkan bisa jadi rujukan pembelajaran bagi daerah lain,” tandasnya. Walikota Semarang Soemarmo HS mengungkapkan, pengelolaan secara mandiri memberi keuntungan kepada masyarakat Semarang. “Jika sebelumnya Semarang mendapat bagian pembayaran sebesar 64% dari total pendapatan, namun setelah ini 100% akan dikelola olah pemkot,” paparnya. Walikota menambahkan, pembayaran akan melalui tiga bank yakni Bank Jateng, BNI serta Bank Mandiri. “Pendaerahan PBB, tidak disiapkan secara singkat. Selain sarana, prasarana personel dan pembiayaan yang disiapkan yang terpenting sudah terpayungi dengan keluarnya Perda No 13 tahun 2011 tentang PBB,” katanya. Sementara, Kepala Kantor Dirjen Pajak Jateng I, Sakli Anggoro mengapresiasi kesiapan pemkot dalam melakukan pendaerahan PBB. “Secara nasional Semarang merupakan kota ke dua setelah Surabaya. Namun di Surabaya masih banyak keluhan dan kendala, semoga di

FoTo : HARSEM/INDRA

Jurusan Jakarta KA

2

JUMaT, 6 Januari 2012 selasa, 26 Oktober 2010

Walikota Semarang Soemarmo mendatangani pengalihan pengelolaan PBB sector pedesaan dan perkotaan sebagai pajak daerah Kota Semarang, pe­ nandatangan disaksikan pejabat Kementerian Keuangan dan Kanwil DJP 1 di Balaikota Semarang, kemarin Semarang lebih baik karena lebih siap,” ungkapnya. Sakli menambahkan, Kota Semarang memiliki tingkat kepatuhan pajak sangat

tinggi. “Tingkat kepatuhan pajak di Kota Semarang mencapai 70% itu paling tinggi secara nasional. Jadi realisasi pajaknya 7% melebihi target,” ujarnya. (pru/jos)

Dewan Persoalkan Piutang Pajak Reklame MESKI sebelumnya Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) Kota Semarang mengklaim nilai piutang pajak reklame rendah, namun DPRD masih mempertanyakannya. Pasalnya, dari hasil laporan pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), nilai piutang itu masih tinggi. Wakil Ketua Komisi B DPRD Kota Semarang Ari Purbono mengaku lebih percaya dengan hasil audit BPK. Dalam laporan BPK menyebutkan, nilai piutang pajak reklame pada 2003 hingga 2010 mencapai Rp 18,54 miliar, sedangkan DPKAD mengklaim bahwa nilainya telah turun drastis hingga menjadi Rp 4,28 miliar.

“Nilai Rp 4,28 miliar itu kan versinya pemerintah. Seharusnya, nilai Rp 18,54 miliar itu yang perlu ditagih,” tegasnya, kemarin. Ari mempertanyakan soal langkah verifikasi lapangan DPKAD yang baru dilakukan setahun terakhir, padahal, sudah jelas BPK menyatakan ada piutang sejak tahun 2003. Untuk itu, lanjut dia, Pemkot seharusnya menerima koreksi dari BPK dan melakukan langkah perbaikan. “Bukannya kemudian menghindar dan melakukan perhitungan sendiri. Harusnya, pemkot mengakui itu (audit BPK) sebagai kelemahan atas pengelolaan dan pengawasan pajak reklame,” tegasnya.

Sebelumnya, DPKAD menyatakan nilai piutang pajak reklame mulai tahun 2003 hingga 2010 mencapai Rp 18,54 miliar akibat ketidakteraturan penerbitan Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD). Setelah dilakukan pengecekan fisik lapangan didampingi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), DPKAD akhirnya menghentikan sistem cetak SKPD itu per 1 November 2010, karena sebelumnya banyak Wajib Pajak (WP) yang tidak memiliki papan reklame masih mendapat SKPD. “Dan per 31 Desember 2010, nilai piutang turun Rp 1,1 miliar sehingga menjadi Rp 17,4 miliar. Penurunan itu terjadi karena

kami melakukan penagihan dan pembatalan SKPD. Pembatalan tersebut karena ada beberapa SKPD yang dobel, salah satu SKPD kami coret dan itu tentu mempengaruhi nilai piutang,” kata Kepala DPKAD Kota Semarang A. Yudi Mardiana. Yudi menambahkan, pada akhir Desember 2011 nilai piutang pajak reklame mengalami penurunan. “Kemudian, per 28 Desember 2011, nilai piutangnya kembali turun menjadi Rp 4,28 miliar. Nilai itu lah yang akan kami tagih. Namun untuk penagihannya kami juga harus sesuai prosedur dengan menyesuaikan masa jatuh tempo WP,” katanya. (ano/jos)

Warga Minta Jalan KH Thohir Diperbaiki WARGA Kelurahan Penggaron Kidul meminta kepada pemerintah kota untuk segera melakukan perbaikan Jalan KH Thohir. Pasalnya, hingga kini kondisi jalan rusak parah dan belum diaspal. Permintaan warga sebelumnya pernah dilontarkan saat acara jalan sehat bersama walikota di Kelurahan Penggaron Kidul. Kini warga menagih janji dengan harapan 2012 ini ada kelanjutan perbaikan Jalan KH Thohir. “Kami tetap meminta pemerintah kota khususnya dari Bina Marga Kota Semarang untuk segera membantu perbaikan jalan. Karena pengaspalan Jalan di KH Thohir belum selesai,” jelas Maryanto, warga Penggaron Kidul. Senada diungkapkan Budiman, warga Penggaron Kidul. Menurutnya, saat ini Jalan KH Thohir sudah diaspal, namun masih sebagian. “Kami ingin ada kelanjutan pengaspalan jalan. Karena Jalan KH Thohir sangat dibutuhkan untuk akses warga di tiga kelurahan,” jelasnya. Menurutnya, Jalan KH Thohir merupakan jalur perbatasan antara Kelurahan Pedurungan

Lor dan Penggaron Kidul. Selain itu, jalur tersebut juga menghubungkan ke Kelurahan Tlogomulyo. “Jalan KH Thohir memang dibutuhkan warga di tiga kelurahan. Dan ini yang mempunyai kewenangan untuk memperbaiki yakni dari Bina Marga Kota Semarang,” jelasnya. Agus, warga Pedurungan Lor juga mendukung untuk secepatnya pengaspalan Jalan KH Thohir dilanjutkan. Karena, masalah ini sudah sering dibahas tingkat kelurahan dan walikota juga sudah mengetahui. “Mestinya dari Bina Marga Kota Semarang tanggap dan memperbaiki jalan,” tegasnya. Agus menambahkan, saat acara jalan sehat bersama walikota di Kelurahan Penggaron Kidul beberapa waktu lalu banyak warga yang menyampaikan asprasinya ke walikota. Walikota juga sudah mendengar dan meminta dinas terkait dalam hal ini Bina Marga untuk melakukan cek lokasi. “Karena memang masih ada beberapa meter yang belum diaspal,” jelasnya. (gus/jos)

Kondisi Jalan KH Thohir yang belum selesai diaspal

HARSEM/BAGUS PANJI

Pemimpin Umum/Pjs Pemimpin Redaksi: Andy Suwanto Dewan Redaksi: H Noor Achmad, Iwan Haryanto, Arief Mudzakir, Andy Suwanto, Redaktur Pelaksana: Saefudin, Sugayo Jawama Litbang: Iriyanto Redaktur: Arief Firhanusa, Bagus Panji Buana, Dwi NR, Panji Joko Satrio, Puji Joko Sulistyo, Sardi AK, Teguh Argari Bisono, Tri Wuryono Koordinator Liputan: Poltak Sinaga Wartawan: Abdul Mughis, Ariel Noviandri, Aris Wasita Widiastuti, Hery Priyono, Lissa Febrina, Mohammad Ichwan, Nur Hidayat, Prihati Puji Utami, Sokhibun Ni’am, Wara Merdekawati, Wikha Setiawan, Wiwig Prayugi Kontributor: Nino Adisumarto (Ungaran), Sukma Wijaya (Demak), Heru Santoso (Salatiga) Pewarta Foto: Cun Cahya, Indra Prabawa Desain dan Lay Out: Anton Sujarwadi, Prasetya Widodo, Muhammad Fatoni, Ajie Mahendra, Omegantoro Anggraito Penerbit: PT Semesta Media Pratama Berdiri sejak Pendiri Pemimpin Umum Wakil Pemimpin Umum

: : : :

10 Agustus 2009 H Suwanto, SE, MM

Andy Suwanto, MBA

Pemimpin Perusahaan: Andy Suwanto, MBA Direktur Utama: Iwan Haryanto Keuangan: Dwi Arum Dhati (Manajer), Mulyono, Septiyarini Aksari Distribusi & Sirkulasi: Much Lukman, G Hendra, Aries Kunarto, Ririn Setyowati Promosi dan Iklan: Dyah Purnasari General Affair: Viddy Yusafiadi Alamat Redaksi: Jl KH Wahid Hasyim (Kranggan) 125-127 Ruko A1 Floor 1-3 Semarang Telp: 024-3512771, Fax. 024-3516531 Iklan dan Sirkulasi: 024-3518359 E-mail: redaksi@hariansemarang.com, harian.semarang@ yahoo.com Website: www.hariansemarang.com

Nugroho PS

Wartawan Harian Semarang selalu dibekali tanda pengenal dan dilarang menerima atau meminta sesuatu dari narasumber


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.