Haluankepri 15jun13

Page 17

Karimun

Sabtu, 15 Juni 2013

21

Kabut Asap Selimuti Perairan Karimun KARIMUN (HK) — Sejak beberapa hari belakangan ini Perairan Karimun diselimuti kabut asap yang tidak diketahui dari mana asalnya. Pihak pelayaran internasional maupun domestik dari dan ke Pulau Karimun merasa was-was.

Ilham Liputan Karimun PH Kasi Gamat Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan Tanjung Balai Karimun, H Alfian mengatakan, melihat persoalan tersebut sejauh ini dinilai masih dalam kondisi aman, karena jarak pandang masih berkisar antara 1,5 sampai dua mil. Sehingga untuk ka-

pal dengan kecepatan 20 knot masih bisa dijamin tidak ada masalah. Jika kondisi tersebut berubah extrim lanjut Alfian, pihaknya juga akan segera melakukan pemantauan dan memberikan warning kepada seluruh agen pelayaran, karena para nahkodanya akan bertanggung jawab terhadap keselamatan penumpang. Disamping itu pula, jika jarak pandangn sudah sangat

pendek misalnya hanya 300 meter, maka kapal dengan kecepatan 20 knot akan dilakukan penundaan pelayaran. Sampai kondisi jarak pandang bisa dikatakan aman untuk berlayar. "Meski saat ini kapal-kapal sudah memiliki alat yang cukup canggih untuk melihat jalur aman pelayaran, namun kita tetap tidak mau mengambil resiko. Dan pada intinya nahkoda memiliki tanggung jawab terhadap keselamatan pelayaran. Untuk itu kami akan segera melakukan peringatan bahaya berlayar jika kondisi kabut ini semakin pekat," ujarnya, Kamis (13/6). Alfian juga menjelaskan, tidak hanya untuk kapal pe-

numpang yang diberikan peringatan dalam kondisi cuaca ekstrim, melainkan barang, kapal pandu dan lainnya juga pantau dan diberikan informasi kondisi perairan di Karimun. Selama ini menurut Alfian, jika ditengah perjalanan tiba-tiba jarak pandang menjadi pendek dengan alasan cuaca, kabut asap atau apapun, biasanya nakhoda akan melaporkan kepada pihak Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan, kemudian segera melakukan penarikan kembali kapal agar tidak melanjutkan pelayaran. "Karena resiko pelayaran dengan jarak pandang yang pendek bisa berakibat kecelakaan," katanya.*** ILHAM/HALUAN KEPRI

PT Tirta Karimun Janji Kelola Air Bersih di Meral KARIMUN (HK) — Menanggulangi ketersediaan air bersih diwilayah Free Trade Zone (FTZ) yang saat ini masih belum tersedia seperti tepatnya di Kelurahan Sungai Raya Kecamatan Meral. PT.Tirta Karimun selaku perusahaan yang ditunjuk Pemkab Karimun dalam mengelola air bersih akan menjadikan persoalan tersebut sebagai kinerja perdananya. Hal tersebut dikatakan Kabag Humas dan Protokoler Pemkab Karimun, M.Yosli dalam melihat kebutuhan air bersi masyarakat di Kecamatan Meral, khususnya di Kelurahan Sungai Raya yang saat ini masih mengandalkan air tadah hujan. "Pemkab Karimun sudah berkoordinasi dengan Direktur PT.Tirta Karimun, Herwansyah yang bertanggungjawab soal air bersih di Karimun. Perusahaan tersebut berjanji bakal meningkatkan pelayanan dan mutu, serta mengembangkan ke wilayah

yang belum tersentuh. Termasuk di Kelurahan Sungai Raya Kecamatan Meral yang masih masuk ke wilayah FTZ," ujar Yosli, kemarin. Menurut Yosli, upaya tersebut merupakan pekerjaan dan prioritas perdana dari PT.Tirta Karimun dalam memenuhi kebutuhan air bersih. Dimana mereka juga mengaku kasihan sebagaimana yang dikeluhkan masyarakat Kelurahan Sungai Raya kepada media beberapa hari lalu. Intinya lanjut Yosli, persoalan tersebut sudah masuk kedalam daftar program yang perlu diselesaikan dengan cepat. Dengan mempermudah masyatakat setempat dalam urusan sambungan baru, seperti beban biaya dan lainnya. "Disamping itu pula, mereka (PT.Tirta Karimun) berjanji akan meningkatkan mutu atau kualitas air bersih yang saat ini masih belum maksimal," ucap Yosli. Seperti diberitakan sebelumnya, sebagai kecamatan

yang masuk kedalam wilayah Free Trade Zone (FTZ), ternyata masyarakat di Kelurahan Sungai Raya Kecamatan Meral masih belum dilengkapi dengan fasilitas yang menunjang, salah satunya adalah ketersediaan air bersih. Hal itu pun dikeluhkan oleh sebagian masyarakat yang sampai saat ini belum merasakan fasilitas air bersih tersebut. Meskipun jaringan pipa induk sudah terpasang, namun aliran airnya tidak lancara atau mampet, sehingga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, masyarakat terpaksa membeli dari truk air atau meminta ke sumur warga yang jaraknya cukup jauh. Eka (23), yang merupakan salah seorang warga Kelurahan Sungai Raya Kecamatan Meral mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan mencuci dirumahnya terpaksa menggunakan air dari sumur yang sengaja dibuatnya. Namun tidak layak untuk

dikonsumsi, karena berbau dan keruh. Sehingga untuk minum terpaksa mengambil ke sumur milik masyarakat di Hipora Jaya menggunakan jerigen yang jaraknya sekitar 1 Km. Menurut Eka, sampai saat ini memang masyarakat di Kelurahan Sungai Raya belum bisa menikmati aliran air bersih dari pipa milik Perusahaan Daerah (Perusda). "Sangat disayangkan, wilayah kita masuk ke FTZ tapi sampai sekarang tak dilengkapi fasilitas air bersih," ucapnya, Senin (3/6). Saat musim hujan lanjut Eka, masyarakat memanfaatkannya dengan cara menampung air hujan yang akan dimanfaatkan untuk kebutuhan minum dan memasak. Terkecuali jika sedang musim kemarau, maka terpaksa membeli dari air truk yang biasa menjajakan, atau meminta ke sumur milik masyarakat yang letaknya cukup jauh dengan jarak tempuh lebih dari 1 Km.(gan)

JUMAT BERSIH — Warga melaksanakan kegiatan gotong royong dalam aksi Jumat Bersih di Kecamatan Karimun. Kegiatan tersebut rutin dilaksanakan setiap hari Jumat.

Warga Goro Melalui Jumat Bersih KARIMUN (HK) — Gotong royong warga yang dilaksanakan setiap Jumat atau lebih dikenal dengan program Jumat Bersih kembali dilaksanakan di Kecamatan Karimun. Kegiatan dipusatkan di Jalan Kampung Melayu RT 01 RW 03 Kelurahan Tanjungbalai Kota yang dimulai sejak pukul 07.30 WIB. Gotong Royong berlangsung di enam kelurahan itu dipimpin Camat Karimun Ramli. Menurut Ramli, gotong royong Jumat Bersih sudah tiga kali dilaksanakan di wilayah kerjanya. Gotong royong pertama dilakukan di Komplek Telaga Mas Kelurahan Sei Lakam Barat. Ramli sangat bersyukur melihat tingginya antusiasme warga yang mengikuti kegiatan Jumat Bersih itu. Tua muda turun membawa peralatan gotong royong seperti cangkul, keranjang, sapu, parang dan peralatan

lainnya itu. Bukan hanya warga biasa, kegiatan sosial itu juga mendapat sambutan positif dari tokoh masyarakat. Bahkan, TNI dan Polri pun ikut berbaur bersama masyarakat dalam menggalakan program Jumat bersih itu. Dengan banyaknya warga yang ikut gotong royong, dalam waktu singkat Jalan Kampung Melayu jadi bersih. Saluran parit yang biasanya tersumbat oleh tumpukan sampah sudah tidak ditemui lagi. Begitu juga rumput-rumput liar yang banyak ditemui di pinggiran jalan juga sudah bersih. Karena banyaknya sampah yang dihasilkan, maka terpaksa menggunakan mobil milik Badan Kebersihan dan Pertamananan (BKP) Karimun. "Ternyata setelah dilakukan gotong royong, banyak juga sampahnya ya. Untuk sementara, biarlah

menumpuk dulu disini, sebentar lagi sampah-sampah ini akan diangkut ke tempat pembuangan akhir (TPA) di Sememal menggunakan mobil BKP," kata Ramli. Untuk kegiatan gotong royong Jumat depan, kata Ramli, maka direncanakan akan dilaksanakan di Kelurahan Sei Lakam. Di daerah itu, cukup banyak titiktitik yang perlu dibersihkan. Bahkan, sejumlah gorong-gorong masih banyak yang tersumbat dari tumpukan sampah. Kegiatan Jumat Bersih di Kecamatan Karimun tersebut pertama kali dilaksanakan di Kelurahan Sei Lakam Barat tepatnya di sekitaran komplek Telaga Mas, saat itu aksi bersihbersih yang dilakukan warga dibantu aparat TNI dan Polri dipimpin langsung oleh Wakil Bupati (Wabup) Karimun Aunur Rafiq. (ham)

Editor: Niko, Layouter: Novrizal jambak


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.