Haluan 23 Juli 2011

Page 13

13

SABTU, 23 JULI 2011 M / 22 SYA’BAN 1432 H

22 Kasus Kecelakaan Libatkan Angkot PADANG, HALUAN — Selama tahun 2011 hingga kini telah terjadi 22 kasus kecelakaan yang diakibatkan karena Angkutan Kota (Angkot) Padang. Kecelakaan tersebut terjadi hampir di seluruh kawasan Kota Padang. Dari 22 kasus kecelakaan tersebut mengakibatkan satu orang meninggal dunia, 18 orang luka berat, 17 luka ringan, dan kerugian mencapai Rp11,600 juta. Kemudian beberapa jalur yang terjadi kecelakaan di kawasan Jalan Samudera, Jalan Sutomo, Jalan Pemuda, Jalan Imam Bonjol, Jalan Raya Padang-Indarung, Jalan Ratulangi, Jalan Diponegoro, Jalan By. Pas, Jalan S. Parman, Jalan Damar, Jalan Sisingamangaraja, Jalan Sutan Syahril, Jalan Prof. Hamka, Jalan Gajah Mada, Jalan Proklamasi, dan Jalan Koto Panjang. Hal ini diungkap oleh Kasat Lantas Polresta Padang Kompol Andiyatna melalui Kaurbin Ops Lantas Polresta Padang Iptu Alkadri mengungkapkan, penyebab kecelakaan tersebut dikarenakan ugal-ugalan para sopir angkot dalam mengendarai kendaraannya. Selain itu, masih banyak penyebabnya seperti, pengemudi dibawah umur, tidak mengindahkan rambu-rambu, tidak mau tertib, dan seringnya menurunkan penumpang di sembarang jalan. Dari beberapa pelanggaran sopir angkot itu, makanya sering terjadi kecelakaan. “Dari beberapa kecelakaan yang terjadi di Kota Padang sampai bulan ini, sebagaian kelalaian sopir. Namun, ada saja para sopir melarikan diri setelah kecelakaan terjadi. Kemudian dari sekian kecelakaan, yang paling rawan kecelakaannya di kawasan By. Pass, Air Tawar, dan S. Parman,” ujar Alkadri. Upaya mengurangi kecelakaan yang disebabkan angkot, kata Alkadri, pihaknya telah berulang kali melakukan penertipan terhadap angkot. Namun, para sopir tetap saja membandel. “Kami telah menertipkan ratusan angkot. Tapi setelah keluar dari Polresta Padang, para sopir ini malah kembali tidak tertib di jalan raya. Maka dari itu, kami akan lebih tegas untuk melakukan penindakan untuk ke depannya,” jelas Alkadri. Ditambahkannya, sekian kali dilakukannya sosialisasi undang-undang No 29 tahun 2009 tentang lalulintas dan angkutan jalan, maka dari itu petugas terus melakukan operasi bagi sopir angkot yang nakal. (h/nas)

UU N0 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen Pasal 4 Hak konsumen adalah: a hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang dan/atau jasa;

DIKELUHKAN – Angkot ini melintas kencang di Jalan Belakang Olo Padang. Angkot ceper dan suka dibawa ngebut dikeluhkan oleh sebagian besar penumpang, sehingga perlu menjadi perhatian khusus pihak terkait demi kenyamanan penumpang. HASWANDI

ANGKUTAN KOTA DI PADANG

Antara Maut dan Kebutuhan

PADANG, HALUAN — Masyarakat yang Kota Padang yang biasa naik angkot merasa resah dengah tingkah awaknya yang ugal-ugalan. Seperti yang dituturkan salah satu penumpang angkot Pasar Raya- Lubuk Buaya, Nur (38), Kamis (22/7) pada Haluan.

Mereka di hadapkan maut yang mengintai atas ugal-ugalannya si supir yang masih belia, serta kebutuhannya untuk diantarkan ke tempat tujuannya. “Saya sebenarnya takut naik angkot ini. Supirnya sering terpancing untuk balap-balapan

Angkutan di Padang Cenderung Membahayakan

PADANG, HALUAN — Kalangan anggota DPRD Kota Padang menilai, kondisi angkutan umum saat ini sangat memprihatinkan karena kondisinya yang membahayakan penumpang. Seperti, adanya kursi cadangan di depan pintu, musik keras dan kaca gelap.

"Dengan kondisi angkutan umum yang membahayakan tersebut, hendaknya Dinas Perhubungan (Dishub) melakukan pengawasan dan tindakan yang tegas," kata anggota komisi III DPRD Kota Padang Jawardi kepada Haluan, Kamis (14/7). Jika tidak segera dian-

tispasi seperti kaca gelap jika terjadi tindakan kriminal tidak akan diketahui masyarakat sekitar. Selain itu, kalau musik keras sangat menganggu kenyamanan penumpang. Ia juga mengatakan, keamanan dan kenyamanan penumpang sangat penting dan hal itu dapat tercapai jika

didukung juga oleh supir dan pemilik angkutan umum tersebut. Sementara itu anggota komisi III DPRD Kota Padang Januardi Sumka mengatakan, Dishub Kota Padang hendaknya rajin melakukan razia terhadap angkutan umum di Kota Padang yang semakin

hari semakin membahayakan penumpangnya. "Dengan adanya tindakan tegas dari Dishub Kota Padang, bahkan jika perlu angkot tersebut ditahan. Maka, supir dan pemilik angkot akan merubah kondisi angkotnya yang membahayakan tersebut," ujarnya.(h/ade)

Disperindagtamben Sidak Ketersediaan Sembako

PADANG, HALUAN — Menjelang ramadhan, harga sembako di Kota Padang cenderung stabil. Bahkan ada beberapa sembako yang mengalami turun harga, seperti Beras Pesisir, kacang tanah dan kacang hijau yang mengalami penurunan sebesar Rp500. Dinas Perindustrian, Perdagangan, Pertambangan dan Energi (Disperindagtamben) Kota Padang juga mengklaim stok semua sembako cukup untuk menghadapi bulan puasa dan lebaran. “Dari hasil sidak dan pantauan kami bersama dinas perindustrian tingkat provinsi di empat titik di Kota Padang, tidak ada harga sembako yang naik. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir. Kami juga

berharap harga ini terus stabil hingga lebaran,” ujar Zabendri, Kepala Disperindagtamben Kota Padang disela-sela sidak harga sembako di toko distributor sembako di Jalan Bandar Olo Padang, Jumat (22/7). Dalam sidak itu, Zabendri juga berharap kepada distributor sembako di Kota Padang untuk ikut berpartisipasi dalam bazaar sembako menjelang lebaran, yang akan dilaksanakan mulai 28 Agustus 2011 mendatang. Dalam bazaar sembako itu, ada sekitar 44 titik lokasi bazaar di Kota Padang, yang mana tiap kecamatan akan akan ada empat titik bazaar yang didirikan. “Bahan sembako yang dijual itu merupakan harga distributor, sehing-

ga tidak memberatkan masyarakat untuk membelinya. Kami telah berkoordinasi dengan seluruh distributor sembako dan distributor kebutuhan lebaran lainnya untuk ikut berpartisipasi dalam program pemerintah ini,” ujar Zabendri. Sementara itu, Arif Umar, salah seorang distributor Sembako wilayah Sumbar yang membuka usaha di Jalan Bandar Olo Padang mengungkapkan, kebutuhan sembako bagi masyarakat saat ini masih stabil dan belum ada lonjakan permintaan sembako yang berarti. Bahkan ada beberapa permintaan sembako yang menurun yang berdampak pada penurunan harga, seperti Beras Pesisir, kacang tanah dan kacang hijau.

Untuk harga Beras Pesisir saat ini hanya Rp6.100 perkilogram dari harga sebelumnya Rp6.700 perkilogram. Begitu juga dengan harga kacang tanah dan kacang hijau, saat ini hanya berkisar Rp13.500 perkilogram, atau turun Rp500 dari harga sebelumnya Rp14.000 perkilogram. “Kalau ada yang mengatakan harga sembako banyak yang naik, itu bohong. Sebagian besar harga sembako cukup stabil, baik gula, beras, dan sebagainya. Mungkin yang naik itu adalah tepung beras bogasari. Tapi saya tidak menjual tepung itu, sehingga belum bisa memastikan harga tepung itu,” ujar Arif. (h/wan)

dengan sesama angkot, apalagi supir yang masih muda-muda,” paparnya. Padahal ia sudah sering kali memperingatkan supir tersebut mengurangi laju kecepatan armadanya, tapi tidak digubris. Si supir asik sendiri untuk memenangkan adu kecepatan di jalan raya itu. “Mereka seharusnya lebih memperdulikan keselamatan penumpangnya. Ndak mampaturuikan ego masing-masing se,” lanjutnya. Namun mau bagaimana lagi, Nur tak punya pilihan lain. Untuk mengisi kedainya di rumah, ia harus bolak-balik Pasar Raya minimal dua kali seminggu. Angkot adalah satu-satunya kendaraan umum untuk akses ke sana. Maklum, ia tak memiliki kendaraan pribadi. Seorang pengendara sepeda motor, Zal (50) juga mengungkapkan kekesalannya. Pasalnya, ia pernah hampir tabrakan dengan angkot putih. Menurutnya, angkot tersebut sering berhenti sembarangan, padahal sudah ada halte yang disediakan. “Asal ada penumpang yang menyetop, mereka langsung berhenti. Kadang tidak menghidupkan lampu sen. Saya yang saat itu berada tepat dibelakang jadi kehilangan kendali. Angkotnya berhenti mendadak. Untung tidak jadi tabrakan. Tapi saya sempat perang mulut dengan si supir dan dia tidak merasa bersalah sama sekali,” jelasnya. Salah satu supir angkot putih, Ucok (24), mengaku lebih suka membawa angkotnya dengan kecepatan tinggi.

“Kalau tidak kencang nanti setorannya kurang. Lagipula anak sekolah lebih suka naik angkot yang kencang,” paparnya. Supir asal Medan ini memang menggantungkan hidupnya dari penghasilannya sebagai supir. Jadi ia harus memenuhi target setorannya per hari. Dengan membawa angkot berkecepatan tinggi, ia bisa menambah trip tiap harinya. Sehingga pemasukannya pun bertambah. Namun ia mengakui kadang suka emosi dengan angkot lain yang sengaja ingin mengadu kecepatan dengannya. “Meski kencang, kan pakai perhitungan,” ujarnya membela diri. Realita ini ditangkap Padang Consumer’s Crisis (PCC). Sang Ketua, Erison AW menyebutkan penumpang itu adalah konsumen yang tentunya harus dilindungi. Karenanya, jika ada penumpang yang merasa dirugikan akibat perlakuan supir angkot, dapat mengadukan ke BPSK (Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen). Namun, ukurannya memang sulit jika batasannya ugal-ugalan. Tapi, jika sudah mengakibatkan kecelakaan, penumpang juga bisa mengadukannya ke BPSK. “Hendaknya, jangan sampai terjadi kecelakaan. Bisa saja ia merekam di-speedometer-nya kecepatan kendaraan angkutan ini,” kata Erison sambil menjelaskan perlindungan penumpang selaku penumpang angkutan kota juga dilindungi UU No 8/ 1999 seperti konsumen lain, seperti yang disebut pada pasal 4 huruf a. (h/cw12/mat)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.