Haluan 15 Desember 2011

Page 3

NASIONAL 3

KAMIS, 15 DESEMBER 2011 M 19 MUHARAM 1433 H

LINGKAR Gerakan Cuci Tangan Tangkal Hepatitis A BANDUNG, HALUAN — Merebaknya kasus hepatitis A yang menjangkiti mahasiswa Universitas Katolik Parahyangan, Bandung, dalam dua bulan terakhir diintervensi melalui pola hidup bersih. Pihak kampus pun melancarkan kampanye cuci tangan karena transmisi penyakit tersebut bermula dari gaya hidup tidak higienis. Puncaknya baru terasa pada awal November saat ditemukan hampir 200 mahasiswa dengan kondisi tersebut dan ternyata gejala serupa juga ditemui pada masyarakat yang tinggal di sekitar kampus, tepatnya di Kecamatan Cidadap. “Tidak ada lagi yang bisa dilakukan untuk memutus rantai penularan selain memberikan penyadaran kepada mahasiswa ataupun masyarakat untuk hidup sehat, yang dimulai dari mencuci tangan,” ujar Rektor Unpar Robertus Wahyudi Triweko, Rabu (14/12). Meski tidak mengetahui efektivitas dari kampanye yang dilancarkan dalam sebulan terakhir, laporan mahasiswa yang terkena hepatitis A hingga awal Desember melorot jumlahnya hingga mencapai 2-3 kasus saja. Selain kampanye cuci tangan, sebetulnya Unpar juga memberikan subsidi bagi 512 mahasiswa agar mendapatkan vaksin hepatitis A. Dari harga vaksin Rp 200.000 untuk sekali suntik, pihak kampus hanya membantu Rp 100.000. Jumlah penerima subsidi, diakui Triweko, belum signifikan mengingat jumlah mahasiswa di sana sebanyak 10.000 orang. Hingga dua bulan setelah kasus hepatitis A merebak, pihak kampus belum juga mengetahui sumber penularan tersebut. Namun, melihat virus yang berasal dari tinja, Triweko menduga penyebabnya adalah kantin di dalam ataupun di luar kampus, ada penularan dalam proses penyiapan makanan sehingga masuk ke dalam tubuh, kemudian menular kepada yang lainnya. Kepala Seksi Pemantau Penyakit Dinas Kesehatan Kota Bandung Yorisa Sativa menuturkan bahwa secara umum jumlah penderita hepatitis A yang dilaporkan dari wilayah Cidadap mencapai 30 orang selama dua minggu terakhir. Menurut dia, penularan penyakit dari makanan itu hanya bisa ditangkal dengan pola hidup bersih ataupun persiapan makanan hingga disajikan. Yorisa menengarai warung-warung di sekitar kampus yang menawarkan makanan dengan harga murah kurang bersih dalam mencuci peralatan makanan. “Biasanya mencuci dengan air yang tidak mengalir dan kurang bersih sehingga virus tidak mati sepenuhnya,” katanya. Meningkatnya curah hujan berujung banjir juga dituding sebagai penyebab hepatitis A kian mudah menular. Pasalnya, virus lebih mudah menyebar karena terbawa genangan air. (kcm)

Pacar Angelina Ditarik ke Mabes Polri JAKARTA, HALUAN — Setelah resmi ditarik kembali ke Mabes Polri, Kompol BS yang merupakan kekasih Angelina Sondakh, saat ini tidak lagi memiliki jabatan penting. Bahkan dirinya kemungkinan akan menjalani pemeriksaan terkait hubungannya politisi PD itu. “Belum ada tugas. Sementara ini Perwira Menengah di Mabes Polri,” ujar Kabag Penum Polri, Kombes Pol Boy Rafli Amar, di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Rabu (14/12). Selanjutnya menurut Boy, Mabes Polri akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap Kompol BS. Evaluasi tersebut berupa pemeriksaan pendalaman apakah ada pelanggaran yang dilakukan atau tidak. “Sementara ini akan ada evaluasi terhadap yang bersangkutan dengan nanti melihat dari hasil pemeriksaan dan pendalaman informasi,” jelasnya. Boy menambahkan, pihaknya tidak segan untuk menjatuhkan sanksi apabila dari hasil evaluasi ditemukan adanya pelanggaran. Hubungan dengan Angie juga menjadi bahan pertimbangan pihak Mabes Polri dalam melakukan evaluasi. “Kalau ada pelanggaran akan ada konsekuensi sebagaimana dalam aturan kode etik Polri. Sementara itu yang ini terkait aktifitas individu, itu akan menjadi bahan penilain tambahan,” katanya. Sebelumnya, KPK telah mengembalikan Kompol Brotoseno, ke Mabes Polri. Brotoseno sejak awal pekan ini sudah tidak lagi berdinas di KPK. (dtc)

113

SEPARATIS HARUS DITINDAK

Kasad: NKRI Harga Mati

JAKARTA, HALUAN — Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo menegaskan bahwa pihaknya tidak akan menoleransi gerakan separatis yang ingin memisahkan diri dari NKRI.

ANTARA

AKSI SOLIDARITAS SONDANG — Petugas memadamkan api saat membubarkan aksi solidaritas untuk Sondang Hutagalung, di Jakarta, Rabu (14/12). Aksi tersebut untuk mengenang almarhum Sondang Hutagalung mahasiswa Universitas Bung Karno yang tewas bakar diri di depan Istana Negara beberapa waktu lalu.

Kasus Century Jangan Dikaburkan

JAKARTA, HALUAN —Wakil Ketua Komisi III DPR Aziz Syamsuddin berharap agar penahanan Nunun Nurbaeti tersangka kasus cek pelawat, jangan sampai mengaburkan kasus besar yang diharapkan rakyat seperti kasus Century, Kasus Wisma Atlet dan kasus Wa Ode. “Jangan sampai penahanan ibu Nunun mengaburkan kasus yang diharapkan masyarakat,” kata Aziz di Jakarta, Rabu. Menurut Aziz, KPK harus tetap memprioritaskan kasus-kasus besar yang menjadi perhatian

publik dan merugikan uang negara besar-besaran. Aziz berharap KPK segera melakukan analisa dan melakukan penyidikan dan seterusnya ke penuntutan. Sementara itu politisi Partai Golkar Indra Jaya Piliang menilai tidak ada skenario tertentu yang sedang dimainkan terkait penangkapan tersangka cek pelawat Nunun Nurbaeti yang kini masih dirawat di rumah sakit Polri. “Saya tidak yakin ini untuk menutup skandal Century atau kasus korupsi wisma atlet,” ujarnya di Jakarta, Rabu.

Kondisi 100 DAS Sudah Gawat

JAKARTA, HALUAN — Kondisi lahan dan ekosistem di sepanjang daerah aliran sungai atau DAS di Indonesia kian memperihatinkan. Pada seminar dan lokakarya nasional restorasi ekosistem DAS Musi, Rabu (14/12) Prof Naik Sinukaban, dari Forum DAS Nasional mengatakan ada sekitar 108 DAS di Indonesia saat ini kondisinya tidak layak sehingga mendesak perbaikan “Sebagai akibat dari ulah manusia yang tidak bersahabat dengan lingkungan.” Bila kondisi itu tidak mendapatkan perhatian serius maka kekeringan dan banjir akan menjadi ancaman pada masa depan.” ujar ketua Forum DAS Nasional tersebut. Naik Sinukaban memaparkan indikasi rusaknya lahan dan ekosisetem di sepanjang DAS terlihat dari semakin keruh dan dangkanya air di sepanjang sungai. “Indikasi lain nya, pada daerah

tertentu banjir dan kekeringan semakin sering terjadi. Hujan sedikit banjir sementarai bila musim panas terjadi kemarau panjang. Padahal kalau DAS tetap terjaga semuanya akan terjadi secara seimbang,” katanya. Naik Sinukaban memberi contoh pada DAS di Jakarta, sebagai ibukota negara kondisi 13 DAS sudah rusak parah. Tak heran bila ancaman bencana semakin besar terjadi. Hal yang sama juga terjadi pada DAS Musi yang mengalir dari Provinsi Bengkulu hingga ke kota Palembang. Kondisi itu juga diamini ketua forum DAS Sumsel, Edward Saleh. Ia mengungkapkan, lahan di sepanjang DAS Musi saat ini tengah kritis. Lebih dari 8 juta hektar lahan sudah kritis. “Eksploitasi hutan secara besar-besaran merupakan penyebab utama kerusakan lahan disepanjang daerah aliran sungai.” (rep)

NKRI Lebih Baik Seperti diingatkan sosiolog Universitas Indonesia (UI) Thamrin Amal Tamagola, lebih aman semua daerah di nusantara tetap dalam rumah besar Negara Kesatuan Republik Indoneseia (NKRI). “Jika daerah ingin merdeka maka itu merupakan awal dari perjuangan, ini dikhawatirkan akan saling bunuh dalam memperebutkan jabatan presiden,” kata Thamrin. Ia mengatakan ancaman terhadap NKRI selalu ada dan nyata untuk itu perlu adanya pemahaman dan pengertian tentang keberagaman suku bangsa dan budaya yang ada dari Merauke sampai Sabang. “Indonesia secara tanah air sudah tak utuh karena banyak tanah yang sudah diakui oleh perusahaanperusahaan,” ujarnya. Dikatakannya dengan banyaknya suku bangsa yaitu yang mencapai 653 suku dan budaya maka diperlukan pemahanan antar budaya yang ada di tanah air, untuk itu dalam kehidupan perlu dirawat dan dijaga agar senantiasa bersatu dalam kerangka bangsa Indonesia. Thamrin mengingatkan jika dalam kelompok besar maka tentunya akan ada kelompok kecil yang muncul untuk memberikan perlawanan karena ketidakpuasan terhadap kelompok besar tersebut. “Ini sesuatu hal yang bersifat wajar dan harus disikapi dengan bijaksana,” katanya. (dn/ant)

Kasus Dugaan Korupsi Fadel Dibuka Lagi

JAKARTA, HALUAN — Kasus dugaan korupsi pergeseran dana APBD sebesar Rp 5,4 miliar tahun 2004, yang pernah turut melilit mantan Gubernur Gorontalo dan Menteri Kelautan dan Perikanan, Fadel Muhammad, dibuka kembali. Penyidikan akan segera dilakukan, setelah hakim sidang pengadilan Tindak pidana korupsi (Tipikor) Kota Gorontalo, yang dipimpin Ferry M.J Sumlang,SH, mengabulkan gugatan pra peradilan ini diajukan Gorontalo Corruption Watch (GCW), seperti dilansir matanews, Rabu. Ketua GCW, Deswerd Zougira, seusai sidang mengatakan pihaknya telah mengajukan gugatan pra peradilan terhadap Jaksa Agung, melalui pengadilan negeri Jakarta Selatan, 27 Oktober 2011 lalu. “Kasus lama ini belum tuntas, Fadel dan puluhan anggota legislatif pada periode itu harus diperiksa kembali, “ ujarnya. Dia memaparkan, alasan permohonan pra peradilan tersebut bahwa dalam kasus itu yang sudah diadili hanyalah mantan ketua DPRD Provinsi Gorontalo, Amir Piola Isa, yang dipidana penjara satu tahun disertai

denda Rp 50 juta. Padahal menurut dia, Jaksa Agung melalui kepala kejaksaan Tinggi Gorontalo, dalam mengajukan dakwaan terhadap Amir Piola Isa selaku ketua DPRD Provinsi Gorontalo. Pada berkas kasus pidana nomor 94/ Pid.B/2005/PN.Gtlo menyebutkan bahwa Amir telah bertindak sendiri atau bersamasama dengan Fadel Muhammad dan Rustam Wantogia (almarhum) selaku ketua Komisi C DPRD, melakukan pergeseran dana sisa perhitungan (Silpa)APBD pada tahun 2004. Ketiganya diduga telah menggunakan dana silpa tanpa dasar hukum yang jelas. Dana yang seharusnya dikembalikan ke kas daerah, namun justru dibagikan pada 45 orang anggota DPRD provinsi Gorontalo sebagai dana mobilisasi. “ Kasus belum selesai, Jaksa agung tiba-tiba mengeluarkan surat perintah penghentian penyidikan pada tahun 2010,” ungkapnya. Dia menambahkan, hal ini bertentangan dengan permohonan Jaksa Agung RI tertanggal 28 Februari 2005, yang mengajukan permohonan tertulis untuk melakukan penyidikan terhadap Fadel Muhammad. (mtn)

PUAN MAHARANI

Korupsi Kejahatan Luar Biasa

Surat-surat Hayati kepada Khadijah

BILAKAH kita akan bertemu lagi Khadijah?

Hayati Surat yang ketiga Sahabatku Khadijah! Sejak menjejak Tanah Jawa, sesudah menyatakan bahwa saya telah sampai bersama suami saya dengan selamat, belum pernah saya lagi berkirim surat, sudah hampir tiga bulan lamanya. Heran tercengang engkau agaknya, apakah sebab saya, yang serajin itu selama ini menulis, sekarang terhenti saja, padahal banyak keadaan-keadaan di Tanah Jawa, keindahan alam, kecantikan kota yang patut diterangkan kepadamu. Tertahan-tahan saya menulis sekali ini. Tetapi ada satu perasaan yang menguatkan hati saya menerangkannya, yaitu persahabatan kita, bukan pertalian ipar bisan kita. Khadijah! Bagaimana namanya saya ini? Mengapa seakan-akan orang yang karam masuk laut saya rasanya, tidak akan timbul-timbul lagi, setelah menjejak Tanah Jawa ini? Sebelum melangkahkan kaki masuk kapal di pelabuhan Teluk Bayur, darahku berdebar-debar, seakan-akan ada bahaya yang akan ditempuh. Tetapi perasaan itu saya tekankan juga. Sekarang \ telah timbul hal-hal yang menyebabkan debar darah itu kembali terasa. Yaitu entah apa sebab karenanya, jauh berbeda perangai suamiku dari dahulu, seketika mula-mula kawin. Saya masih ingat, lebih kurang setengah tahun kami di Padang, hidup bersuka ria, kemana

Menurut Piliang, Komisi Pemberantasan Korupsi harus terus didorong untuk membuka tabir semua kasus korupsi baik itu cek pelawat ataupun skandal Bank Century dan korupsi Wisma Atlet. “Kasus-kasus ini tidak perlu dipertentangkan, semuanya seiring sejalan saja,” tandasnya. Dalam pandangan Piliang, kasus-kasus besar sedang ditangani KPK dan semuanya sedang antri menunggu giliran, lalu kemudian ada kasus yang menjadi prioritas karena sudah diketemukan buktibukti yang menguatkan. (ant)

“Untuk mereka yang ingin melakukan pemisahan diri dari NKRI itu tidak dibenarkan sama sekali, karena hal itu memang tidak ada dalam kamusnya. NKRI adalah harga mati,” kata adik ipar Presiden SBY itu setelah menghadiri Bakti Sosial TNI AD dalam rangka Hari Juang Kartika 2011 di Mako Brigif 15 Kujang Kota Cimahi, Jawa Barat, Rabu. Menurut dia, pihaknya tidak akan mengandalkan emosi dalam menuntaskan gerakan separatis di Papua, namun semua penyelesaian akan dilakukan berdasarkan pada pertimbangan rasional dan bijak agar tidak menimbulkan permasalahan baru. “Termasuk kita akan kejar pelaku yang telah mengambil senjata anggota kami. Dikhawatirkan, senjata itu nantinya malah digunakan untuk melukai warga masyarakat lainnya. Oleh karenanya sangat jika kita akan tetap mengejar pelaku itu sampai kapan pun,” ujarnya. Namun demikian, dalam penuntasan kasus di Tanah Papua itu, pihaknya sama sekali tidak akan melakukan penambahan jumlah personel TNI yang telah lebih dulu ditempatkan di daerah rawan konflik. Masalahnya, untuk kasus hukum yang telah terjadi di lingkungan Papua merupakan tanggung jawab kepolisian, sedangkan TNI bertanggung jawab dalam pengamanan daerah perbatasan dengan negara tetangga.

Ilustrasi : Marwan

suamiku ke sana saya. Tetapi sekarang bila dia pulang dari pekerjaan, senyumnya tidak seperti senyum yang dahulu lagi, sudah nampak dibuat-buatnya. Saya tidak pula berani menyangka bahwa hatinya telah berubah terhadap diriku, itu sekali-kali tidak. Cuma saya hendak menegaskan, bahwa harga pemandangannya kepadaku telah banyak berbeda. Jika di masa yang lalu, duduk di dekatku menjadi kesenangannya, atau berjalan berdua memakan angin sore menjadi kenikmatan hidup kami, sekarang telah bertukar. Duduk di rumah dia gelisah, larut malam baru dia pulang. Saya tak cemburu kepadanya. Dan katanya pula, dia berjalan menziarahi handai tolan, sahabat, dan kenalan. Kalau dia menjawab demikian, saya cukup percaya.

BANDUNG, HALUAN — Ketua Panitia Rakernas PDIP, Puan Maharani, menyatakan bahwa korupsi adalah kejahatan luar biasa yang telah menghancurkan mental dan jiwa bangsa sehingga diperlukan penanganan khusus dan luar biasa pula, demikian salah satu rekomentasi Rapat Kerja Nasional I PDIP. “Oleh karena itu PDIP menegaskan kembali sikap untuk tidak membela siapa pun kader PDIP yang terlibat korupsi dan suap yang justru mencemari nama baik partai dan menciderai aspirasi rakyat,” kata Ketua Panitia Rakernas, Puan Maharani, saat membacakan hasil rakernas di Bandung, Rabu. Rakenas berlangsung 12-14 Desember. Hadir pada saat pembacaan rekomendasi Ketua Umum Megawati Soekarnoputri sekaligus menutup rakernas. Selain itu PDIP bertekad menjadikan PDIP sebagai partai pelopor pemberantasan korupsi dengan cara mendorong terciptanya transparansi pengelolaan keuangan partai serta memaksimalkan semangat gotong royong dalam pembiayaan program partai melalui iuran wajib dan sukarela anggota partai dan sumbangan sukarela para simpatisan partai. Rakernas menugaskan

Fraksi PDIP DPR untuk memperjuangkan pengaturan komprehensif, akuntabel dan sejalan dengan aspirasi masyarakat tentang pendanaan partai politik untuk menghindari kaderkader partai politik terjerumus dalam praktik korupsi, suap dan politik yang yang merugikan keuangan negara. Sejalan dengan semangat pemberantasan korupsi yang telah menjadi agenda publik, Rakernas mendesak KPK untuk meningkatkan fungsi dan kewenangan dalam pencegahan praktik korupsi dengan cara berkoordinasi dengan lembaga-

lembaga penegak hukum lainnya dan partai-partai politik untuk merevisi sistem dan peraturan perundangan yang dapat melahirkan tindkan korupsi. Rakernas juga menyerukan agar pemerintah tidak melakukan tebang pilih dan politisasi dalam penanganan kasus korupsi. Selain itu upaya pemberantasan korupsi harus dilakukan secara terstruktur dan sistemik dengan memprioritaskan kasus-kasus besar yang menjadi perhatian publik seperti kasus Bank Century, kasus mafia pajak, dan Wisma

Atlet.Sehubungan dengan adanya dugaan suap dan korupsi di kementerian dan lembaga negara, Presiden harus secara tegas menindak aparat birokrasi yang melakukan suap atau korupsi. (ant) SEORANG perempuan mencermati sejumlah karya seni patung yang dikemas instalasi, saat dipamerkan di Galeri Seni House of Sampoerna Surabaya, Rabu (14/12). Pameran patung instalasi bertajuk ‘Aku dan kamu’ karya dua perupa, Asmuliawan dan Arifin tersebut, bertutur tentang pentingnya sahabat dan teman di kehidupan. ANTARA


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.