Haluan 14 Juni 2013

Page 20

20

KOTA SOLOK

LINGKAR Warga Taratak Berswadaya Bangun Masjid SOLOK, HALUAN — Warga RT 04 Taratak Kelurahan Tanah Garam Kecamatan Lubuk Sikarah Kota Solok tengah giat membangun mesjid Jabal Nur yang ada di RT tersebut secara swadaya, pembangunan mesjid itu sudah dimulai sejak 2 bulan lalu. Ketua RT 04 Oktavianus Dt Rj Alam kepada “Haluan” di lokasi pembangunan mengatakan, pembangunan mesjid Jabal Nur itu berukuran 12 X 14 m, merupakan pengganti bangunan lama yang perkayuannya sudah banyak yang rusak dan lapuk. Peletakan batu pertama dilakukan Walikota Solok Irzal Ilyaa dan Wakil Ketua DPRD Jon Hendra, pada awal pembangunan juga terkumpul dana yang merupakan sumbangan dari berbagai pihak, termasuk walikota dan wakil ketua DPRD, Sampai saat ini, biaya yang sudah terserap untuk pembangunan Rp75 juta. Untuk memacu pembangunan mesjid sebagai pengganti mesjid lama itu, Wakil Ketua DPRD Jon Hendra ikut mendorong dan memberikan suport pada pantia, bahkan ketua DPD Partai Amanat Nasional (PAN) itu ikut memperjuangkan dana hibah pada perubahan APBD Kota Solok 2013. Jon Hendra sendiri kepada “Haluan” juga mengakui sedang menyusun konsep untuk bisa memperoleh anggaran tambahan untuk pembangunan mesjid Jabal Nur, mudah-mudahan rekan-rekannya di parlemen Kota Solok ikut mendukung sehingga bisa lolos dalam perencanaan nantinya karena melihat dari Rencana Anggaran Biaya (RAB ) mencapai Rp1,7 miliar. Pembangunan mesjid Jabal Nur yang terletak di pingir jalan Taratak itu selain untuk sarana ibadah juga diperuntukan untuk kegiatan Taman pendidikan alqur’an (TPA) bagi anak-anak di kawasan RT 04. Selama ini kegiatan MDA dilaksanakan dalam mesjid, kadangkala waktu kegiatan bersenggolan dengan pelaksanaan salat. Maka demikian, perencanaan pembangunan sekarang berlantai II, lantai utama untuk salat dan lantai II untuk MDA terang Jon Hendra. “Masjid yang sebelumnya hanya berukuran 9X12 m diperluas menjadi 12 X 14 M, dengan bertambahnya luas mesjid juga melegakan kaum muslimin yang beribadah karena daya tanpung sudah sesuai peruntukan. Kendati mesjid Jabal Nur Taratak sedang dbangun, namun tidak mengganggu aktifitas ibadah kaum muslimin karena bangunan baru tidak mengganggu bangunan lama walau lokasi bangunan berada diatas tanah bangunan lama,” tambah Oktavianus. (h/alf)

Tanggul Jalan Bikin Pengemudi Tak Nyaman SOLOK, HALUAN — Para pengendara maupun pengemudi kendaraan yang masuk ke Kota Solok sering tidak nyaman ketika berada di atas kendaraan lantaran banyaknya tanggung-tanggul jalan di kawasan jalan utama. Tanggul jalan ada ada yang dibuat masyarakat maupun Dinas Perhubungan setempat. Penuturan beberapa pemakai jalan di Kota Solok mengaku sangat kecewa karena tidak nyaman berkendaraan, kalaulah ada jalan alternatif mungkin dimanfaatkan agar terasa menikmati mulusnya melewati jalan yang dibangun pemerintah. Tapi apa hendak dikata, hampir semua ruas jalan selalu ada rintangan. “Kami melihat di Kota Solok sangat menonjol sekali tanggul-tanggul jalan sebagai perintang bagi pengguna kendaraan, kalau alasannya untuk memperlambat laju kendaraan, setiap kendaraan sudah dilengkapi komponennya seperti rem,” jelas Wandi seorang sopir kendaraan pribadi Selasa. Karena itu ia minta, pemerintah Kota Solok melalui dinas teknis agar membongkar semua tanggultanggul di jalan uatama supaya berkendaraan di Kota Solok lebih nyaman. Kepala Dinas PU Kota Solok melalui kepala bidang Bina Marga Jaralis yang ditanya “Haluan” Kamis juga mengakui cukup banyak jalan-jalan utama dalam Kota Solok diwarnai perintang untuk memperlambat laju kendaraan. Sesuai dengan peraturan dibidang kebinamargaan, jalan-jalan utama tidak dibenarkan membuat perintang, kecuali jalan lingkungan, namun kenyataan di Kota Solok tidak pernah diindahkan sama sekali. Dinas PU selalu merehab jalan yang rusak agar tetap mulus dan pemakai jalan lebih nyaman, namun keinginan itu sangat sulit terlaksana, jalan yang sudah mulus malahan hanya bertahan seminggu, kemudian dibuat lagi perintangnya. Pembuatan tanggul jalan itu hanya dibenarkan untuk jalan lingkungan, seperi kawasan padat perumahan, namun demikian asih ada oleransi juga dimana jika ada sekolah di pinggi jalan utama dibenarkan membuat tanggul namun yang membuat itu harus Dinas Perhubungan sesuai standarnya, bukan seenak saja. Dari pantauan di lapangan, tanggultanggul jalan itu memang hampir menghiasi semua jalan dalam Kota Solok, seperti jalan K.h Ahmad Dahlan, jalan tembok Nan Balimo, Tanjung Paku, Kampung Baru dan beberapa jalan utama lainnya, tanggul jalan itu malahan dibuat dinas Perhubungan dengan dasar permintaan masyarakat, bukan berdasarkan kajian kerawanan kecelakaan. (h/alf)

JUMA JUMATT , 14 JUNI 2013 M 5 SYA’BAN 1434 H

Bareh Tanamo

Sulit Mencari Politikus Sejati SOLOK, HALUAN — Sulit mencari politikus sejati di negeri ini dan yang banyak terjadi politikus kutu loncat, karena sasaran akhirnya bagaimana memperoleh uang untuk memenuhi kebutuhan hidup dan jaminan kesejahteraannya.

Bila diamati sejak disahkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pusat tentang partai yang lolos Pemilihan umum (Pemilu) 2014, banyak politikus kutu loncat, mereka hijrah dari partai yang membesarkannya ke partai lain dan sebaliknya jika tidak masuk daftar calon legislatif juga loncat pagar ke partai lain. Prilaku seperti itu kata salah seorang ninik mamak di Kota Solok M Dt Ganjie pada “Haluan” di Kota Solok, Senin, karena sasaran akhir yang hendak dicapai memang panggilan periuk beras, sedangkan perjuangan menampung dan menyalurkan aspirasi rakyat hanyalah lips servis semata dengan kalimat basa basi saat kampanye. Kalau seorang politikus sejati itu tidak seperti itu, sekali benDera partai dikibarkannya, sampai akhir hayat tetap bernauang dibawah partai bersangkutan, tidak ada istilah hijrah dan loncat pagar, prilaku loncat pagar itu sering ditemui bagi kader salah satu partai itu telah duduk dilembaga legislatif. 5 tahun dilembaga legislatif

RUMAH BIBIT — untuk mendukung ketersediaan komoditi sayuran bagi masyarakat, dibangun sebuah rumah bibit di kelurahan Tanah Garam kota Solok Rumah bibit enyediakan bibit tanaman hortikultura. ALFIAN tentu sangat dirasakan keamanan diri dan rumahtangganya, karena keenakan yang dirasakan itulah yang bersangkutan loncat pagar agar bisa duduk kembali dikursi empuk. Loncat pagar kepartai lain syah-syah saja

sepanjang partai tidak lagi sehat dan tidak lolos Pemilu. Selain itu loncat pagar dimungkinkan jika memang setelah 5 tahun tidak lagi duduk dan menjabat dalam suatu partai. Yang sering terjadi itu kata

penghulu suku Nan Balimo ini, belum habis masa jabatan sudah loncat pagar ke partai lain karena takut persaingan maupun tidak diajukan lagi sebagai calon legislatif oleh pimpinan partai bersangkutan. Disisi lain M Dt

Ganjie juga menyayangkan adanya pimpinan partai yang bertindak diktator dengan mendepak kadernya yang sudah berjasa membesarkan partai, aksi main depak itu biasa terjadi karena takut bersaing.(h/alf)

Layang-layang Ganggu Jaringan PLN Petugas Kebersihan Dapat Bonus Rp1,5 Juta Per Orang

SOLOK, HALUAN — Permainan layang-layang sudah mulai mengganggu jaringan listrik di wilayah PT PLN Rayon Solok. Dalam 1 bulan terakhir ini tercatat 3 kali gangguan jaringan listrik yang berakibat terjadinya pemadaman sementara menjelang diperbaiki oleh teknisi PLN Rayon Solok. Manager PT PLN Rayon Solok Nafril kepada “Haluan” di Kota Solok Selasa mengatakan, permainan layang-layang yang dilakukan anak-anak dan remaja tidak lagi di lapangan terbuka yang bebas hambatan, namun banyak dilaksanakan di jalanjalan utama yang memiliki jaringan listrik. Kerusakan yang terjadi akibat main layang-layang itu, lukanya bagian kabel oleh benang layanglayang, saat layang-layang hendak dinaikan maupun dalam posisi mendatar bersentuhan dengan kabel tegangan rendah, sentuhan dengan tapi nilon itu sering pula dtarik maju mundur layaknya menaikan layang-layang. Posisi seperti itu membuat kabel tegangan rendak terluka dan menimbulkan percikan api. Dalam sebulan terakhir ini, sudah 3 kawasan terjadi gangguan pada kabel tegangan rendah yang berakibat terganggunya pengaliran arus listrik, tapi masih untuk kabel tidak putus, kalau putus jelas membahayakan lagi pada hewan maupun orang yang berada di bawah tiang listrik. Permainan layang-layang yang merupakan permain yang dicetus nenek moyang tak persoalan, hanya saja perlu dipahami agar permainan

Ilustrasi layang-layang tidak dekat jaringan listrik.harap Nafril. Selain gangguan benang layang-layang, kelancaran arus listrik juga sering terganggu ulah pepohonan, baik pohon produkstif maupun yang bukan, PT. PLN Rayon Solok selalu melakukan pemantauan terhadap gangguan alam itu, namun sering juga menghadapi kendala di lapangan karena pemilik pohon enggan ditebang pohon kayunya apalagi yang produktif. Padahal, jauh sebelumnya selalu diingatkan agar tidak menanam pohon pelindung maupun tanaman produktif di bawah jaringan listrik, pohon kayu paling dominan terjadinya gangguan aliran listrik ke rumah konsumen. Dibagian lain, manager PLN

Rayon Solok juga menjelaskan, sejak dilakukan penertiban bagi penunggak pembayaran rekening listrik, sudah mulai membaiknya kesadaan pelanggan melaksanakan kewajibannya pada PLN. PT PLN setiap saat selalu melakukan pengawasan ke rumah pelanggan yang menunggal tagihan listriknya sekaligus memutus sementara jika sudah 2 bulan menunggak. Pemutusan sementara itu bertujuan agar pelanggan tidak menganggap spele saja terhadap kewajibannya pada PLN, dari hasil evaluasi, sudah ada kesadaran pelanggan, itupun dapat dilihat di loket-loket pembayaran listrik sudah penuh sesak pelanggan, baik yang ada di kantornya Kota Solok maupun loket-loket yang ada mitra kerja dengan PLN. (h/alf)

SOLOK, HALUAN — Wali Kota Solok Irzal Ilyas memberikan bonus Rp1,5 juta kepada setiap petugas kebersihan menyusul keberhasilan daerah itu meraih Piala Adipura yang ketujuh secara berturut-turut. “Kita patut memberikan apresiasi kepada ‘’pasukan kuning’’ (petugas kebersihan), yang telah mengantarkan Kota Solok meraih Piala Adipura tujuh kali berturut-turut,” kata Wali Kota saat penyambutan Piala Adipura dan Piala Adiwiyata Mandiri di Kota Solok, Selasa. Sebagai bentuk respon Pemerintah Kota (Pemkot) Solok, imbuhnya, pihaknya akan berikan bonus kepada “pasukan kuning” sebesar Rp 1,5 juta per orang. Dia mengatakan jumlah yang diberikan ini memang tidak sebanding dengan kerja keras dan pengorbanan para petugas kebersihan dalam bertugas membersihkan jalan dan lingkungan di Kota Solok. Namun dia berharap bonus itu akan memberikan kebanggaan khusus pada petugas kebersihan atas jerih payah mereka. “Jadi jangan dilihat dari jumlahnya namun kita harus melihatnya dari bentuk penghargaan kita,” katanya.

Am, salah seorang petugas kebersihan Kota Solok tak kuasa menahan haru saat Wali Kota Solok mengumumkan pemberian bonus pada pasukan kuning. Sebab mereka bekerja bukan untuk mengharapkan imbalan bonus, melainkan murni untuk melaksanakan tanggung jawa sebagai petugas kebersihan, tukasnya. “Selama ini kita bekerja penuh keikhlasan tidak lebih dari rasa tanggung jawab terhadap tugas yang diemban pimpinan. Namun kalau saat ini kerja ikhlas kita mem buahkan hasil juara tingkat nasional dan diberikan bonus, tentu kita terima dengan rasa syukur,” tuturnya. Dia mengatakan, membersihkan setiap sudut Kota Solok setiap hari telah menjadi pekerjaan rutin petugas kebersihan dalam memenuhi kebutuhan keluarga. Disaat semua orang masih tidur lelap, petugas kebersihan telah memulai tugasnya membersihkan kawasan Kota Solok sekitar pukul 03.00 Wib dini hari. Menurut Am, dia akan mempergunakan “reward” ini untuk menambah modal istrinya yang berjualan kecilkecilan di rumahnya yang sederhana. (h/hms)

Piala Adipura dan Adiwiyata Mandiri Disambut Meriah

WALIKOTA Solok Irzal ilyas berfoto bersama dengan pejabat Kota Solok dan petugas kebersihan, usai mendapat piala Adipura dan Adiwiyata Mandiri. SOLOK, HALUAN — Ribuan warga tumpah ruah di sepanjang jalan protokol Kota Solok menyaksikan arak-arakan kedatangan Piala Adipura dan Piala

Adiwiyata Mandiri, dari batas Kota Solok menuju Lapangan Terbuka Hijau (RTH) Kota Solok, tempat dilaksanakannya penyambutan resmi kedua piala ini,

Selasa. “Arak-arakan ini sengaja dilakukan untuk menyambut kedatangan Piala Adipura di Kota Solok untuk ketujuhkalinya serta Piala Adiwiyata Mandiri untuk kedua kalinya,” kata Wali Kota Solok Irzal Ilyas di Solok, Selasa. Dia mengatakan, Piala Adipura dan Piala Adiwiyata diterima langsung Wakil Wali Kota Solok Zul Elfian dari Presiden RI di Jakarta, Senin, dan baru dibawa ke Kota Solok Selasa. “Setibanya di Bandara Internasional Minangkabau terlebih dahulu dilakukan penyambutan resmi bersama Gubernur Sumatera Barat, baru kemudian kedua piala ini kita bawa ke Kota Solok,” katanya. Irzal Ilyas, yang memimpin

langsung penyambutan Piala Adipura dan Piala Adiwiyata mengatakan Piala Adipura tahun 2013, yang diraih Kota Solok merupakan Piala Adipura ketujuh kali berturut-turut, yang diraih Kota Solok. Sementara Piala Adiwiyata Mandiri, yang diperoleh SDN 17 Aro IV Korong merupakan yang perdana, karena tahun sebelumnya sekolah ini hanya menerima penghargaan Adiwiyata. Kedua piala ini merupakan prestasi luar biasa, menyusul prestasi lain, yang sempat diraih Kota Solok di tahun 2013, seperti penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) di bidang tertib lalu lintas dan prediket Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) di bidang pengelolaan keuangan. “Berbagai prestasi yang diraih

ini kita dedikasikan kepada aparatur dan masyarakat Kota Solok, yang telah menyatakan keseriusannya untuk membangun Kota Solok. Khusus untuk Piala Adipura dan Piala Adiwiyata Mandiri ini apresiasi khusus kita berikan kepada pasukan kuning dan Kepala SDN 17 Aro IV Korong,” katanya. Irzal Ilyas menyadari mempertahankan prestasi akan lebih sulit dari meraihnya. Untuk itu, dia meminta seluruh aparatur dan masyarakat Kota Solok untuk meningkatkan kerjasamanya dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan hijau di Kota Solok. “Dengan komitmen ini kita berharap tahun depan Kota Solok akan meraih Piala Adipura Kencana,” katanya. (h/hms)

>> Editor : Nova Anggraini

>> Penata Halaman: Rahmi


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.