Haluan 13 Maret 2011

Page 23

Pokok & Tokoh

MINGGU, 13 MARET 2011 M / 8 RABIUL AKHIR 1432 H

23

SEXRI BUDIMAN

Mencipta Lagu sesuai Suasana Hati

Di hati mati di mato buto Mangko taulang jalinan cinto Nan den takuti malah tajadi Babuah pisang nan kaduo kali Balangang surang di malam kalam Raso malaikaik manjapuik nyao Baru kasanang luko nan dalam Baulang tikam di jajak nan lamo

PETIKAN lagu Nyao Taruhan Kasiah yang dibawakan Ucok Sumbara ini, begitu akrab di telinga warga Sumbar, pada tahun 2007 lalu. Tapi tak banyak yang tahu, siapa orang yang menciptakan lagu apik tersebut. Ya, dia adalah Sexri Budiman. Pencipta lagu dan seniman Sumbar ini, telah mencipta ratusan lagu Minang yang berkualitas dan merdu terdengar di telinga. Padahal, riwayat hidupnya, sungguh jauh dari keluarga seniman. Budi –demikian Sexri Budiman biasa dipanggil— dilahirkan sebagai anak ‘ke 11 dari 17 bersaudara (yang hidup sekarang tinggal 10 orang) dari pasangan Syamsuir, 83, dan Fatimah (almh), pada tanggal 22 November 1964. Sebagai ‘anak kolong’ karena ayahnya seorang tentara, Budi dididik dengan keras. Ia dan saudara-saudaranya harus menuruti aturan sang ayah. Kalau tidak, hukuman sudah menanti. Budi bersama keluarganya tinggal di sebuah rumah kontrakan di kawasan Teluk Bayur, Padang. Ketika usianya mencapai empat tahun, mereka sekeluarga pindah ke Rawang, Mata Air, kawasan yang masih asri dan banyak sawah-sawah masyarakat. Setiap hari, Budi kecil suka sekali melihat alam sekitarnya yang asri. Ia sangat menikmati indahnya gunung dan warna padi di sawah. Kicauan burung pun, didengarnya sebagai melodi yang sangat indah. Begitupun awan yang berarak di langit, dilihatnya sebagai lukisan alam dan ciptaan Allah yang sangat indah. Perlahan namun pasti, rasa seni tumbuh dan tak terbendung dalam jiwanya. Saat mulai bersekolah dan mendapat pelajaran menyanyi, ia sangat senang. “Saya masih ingat, waktu itu saya baru kelas 3 SD.

Kami baru diajarkan tangga nada oleh guru kesenian. Dan anehnya, meski itu pelajaran baru, tapi saya bisa langsung menangkap pelajarannya,” kata Budi mengenang awalnya mengenal musik. Di kelas 3 SD itu pulalah, Budi bisa mencipta lagu. Lagu pertama itu diberinya judul Desaku. Ia sering menyanyikan lagu itu di hadapankawan-kawannya, sehingga akhirnya lagu itu juga hafal oleh kawan-kawan sekolahnya di SD 63 Teluk Bayur. Di SD inilah, ia juga mulai belajar melukis dan bermusik secara otodidak. Menginjak bangku SMP, di SMP 6 Teluk Bayur, Budi mulai rajin bermain ke Taman BUdaya Padang. Kawan akrabnya sejak SD Emran selalu memotivasinya untuk terus mengembangkan bakat seninya. Padahal, orangtuanya jelas-jelas tak suka akan hobinya yang satu ini. Bakat seni itu makin terasah ketika ia masuk SMA 6 Padang. Di kelas 2 SMA tahun 1983, ia mulai bekerja separuh hari di Komplek Matahari Building, sebagai tenaga designer. Ia juga masih rutin mengunjugi Taman Budaya dan bertemu dengan para seniman di sana. Berkat pergaulan itulah, ia bisa mengenal penyanyi Minang Syamsi Hasan. Hingga suatu waktu, di tahun 1983 itu, ia diajak untuk bernyanyi bersama Syamsi Hasan. “Saya sangat senang sekali. Sebab, dari sini, hobi saya tersalurkan dan saya juga mendapat uang untuk belanja kebutuhan saya,” kenangnya sambil tersenyum. Begitu tamat SMA, tahun 1986, ia diterima bekerja sebagai pegawai negeri di Departemen Penerangan Sumbar. Orangtuanya jelas sangat mendukung, dan berharap Budi akan terus bekerja sebagai pegawai. Namun, bekerja sebagai ‘tukang sorak-sorak’ karena membawakan materi

LOWONGAN

KERJA

2 Orang

PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMBAR

CABANG PADANG

promosi Deppen, ternyata tak sesuai dengan jiwanya. Budi pun memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya itu. Hal inilah yang membuat orangtuanya marah besar, sehingga diusir dari rumah. Meski demikian, Budi tidak hilang akal. Seni adalah pilihan hidupnya. Ia tetap mencipta lagu dan rajin mengikuti berbagai lomba cipta lagu yang saat itu sedang dilaksanakan di Padang. “Alhamdulillah, lagu saya yang berjudul Baburu Babi, menang lomba tahun 1986. Kemudian, Bungo di Ateh Pusaro berhasil keluar sebagai juaranya. Saya mendapat hadiah uang sebesar Rp250.000, jumlah yang sangat besar saat itu. Lagu tersebut juga kemudian direkam dan dinyanyikan oleh Santi Nuskan,” urai bapak tiga anak Nanda Suci Budiman, 20, Arif Budiman, 17, dan Tiara Suci Budiman, 10, itu. Berbekal uang hadiah tersebut, suami Isnawati, 42, ini memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya di bidang seni dengan kuliah di ASKI Padangpanjang, jurusan Musik Barat dengan mayor (alat musik pilihan) biola. Alasannya, dengan mempelajari musik barat, ia akan lebih mudah berkembang. Namun, itu bukan berarti ia mengecilkan arti musik tradisi. Baginya, musik tradisi adalah bagian dari musik dunia, dan itu tetap bisa dipelajari. Karena ia tak mendapat dukungan orangtua, ia pun bertekad, harus mendapat beasiswa sampai tamat nanti. Dasar otak pintar dan bakat seninya memang kuat, impiannya mendapat beasiswa tercapai. Ia bisa tamat dengan beasiswa tersebut. Karena kepintarannya, ia ditawari untuk menjadi dosen begitu tamat. Tahun 1992, saat ia diterima menjadi pegawai negeri di Taman Budaya dan saat itu sudah menikah, ia kembali diterima oleh keluarganya. “Orangtua saya sudah bisa menerima saya kembali. Apalagi, saya juga sudah menikah (tahun 1989) dan punya anak,” lanjut pria berkumis ini.

Sejalan dengan perkembangan karirnya, ia pun melanjutkan pendidikan ke STSI (Sekolah Tinggi Seni Indonesia) Padangpanjang jurusan Komposisi Musik dan berhasil tamat di tahun 1997. Ia juga aktif mencipta lagu-lagu Minang berkualitas dan banyak dicari para penyanyi. Yeni Puspita, Galuh Idola Cilik, Tari KDI, Yeni Mustika KDI adalah beberapa nama yang sudah dia orbitkan dan banyak membawakan lagu ciptaannya. Bahkan An Roys dan Tiar Ramon, juga sering menyanyikan lagu-lagu ciptaannya dalam album mereka. Karena aktivitasnya itulah, diajak berkolaborasi dengan koreorafer kenamaan Tom Ibnur dan Dr. Madi Bahar (Ketua ISI Padangpanjang) untuk menjadi konsultan pada pementasan di Kementrian Kebudayaan Singapura tahun 2004 lalu. Ia juga banyak diminta untuk mencipta lagu-lagu khusus, seperti Padang Kujaga dan Kubela serta lagu untuk MTQ Jambi beberapa waktu lalu. Pencipta lagu Minang yang lagunya paling mahal dibeli oleh label maupun penyanyinya ini, selalu mencipta lagu berdasarkan suasana hati. “Ada lagu yang bisa lahir dalam hitungan jam. Atau bahkan ada juga yang sampai dua tahun kemudian baru selesai. Dikerjakan sedikitsedikit, dan saat ada inspirasi lagi baru ditambah,” kata pria yang pernah menjabat Sekretaris Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta Lagu dan Penata Musik Rekaman Indonesia (PAPPRI) Sumbar tahun 1999-2008 ini. Lagunya yang paling populer adalah Nyao Taruhan Kasiah dinyanyikan Ucok Sumbara tahun 2007, dan Marawa dinyanyikan Madigubarsyah

No. 165.PT/013/PDG/2011

Sehubungan dengan pekerjaan pemeliharaan distribusi, untuk meningkatkan keandalan sistem pasokan tenaga listrik di kota Padang, maka terpaksa terjadi pemadaman aliran tenaga listrik pada jam 08:00-17:00 sesuai jadwal berikut : TANGGAL

1

14 Maret 2011

Wanita (WNI keturunan Tionghoa) = Belum Menikah = Pendidikan Min.D3 Akuntansi = Penempatan di Kota Pekanbaru Riau = Menguasai Komputer (Ms. Word & Excel) = Disediakan mess untuk karyawan

2

15 Maret 2011

Kampung Durian dsk, Air Mati, dsk

3

16 Maret 2011

Seberang Padang Selatan dsk, Gudang Kulik, dsk

4

17 Maret 2011

5

21 Maret 2011

Lamaran + CV & Photo terakhir ditujukan ke :

6

22 Maret 2011

7

23 Maret 2011

Cendana Mata Air dsk

8

24 Maret 2011

Cendana Koto Kaciak dsk, Bukit Gado-gado dsk, Pantai Air Manis dsk

Syarat-syarat : =

PT. SAE

PO BOX 1011 Pekanbaru-Riau 28000

CHRISTINE HAKIM

Debut sebagai Sutradara

AKTRIS senior Christine Hakim kini semakin sering bekerja di belakang layar. Setelah sebelumnya memproduseri sejumlah film, dalam waktu dekat ini Christine akan melakoni debutnya sebagai sutradara. Film apa yang yang akan digarap Christine? Saat ditemui di acara Indosat Music Awards, Ritz Carlton, SCBD, Jakarta Selatan, Kamis (10/3/2011) malam, aktris pendukung ‘Eat Pray Love’ itu pun memberikan sedikit bocoran tentang film garapannya. Yuk, kita simak obrolan detikhot bareng Christine. Mbak Christine, sekarang kesibukannya apa sih? Masih di film. Cuma sekarang saya lagi excited banget ngerjain film dokumenter. Insya Allah akhir bulan ini keluar. Berperan sebagai apa di film dokumenter itu? Saya jadi sutradaranya. Hehehe Ceritakan dong sedikit film dokumenter garapan Mbak? Selama terakhir pasca saya main di film ‘Eat Pray Love’ itu, saya tertarik sekali untuk membuat film-film dokumenter. Ada 5 film dokumenter yang saya buat. Yang hampir jadi cuma satu, yang lainnya masih dalam proses. Tema apa yang diangkat film dokumenter itu? Film film tentang seni budaya, heritage dan humanity di Indonesia. Kenapa Mbak tertarik untuk membuat film dokumenter dengan tema-tema seperti itu? Ya karena saya merasa perlu untuk mendokumentasikan seni budaya Indonesia, juga permasalahan-permasalahan yang berkembang, dengan harapan dapat menambah wawasan dan pendidikan masyarakat Indonesia. Ini concern saya terhadap visi dan misi saya tersebut. Hambatannya apa dalam membuat film dokumenter ini? Hambatan sebenarnya sih hampir tidak ada. Sama sulitnya seperti membuat film layar lebar. Paling ya biasalah, hambatannya masalah dana saja. Sudah ada sih beberapa pihak sponsor yang menawarkan diri membantu dan yang coba kita gaet. Kasih bocoran lagi dong? Rahasia dong. Yang pasti tentang kemanusiaan, humanisme. (h/dtc)

PEMBERITAHUAN

NO

ACCOUNTING

(diciptakan tahun 1999, tapi baru popular tahun 2007). Album tersebut laku keras di pasaran. Namun sayangnya, para ‘pembajak’ juga tak kalah aktifnya dari mereka. Sehingga akhirnya banyak beredar kaset dan CD bajakan. “Itulah sebabnya, para ‘pembajak ‘ itu menjadi musuh bagi saya, dan juga bagi para pencipta lagu lainnya,” kata Budi yang tak pernah ‘kapok’ mencipta lagu ini. Di saat-saat waktu luangnya, ia juga masih menyempatkan diri untuk mendidik anak-anak yang punya bakat seni di rumah nya, Komplek Perumahan Cendana Koto Kaciak, Padang Selatan. Setiap hari, sekitar 10 anak belajar bermusik atau bernyanyi di sana. “Bagi saya, menularkan ilmu yang saya miliki ini pada generasi penerus kita adalah sangat penting. Dan bagi mereka yang berhasiul prestasi, saya selalu mengatakan agar jangan pernah sombong dengan prestasi yang telah mereka raih. Juga bagi anak yang belum berhasil, jangan sampai terbenam dengan kekecewaannya. Sebab, kesuksesan besar tengah menunggu mereka, jika mereka rajin berlatih. Ini hanya soal kesempatan yang belum datang. Dengan demikian mereka selalu termotivasi untuk lebih maju,” lanjut Budi yang telah memiliki ratusan anak didik ini. Untuk tiga buah hatinya, ia tak pernah memaksakan, mereka harus menjadi apa kelak. Yang penting, baginya anak-anak tersebut serius dengan pilihan mereka. “Kalau mereka berminat ke dunia seni, saya akan mendukung penuh mereka,” tutup Budi yang selalu memadukan harmoni barat dan tradisional dalam karya ciptaannya ini. (h/atviarni)

DAERAH PADAM Seberang Padang Selatan dsk, Gudang Kulik dsk, Jln. Ampang dsk, Parak Jigarang dsk

Cendana Koto Kaciak dsk, Bukit Gado-gado dsk, Pantai Air Manis dsk Seberang Padang Selatan dsk, Seberang Padang Utara dsk, Sutan Syahrir dsk Cendana Koto Kaciak dsk, Bukit Gado-gado dsk, Pantai Air Manis dsk

Jadwal sewaktu-waktu bisa berubah tergantung kondisi pekerjaan, untuk itu kami MOHON MAAF kepada PELANGGAN untuk segala ketidaknyamanan akibat terjadinya pemadaman ini. Demikian untuk dapat dimaklumi dan terima kasih.

" Hemat Listriknya…Mudah Caranya…Dikit Bayarnya ! " TTD Catatan : dsk = dan sekitarnya. pemadaman dimulai +/- 15 menit dari jadwal.

" Hati-hati saat menggunakan lampu minyak ( togok ) dan lilin "

HUMAS

JOB VACANCY PT. Denichi Amina Selaras is mining company currently focus on iron ore. At present we are looking for qualified person to fill the SECRETARY position Requirements: = Female, max 35 years old. = Min. Secretary Diploma degree. = At least 5 year(s) of working experience = Required language(s): Bahasa Indonesia, English (Oral & Written) is mandatory. = Advanced knowledge in MS office softwares (Word, Excel, Power point). = Able to work effectively and under pressure. FINANCE MANAGER Requirements: = =

Male/ Female. Candidate must possess at least a Bachelor's Degree or Master's Degree Finance/Accountancy. = Required language(s): Bahasa Indonesia, English (Oral & Written) is mandatory. = At least 5 year(s) of working experience is required to have knowledge of finance, accounting, tax, etc. = High level communication skills in required to interact with all level of management, to lead teams and to direct the work of other. = Computer skills with knowledge of word processing, spreadsheet and financial software. = High integrity and loyalty. = Honest, responsible and trustworthy. Please send your application and CV directly to us, Jl. Aster no 28 Flamboyan - Padang (09.00-16.00). CP : WIWIK (081363570884)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.