Haluan 12 Maret 2011

Page 11

SABTU, 12 MARET 2011 M / 7 RABIUL AKHIR 1432 H

11

Tak Berpengaruh ............................................ dari Hal.1 Jepang Menangis ............................................ dari Hal.1 (Pusdalops PB) Sumbar, Ade Edwar yang dihubungi terpisah. Menurutnya, gempa di Jepang disebabkan pertemuan lempeng Asia Pasifik yang menghubungkan Filipina, Taiwan dan Rusia. Sehingga kekhawatiran yang paling tinggi imbas dari gempa itu adalah negara-negara tersebut. Sementara Indonesia, jalur gempanya sudah jelas berbeda, karena gempanya disebabkan pertemuan lempeng Asia dan Australia, mulai dari Aceh, Nias, Sumbar, Enggano, Selat Sunda, Jawa Selatan dan Bali. Justru gempa di Bali kemarin dengan kekuatan 6 SR itu yang patut diwaspadai. “Kita patut waspada bila gempa mengguncang salah satu daerah yang berada pada jalur patahan yang sama,

seperti gempa yang mengguncang Bali kemarin berkekuatan 6 SR,” kata Ade. Dari pantauannya melalui radio komunikasi dengan Pusdalops PB Pusat, usai gempa di Jepang Pusdalops PB hanya mengingatkan masyarakat yang berada di Sulawesi Barat untuk meningkatkan kewaspadaannya. Peringatan Dini Pada kesempatan itu, Ade sangat berharap peralatan penanggulangan bencana di Sumbar segera dapat dipasang agar segala informasi yang berkaitan dengan kebencanaan, baik yang terjadi di daerah lain maupun yang berpotensi terjadi di Sumbar, dapat diinformasikan secepatnya. Saat ini peralatan yang sudah terpasang dan dapat digunakan

adalah komunikasi darurat bencana yang menghubungkan Pusdalops PB Sumbar dengan Pusdalops PB Pusat tetap dan monitoring kegempaan. Sementara peralatan peringatan dini dan cctv pantai belum dipasang. Karena itu dia mengharapkan masyarakat dapat memahami bila pihaknya terlambat menginformasikan tentang kebencanaan. Semua informasi kebencanaan yang diperoleh Pusdalops PB Sumbar berasal dari pusat. Mencermati bencana gempa di Jepang, Ade mengatakan, walau Jepang dinilai sangat siap menghadapi gempa dan tsunami namun dapat dilihat dari tayangan di televisi, masih terlihat kepanikan di tengah masyarakatnya. Dan ini harus menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi semua pihak di daerah ini. (h/vie)

SBY Dicemarkan............................................ dari Hal.1 Bocoran lain menyebut Yudhoyono pernah diam-diam memerintahkan Kepala BIN Syamsir Siregar untuk memata-matai Menteri Hukum dan Hak Asasi Yusril Ihza Mahendra. “Pengintaian dilakukan saat Menteri Yusril melakukan perjalanan rahasia ke Singapura untuk menemui seorang pebisnis Cina”. Dokumen tersebut juga menyebut keluarga Yudhoyono, khususnya Ibu Negara Ani Yudhoyono, memanfaatkan posisi politiknya untuk mendapatkan uang. JK sebar uang Tidak hanya soal SBY yang ditulis dalam bocoran WikiLeaks tersebut. Bocoran lain adalah tentang Jusuf Kalla, wakil Presiden masa periode pertama SBY. The Age edisi Jumat kemarin menyebutkan, Kedubes AS melaporkan Jusuf Kalla membayar suap besar untuk memenangkan kepemimpinan Golkar, salah satu partai terbesar di Indonesia. Itu dilakukan saat Munas Partai Golkar, Desember 2004. Disebutkan disitu, Kalla mengeluarkan uang jutaan dollar untuk mendapatkan akses mengontrol Partai Golkar. “Sumber yang dekat dengan kandidat utama, tim Kalla menawarkan dewan daerah Rp 200 juta (lebih dari US$ 22.000) kepada pemilihnya,” begitu The Age. Diplomat Amerika, seperti dikutip WikiLeaks dan dilansir The Age, menyebut 243 suara diperlukan untuk mendapatkan suara mayoritas sehingga calon ketua umum Golkar harus merogoh US $ 6 juta. Bahkan juga disebut, Agung Laksono, Wakil

Ketua Umum Partai Golkar yang juga Ketua DPR waktu itu, ikut mengalokasikan Rp 50 miliar lebih di even itu. SBY akan minta klarifikasi Berita tidak sedap itu tentu saja dibantah oleh Presiden SBY. Presiden akan meminta klarifikasi atas pemberitaan tentang dirinya oleh dua harian asal Australia itu. Melalui juru bicaranya Julian Aldrin Pasha, Presiden SBY menyatakan pemberitaan di kedua harian itu fitnah dan mencemarkan nama baiknya. “Presiden akan minta klarifikasi atau penjelasan. Berita itu dibuat tanpa konfirmasi (kepada presiden). Apalagi, ini disebut-sebut nama Ibu Negara,” kata Julian kepada wartawan, Jumat, kemarin. Presiden, lanjutnya, juga akan meminta hak jawab kepada dua harian itu. Julian juga mengatakan, selain meminta klarifikasi kepada The Age dan Sidney Morning Herald, Yudhoyono juga akan meminta penjelasan dari Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia. Soalnya, berita di kedua harian itu bersumber pada informasi Wikileaks, yakni bocoran kawat diplomatik dari kedutaan besar AS. “Ini merupakan tanggung jawab mereka pula,” ujarnya. Sedangkan Staf Khusus Presiden Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, dan Pemberantasan Korupsi, Denny Indrayana, menilai sumber WikiLeaks, yang mengindikasikan Presiden Susilo “Sumber wikileaks dari kawat2 USA is hasil info2 warung kopi unclaried!” tulis Denny dalam

akun Twitter @dennyindrayana, Jumat (11/3). Tulisan Denny tersebut mengundang respons dari salah seorang pengguna akun Twitter yang menulis, “unclarified still doesn’t mean its a lie. ” Denny lalu menulis, “Yang ditulis kawat US itu hasil ngobrol ngalur ngidul bukan data/fakta.” Jusuf Kalla mengakui Sementara mantan wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengakui kebenaran berita yang dilansir dua koran Australia itu. Kedua koran itu menyebut Kalla menyebar uang saat terpilih sebagai Ketua Partai Golongan Karya pada Musyawarah Nasional Partai Golkar di Bali pada 2004. Berita itu juga bersumber dari dokumen WikiLeaks yang mengutip laporan kawat diplomati Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta ke Washington. “Ya, sekitar Rp2 sampai Rp3 miliar-lah,” kata Jusuf Kalla sebagaimana dikutip Tempo, Jumat kemarin. Menurut Kalla, uang itu digunakan untuk membayar tiket pesawat pengurus Golkar dari pusat dan daerah. Ia memperkirakan ada tiga ribu orang yang dibayari tiketnya. Kalla juga mengaku membayar hotel tempat berlangsungnya Musyawarah Nasional Golkar itu. Menurut JK, sudah menjadi kebiasaan calon ketua yang terpilih Partai Golkar untuk membayari tiket pesawat dan hotel. “Hampir semua partai juga begitu,” ujarnya. “Itu bukan rahasia lagi,” katanya. Tapi JK mengaku uang itu berasal dari kantongnya sendiri. “Jadi bukan korupsi,” tuturnya. (h/hc/ti/the age)

Jalur Padang ................................................... dari Hal.1 sekitarnya pada 30 September 2009, sedangkan tsunami terakhir yang terjadi adalah tanggal 25 Oktober 2010. Sejak tahun 2005 sampai sekarang sudah berbagai usaha dilakukan oleh masyarakat dan pemerintah dalam rangka mengantisipasi bencana berikutnya yang mungkin saja masih akan terjadi. Upaya telah dilakukan untuk berbagai level, baik oleh pemerintah maupun oleh berbagai kelompok. Meskipun gempa besar sudah berkali-kali menghantam Sumatera Barat, menurut pakar dari LIPI dan beberapa pakar asing, segmen Siberut nampaknya masih menyimpan energi yang besar, yang mungkin saja akan menimbulkan gempa besar lagi. Bahkan lebih besar katanya. Tapi tidak seorang pun, termasuk para pakar, yang mengetahui bagaimana, kapan dan di titik mana energi di segmen Siberut ini akan lepas. Karena itu, yang bisa kita lakukan hanyalah selalu bersiap dan waspada menghadapinya dalam upaya yang kita namakan mitigasi. Untuk mitigasi ini, yang paling penting untuk dilakukan adalah persiapan sebelum gempa itu datang. Persiapan sebelum gempa datang jauh lebih diutamakan dibanding upaya penyelamatan pada saat bencana dan pemulihan pascabencana. Apabila persiapan pra bencana dilakukan dengan baik, misalnya infrastruktur (bangunan, jalan evakuasi, tempat evakuasi, dll) dan sosialisasi tentang gempa/tsunami, maka korban yang timbul akibat gempa dan tsunami bisa ditekan seminim mungkin. Salah satu infrastruktur yang penting untuk diperhatikan adalah jalan-jalan yang menghubungkan kotakota di propinsi Sumatera Barat, khususnya jalan dari dan ke Padang sebagai ibukota propinsi. Saat ini ada tiga jalan utama dari Padang menuju kota-kota lain di Sumatera Barat serta menuju propinsi tetangga, yakni Padang-Bukittingi, PadangSolok dan Padang-Painan. Dari ketiga jalan ini, maka Padang-Painan relatif baik dibanding dua lainnya, ditinjau dari segi tingkat kerawanan. Sementara jalan PadangBukittinggi memiliki kerawanan di Silaiang, karena di sebelah jalan raya tersebut terdapat bukit yang sangat terjal yang rawan longsor. Longsor sering terjadi bila terjadi hujan deras yang agak lama di tempat tersebut. Apabila terjadi gempa besar di

segmen Siberut ini atau juga yang bersumber di darat akibat pergerakan Sesar Semangko yang aktif, maka ia pun berpotensi longsor. Jalur Padang-Bukittinggi ini juga sangat padat oleh volume kendaraan yang lewat setiap hari, karena ia merupakan jalur utama kearah utara. Selanjutnya jalan Padang-Solok memiliki kerawanan yang lebih besar lagi, yakni ke arah Lubuk Selasih. Di situ banyak terdapat bukit terjal yang rawan longsor, terutama di tanjakan Sitinjau Laut. Tanjakan Sitinjau Laut ini sangat terkenal kerawanannya, karena selain tanjakannya tinggi, juga terdapat belokan yang tajam. Sudah sangat sering terjadi kendaraan jatuh masuk ke jurang di daerah ini. Volume kendaraan yang melewati jalur ini juga sangat padat, karena ia merupakan jalur penghubung ke Jalinsum arah selatan. Selain itu sangat banyak kendaraan besar/berat yang lewat di jalur ini, sehingga selain sering timbul kemacetan yang kronis, juga membawa kekhawatiran tersendiri kepada kendaraan kecil/pribadi yang berada di belakangnya saat menanjak. Untuk itu harus segera dicarikan solusi mengatasi permasalahan jalur ke Solok ini. Beberapa waktu lalu Wakil Gubernur Sumatera Barat memerintahkan kepada Kepala Dinas Prasarana Jalan dan Pemukiman untuk mencarikan solusi memecahkan persoalan jalur Padang-Solok ini. Beberapa alternatif seperti yang kita baca di koran ini, diajukan, misalnya membuat jalan baru dari Lubuk Paraku, atau dari Bukit Limau Manih atau meneruskan jalan dari Lubuk Minturun ke Paninggahan (Solok) yang belum tersambung hanya 25 kilometer lagi. Ide untuk mencari jalur alternatif ini harus segera ditindaklanjuti. Harus segera diwujudkan. Sebab, sebagai daerah yang memiliki ancaman yang sangat besar terhadap gempa/tsunami, maka infrastruktur berupa jalan raya menuju ibukota propinsi yang memiliki jumlah penduduk besar ini harus terjamin kelancarannya. Apabila terjadi gempa besar, lalu jalan satu-satunya yang ada berkemungkinan tidak dapat dilalui karena longsor, maka kota Padang dengan penduduk sekitar satu juta orang, ditambah penduduk beberapa kota/kabupaten yang berdekatan, yang juga tergantung dengan jalur tersebut, akan terisolasi.

Bantuan makanan, obat-obatan tidak bisa masuk. Bantuan dari udara dan laut tentu sangat terbatas kapasitasnya. Sulit membayangkan apa yang akan terjadi, kalau tidak tersedia jalan alternatif itu. Korban yang jatuh akan besar, karena bertambah terus akibat korban selamat dan luka-luka/cidera tidak mendapat pertolongan. Jadi jalan alternatif dari Padang ke Solok dan ke Bukittinggi harus segera diwujudkan. Jalan alternatif ini haruslah yang memiliki tingkat kerawanan yang rendah. Jalan Sicincin-MalalakBalingka sebagai jalan alternatif ke Bukittinggi yang sedang dikerjakan, dan memasuki tahap akhir, menurut saya masih memiliki kerawanan di beberapa titik. Di beberapa titik tersebut terdapat dinding bukit yang tegak/terjal yang rawan longsor, sementara di sebelahnya menganga jurang. Jalur Sicincin-Malalak-Balingka ini harus dikurangi kerawanannya dengan membuat beberapa upaya pengamanan. Selain itu perlu pula dipikirkan untuk membuat semacam fly-over di Silaiang (seperti di kelok 9) atau terowongan. Khusus untuk jalan alternatif Padang-Solok, menurut hemat saya yang efisien adalah melanjutkan rencana jalan ke Paninggahan lewat Lubuk Minturun. Saat ini pengerjaan jalan tersebut sudah lama terhenti. Padahal panjang jalan yang belum tersambung menurut informasi, hanya sekitar 25 kilometer. Jalan yang belum tersambung ini melewati hutan lindung Bukit Barisan. Apabila terputusnya proyek ini disebabkan karena belum dapat izin penggunaan hutan lindung dari kementerian terkait, menurut saya hal ini bisa diusahakan melalui permintaan seluruh masyarakat Sumatera Barat. Pemerintah Propinsi bersama-sama DPRD mewakili seluruh masyarakat Sumatera Barat, khususnya Padang dan sekitarnya, diharapkan mengajukan permohonan kepada menteri terkait untuk pemakaian sebagian hutan lindung guna meneruskan proyek jalan alternatif Padang-Solok tersebut. Keselamatan jiwa lebih satu juta orang penduduk Padang dan sekitarnya sangat penting untuk dipertimbangkan. Ini adalah bagian dari mitigasi bencana. Semua kita, apalagi pemerintah, baik daerah maupun pusat harus berwawasan bencana.

Kantor berita Kyodo dan Jiji Press mengatakan, mayat-mayat itu ditemukan di kawasan Wakabayashi, Sendai, menyusul gempa besar yang akhirnya menimbulkan tsunami. Kekuatan alam tak pernah bisa dilawan. Bencana gempa berkekuatan 8,9 disertai tsunami yang menerjang kawasan pantai timur Pulau Honshu, Jepang. Sampai berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi berapa jumlah korban yang tewas atas bencana tersebut. Namun jika dilihat dari efek kekuatan dahsyatnya, banyak pihak memperkirakan lebih dari ratusan orang menjadi korban. Indonesia adalah negara yang juga menjadi saksi betapa dahsyatnya kekuatan itu. Tsunami pernah melanda kawasan Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) dan sejumlah wilayah di Tanah Air hingga menelan ribuan korban jiwa. Televisi Jepang memperlihatkan gambar mobil-mobil, kapal bahkan gedung hanyut terbawa gelombang raksasa setelah terjadi gempa bumi berkekuatan 8,9 pada skala Richter. Bencana ini menimbulkan kebakaran di beberapa daerah di ibukota Tokyo dan dikhawatirkan sejumlah orang meninggal dunia. Pusat gempa terjadi sekitar 400 kilometer dari ibukota Tokyo dan di kedalaman 35 kilometer. Setelah itu terjadi beberapa gempa susulan

yang kuat. Para ahli seismologi mengatakan ini adalah salah satu gempa terkuat yang pernah mengguncang Jepang. Peringatan tsunami sempat diperluas hingga Filipina, Indonesia, Taiwan, daerah Rusia di pantai Pasifik dan Hawaii. Pusat peringatan tsunami di Pasifik mengatakan gelombang ini bisa mencapai pantai Cile di Amerika Selatan. Penduduk dan para pekerja di Tokyo berhamburan keluar gedung kantor dan berkumpul di tamantaman terbuka sementara gempa susulan terjadi. “Tidak ada kepanikan tetapi terasa seperti mabuk laut karena gedung terus menerus bergoyang” Kereta api super cepat di Jepang utara dihentikan sementara, transportasi di Tokyo juga dihentikan dan beberapa pusat pembangkit tenaga nuklir langsung ditutup. Perdana Menteri Naoto Kan mengatakan tidak ada kebocoran radiasi. Dalam pidatonya di televisi, dia menyampaikan rasa simpati kepada para korban bencana. Dia menegaskan pemerintahnya sudah mendirikan pusat penanggulangan korban bencana. Belum Ada Korban WNI Meski korban akibat gempa di Jepang telah mencapai ratusan orang,

namun hingga saat ini belum ada WNI yang menjadi korban tewas. WNI yang berada di Jepang, khususnya di wilayah Miyagi dan Kota Sendai telah berada di tempat yang aman setelah terjadi bencana gempa sebesar 8,9 SR. “Sampai saat ini belum ada kabar mengenai WNI yang menjadi korban. Bahkan saya dengar, yang di daerah Miyagi yang merupakan daerah paling parah terkena gempa, para WNI sudah aman di tempat penampungan,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Michael Tene saat dihubungi Jumat malam. Michael menambahkan, walaupun sempat terjadi masalah komunikasi yang disebabkan oleh gempa, namun Kedutaan Besar RI di Jepang masih bisa menghubungi komunitas WNI di Jepang. “Mereka (Kedubes RI di Jepang) memfokuskan untuk memastikan kondisi dari warga kita. Itu prioritas kita saat ini. Sampai tadi sore memang ada hambatan komunikasi melalui telepon, tetapi kemudian Kedubes menggunakan internet seperti mailinglist untuk berhubungan dengan masyarakat kita untuk memastikan kondisi mereka,” katanya. Menurut data dari Kementerian Luar Negeri Indonesia, saat ini ada 31.517 orang WNI yang berada di Jepang. (h/naz/dtc/bbc)

Diskusi Gempa ............................................... dari Hal.1 “Saat goyangan itu, saya sedang diskusi dengan salah seorang mahasiswa Myanmar, Program Master tahun pertama di sebuah lab (lab di sini bukan ruang eksperimen tapi ruangan belajar yangg dibagi per bidang). Kami membicara tentang eksperimen yang akan dilakukan dan rencana persiapan material dan benda uji. Benda uji yang akan dibuat adalah model RC Frame dengan dinding bata yang mewakili RC Frame bangunan rusak akibat gempa di Padang,” kisah Maidiawati, mahasiswa Earthquake Disaster Mitigation Laboratory Department of Architecture and Civil Engineering, Toyohashi University of Technology, asal Padang, dalam surat elektroniknya kepada Haluan (11/ 3) malam. Ia menceritakan, sewaktu sedang ngobrol dengan rekan-rekan mahasiswa lainnya, gedung terasa bergoyang, tapi tidak terlalu kuat. “Jadi saya cuekin saja karena dikira cuma perasaan sendiri atau memang gempa tapi kecil. Sebelumnya gempa memang sudah ada sejak Rabu malam dengan skala yang lebih kecil yang pusatnya juga daerah Honshu yang berjarak sekitar 750 km dari Toyohashi tempat saya tinggal,” katanya. Goyangan gedung makin kencang. Saat itulah, anak Myanmar bilang: “ Mai-san, kamu merasakan

goyangan?” Aku jadi yakin kalau itu memang gempa. Di dalam ruangan itu, selain saya dan anak Myanmar, juga ada satu mahasiswa dari Jepang. Mahasiswa Jepang bilang: “Itu gempa! Saya dan anak Myanmar langsung berdiri untuk berlari, tapi si anak Jepang tenang saja duduk sambil mainkan komputernya.” Goyangan gempa cukup lama terasa dan semakin kuat. Saya, yang biasanya di Padang kalau gempa langsung keluar rumah, jadi bingung karena ruangan kami di lantai 7. Mau turun pakai tangga terlalu ketinggian atau pakai lift, takut liftnya nanti macet. Si anak Myanmar juga tampak agak cemas karena dia baru pertama mengalami gempa kuat, sedangkan di negaranya cuma gempa kecil-kecil saja selama ini. Sementara mahasiswa Jepang cuma senyumsenyum saja sambil bilang: “Daijobu!” yang artinya tak apa-apa. Lumayan, saya dan si anak Myanmar agak tenang mendengarnya. Tapi gempa cukup lama bergoyang, saya pergi saja keluar ruangan karena memang agak cemas, ternyata bayak juga mahasiswa lain (rata-rata mahasiswa asing) yang keluar ruangan dan berdiri di dekat lift. Mungkin buat jaga-jaga kalau berlanjut gempa, langsung turun. Dalam kondisi kepanikan demikian, si anak Myanmar langsung

mencatat jam terjadi gempa dan lama waktu goncangannya (cukup kreatif juga ya..). Namun, mahasiswa Jepang tidak beranjak dari duduknya dan malah mencari berita dan informas di internet. Setelah gempa berhenti, semua tenang kembali seperti semula. Anakanak Jepang beraktivitas seperti tidak ada bencana saja. Cuma pas waktu salat Ashar ketemu dengan orangorang Indonesia dan semua membicarakan gempa yang barusan menggoyang Jepang. Tak berapa lama, pihak univesitas pun mengirim email ke mahasiswa tentang terjadi gempa dan tsunami. Diharapkan jangan berpergian ke daerah pantai dalam beberapa hari ke depan. Saya sebetulnya penasaran kok anak Jepang tenang saja, padahal goyangan cukup kuat dan lama terasa. Saya tanya: “Nggak takut?” Dia jawab: “Takut juga, tapi, gimana lagi.” Kemudian dia bilang kalau gempa besar datang sebaiknya sembunyi di bawah meja. Kalau kita keluar pun selagi gempa juga bahaya. Sebaiknya keluar tunggu setelah gempa berhenti sampil menutup kepala dengan sesuatu yang tebal dan kuat misalnya dengan papan, buku tebal dan lain-lain untuk melindungi kepala dari reruntuhan dan pergi ke tempat yang jauh dari bangunan. (h/naz)

Flu Burung...................................................... dari Hal.1 yang dimusnahkan, karena diduga terserang flu burung tersebut. “Artinya, baru sekitar 0,02% unggas. Namun demikian, kita tetap berupaya menekan penyebaran virus flu burung ini dengan mengikuti langkah-langkah sesuai prosedur yang sudah disebarkan Dinas Pertanian Peternakan dan Perkebunan,” katanya lagi. Menurut walikota, pengumuman KLB akan berdampak pada dunia usaha atau pariwisata yang merupakan salah satu program unggulan pemerintah. “Jadi bagaimana mungkin kita akan mengumumkan KLB, karena yang dikhawatirkan itu adalah masa pemulihan yang sangat sulit untuk stabil kembali,” ulasnya. Seperti yang disiarkan kemarin, ayam yang mati secara mendadak di Kota Padang terdapat pada 21 titik di 10 kecamatan. Hanya satu kecamatan yakni Pauh saja yang terbebas dari kasus ayam mati mendadak tersebut. Pemko Padang menganggarkan dana Rp200 juta untuk mengganti ayam warga yang dimusnahkan, karena diduga flu burung. Dana itu sudah bisa dicairkan mulai kemarin. Uang ganti ayam yang dimusnahkan itu sebesar Rp15 ribu per ekor. Dengan adanya uang ganti itu, warga yang menemukan hewan unggasnya sakit tidak dibenarkan menjual ke pasaran. Sebaiknya disemblih lalu dimusnahkan demi kenyamanan dan keamanan bersama. Untuk mengantisipasi penyebaran virus mematikan itu, Fauzi mengajak warga kota mengandangkan unggasnya sepanjang hari dan jauhkan kandangnya dari pemukiman. Minimal 10 meter jarak kandang ke rumah warga. “Jangan lupa, ikuti terus langkahlangkah waspai flu burung dengan melakukan desinfeksi (semprot anti hama) alat kandang secara rutin, minimal menggunakan air detergen. Gunakanlah masker, minimal sapu tangan penutup hidung dan mulut dan sarung tangan (minimal dengan kantong plastik) saat bersentuhan dengan unggas yang sakit atau mati,”

katanya lagi.

Korban Bertambah Sementara itu, jumlah korban gejala flu burung yang dirawat di Rumah sakit M Djamil bertambah dua orang lagi. Jadi totalnya pasien flu burung yang dirawat berjumlah 11 orang. Dua orang yang baru masuk yaitu laki-laki (71) warga Koto Ilalang Kayu Aro, masuk M Djamil tanggal 10 Maret 2011. Kemudian, pasien lakilaki (20)warga Kuranji Padang masuk M.Djamil tanggal 10 Maret 2011. “Jadi, yang dirawat di M Djamil pada saat ini berjumlah 11 orang. Namun, pada hari Jumat (11/3) akan keluar tiga orang pasien yang dinyatakan negatif yaitu, Rafi Rizaldi(6) warga Kuranji, Gading (4) warga Simpang Haru dan Nikita (1 tahun 12 bulan) warga Lapai Nanggalo,” kata Kabag Humas Rumah Sakit M.Djamil Padang Gustavianus kepada Haluan, Jumat (11/3). Bahkan, sebelumnya sudah ada yang pulang duluan. Mungkin, karena pasien merasa sudah sehat. Namun, dari hasil pemeriksaan masih ditetapkan negatif. Sementara itu dr.Finny Fitry Yani spesialis anak mengatakan, ada tiga orang anak yang akan dipulangkan karena dari hasil pemeriksaan negatif. Bahkan, juga ada yang dipulangkan hari Sabtu (12/3) yaitu Cindy (4) warga Dhamasraya. “Untuk menghindari penyebaran flu burung, pihak rumah sakit memisahkan ruang perawatan antara orang dewasa dengan anak-anak. Saat ini, untuk ruangan anak-anak diisi sebanyak 5 orang dan dewasa sebanyak 6 orang,” katanya. Jika korban gejala flu burung ini, tidak positif maka untuk masa perawatannya hanya butuh 4 hingga 6 hari saja. Bahkan, ada yang bisa langsung pulang setelah diobati. Namun, yang lama yaitu pemeriksaan virus DNA karena harus dikirim ke Jakarta. Dikatakannya, penyebab flu burung ini bisa dihindari jika tidak terjadi kontak langsung dengan unggas. Karena, kalau manusia sangat mudah untuk terkontaminasi dengan

flu burung. Dirujuk ke M Djamil Satu orang warga Cubadak Aia Koto Ilalang Nagari Biaro Gadang, Kecamatan Ampek Angkek, Agam, “R”, 71 tahun diduga flu burung virus H 5 N 1, setelah dilakukan Rapid Test di Puskesmas Biaro, Kamis (10/3). Sehingga korban harus dirujuk ke RS M Djamil Padang untuk perawatan medis lebih lanjut. Ketua tim pengendalian dan pengawasan flu burung Puskesmas Biaro Dr Prima Dewi Indra kepada Haluan, kemarin membenarkan ada warganya yang diduga flu burung setelah dilakukan pemeriksaan medis. Ia mengatakan, korban datang berobat ke Puskesmas, dengan keluhan panas demam tinggi sekitar pukul 10.30 WIB Kamis lalu. setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata suhu badan korban mencapai 39,5 C dan nyeri tenggorokan. ”Dengan pemeriksaan rapid test itu, kami yakini ada gejala flu burung, maka korban langsung kita rujuk ke RS M Djamil Padang sekitar pukul 13.30 WIB Kamis untuk pemeriksaan lebih lanjut,” kata Dewi dengan ramah. Diungkapkan Dewi, menurut informasi keluarga korban, ayam peliharaan korban mati secara mendadak Rabu lalu sebanyak 8 ekor. “Ketika ayam korban mati mendadak memang ada kontak langsung antara ayam-ayam tersebut dengan korban,” katanya Dengan ditemukannya, dugaan flu burung itu, maka Puskesmas Biaro langsung melakukan pemusnahan ayam milik korban yang masih hidup dengan cara dibakar dan dikubur ke dalam lubang serta melakukan penyemprotan (disinfektan) untuk melumpuhkan dan membasmi virus flu burung. “Bahkan Jumat kemarin kami juga turun ke lapangan menanyai warga lainnya apakah ada yang merasakan sakit yang sama dengan korban “R”. ternyata sampai sore tadi nihil,” tutup Dewi. (vid/ade/jon/che)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.