kelas12_program-bahasa-aktif-dan-kreatif-berbahasa-indonesia_adi

Page 148

Pada umumnya, sebagian besar sampah yang dihasilkan di Indonesia merupakan sampah basah, yaitu mencakup 60-70% dari total volume sampah. Oleh karena itu pengelolaan sampah yang terdesentralisisasi sangat membantu dalam meminimasi sampah yang harus dibuang ke tempat pembuangan akhir. Pada prinsipnya pengelolaan sampah haruslah dilakukan sedekat mungkin dengan sumbernya. Selama ini pengleolaan persampahan, terutama di perkotaan, tidak berjalan dengan efisien dan efektif karena pengelolaan sapah bersifat terpusat. Misanya saja, seluruh sampah dari kota Jakarta harus dibuag di Tempat Pembuangan Akhir di daerah Bantar Gebang Bekasi. Dapat dibayangkan berapa ongkos yang harus dikeluarkan untuk ini. Belum lagi, sampah yang dibuang masih tercampur antara sampah basah dan sampah kering. Padahal, dengan mengelola sampah besar di tingkat lingkungan terkecil, seperti RT atau RW, dengan membuatnya menjadi kompos maka paling tidak volume sampah dapat diturunkan/dikurangi. Selain wacana tulis, ada pula wacana lisan. Wacana lisan merupakan wacana yang disampaikan secara lisan. Untuk menerima dan memahami wacana lisan, sang penerima harus menyimak atau mendengarkannya. Wacana lisan dapat Anda simak di televisi, radio, ceramah, deklamasi, dan sebagainya. Agar wacana itu disebut baik wacana itu harus kohesif, yaitu adanya keserasian hubungan antara unsur-unsur yang ada dalam wacana tersebut. Jika wacana itu kohesif, akan terciptalah kekoherensian, yaitu isi wacana yang apik dan benar. Perhatikan wacana singkat berikut. Andi dan Nanda pergi ke toko buku. Dia ingin membeli kamus Bahasa Indonesia yang baru. Wacana tersebut tidak kohesif sebab kata ganti dia tidak jelas acuannya. Apakah kepada Nanda, Andi, atau kepada keduanya? Jika kepada keduanya, kata ganti yang digunakan seharusnya mereka bukan dia. Oleh karena itu, wacana tersebut tidak koheren. Sekarang, perhatikan lagi wacana berikut. Hari pertama pindah rumah, ia terlihat tampak ceria dan lebih bahagia dari sebelumnya. Namun, hari-hari selanjutnya perangainya berubah drastis. Berdasarkan wacana tersebut, kata ia dan namun merupakan penanda kohesi. Dengan menggunakan kata ia dan namun, dua kalimat tersebut menjadi saling bertautan. Oleh karena itu, wacana tersebut kohesif dan koheren. Jadi, dapat dikatakan bahwa wacana adalah satuan bahasa yang utuh dan lengkap. Maksudnya, dalam wacana ini hal-hal yang disampaikan akan dapat dipahami pendengar atau pembaca tanpa merasa kesulitan untuk memahaminya. Hal yang disampaikan melalui wacana itu dapat berupa hal-hal yang sangat sempit atau sedikit sehingga cukup diwujudkan dalam satu kalimat.

Lingkungan

137


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.