kelas07_ips_waluyo-suwardi-agung-tri

Page 60

Bagan Pembentukan Kepribadian Melalui Sosialisasi Lingkungan Lingkungan Lingkungan Pendidikan Pergaulan Keluarga

Individu dengan warisan biologis tertentu

Media Massa

Proses Sosialisasi

Individu dengan kepribadian

Lingkungan Masyarakat Luas

Berdasarkan bagan di atas, dapat disimpulkan bahwa kepribadian seseorang terbentuk dari warisan biologis yang dipengaruhi oleh lingkungan (lingkungan keluarga, lingkungan pendidikan, lingkungan pergaulan, lingkungan masyarakat luas, dan media massa) melalui proses sosialisasi.

Prof. Dr. Kanjeng Pangeran Haryo Selo Soemardjan lebih dikenal dengan nama Selo Soemardjan. Bapak Sosiologi Indonesia ini dilahirkan di Yogyakarta, 23 Mei 1915. Beliau meninggal dunia di Jakarta pada tanggal 11 Juni 2003 akibat komplikasi jantung dan stroke. Selama hidupnya, Selo pernah berkarier sebagai pegawai kesultanan/pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta, Kepala Staf Sipil Gubernur Militer Jakarta Raya, dan Kepala Sekretariat Staf Keamanan Kabinet Perdana Menteri, Kepala Biro III Sekretariat Negara merangkap Sekretaris Umum Badan Pemeriksaan Keuangan, Sekretaris Wakil Presiden Republik Indonesia Sultan Hamengku Buwono IX (1973–1978), Asisten Wakil Presiden Urusan Kesejahteraan Rakyat (1978–1983), Staf Ahli Presiden H.M. Soeharto. Setelah selesai meraih gelar doktornya di Cornell University, Amerika Serikat, beliau mengajar sosiologi di Universitas Indonesia (UI). Dialah pendiri sekaligus dekan pertama Fakultas Ilmu Pengetahuan Kemasyarakatan (yang sekarang lebih dikenal dengan FISIP) UI. Pada tanggal 17 Agustus 1994 beliau menerima gelar Ilmuwan Utama Sosiologi. Pendiri FISIP UI ini memperoleh gelar profesor dari Fakultas Ekonomi UI dan sampai akhir hayatnya justru mengajar di Fakultas Hukum UI. Selo Soemardjan dibesarkan di lingkungan abdi dalem Kesultanan Yogyakarta Hadiningrat. Nama Selo, beliau peroleh setelah menjadi camat di Kabupaten Kulonprogo. Saat menjadi camat beliau merasa mengawali kariernya sebagai seorang

sosiolog. Pengalamannya sebagai camat membuat Selo menjadi peneliti yang mampu menyodorkan alternatif pemecahan berbagai persoalan sosial yang tepat. Beliau menggali ilmu langsung dari kehidupan masyarakat untuk dimanfaatkan guna kesejahteraan bersama. Selain itu, sebagai dosen Selo mampu mendorong mahasiswanya berpikir realistis dan mengerti serta menghayati yang diajarkannya. Beliau adalah ilmuwan yang meninggalkan banyak bekal ilmu pengetahuan. Sebagai ilmuwan, begitu banyak karya yang sudah dihasilkan, seperti Social Changes in Yogyakarta (1962) dan Gerakan 10 Mei 1963 di Sukabumi (1963). Penelitian terakhir Selo berjudul Desentralisasi Pemerintahan. Terakhir beliau menerima Anugerah Hamengku Buwono IX dari Universitas Gadjah Mada Sumber: www.tokohindonesia.com (UGM) pada puncak Gambar 2.14 Prof. Dr. K.P.H. Selo Soemardjan peringatan Dies Natalis ke-52 UGM pada tanggal 19 Januari 2002.

Ilmu Pengetahuan Sosial SMP Kelas VII

53


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.