Sengketa Tiada Putus: Matriarkat, Reformisme Islam, dan Koloniasme di Minangkabau

Page 163

Interior dan Bentuk-Bentuk Keluarga

121

dalam budaya gugat-menggugat secara hukum sebagian besar berhasil—walaupun upaya-upaya untuk meregulasi perkawinan diblok apabila mungkin.38 Pertikaian tanah membuat lahan tidak bisa diolah selama bergenerasi-generasi.39 Di bawah Belanda, Minangkabau hidup di bawah hukum kolonial dan diawasi oleh polisi pribumi. Denda diterapkan, dan kegagalan membayar berarti masuk penjara selama beberapa waktu. Sistem legal kolonial adalah satu lagi intrusi ke dalam rumah gadang yang dimulai selama Perang Padri tapi yang bertambah cepat dan dibuat prosedural di dalam rapat-rapat yang digambarkan di dalam memoar-memoar Tuanku Imam Bondjol, pemimpin Padri itu, dan Naali Sutan Caniago, putranya (dibahas di bab 1). Notulen yang dilampirkan pada Naskah Tuanku Imam Bonjol menggambarkan urutan rapat-rapat di pengadilan pusat di Bukittinggi, pertama pada 6 April 1865, dan kedua pada 14 Desember 1875. Kedua rapat itu diketuai oleh Timon Henricus der Kinderen, si arsitek reformasi hukum kolonial, yang jelas tidak bersedia mendanai pengorbanan kerbau ritual tanpa terlebih dahulu diyakinkan akan penerimaan yang baik untuk keputusan-keputusan resminya. Rapat-rapat itu dihadiri oleh J. F. R. S. van den Bossche, gubernur Pesisir Barat Sumatra pada 1860-an; H. A. Steijn ParvÊ, residen Dataran Tinggi Padang; 11 kontroleur Belanda; 76 tuanku laras; dan tak terbilang kepala suku dan panghulu. Pada rapat 1865, Kinderen menyarankan penciptaan suatu birokrasi regional, dengan pegawai-pegawai Belanda lokal mengawasi pegawai-pegawai Minangkabau yang 38 Walaupun Kantor Catatan Sipil di Padang mendaftarkan sekitar 15 perempuan pribumi menikahi orang Eropa (sebagian besar serdadu) setiap tahun, tidak ada satu pun dari perempuan-perempuan ini yang secara eksplisit dicatat sebagai orang Minangkabau. 39 Lebih jauh mengenai pertikaian tanah lihat Freek Colombijn, Patches of Padang: The History of an Indonesian Town in the Twentieth Century and the Use of Urban Space (Leiden: Research School CNWS, 1994).

ISI Sengketa new.indd 121

22/09/2010 23:03:41


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.