KAJIAN MODEL BISNIS PERBANKAN SYARIAH

Page 87

3.4.2.1. Potential future bankable; bankable; Financial Inclusion Temuan yang didapatkan oleh World Bank (World bank Policy paper, 2010) menyatakan bahwa 56% dari total populasi dewasa dunia tidak menggunakan jasa perbankan, walaupun jumlah ini berbeda tajam antar negara berpenghasilan tinggi dan negara berkembang (17% dan 64%, berurutan). Pada akhir 2010, jumlah populasi dewasa yang memiliki akses ke jasa keuangan diperkirakan meningkat hingga mencapai angkat 79 juta jiwa, yang mana peningkatan ini berbanding lurus dengan tingginya GDP perkapita, jumlah penggunaan listrik, serta ketersediaan akses untuk asuransi dan kredit pinjaman. Tren dunia pada decade ini adalah program inklusi keuangan bagi Negara berkembang dan Negara maju, beberapa diantaranya didukung oleh forum internasional seperti forum G20, OECD, APEC, ASEAN, dan lembaga internasional lainnya. PBB telah merumuskan tahun 2005 sebagai tahun Microfinance, dimana setahun setelah 2005, Muhammad Yunus dari Bangladesh memenangkan nobel untuk jasanya terhadap inklusi keuangan melalui Grameen bank. Keuangan Inklusif bertujuan untuk meniadakan segala bentuk hambatan terhadap akses masyarakat dalam memanfaatkan layanan jasa keuangan. KTT G20 pada Juli 2010 telah merumuskan 9 (sembilan) "Prinsip untuk Inovasi Keuangan Inklusif". Sembilan prinsip ini akan diturunkan menjadi sejumlah rekomendasi bagaimana meningkatkan akses ke layanan keuangan bagi penduduk miskin. Kesembilan prinsip ini mencakup berbagai aspek yang luas, yaitu kepemimpinan (leadership), keragaman (diversity),inovasi (innovation), perlindungan (protection), pemberdayaan (empowerement),kerjasama (cooperation), pengetahuan (knowledge), proporsionalitas (proportionality) serta kerangka aturan (framework). G20 membentuk forum khusus bernama Global Partnership for Financial Inclusion (GPFI), temuan dari GPFI ini merujuk pada dua metode untuk mempercepat inklusi financial; akses melalui inovasi, yaitu prinsip atau tatacare untuk mendorong financial inklusi dengan cara inovatif, dan SME finance, yaitu alokasi dana kepada sektor riil. Perbankan sebagai salah satu bagian penting dalam kegiatan keuangan inklusif, memiliki peran strategis dalam upaya memperluas layanan keuangan kepada masyarakat. ASEAN menyambut seruan inklusi financial ini dengan mengadakan forum seminar bank sentral tingkat ASEAN yang diadakan pada Juni 2012. Diharapkan dari kegiatan seminar tingkat regional ini akan dihasilkan sebuah konsensus atau usaha bersama untuk mengatasi terbatasnya akses dan infrastruktur bagi seluruh lapisan masyarakat. Di Indonesia, peranan perbankan yang menguasai sekitar 80% dari industri keuangan di Indonesia sangat diharapkan dalam membangun layanan keuangan masyarakat yang bisa dinikmati oleh lebih banyak masyarakat. Akan tetapi, dari segi nasabah, berdasarkan survey rumah tangga yang dilakukan Bank Indonesia pada 2010,

80


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.