Eventguide Magazine Indonesia

Page 44

KLINIK EVENT

Merajut Payung Event Insurance Oleh Pius Kia Tappona

Bayangkan kita sedang rindu makanan yang yang khas kita banget. Tak perlu tunggu sampai lapar. Sedang dalam keadaan kenyangpun kalau selera itu datang, kenyang atau lapar sama saja. Malah jika kita sedang lapar, tidak ada kerinduan akan sesuatu yang khas. Semuanya pasti ok. Lalu kemana kita harus cari makanan yang khas tersebut. Ke warung, di sana semua yang disediakan adalah biasa-biasa saja. Ke resto, kata pegawainya menu khas nasabah itu tidak ada. Yang ada menu khas restoran dan siapa saja dapat menikmati kekhasan makanan yang disajikan restoran dan bukan kekhasan makanan nasabah yang disajikan restoran. Semua sama, dari raja sampai akar rumput. Bayangkan kita sedang siap-siap untuk melakukan suatu kegiatan pameran atau pertunjukan atau festival dan sejenisnya. Kita sebut saja dalam tulisan ini EVENT, seperti judul di atas. Dalam salah satu rapat persiapan teknis pasti seseorang yang berkepentingan dalam urusan manajemen risiko akan berteriak untuk memiliki sebuah payung asuransi yang pakem yang bisa memayungi semua risiko yang mungkin terjadi. Ke restoran asuransi mana kita harus mencari payung tersebut? Kita mendatangi perusahaan asuransi, dan jawabannya mungkin dalam bentuk pertanyaan, apa itu. Ada yang barangkali mengatakan, kami punya produk dari a sampai z, tetapi yang namanya Event Insurance itu belum pernah kami dengar.Memang produk asuransi itu sangat standar, mungkin dijahit, ditambal, disulam sana sini untuk kepentingan nasabah tertentu. Semuanya sama, seperti sajian makanan di restoran dan warung. Secara turun temurun, dari segi ekonomi, kebutuhan akan asuransi sebenarnya ada di pundak nasabah. Perusahaan asuransi itu merupakan institusi yang menawarkan jasa perlindungan, kalau anda ditimpa petaka ini dan itu, maka kerugian masyarakat nasabah akan diganti. Demikian kalau kita pasang rumus hukum ekonomi dalam hal jual beli asuransi. Maka pada setiap polis asuransi, kita sebagai nasa-

42 I

I Juni 2011

bah menandatangani surat permohonan, dan perusahaan asuransi menyetujui permohonan kita dengan membubuh tandatangannya pada kontrak yang disebut polis asuransi. Maka seorang Manager Risiko pada suatu perhelatan seharusnya mampu merajut sebuah payung yang dapat menaungi kegiatan pameran atau apapun dari awal persiapan perhelatan sampai saat panitia perhelatan dinyatakan bubar.

Bagaimana memulai Rajutlah aktivitas tersebut dari awal dimulainya kegiatan sampai akhir, dan identifikasi risiko apa yang akan terjadi sepanjang jalan aktivitas tersebut. Risiko dalam pemahaman ini adalah risiko yang mendatangkan hanya kerugian. Risiko yang berkaitan dengan atau untung atau rugi, kita kesampingkan untuk kesempatan yang lain. Apa konkritnya? Awal kegiatan, pasti melibatkan Seorang Manaorang/manusia. Risiko apa yang ada di sana? Manusia ger Risiko pada itu sakit, kecelakaan, mati. Andai hal ini melibatkan suatu perhelatorang kunci dalam kegiatan ini, maka kegiatan akan an seharusnya macet. Dalam persiapan itu, kita perlu memobilisasi mampu merajut sumber daya dari berbagai tempat. Barang yang akan sebuah payung dipamerkan, selebriti penyanyi yang mau show,. Di yang dapat mesini, risiko perjalanan perlu dipikirkan. Sementara naungi kegiatan tiba di tempat pameran, tenda harus dibangun, barang pameran atau yang akan dipamerkan harus ditata, kemudian kalau apapun dari awal sudah selesai, panggung dibongkar, barang-barang sampai saat pani- dikirim kembali ke asalnya.Sementara itu, pada hari tia dinyatakan H, masyarakat pengunjung membludak, bertumpah bubar ruah di arena pameran atau pertunjukan. Kita bayang-


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.