T
ak kurang dari 50 band terpopuler, 39 band indie, serta puluhan penyanyi paling ngetop saat ini akan menghibur ribuan pengunjung dan mengguncang Arena PRJ selama sebulan penuh. Musik adalah sarana ampuh untuk menarik minat publik agar acara bertambah meriah. Tak heran pula, jika salah satu daya tarik terbesar Jakarta Fair Kemayoran yang menyedot perhatian masyarakat adalah pergelaran musik. Masyarakat sudah hafal betul, pertunjukan musik massal selalu digelar di Kemayoran setiap tahun. Tak terkecuali pada event Jakarta Fair Kemayoran 2011. Pada pelaksanaan Jakarta FairKemayoran yang ke-44 ini, PT Jakarta International Expo (JIExpo) dengan brand sepatu League, Esia, Flexi,
Nexian, Sido Muncul, Telkomsel, dan Djarum bekerja sama menyelenggarakan pergelaran musik di event akbar ini. Selama 32 hari penuh, mulai 11 Juni hingga 12 Juli, para musisi dan vokalis akan tampil setiap malam mulai pukul 19.30 hingga 22.00 WIB. Khusus untuk Jumat, Sabtu dan Minggu, pentas akan digelar hingga pukul 23.00. Menariknya, bagi para penggemar group band idolanya, ada kesempatan untuk berbincang-bincang dalam sesi Meet&Greet sebelum tampil di panggung. Pentas musik akbar ini juga akan didukung tata-suara berkekuatan lebih dari 80 ribu watt dan tata-cahaya hingga 250 ribu watt. Beberapa kalangan masih ada yang berpendapat bahwa lokasi Kemayoran terasa agak jauh bagi para pencinta musik di Ibukota. Namun, PT JIExpo sebagai penyelenggara Jakarta Fair menampik pandangan demikian. Perusahaan terkemuka yang sudah berpengalaman dalam menyelenggarakan Jakarta Fair ini membeberkan sejumlah alasan. Dari tahun ke tahun, Beberapa kaJakarta Fair tetap diminati pengunjung. Buktinya, langan masih jumlah pengunjung selalu bertambah signifikan seada yang bertiap tahun. pendapat bahDan itu juga bisa dilihat secara kasat mata pada wa lokasi Kesetiap penyelenggaraan pentas musik di Jakarta Fair mayoran terasa Kemayoran. Pengunjung selalu berjubel di depan agak jauh bagi panggung saat pentas musik dimulai. Pementasan band-band besar seperti God Bless, para pencinta Slank, Superman is Dead, serta band-band idola musik di Ibukawula muda semacam Ungu, ST12, dan sebagaimkota nya, di Jakarta Fair, misalnya, selalu menjadi magnet kuat bagi ribuan penonton. Sementara, bagi sejumlah band indie, panggung utama Jakarta Fair boleh jadi bukan sekadar ajang untuk menghibur penggemar, tapi juga merupakan ajang yang amat efektif untuk mempromosikan diri dan menjaga loyalitas pada penggemarnya. Teguh S. Gembur
Juni 2011 I
I 31