Edisi 25 Agustus 2009 | Suluh Indonesia

Page 8

Nasi nal

Suluh Indonesia, Selasa 25 Agustus 2009

8

Dua Pasien H1N1 Meninggal SURABAYA - Dua pasien positif flu babi (A-H1N1) meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soetomo, Surabaya (Jawa Timur), kemarin. Menurut keterangan Wakil Direktur RSUD dr. Soetomo Bidang Pelayanan Medik dan Keperawatan, dr. Urip Murtejo, Sp.B. kedua pasien A-H1N1 yang meninggal dunia itu adalah seorang perempuan dewasa muda dan seorang balita laki-laki. “Keduanya menjalani perawatan di rumah sakit ini antara empat sampai lima hari. Selain terjangkit A-H1N1, keduanya mengalami pneumo-

nia (radang paru-paru),” katanya. Dengan meninggalnya dua orang tersebut, lanjut dia, berarti sampai sekarang sudah tiga orang pasien flu babi yang dirawat di rumah sakit itu yang meninggal dunia. Sampai saat ini RSUD dr. Soetomo telah merawat delapan pasien A-H1N1. Sebanyak enam pasien ditempatkan di ruang isolasi khusus, sedangkan dua lainnya dirawat di ruang anestesi. “Semuanya mendapatkan perawatan secara intensif dengan menggunakan alat bantu pernafasan agar tidak terkena pneumonia,” kata juru bicara RSUD dr. Soetomo.

Dalam periode Juni-Agustus 2009, rumah sakit terbesar di kawasan Indonesia Timur itu sudah merawat pasien AH1N1 sebanyak 106 orang. “Semua pasien yang dirawat di sini positif A-H1N1. Untuk yang masih ‘suspect’ dirawat di sejumlah rumah sakit daerah,” kata Urip. Untuk menangani kasus flu babi itu, pihak RSUD dr. Soetomo mendapatkan kucuran dana dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim senilai Rp 500 juta. Dana itu dipergunakan untuk melengkapi fasilitas ruang isolasi khusus yang selama ini ditempati oleh pasien A-H1N1. (ant)

Kadisdik Aceh Jadi Tersangka BANDA ACEH - Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Aceh M Ilyas menjadi tersangka dugaan tindak pidana korupsi pengadaan sertifikat mampu baca Al Quran tahun anggaran 2008 sehingga menyebabkan kerugian negara sebesar Rp 96 juta. M Ilyas selaku pengguna anggaran bersama tiga tersangka lainnya diperiksa sejak pukul 10.00 WIB hingga setelah Asar (pukul 16.00 WIB) di Satreskrim Markas polisi Kota Besar (Mapoltabes) Banda Aceh, kemarin. Sekitar pukul 19.55 WIB, keempat tersangka digiring ke sel Poltabes Banda Aceh dengan mengenakan pakaian tahanan. Ia bersama Rajab Marwan selaku kuasa pengguna anggaran, Rusli Umar (Direktur CV

Paloma, Banda Aceh) sebagai rekanan dan Fadil Yulizar selaku Kuasa Direktur CV Paloma disangkakan telah melanggar Pasal 2 Ayat (3) UU Nomor 20 Tahun 2001 yang merupakan perubahan UU Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Berdasarkan hasil pemeriksaan dan keterangan keempat tersangka diketahui bahwa tidak ada ikatan pekerjaan sebelum tersedianya dana. Selain itu juga, ada salah memahami penggunaan kata ‘mendesak’ dan pengguna barang jasa tidak memiliki harga perkiraan proyek itu sendiri. Kesalahan lain terkait proses penunjukan langsung yang hanya dapat dilakukan terhadap proyek di bawah

Rp100 juta, padahal proyek tersebut bernilai Rp 261 juta dan tidak ada negosiasi harga. “Setelah diaudit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) maka negara mengalami kerugian sekitar Rp 96 juta,” kata Kapoltabes Banda Aceh, Kombes Pol Syamsul Bahri melalui Kanit II Tipiter, Aiptu Sudirman. Sebelumnya, keempat tersangka sudah menjalani pemeriksaan pertama pada masa penyelidikan sebagai saksi, kemudian ditingkatkan ke tahap penyidikan setelah ditemukan adanya unsur kerugian negara dan akhirnya menjadi tersangka. “Keempat tersangka diancam hukuman minimal satu tahun penjara dan maksimal seumur hidup,” kata Kapoltabes. (ant)

Biayai Aksi Teror

Teroris Mulai Incar Toko Emas MALANG - Polisi mencurigai, para anggota jaringan teroris mulai melakukan aksi perampokan bersenjata yang hasilnya digunakan untuk membiayai aksi teror mereka. Kecurigaan polisi itu muncul setelah peristiwa perampokan di Toko Emas Karya Jaya Jalan Borobudor No. 32 Malang, Jawa Timur, dua hari lalu. “Dari analisa sementara, kami menduga ada kaitannya dengan jaringan pelaku teroris,” kata Kapolresta Malang AKBP Daniel TM Silitonga, usai menghadiri pelantikan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat, kemarin. Ia mengakui, dugaan yang mengarah pada terkaitan dengan jaringan teroris itu setelah melihat adanya paham Fa’i, yakni paham yang menghalalkan menjarah atau merampok harta masyarakat yang dianggap kafir yang dikuatkan dengan adanya analisa aliran dana para pelaku teror telah tertutup. “Dengan adanya doktrin itu, dugaan kami mengarah ke sana. Hanya saja, kami masih melakukan penyelidikan lebih dalam guna me-

mastikan dugaan tersebut,” tegasnya. Selain itu, katanya, pihaknya juga melakukan penyelidikan kemungkinan adanya keterlibatan para pelaku lama yang saat ini masuk daftar pencarian orang (DPO), sebab ada kesamaan modus dengan aksi perampokan terdahulu seperti kasus perampokan Bank Niaga pada tahun 2004. Kemungkinan pelakunya juga sama. Untuk pengembangan penyelidikan lebih lanjut, katanya, pihaknya membentuk tim khusus yang beranggotakan para serse dan intel. “Dengan terbentuknya tim khusus ini, kita berharap aksi perampokan di siang bolong yang terjadi di kawasan Pasar Blimbing ini segera terungkap,” katanya berharap. Menyinggung saksi yang telah dimintai keterangan terkait aksi perampokan tersebut, Danil mengatakan, sudah ada empat orang. Namun, semua itu masih akan dikembangkan lebih lanjut. Sedikitnya enam perampok membawa kabur perhiasan emas senilai Rp 1 miliar dari Toko Emas Karya Jaya di Jalan Borobudur, Malang. (ant)

Suluh Indonesia/ant

BUBUR INDIA - Seorang pengurus masjid mempersiapkan beberapa mangkuk bubur India untuk hidangan berbuka puasa, di Masjid Jami Pekojan Semarang, kemarin. Selama bulan Ramadhan, ratusan mangkuk bubur dihidangkan untuk umat muslim yang akan berbuka puasa.

Dirjen Bea Cukai Diperiksa SUKABUMI - Direktur Jendral Bea Cukai, Anwar Supriyadi, kemarin diperiksa penyidik Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Sukabumi, Jawa Barat, terkait penggunaan tanah milik PT KA oleh pihak swasta pada 1994. Mantan Direktur Utama Perum KA itu diperiksa di ruangan Kepala Seksi Pidana Khusus Kejari, Indra Bangsawan, SH, pada pukul 09.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB. Pemanggilan Supriyadi yang juga mantan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (Menpan) era Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu dilakukan karena Kejari Kota

Sukabumi menemukan indikasi pelanggaran yang dilakukan oleh pihak swasta dalam menggunakan lahan milik PT KA sebelum 1998 masih berstatus Perum KA. Dalam nota kerja sama tersebut, pihak swasta telah melanggar pasal-pasal yang telah ditentukan, sehingga merugikan negara dalam hal ini PT KA, dengan menyewakan lahan milik PT KA itu sebagai tempat pertokoan. “Kami mengundang beliau (Anwar) untuk mengumpulkan data dan dokumen terkait penggunaan lahan milik PT KA di Jalan Lettu Bakrie-Pasundan

oleh pihak swasta pada tahun 1994 lalu. Pendalaman kasus ini berdasarkan laporan dari masyarakat,” kata Kepala Kejari, Wirzal Yanuar, SH. Menurut dia, pemanggilan Anwar bukan sebagai saksi atau pun tersangka dalam kasus penyalahgunaan wewenangnya soal penggunaan tanah milik PT KA oleh pihak swasta, tetapi hanya untuk mengklarifikasi saja. Wirzal mengatakan, pihaknya belum mengetahui secara pasti indikasi pelanggarannya karena saat ini pihaknya masih terus melakukan penyelidikan kasus tersebut.

“Saat ini kami terus mengumpulkan data dan dokumen dengan meminta keterangan beberapa orang, termasuk kontraktornya sehingga jelas pelanggarannya dimana. Sudah 10 orang yang kami minta keterangannya mengenai kasus ini,” tuturnya seraya menambahkan pihaknya juga akan meminta keterangan petugas dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) soal sertifikat tanah tersebut. Usai dimintai keterangannya oleh petugas Kejari, Anwar Supriyadi dengan singkat mengatakan, kedatangannya ke Kejari Kota Sukabumi untuk koordinasi. (ant)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.