KELUARGA
4 KESEHATAN
Penyakit Radang Panggul
Mengenal Macam-macam Imunisasi Anak IMUNITAS atau daya tahan tubuh adalah kemampuan yang dimiliki tubuh untuk melindungi diri dari berbagai penyakit yang disebabkan oleh bakteri, virus, maupun benda asing yang kontak dengan tubuh. Mekanisme pertahanan tubuh tersebut terbagi menjadi 2 jenis yaitu imunitas alami dan imunitas didapat. Sistem imunitas alami seperti kulit, selaput lendir, silia pada pernafasan sangat memungkinkan ditembus organisme patogen yang kuat sehingga anak menjadi sakit. Oleh karena itulah tubuh memerlukan imunitas adaptif yang efektif memberantas infeksi dan mengingat organisme patogen tertentu sehingga dapat mencegah penyakit di kemudian hari. Dan cara yang telah terbukti efektif menekan angka kesakitan dan kematian pada bayi dan balita di Indonesia adalah dengan imunisasi. Adapun program pengembangan imunisasi yang diwajibkn pemerintah mencakup imunisasi terhadap penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I): 1. BCG adalah vaksin yang memberikan kekebalan aktif terhadap tuberkulosa, wajib diberikan karena Indonesia merupakan salah satu negara dengan penderita TB ketiga tertinggi di dunia. Pemberian satu kali sebelum bayi berusia 3 bulan. 2. Hepatitis B adalah vaksin yang memberikan keke-
Oleh dr. Ayu Shintia Shanti balan aktif terhadap virus hepatitis B yang dapat mengakibatkan kanker hati, diberikan 3 kali beberapa saat setelah kelahiran, II umur 2 bulan III umur 3 - 6 bulan. 3. Polio adalah vaksin yang memberikan kekebalan aktif terhadap virus poliomyelitis yang dapat mengakibatkan kelumpuhan pada anak, diberikan 5 kali interval 4 minggu diberikan dengan cara ditetes di mulut. 4. Difteri, pertusis, tetanus (DPT) adalah vaksin yang memberikan kekebalan aktif terhadap bakteri difteria, pertusis (batuk rejan). Tetanus pada anak, pemberian 3 kali interval 4 minggu dan terakhir diberikan pada usia sekolah dalam program BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah) 5. Campak adalah vaksin yang memberikan kekebalan aktif terhadap virus campak yang dapat mengakibatkan radang paru dan radang otak pada anak, diberikan umur 9 bulan dan pada anak sekolah dasar dalam program BIAS. Wajib Selain imunisasi yang diwajibkan oleh pemerintah dalam upaya mengeliminasi PD3I ada pula imunisasi yang dianjurkan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia mengingat pengaruhnya sangat besar terhadap penu-
runan angka kesakitan dan kematian bayi balita khususnya di Indonesia yaitu: 1) Hib adalah vaksin yang memberikan kekebalan aktif terhadap virus hemofilus influensa tipe B yang dapat menyebabkan penyakit pneumonia dan radang selaput otak. 2) Meningococus. 3) Pneumococus. 4) Influenza. 5) Varicella (cacar air). 6) Hepatitis A. 7) Tifoid. 8) Rotavirus. 9) HPV. 10) MMR. Sebelum anak diimunisasai sebaiknya: 1) Carilah informasi seputar vaksin. 2) Bicarakan manfaat dan resiko vaksin dengan dokter anak. 3) Tanyakan kondisi tertentu yang tidak memungkinkan anak untuk mendapatkan vaksinasi. 4) Ungkapkan riwayat reaksi buruk vaksin kepada dokter anak Anda. 5) Laporkan reaksi buruk atas vaksin kepada dokter anak Anda. Imunisasi tidak menjamin 100 % kebal terhadap suatu penyakit. Tetapi dengan imunisasi dapat menekan angka kesakitan dan angka kematian bayi dan balita. Oleh karena itu imunisasi itu sangat penting di dalam mencegah penyakit. Karena anak adalah aset bangsa dan investasi serta menentukan kualitas bangsa kita di kemudian hari.
BPM/ist
Deteksi Dini Gangguan Pendengaran MEMILIKI seorang bayi merupakan suatu hal yang membahagiakan. Namun ketika bayi lahir terkadang hal pertama yang diperhatikan adalah apakah semua organ tubuh sudah lengkap seperti jari, tangan, wajah dll. Sedang indera pendengaran seringkali diabaikan, padahal organ ini merupakan organ yang perlu diperhatikan pada saat bayi lahir. Gangguan pendengaran sejak bayi lahir akan mengakibatkan gangguan perkembangan bicara dan bahasa, komunikasi, kemampuan sosialisasi, pendidikan akademis sehingga merusak masa depan anak tersebut. Orangtua memegang peranan yang sangat penting dalam deteksi dini gangguan pendengaran. Tes pendengaran tidak bisa ditunda hanya dengan alasan anak belum memungkinkan dilakukan tes. Beberapa faktor risiko penyebab gangguan pendengaran pada bayi adalah sebagai berikut: penggunaan obat-obatan yang toksik terhadap telinga (ototoksik),
Minggu Pon, 25 April 2010
Oleh: dr. Oka Sri Indrayani, S.Ked. meningitis, bayi lahir prematur, bayi lahir rendah, bayi dengan kadar bilirubin tinggi/joundice, ibu yang selama kehamilan terinfeksi virus. Saat ini sudah banyak metode untuk menilai fungsi pendengaran yaitu tes pendengaran secara subjektif dan secara objektif. Tes pendengaran secara objektif adalah tes pendengaran menggunakan elektro fisiologi antara lain: 1) Otoacustic Emission (OAE), alat untuk mengukur fungsi organ pendengaran (kokhlea), 2) Auditory Brainstem Respon (ABR), alat untuk mengukur fungsi dari saraf pendengaran. Tes pendengaran secara subjektif adalah tes pendengaran yang didasari atas pengamatan perilaku anak terhadap rangsang suara (Behavioral Observation Audiometry/BOA). Tes BOA sederhana yang sering dilakukan pada bayi dengan mengamati refleks moro atau refleks startle. Dimana bayi
BPM/ist
pada saat tidur diberi stimulus suara kemudian dilihat respons bayi terhadap stimulus suara tersebut apakah berupa sentakan tangan dan kaki, jari-jari tangan mengembang, kaki terangkat dan kepala tergerak ke arah belakang. Pemeriksaan Apabila sudah dilakukan pemeriksaan lengkap dan si bayi menderita gangguan pendengaran dapat dilakukan tindakan sedini mungkin. Penanganannya tergantung dari tipe dan derajat gangguan pendengaran. Terdapat beberapa tipe gangguan pendengaran yaitu: 1. Tipe konduksi disebabkan masalah pada telinga luar atau telinga tengah seperti infeksi telinga tengah, masuknya cairan saat lahir, adanya wax pada telinga luar atau malformasi (gangguan bentuk telinga). Gangguan ini dapat dikoreksi dengan obat-obatan ataupun pembedahan. 2. Tipe neurosensoris, disebabkan oleh masalah pada telinga dalam atau gangguan dari saraf pendengaran. Tipe neurosensoris dapat dikoreksi dengan alat bantu dengar atau cochlear implant. 3. Tipe campuran (kombinasi dari konduksi dan neurosensoris). Keberhasilan terapi pada penderita gangguan pendengaran sangat tergantung dari peran orangtua. Orangtua perlu memonitor perkembangan anak, memfasilitasi penggunaan alat bantu dengar dan melatih anak untuk mendengar dan berbicara. Dengan dilakukan tindakan/ terapi sedini mungkin, anak dengan gangguan fungsi pendengaran dapat menatap masa depan yang lebih cerah.
Ancaman bagi Kualitas Hidup Manusia SUNGGUH mengagumkan menjadi seorang wanita, diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa dengan berbagai peran, sebagai seorang ibu yang mengurus anak-anaknya, mengerjakan pekerjaan rumah tangga sehari-hari, serta tidak lupa menjaga keharmonisan dengan pasangan hidupnya. Tetapi apa jadinya jika seorang wanita mengalami keluhan nyeri berkepanjangan pada daerah perut dan panggulnya?
dr. IB Gde Udyoga Manuaba Nyeri merupakan gejala yang paling sering dikeluhkan pada wanita yang mengalami penyakit radang panggul. Namun jika keluhan ini tidak segera ditangani, akan berdampak pada penyebaran penyakit tersebut ke seluruh sistem organ reproduksi dan pada akhirnya dapat menyebabkan keadaan yang sangat ditakuti oleh seluruh pasangan suami-istri yaitu kemandulan. Penyakit radang panggul adalah infeksi saluran reproduksi bagian atas. Penyakit tersebut dapat mempengaruhi endometrium (selaput dalam rahim), saluran tuba, indung telur, miometrium (otot rahim), parametrium dan rongga panggul. Penyakit radang panggul merupakan komplikasi umum dari penyakit menular seksual (PMS). Saat ini hampir 1 juta wanita mengalami penyakit radang panggul yang merupakan infeksi serius pada wanita berusia antara 16-25 tahun. Lebih buruk lagi, dari 4 wanita yang menderita penyakit ini, 1 wanita akan mengalami komplikasi seperti nyeri perut kronik, infertilitas (gangguan kesuburan), atau kehamilan abnormal. Terdapat peningkatan jumlah penyakit ini dalam 2-3 dekade terakhir berkaitan dengan beberapa faktor, termasuk di antaranya adalah peningkatan jumlah PMS dan penggunaan kontrasepsi seperti spiral. 15% kasus penyakit ini terjadi setelah tindakan operasi seperti biopsi endometrium, kuret, histeroskopi, dan pemasangan IUD (spiral). 85% kasus terjadi secara spontan pada wanita usia reproduktif yang seksual aktif. Penyebab Penyakit radang panggul terjadi apabila terdapat infeksi pada saluran genital bagian bawah, yang menyebar ke atas melalui leher rahim. Butuh waktu dalam hitungan hari atau minggu untuk seorang wanita menderita penyakit radang panggul.
Bakteri penyebab tersering adalah N. gonorrhoeae dan Chlamydia trachomatis yang menyebabkan peradangan dan kerusakan jaringan sehingga menyebabkan berbagai bakteri dari leher rahim maupun vagina menginfeksi daerah tersebut. Kedua bakteri ini adalah kuman penyebab PMS. Proses menstruasi dapat memudahkan terjadinya infeksi karena hilangnya lapisan endometrium yang menyebabkan berkurangnya pertahanan dari rahim, serta menyediakan medium yang baik untuk pertumbuhan bakteri (darah menstruasi). Faktor Risiko Wanita yang aktif secara seksual di bawah usia 25 tahun berisiko tinggi untuk mendapat penyakit radang panggul. Hal ini disebabkan wanita muda berkecenderungan untuk berganti-ganti pasangan seksual dan melakukan hubungan seksual tidak aman dibandingkan wanita berumur. Faktor lainnya yang berkaitan dengan usia adalah lendir servikal (leher rahim). Lendir servikal yang tebal dapat melindungi masuknya bakteri melalui serviks (seperti gonorea), namun wanita muda dan remaja cenderung memiliki lendir yang tipis sehingga tidak dapat memproteksi masuknya bakteri. Faktor risiko lainnya adalah: 1. Riwayat penyakit radang panggul sebelumnya. 2. Pasangan seksual berganti-ganti, atau lebih dari 2 pasangan dalam waktu 30 hari. 3. Wanita yanh telah terinfeksi oleh kuman penyebab PMS. 4. Menggunakan douche (cairan pembersih vagina) beberapa kali dalam sebulan. 5. Penggunaan IUD (spiral) meningkatkan risiko penyakit radang panggul. Risiko tertinggi terjadinya penyakit radang panggul adalah saat pemasangan spiral dan 3 minggu setelah pemasangan terutama apabila sudah
BPM/ist
terdapat infeksi dalam saluran reproduksi sebelumnya. Tanda dan Gejala Gejala paling sering dialami adalah nyeri pada perut dan panggul. Nyeri ini umumnya nyeri yang tidak menusuk (tumpul) dan terus-menerus, terjadi beberapa hari setelah menstruasi terakhir, dan diperparah dengan gerakan, aktivitas, atau sanggama. Nyeri karena radang panggul biasanya kurang dari 7 hari. Beberapa wanita dengan penyakit ini ter-kadang tidak mengalami gejala sama sekali. Keluhan lain adalah mual, nyeri berkemih, perdarahan atau bercak pada vagina, keluar cairan dari vagina dengan warna, konsistensi, bau yang abnormal, demam, serta nyeri saat sanggama. Untuk memastikan terjadinya penyakit radang panggul diperlukan beberapa pemeriksaan penunjang diantaranya: Pemeriksaan darah dilakukan untuk melihat kenaikan dari sel darah putih yang menandakan terjadinya infeksi. Kultur untuk bakteri N. gonorrhoeae dan chlamydia digunakan untuk mengkonfirmasi diagnosis. Ultrasonografi atau USG dapat digunakan baik USG abdomen (perut) atau USG vagina, untuk mengevaluasi saluran tuba dan alat reproduksi lainnya. Biopsi endometrium dapat dipakai
untuk melihat adanya infeksi. Laparaskopi adalah prosedur pemasukan alat dengan lampu dan kamera melalui insisi (potongan) kecil di perut untuk melihat secara langsung organ di dalam panggul apabila terdapat kelainan. Terapi Tujuan utama terapi penyakit ini adalah mencegah kerusakan saluran tuba yang dapat mengakibatkan infertilitas (tidak subur) dan kehamilan ektopik (di luar rahim)), serta pencegahan dari infeksi kronik. Pengobatan dengan kombinasi antibiotik yang sesuai dengan bakteri penyebab adalah pilihan utama. Kontrol setelah pengobatan sebanyak 2-3 kali diperlukan untuk melihat hasil dan perkembangan dari pengobatan. Jika tidak ada respons terhadap pemberian antibiotik, mungkin perlu dilakukan pembedahan. Selain itu pasangan seksual juga harus diobati. Wanita dengan penyakit radang panggul mungkin memiliki pasangan yang menderita gonorea atau infeksi chlamydia yang dapat menyebabkan penyakit ini. Seseorang dapat menderita penyakit menular seksual meskipun tidak memiliki gejala. Untuk mengurangi risiko terkena penyakit radang panggul kembali, maka pasangan seksual sebaiknya diperiksa dan dio-
bati apabila memiliki PMS. Komplikasi Penyakit radang panggul dapat menyebabkan berbagai kelainan di dalam kandungan seperti nyeri berkepanjangan, infertilitas (kemandulan) dan kehamilan abnormal. Penyakit ini dapat menyebabkan parut pada rahim dan saluran tuba. Parut ini mengakibatkan kerusakan dan menghalangi saluran tuba sehingga menyebabkan infertilitas. Parut juga dapat menyebabkan sel telur tidak dapat melalui jalan normalnya ke rahim sehingga dapat terjadi kehamilan ektopik. Pencegahan Cara terbaik untuk menghindari penyakit radang panggul adalah melindungi diri dari penyakit menular seksual. Penggunaan kontrasepsi seperti kondom dapat mengurangi kejadian penyakit radang panggul. Apabila mengalami infeksi saluran genital bagian bawah maka sebaiknya segera diobati karena dapat menyebar hingga ke saluran reproduksi bagian atas. Terapi untuk pasangan seksual sangat dianjurkan untuk mencegah berulangnya infeksi. Oleh karena itu jika anda merasa memiliki keluhan serupa, segeralah memeriksakan diri untuk mendapat perawatan dan penanganan yang tepat.
Memilih ”Life Style” yang Positif MAJALAH Bisnis dan Finansial Forbes yang didirikan BC Forbes tahun 1917 dikenal selalu mendaftar perusahaan atau orang-orang terkaya di dunia. Daftar orang-orang terkaya di dunia diliris kedalam istilah World Richest Person. William Hendry “Bill” Gates (Bill Gates) dan Warren Edward Buffett (Warren Buffett) adalah dua tokoh dunia yang selalu bertengger pada posisi puncak dalam daftar kekayaan. Nama Carlos Slim Helu (Carlos Slim) yang pada tahun ini berusia 70 tahun sebenarnya bukan nama baru di kalangan pebisnis internasional. Pengusaha asal Meksiko yang gemlike kekayaan sekitar 53,5 miliar dolar AS dinobatkan sebagai orang terkaya di dunia pada tahun 2010 ini. Masuknya Carlon Slim dalam daftar orang-orang kaya di dunia mengubah dominasi orang Amerika Serikat dan Eropa yang selama ini terjadi. Sehingga, Slim menjadi orang terkaya pertama dari negara berkembang. Bagaimana dengan orangorang kaya Indonesia? Dalam daftar yang dirilis, Forbes menyebutkan, setidaknya ada tujuh orang kaya Indonesia yang masuk dalam 1.000 orang terkaya di dunia tahun 2010. Michael Hartono (70) dan Robert Budi Hartono (69) bertengger pada posisi 258 dengan kekayaan 3,5 miliar dolar AS. Martua Sitorus (50) pada posisi 316 dengan kekayaan 3 miliar dolar. Peter Sondakh yang berusia 58 tahun berada pada urutan 437 dengan kekayaan 2,2 miliar dolar. Lalu Sukanto Tanoto (60) pada urutan 828 dengan kekayaan 1,2 miliar dolar. Chairul Tanjung (47) pada urutan 937 dengan kekayaan 1 miliar dolar. Michael Hartono dan Robert Budi Hartono adalah kakak beradik yang menjalankan bisnis (perusahaan) rokok Djarum. Mereka merupakan generasi kedua penerus PT
Djarum. Bisnis rokok yang dibangun oleh Oe Wie Gwan pada tahun 1951 di Kudus (Jawa Tengah) ini berkembang seiring dengan bertambahnya perokok-perokok baru. Rokok Djarum memiliki pangsa pasar ketika di Indonesia estela Sampoerna dan Gudang Garam. S e l a i n Djarum, Michael dan Budi dikenal sebagai pemegang saham terbesar di Bank Central Asia (BCA). Keduanya juga memiliki pusat perbelanjaan, perkantoran, dan kompleks hotel bernama Grand Indonesia di Jakarta. Sungguh ironis dan memang ironi. Pengguna rokok yang sebagian besar dari kalangan susah ekonomi mampu menghantarkan pemilik perusahaannya sebagai orang terkaya di Indonesia. Berbagai imbauan dan peringatan dampak negatif merokok yang dicantumkan pada setiap bungkus atau kotak rokok dan iklan rokok tak membuat penikmat barang berbahan dasar tembakau dan cengkih tersebut bergeming. Sebaliknya penghisap rokok cenderung merasa bangga atau tidak bisa dikatakan dengan sombongnya menyeburkan asap ke udara dengan entengnya. Jutaan racun dan dampak negatif yang ditimbulkan akibat sering merokok tidak digubris sama sekali. Dua organisasi massa Islam terbesar di Indonesia, Nahdatul ulama (NU) dan Muhammadiyah mengeluarkan fatwa yang berbeda seputar rokok dan merokok ini. NU memandang, merokok atau menikmati rokok hukumnya makruh (dilakukan tidak mendapat pahala dan jika tidak dilakukanpun tidak berdosa). Sedang muhammadiyah memandang bahwa kegiatan merokok termasuk merugikan diri sendiri dan orang-orang disekitarnya. Haram adalah hukum yang dikenakan pada seseorang yang merokok. Haram Berarti jika dilakukan
sungguh-sungguh berdosa, dan jika tidak dilakukan mendapat ganjaran atau pahala. Ada dua kelompok besar yang terbagi dalam hal ini. Pertama, tentu yang merokok dan kedua bagi yang tidak merokok. Bagi yang biasa merokok, kegiatan ini sulit ditinggalkan dengan berbagai alasan yang cenderung dibenarbenarkan. Tidak ada kajian ilmiah bahwa kegiatan merokok mendatangkan kegiatan positif dalam berbagai sendisendi kehidupan. Seseorang yang terbiasa merokok jika pada waktunya ingin merokok tidak ada rokok akan berusaha mendapatkannya. Ada yang minta pada teman bahkan ada yang merampas hak milik orang lain atau mencopet. Kegiatan “minta” tentu bukan perbuatan baik. Bukankah “tangan di atas lebih baik daripada di bawah?” Terlebih mencopet atau menodong yang jelas-jelas melanggar aturan berkehidupan di negara manapun. Bagi masyarakat perkotaan, kegiatan merokok termasuk life style (gaya hidup). Suatu kali, dalam tayangan televisi tentang ajang pencarian jodoh, seorang Laki-laki berusaha mengetahui bagaim-
an carakter sang calon pasangannya. Sang pria memperhatikan segala gerak-gerik si wanita. Kemudian pria mengajukan pertanyaan, “apakah kamu merokok?” Si wanita menganggukan kepala. Si pria menekankan merokok memang life style (gaya hidup) masyarakat perkotaan, tetapi kamu masih bisa memiliki gaya hidup yang lebih sehat. Akhirnya si pria tidak menjatuhkan pilihan kepada wanita ini, tetapi dia memilih calon yang lain. Merokok memang cerminan gaya hidup bagi masyarakat perkotaan. Tak heran jika di kafe-kafe atau restoran-restoran ditemukan sejumlah perokok-perokok pria dan wanita. Peraturan pemerintah DKI Jakarta tentang merokok agar dilakukan di tempat-tempat yang disediakan tak lebih hanya “macan ompong”. Sejumlah mal atau pusat perbelanjaan bahkan membiarkan pengunjungnya memikmati rokok tersebut sesuka hati. Bagi yang malu-malu hati, mereka melakukan kegiatan merokoknya di kamar kecil (WC). Di tempat-tempat umum masih bertebaran berkas-berkas rokok yang
BPM/ist
dibuang begitu saja. Ketika seseorang yang tidak merokok berada di sekumpulan orang-orang yang merokok, apakah dirugikan? Ya, asap yang menyembur dari mulut dan asap yang keluar langsung dari batang rokok mengandung jutaan racun. Jutaan racun ini semakin meningkat jumlah racunnya ketika terkontaminasi udara perkotaan yang sudah dipenuhi polusi akibat kendaraan bermotor. Ketika jatuh sakit, berapa biaya yang dikeluarkan untuk menyembuhkan sang pasien. Tugas seorang dokter hanya bisa menyarankan “jangan merokok” tetapi sang pasien cenderung menyatakan “tidak bisa”, jika tidak bisa tanggung sendiri akibatnya. Inilah yang mungkin mendasari kelompok organisasi massa mengeluarkan fatwa haram untuk kegiatan merokok. Rokok jika dibiarkan dan dilihat-lihat saja tidak berdampak negatif yang begitu besar. Rokok baru berakibat tidak baik jika dinyalakan dan asapnya menyebar kemana-mana. Terlebih asap yang keluar dari mulut sang perokok. Asap yang menerobos celah-celah benang kain baju juga menimbulkan bau yang tidak sedap. Lalu, bagaimana? merokoklah di tempat yang sudah disediakan! Jika mau rusak, rusaklah sendiri. Merusak memang lebih mudah daripada memperbaiki dan menjaga. Peringatan bahaya merokok yang ditempel di setiap bungkus rokok atau iklan rokok yang tidak mengurangi jumlah perokok mungkin menjadi dasar untuk meningkatkan statusnya dengan fatwa makruh. Hukum makruh yang juga terabaikan mungkin juga menjadi landasan untuk ditingkatkan menjadi haram. Setelah itu, terserah Anda. zErwin Pohe adalah pemerhati masalah sosial dan kesehatan, tinggal di Jakarta.