Edisi 4 Februari 2011 | Balipost.com

Page 3

KOTA

Jumat Pon, 4 Februari 2011

3

Polres Badung Buru Perampok

Hasilnya, Tangkap Pelaku yang Beraksi di Lombok Denpasar (Bali Post) Bali Post/ist

HELM - Prajurit dan PNS Kodam IX/Udayana wajib memakai helm hijau (Green Army) saat mengendarai sepeda motor di jalan raya.

Pemakaian ’’Green Army Helm’’

Wajib bagi Personel Kodam IX/Udayana KECELAKAAN lalu lintas yang selama ini terjadi telah banyak menyebabkan kerugian harta benda maupun merenggut jiwa masyarakat secara sia-sia. Korban kecelakaan baik meninggal dunia maupun cacat, salah satu di antaranya disebabkan pengendara tidak menggunakan helm standar. Mencegah jangan sampai terjadi kerugian material maupun personel di lingkungan Kodam, Pangdam IX/Udayana Mayor Jenderal TNI Rachmat Budiyanto mengambil kebijakan pemberlakuan dan pemakaian helm hijau (Green Army) bagi seluruh prajurit dan PNS Kodam IX/Udayana. Kebijakan itu tertuang melalui Surat Telegram Pangdam IX/Udayana No: STR/23/2011 Tanggal 18 Januari 2011. Helm dengan kualitas SNI (Standar Nasional Indonesia) dicat hijau dan di belakang tertulis masing-masing nama satuan pengguna. Helm itu wajib dipakai pada saat mengendarai sepeda motor baik dalam jam dinas maupun di luar jam dinas. Tujuan penggunaan helm standar untuk memudahkan pengawasan dan pengendalian terhadap personel Kodam IX/Udayana saat mengendarai sepeda motor. Termasuk sebagai langkah preventif terhadap personel Kodam IX/Udayana agar tidak melakukan tindak pelanggaran. Sasaran lain yakni mencegah pelaku kriminal untuk melakukan tindak kejahatan termasuk bagi pelaku teroris. Dengan menggunakan Green Army Helm standar akan dapat menumbuhkan dan memupuk jiwa korsa serta dapat meningkatkan rasa disiplin bagi setiap personel Kodam IX/ Udayana. Selanjutnya bisa memberikan contoh kepada masyarakat bahwa dengan menggunakan helm Standar Nasional Indonesia (SNI) dapat memberikan perlindungan dan rasa aman. (r)

Pasukan Reskrim Polres Badung tampaknya berupaya untuk mengungkap kasus perampokan di wilayah hukumnya. Polisi yang dikendalikan Kasat AKP Soma Adnyana ini pun berhasil menangkap satu pelaku perampokan bernama Zainal Abidin (26) asal Lombok Timur, Selasa (1/2) lalu. Sayangnya, setelah dilakukan interogasi dan pemeriksaan lebih lanjut, tersangka ternyata merupakan pelaku perampokan yang beraksi di Lombok. Sedangkan tersangka mengaku belum pernah beraksi di Bali. Informasi di Polres Badung, Kamis (3/2) kemarin, mengatakan tersangka sengaja kabur ke Bali setelah menjadi buronan polisi di Lombok. Begitu dirinya diburu polisi, ia hijrah ke Bali. Selama di Bali, tersangka berpura-pura menjadi buruh proyek. Hal itu dilakukan sembari mencari tempat persembunyian. Tersangka pun bekerja di sebuah proyek di wilayah Kuta sejak dia menginjakkan kakinya di Bali. Petugas tadi mengatakan, penangkapan tersangka ini setelah sebelumnya anggota Polres Badung menangkap Hanwadi dan Sukrin. Tersangka Hanwadi dan Sukrin dibekuk karena terbukti melakukan tindak pidana pencurian. Nah, hasil pemeriksaan kedua tersangka inilah, muncul nama Zainal Abidin. Bahkan, tersangka Zainal Abidin disebut-sebut pelaku perampokan yang kini keberadaannya di wilayah Kuta. ‘’Anggota Buser Polres Badung langsung bergerak ke tempat tinggal tersangka,’’ ucapnya. Tanpa melakukan perlawanan, tersangka Zainal Abidin

Pelecehan Seksual Potensial Membunuh Jiwa Anak SEPANJANG 2010 lalu, tercatat 83 orang perempuan di Bali menjadi korban pelecehan seksual. Kondisi ini tentu sangat mencemaskan. Apalagi, mayoritas korban pelecehan seksual itu merupakan perempuan berusia remaja dan anakanak. Dampak pelecehan seksual khususnya bagi remaja dan anak-anak pun sangat berat yakni sangat potensial membunuh jiwa anak yang jadi korban. Pasalnya, luka pelecehan itu akan dibawa terus oleh seorang anak hingga dia dewasa dan jadi luka abadi yang sulit dihilangkan. Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (BP3A) Provinsi Bali Luh Putu Haryani, S.E., M.M. mengatakan hal itu kepada Bali Post, Kamis (3/ 1) kemarin. Menurut Haryani, rata-rata korban pelecehan seksual akan mengalami pascatrauma yang pahit. Pelecehan seksual dapat mengubah kepribadian anak 180 derajat. Anak yang semula periang langsung jadi pemurung, anak yang semula energik mendadak berubah jadi lesu dan kehilangan semangat hidup. Bahkan pada beberapa kasus, ada pula anak yang menjadi apatis dan menarik diri atau menjadi psikososial dengan perilaku agresif, liar dan susah diatur. ‘’Dampak ikutan dari pelecehan seksual memang sangat berat dan tidak terduga,’’ katanya mengingatkan. Haryani menambahkan, pelecehan seksual bisa berawal dari sikap toleran terhadap hal-hal kecil. Sebagai contoh, seorang remaja putri merasa senang-senang saja ketika tangannya dipegangi oleh pria yang jadi idolanya. Sikap ini, bisa saja dinilai sebagai ‘’penerimaan’’ dan ditafsirkan sebagai kode ‘’pembolehan’’ oleh si pria untuk melakukan aksi yang lebih jauh. ‘’Di sinilah pentingnya peran orang tua untuk membimbing anakanaknya agar tidak mudah percaya dengan orang-orang yang ada di sekitarnya termasuk mereka yang sudah dikenal dengan baik. Pada sejumlah kasus, pelaku pelecehan seksual dan pemerkosaan justru merupakan orang-orang yang dikenal baik dan dekat dengan korban,’’ ujarnya. Lantas, apa yang mesti dilakukan oleh orang tua agar anak-anaknya tidak sampai

BP/iian

menjadi korban pelecehan seksual? Menurut Haryani, orang tua harus menyadarkan anakanaknya untuk mengenali situasi potensial yang dapat menyeret ke jurang pelecehan. Anak harus dilatih untuk tetap waspada dan dapat bersikap tegas walau mungkin itu bertentangan dengan karakternya. ‘’Yakinkan anak bahwa sikap itulah yang dapat menolongnya terhindar dari bahaya. Latihlah anak untuk dapat melawan bila berada dalam ancaman pelecehan. Pahamkan bahwa dia ada di pihak yang benar serta tidak perlu takut dan ragu,’’ katanya. Dia menambahkan, anakanak juga harus diingatkan agar tidak diam jika mengala-

mi pelecehan seksual. Pasalnya, sikap diam korban bisa dianggap sebagai penerimaan oleh si pelaku dan biasanya cenderung diulangi. Selain itu, anak-anak juga harus diingatkan untuk menghindari tempat-tempat yang rawan, gelap dan jauh dari keramaian. Kalaupun terpaksa harus melewati jalur seram itu, lakukan secara berombongan. ‘’Kalau anak pulang malam, usahakan dijemput. Penjemputan adalah hal terbaik yang harus dilakukan demi keselamatan buah hati kita. Ajarkan juga kepada anak untuk selalu berpenampilan sopan. Penampilan yang seronok dapat membuat penafsiran menyimpang bagi orang lain,’’ katanya. (ian)

berhasil ditangkap. Sayangnya, setelah diperiksa, tersangka memang mengakui dirinya pelaku perampokan. Namun, tersangka beraksi di Lombok, bukan di Bali. Meski pemeriksaan yang dilakukan sudah berulang-ulang dan lebih dalam, namun belum ada bukti tersangka salah satu pelaku perampokan di Bali. Tersangka mengaku tidak pernah melakukan perampokan di Bali. Makanya, tersangka diserahkan dan kasusnya dilimpahkan ke Lombok,’’ terangnya. Meski belum ada bukti tersangka Zainal Abidin beraksi di Bali, namun polisi telah mengembangkannya. Termasuk melakukan koordinasi dengan Polres Lombok Timur. Pahumas Polres Badung Kompol Putu Indrajaya tidak menapik, pihaknya berhasil menangkap tersangka perampokan asal Lombok tersebut. Namun, perwira melati satu di pundak ini, tidak secara rinci memberikan keterangan. Apalagi, sindikat tersangka Zainal Abidin kini diburu polisi. (kmb21)

Bali Post/kmb21

DIAMANKAN - Puluhan motor pelajar SMP diamankan Sat. Lantas Polresta Denpasar. Terlihat motor tersebut dipasangi garis polisi.

Tiga Hari Razia Ranmor

Sasar Pelajar SMP, 67 Motor Diamankan Denpasar (Bali Post) Maraknya insiden kecelakaan belakangan ini yang banyak merenggut nyawa pelajar SMP, membuat Sat. Lantas Polresta Denpasar melakukan langkah antisipasi. Pasukan yang dikendalikan Kasat Lantas Kompol Bima Arya Viyasa menggelar razia kendaraan bermotor (ranmor) di sejumlah tempat. Selain menyasar ranmor tanpa TNKB, menggunakan knalpot brong, tanpa STNK, juga menyasar pengendara yang masih berstatus pelajar SMP. Tiga hari menggelar razia, 67 ranmor disita polisi. Kebanyakan para pelajar SMP tersebut tidak mengantongi surat izin mengemudi (SIM). Ada juga tanpa membawa STNK, menggunakan knalpot brong dan lainnya. ‘’Kami tidak ingin lagi ada korban kecelakaan yang pengendaranya pelajar SMP. Sebab, sudah ada empat korban jiwa dalam seminggu ini,’’ kata Kompol Bima Arya Viyasa, Kamis (3/2) kemarin. Lokasi razia yang disasar

polisi yakni di depan Mako Polresta Denpasar, Jalan Gunung Sanghyang Denpasar, Jalan Gunung Agung Denpasar, Jalan Supratman Denpasar, Sanggaran, Tohpati, Jalan Gatsu Denpasar, Jalan Kenyeri Denpasar dan Jalan Ratna Denpasar. ‘’Kami menggelar razia sejak tiga hari lalu dan berhasil mengamankan 67 ranmor,’’ ungkapnya. Semua kendaraan tersebut diamankan di areal Parkir Polresta Denpasar. Bahkan, pihaknya terpaksa bersikap tegas dan tidak ada yang diperbolehkan untuk mengambilnya sendiri. Kompol Bima Arya Viyasa menyatakan, kendati mau diambil harus menghadirkan orangtua dan ditukar dengan barang bukti (BB) lainnya, seperti SIM, STNK dan lainnya. Itu pun para pelanggar harus ditilang dan ikut sidang di Pengadilan Negeri Denpasar sesuai tanggal yang ditentukan. Hal itu dilakukan guna memberikan efek jera kepada pelajar SMP yang mengendarai ranmor di jalan raya.

Apalagi, mereka pasti tidak memiliki SIM karena belum cukup umur. ‘’Ini sangat berbahaya bagi keselamatannya sendiri,’’ ucapnya. Dikatakan, kebanyakan mereka mengendarai kendaraan bermotor ugal-ugalan. Apalagi, yang motornya menggunakan knalpot brong. ‘’Anakanak yang masih berumur segitu, tentunya belum stabil. Artinya, apa yang mereka inginkan, itulah yang dilakukan,’’ terangnya. Ia juga berharap peran orangtua menjaga dan mengawasi anaknya. ‘’Apa yang kami lakukan (gelar razia dengan sasaran pelajar SMP-red), sangat didukung oleh para orangtua pelanggar,’’ jelasnya. Kompol Bima Arya Viyasa menambahkan, banyak orangtua mereka yang datang ke kantor Polresta Denpasar. Mereka justru mengucapkan terima kasih atas apa yang dilakukan Sat. Lantas Polresta Denpasar. Sebab, dengan ditilang dan diamankannya motor mereka, si pelajar SMP ini bisa kapok,’’ ujarnya. (kmb21)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.