Edisi 26 Desember 2009 | Balipost.com

Page 8

SEREMONIAL

8 Listrik Vital dan Fatal

Tokoh Masyarakat Denpasar Minta Warga Berhemat Listrik Denpasar (Bali Post) Tokoh masyarakat Denpasar, IB Udiyana, menilai listrik menjadi sarana yang vital dan fatal. Pasalnya, segala aktivitas kehidupan sehari-hari hampir tidak lepas dari penggunaan listrik. Akan menjadi fatal jika listrik tidak menyala, apalagi matinya berjam-jam, aktivitas sehari-hari menjadi terganggu, bahkan macet total. Anggota Komisi III DPRD Bali itu memanBP/ist IB Udiyana dang peran semua pihak, baik pemerintah, PLN maupun masyarakat sangat penting. Pemerintah sebagai regulator, PLN sebagai operator dan masyarakat sebagai pemakai sama-sama harus peduli dengan keberlangsungan listrik di Bali. Udiyana yang kini menjadi calon wakil wali kota Denpasar berpaket dengan I Wayan Subawa mengatakan, kondisi listrik saat ini masih kurang, bukan hanya di Bali, juga di tingkat nasional. Itu terbukti dari salah satu saja pembangkit listrik di Bali memasuki masa perawatan, ketersediaan listrik berkurang. ‘’Dampaknya, akan ada penyalaan bergilir,’’ katanya mempelesetkan pemadaman bergilir. Masyarakat pelanggan sebagai pemakai listrik, kata dia, saat ini dapat membantu PLN dengan berhemat listrik untuk mengurangi frekuensi pemadaman bergilir. Tindakan berhemat itu dapat dilakukan dengan mengurangi pemakaian listrik dengan mematikan minimal dua bola lampu atau setara 100 Watt, tidak menyetrika dan menghidupkan mesin pompa air pada malam hari, mematikan AC dan lampu di kamar yang tidak terpakai, dan sebagainya. Dia mengharapkan PLN Bali mandiri dalam menyediakan listrik. Karena itu, mantan anggota DPRD Denpasar itu mendukung langkah PLN Bali yang dalam waktu dekat ini akan membangun dua pembangkitan listrik di Pesanggaran dengan daya 50 MW dan 30 MW, dan di satu pembangkitan di Pemaron yang berkekuatan 40 MW. ‘’Dari kajian teknis, dampak lingkungannya masih pada batas kewajaran. Dengan tambahan ketiga pembagkitan tersebut, listrik Bali akan aman hingga tahun 2013. Karena itu, saya mengimbau masyarakat setempat mendukung program tersebut, jika tidak ingin listrik Bali byar pet,’’ katanya. (kmb)

Unhi Terus Berjaya

Pesilat Terbaik Putra, Raih Lima Hibah Penelitian Denpasar (Bali Post) Universitas Hindu Indonesia (Unhi) Denpasar terus menorehkan prestasi, baik di bidang akademik maupun nonakademik. Setelah tampil maksimal dalam Kejurnas PD antar-Perguruan Tinggi se-Indonesia Piala Presiden di Surabaya, kini mahasiswa Unhi atas nama I Wayan Sumertayasa meraih predikat sebagai pesilat terbaik putra dalam Kejuaraan Daerah Pencak Silat antar-Perguruan Tinggi se-Bali yang berlangsung di IKIP PGRI Bali, 22-24 Desember 2009. Sementara dalam bidang akademik (penelitian) dosen Unhi berhasil meraih lima hibah penelitian yang dananya bersumber dari Depag RI. Wakil Rektor I Unhi Drs. IB Dharmika, M.A. dan Wakil Rektor III Drs. I Wayan Winaja, M.Si. mewakili Rektor Unhi Prof. Dr. IB Gde Yudha Triguna, M.S. Jumat (25/12) kemarin mengatakan, dalam Kejurda Pencak Silat antar-Perguruan Tinggi se-Bali tersebut Unhi meraih Juara Umum III, dengan perolehan 1 medali emas, 5 medali perak dan 2 medali perunggu. Medali emas dikantongi I Wayan Sumertayasa yang sekaligus ditetapkan sebagai pesilat terbaik putra. Sementara medali perak disumbangkan Gusti Ayu Komang Ernawati, Ni Kadek Yunita, I Komang Agus Swirman, Gde Wisnu Atmadi S, dan IB Adnyana Kencana. Medali perunggu diraih Ni Wayan Perawati dan Wayan Yudi Susila. Sementara dalam bidang penelitian, kata IB Dharmika, dosen Unhi mampu meloloskan lima hasil penelitian yang pendanaannya dari hibah Depag RI — terbanyak dibandingkan dengan perguruan tinggi Hindu lainnya. Hasil penelitian yang lolos tersebut berjudul ‘’Kekerasan Simbolik dan Ekonomi terhadap Lingkungan Alam Bali’’ karya IB Dharmika, ‘’Filantropi Hindu dan Implementasinya di Kabupaten Badung’’ (Wayan Budi Utama), ‘’Transformasi Nilai-nilai Konservasi Lingkungan’’ (AA Suryadarma), ‘’Transformasi Nilai Kearifan Lokal Melalui Ungkapan Lisan dalam Pertunjukan Wayang Cenk Blonk’’ (I Wayan Winaja) dan ‘’Pembangunan Ekonomi Kerakyatan Berbasis Arthasastra dan Relevansinya dengan Peranan LPD Kedonganan dalam Pemberdayaan Ekonomi Desa Pakraman’’ (Ida Ayu Ketut Surya Wahyuni dan I Wayan Surtha). Pembina UKM PD Unhi Nyoman Yama Dhiputra, S.E., Ak. menambahkan, tim pencak silat Unhi juga berjaya dalam Grand Final Sirkuit di GOR Lila Buana, baru-baru ini. Mahasiswa Unhi atas nama I Wayan Sumertayasa dan IB Adnyana tampil sempurna yang masing-masing mengantongi medali emas. Mereka akan tampil mewakili Bali dalam Invitasi Pencak Silat Internasional di Jakarta, Juli 2010 mendatang. Event itu akan diikuti 9 negara dan 11 provinsi di Indonesia. Dalam Kejurnas Pencak Silat antar-Perguruan Tinggi di Badung 27 Desember - 3 Januari 2009 memperebutkan Piala Menpora, Unhi juga akan mengirim pesilat. Baik Winaja maupun Nyoman Yama Dhiputra berharap para pesilat Unhi berhasil menjadi pesilat yang andal dan memiliki intelektualitas tinggi. Dalam kata lain, mereka mampu menyeimbangkan potensi akademis maupun nonakademisnya. Dengan demikian mereka mampu mengharumkan nama lembaga, Bali atau Indonesia. (08)

Bali Post/lun

PESILAT UNHI - Para pesilat Unhi yang meraih juara umum III dalam Kejurda antar-Perguruan Tinggi se-Bali, baru-baru ini.

’’Simakrama’’ Nengah Sumardi

Belanja Modal Karangasem Lebih Besar daripada Badung Amlapura (Bali Post) Sosialisasi pembangunan dan simakrama anggota DPRD Karangasem asal Sibetan I Nengah Sumardi, S.E. serta Ketua DPD II Partai Golkar Karangasem I Wayan Geredeg digelar di rumahnya di Sibetan, Karangasem, Jumat (25/12) kemarin. Saat itu Bupati Geredeg mengatakan selama lima tahun kepemimpinannya berbagai kemajuan sudah dicapai Karangasem. Menurut Geredeg, hal itu di antaranya bisa dilihat dari APBD Karangasem yang meningkat pesat. Sebelumnya, seperti tahun 2003, APBD Karangasem tak lebih dari Rp 185 miliar dengan PAD berkisar Rp 17,5 miliar. Namun tahun ini APBD sudah menjadi Rp 700 miliar dengan PAD Rp 47 miliar. ‘’Itu kalau digabungkan dengan dana yang turun dari pusat dan provinsi dalam bentuk berbagai proyek, total anggaran pembangunan sudah mencapai Rp 1,7 triliun,’’ kata Geredeg. Geredeg juga mengatakan, dari Rp 700 miliar APBD, belanja modal mencapai Rp 147 miliar. Persentase belanja modal itu jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Kabupaten Badung yang kaya dengan PAD-nya saja mencapai sekitar Rp 1,4 triliun. ‘’Di Badung sebenarnya tak ada peningkatan persentase belanja modal, karena tahun 2005 PAD-nya sudah Rp 1,4 triliun. Persentase belanja modal serta PAD Karangasem jauh meningkat tajam dibandingkan dengan kabupaten lain yang dulu kondisinya sama dengan Karangasem seperti

Bali Post/bud

SIMAKRAMA - Simakrama anggota DPRD Karangasem I Nengah Sumardi, S.E. dan Bupati Karangasem I Wayan Geredeg di Sibetan, kemarin. Klungkung atau Bangli. PAD Karangasem sudah mendekati seperti di Gianyar,’’ katanya. Geredeg mengatakan, dengan banyaknya belanja modal, berarti kian banyak proyek pembangunan dalam rangka mensejahterakan masyarakat. Dia mencontohkan, belakangan ini banyak jalan aspal dan jalan hotmiks yang sudah bagus di-congcong (digali) dalam rangka memasang pipa jaringan air bersih dan itu menunjukkan pembangunan di Karangasem sudah berjalan dengan lancar. ‘’Dari pemeriksaan BPK, administrasi pembangunan di Karangasem tidak ditemukan kesalahan fatal seperti di daerah lain. Di Karangasem dijadikan contoh oleh pihak BPK, karena hanya diberikan catatan mengenai pelaksanaan anggarannya,’’ tambahnya. Geredeg mengakui dalam bulan ini pihaknya sering ke

luar negeri, bahkan hampir tiap minggu ke Sydney, Singapura, Thailand, dan beberapa hari lalu baru pulang dari Jepang. Hal itu dalam rangka menjalin kerja sama seperti ke Jepang menandatangani naskah kerja sama di bidang kebersihan dan ketenagakerjaan. Dia juga mengakui pihaknya getol ke pusat mencari proyek dan mohon bantuan anggaran. Dia membantah setelah ada proyek, bukan grup perusahaan kontraktor miliknya dan keluarganya yang mengerjakan semuanya, tetapi semua itu sesuai mekanisme tender lelang proyek berdasarkan Keppres 80 tentang Pengadaan Barang dan Jasa. Sementara itu, Nengah Sumardi yang juga adik kandung Wayan Geredeg menyatakan terima kasih atas dukungan masyarakat Karangasem selama ini, sehingga pembangunan bisa berjalan dengan baik. (013)

Mahasiswa PNB Galang Kerja Sama dan Bangun Kebersamaan Lewat LKMM Denpasar (Bali Post) Sebanyak 68 mahasiswa yang terpilih sebagai fungsionaris organisasi kemahasiswaan di Politeknik Negeri Bali (PNB), belum lama ini mengikuti Latihan Keterampilan Manajemen Mahasiswa (LKMM) yang berlangsung di gedung UPTBPKB Pegok, Sesetan, Denpasar. Mereka terdiri atas unsur Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Majelis Permusyawaratan Mahasiwa (MPM), ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ), ketua dan sekretaris Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Kegiatan ini diadakan Bidang I BEM PNB yang membidangi masalah keilmuan dan penalaran. Selama tiga hari fungsionaris inti organisasi kemahasiswaan tersebut dikarantina di Gedung UPT-BPKB untuk mendapatkan arahan dan pembekalan yang diberikan para dosen yang membawahi bidang kemahasiswaan di PNB. LKMM kali ini, menurut Ketua Panitia I Putu Suyoga Saputra, bertemakan ‘’Menumbuhkankembangkan jiwa kepemimpinan yang berwawasan intelektual dan integritas yang tinggi di kalangan mahasiswa’’. LKMM diisi dengan pemaparan tentang kepemimpinan dari fungsionaris inti BEM dan MPM dimi-

Bali Post/ist

LKMM - Direktur PNB Putu Dana Pariawan Salain bersama Ketua Panitia Putu Suyoga Putra dan Putu Astawa saat pembukaan LKMM PNB. sioner. Mahasiswa semester V Teknik Sipil yang menjabat anggota demisioner Bidang I BEM PNB ini menambahkan, LKMM ini juga diisi games dari panitia yang bertujuan untuk menumbuhkan rasa kerja sama dan kebersamaan dalam kelompok. Pembantu Direktur III PNB Ir. I Putu Astawa mengungkapkan kegiatan rutin tiap tahun ini dinilai penting menambah pengetahuan tentang kepmimpinan kepada para fungsionaris inti organisasi kemahasiswaan di PNB. Mahasiswa yang mengikuti

LKMM ini merupakan mahasiswa terpilih, sebagai ajang menggali pengetahuan guna mengembangkan soft skill pada diri mahasiswa. Direktur PNB Ir. I Putu Dana Pariawan Salain, M.Sc., MIHT. saat membuka acara ini mengharapkan setelah mengikuti LKMM ini, fungsionaris inti organisasi kemahasiswaan PNB dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan baik. Di samping itu menjadi panutan bagi mahasiswa lain untuk turut serta dalam kegiatan kemahasiswaan. (025)

Lembaga Pelestari Budaya Diharapkan Muncul Yogyakarta (Bali Post) Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta mengharapkan muncul lembaga pelestari budaya yang akan menjadi bagian penting dalam pelaksanaan pembangunan di blok Kotagede, Keraton dan Malioboro sesuai dengan Peraturan Wali Kota Nomor 88 Tahun 2009. “Berdasarkan perwal yang mengatur tentang penjabaran status kawasan, pemanfaatan lahan dan intensitas pemanfaatan ruang, maka lembaga pelestari budaya akan bertindak sebagai konsultan bagi pihak yang akan melakukan pembangunan di ketiga blok itu,” kata Kepala Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah Kota Yogyakarta Eko Suryo Maharsono di Yogyakarta, Kamis (24/12) kemarin. Menurutnya, makin banyak lembaga pelestari budaya yang muncul sebagai konsultan dalam pembangunan di ketiga blok tersebut maka akan makin banyak pula pihak yang peduli terhadap pelestarian budaya. Dalam perwal tersebut juga dinyatakan bahwa lembaga pelestari budaya yang menjadi konsultan tidak hanya dapat berasal dari ketiga

blok tersebut tetapi dapat berasal dari luar blok, asalkan masih berdomisili di DIY. Meski demikian, ia menegaskan pelestarian bangunan tidak hanya membutuhkan sebuah perwal atau aturan lain, tetapi kesadaran masyarakat justru menjadi faktor terpenting di dalamnya. Berdasarkan Perwal Nomor 88 Tahun 2009 dinyatakan bahwa pembangunan di blok Malioboro, Kotagede dan Kraton harus memperhatikan aturan-aturan tertentu dengan tujuan mempertahankan ciri khas yang dimiliki. “Bangunanbangunan di kawasan peninggalan budaya tersebut harus memiliki spirit of place, sehingga masyarakat yang datang ke tempat-tempat tersebut langsung merasakan bahwa mereka berada di Kotagede, Keraton atau Malioboro,” ujarnya. Ketentuan pembangunan di Malioboro adalah setiap bangunan memiliki pandangan bebas dengan batasan sudut 45 derajat dari as jalan, untuk Jalan Mangkubumi, Jalan Malioboro, Jalan A Yani dan Jalan Trikora. Ketentuan pembangunan di blok Kraton di antaranya adalah jumlah lantai ban-

gunan maksimal satu lapis, dan bangunan dengan rencana tinggi lebih dari 12 meter di Jeron Beteng harus memperoleh izin dari Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Sedangkan di blok Kotagede, bangunan-bangunan di jalanjalan utama, seperti di Jalan Tegalgendu, Mondorakan, Lor Pasar dan Kemasan memiliki arah garis sepadan bangunan nol meter dengan selasar tertutup atap dua meter dan bentuk atap kampung atau limasan dengan model pintu papan bongkar pasang. Selain itu, fasade (muka) bangunan lama bagian depan harus dipertahankan atau tidak boleh dibongkar dan tetap mempertahankan ruang antara dua pintu. Perwal tersebut juga menegaskan bahwa ciri bangunan di Kotagede antara lain adalah adanya dinding batu ekspos, sehingga bangunan baru diharapkan dapat diseleraskan. “Karena Kotagede berbatasan langsung dengan Bantul, yaitu kawasan sisi selatan Jalan Mondorakan sudah masuk wilayah Bantul, maka kami sangat berharap Bantul dapat menyamakan persepsi,” katanya. (ant)

Sabtu Pon, 26 Desember 2009

Terkait Menyeruaknya Kabar CPNS Susulan

DPRD Bangli Minta Waspadai ’’Calo Bodong’’ Bangli (Bali Post) Setelah pelulusan CPNS Bangli formasi tahun 2009 diumumkan, kini ada kabar tak sedap berembus di Bangli. Konon bakal ada pengumuman susulan pelulusan CPNS untuk Bangli. Kabar itu pun telah menjadi pergunjingan hangat di tingkatan pegawai dan masyarakat. Bahkan, disinyalir banyak masyarakat telah sibuk mempersiapkan berbagai persyaratan menyongsong hal itu. Dengan cara mendatangi puskesmas untuk mencari surat keterangan kesehatan dan SKCK dari kepolisian. Selain mempersiapkan suratmenyurat, juga berembus kabar kurang mengenakkan bahwa seorang tamatan sarjana dipatok uang pelicin sebesar Rp 125 juta. Tentu saja hal itu membuat sejumlah pejabat penting di Bangli kalang kabut. Dan, meminta agar masyarakat jangan percaya dan berhati-hati terhadap isu menyesatkan tersebut, yang disinyalir dilakukan oleh calo bodong’’ berkedok CPNS. Wakil Ketua DPRD Bangli I Made Sudiasa, Rabu (23/12) meminta agar masyarakat berhati-hati. Tidak mudah percaya begitu saja atas isu tersebut. Kemungkinan ini dilakukan oleh pihak tertentu yang tidak bertanggung jawab. Untuk mencari untung memanfaatkan obsesi masyarakat untuk bisa menjadi seorang CPNS yang masih sangat tinggi. ‘’Masyarakat harus waspada terhadap praktik-praktik seperti itu. Saya sudah berkoordinasi dengan pihak eksekutif, ternyata itu tidak ada,’’ ujarnya. Diakui, pihaknya sendiri sempat didatangi salah satu warga yang ingin mem-

pertanyakan soal kebenaran akan adanya pengumuman pelulusan CPNS susulan. Tetapi setelah dikoordinasikan dengan eksekutif ternyata itu tidak benar. Hal senada dikatakan Sekda I Wayan Suarka, M.M. Dia menegaskan, tidak ada formasi susulan tambahan kelulusan CPNS sebagaimana informasi yang kini bias di Bangli. Pihaknya sendiri tidak mengetahui siapa sejatinya pihak yang mengembuskan itu. ‘’Tidak ada hal seperti itu. Jika memang bakal dilakukan pelulusan tambahan Pemkab Bangli pasti dikonfirmasi pemerintah pusat. Di samping itu, proses pengajuannya juga sangat panjang. Tidak bisa serta merta sebagaimana diembuskan pihak tidak bertanggung jawab,’’ katanya. Pihaknya menduga, embusan ini dilakukan oleh oknum tidak bertanggung jawab. Tidak menutup kemungkinan makelar CPNS yang ingin meraup untung di tengah obsesi masyarakat sebagai CPNS. Karena itu masyarakat agar berhati-hati terhadap berbagai isu yang mungkin ingin mencari untung. ‘’Saya tegaskan bahwa tidak ada pelulusan CPNS susulan di Bangli. Itu adalah isu yang mungkin sengaja ditebar pihak tidak bertanggung jawab untuk mencari keuntungan pribadi,’’ pintanya. Hal senada dikatakan Kepala BKD Bangli Hotnauli Monthey. Diakui, belum lama ini pihaknya sempat dicari salah satu warga. Yang mempertanyakan soal kebenaran isu akan adanya penambahan kelulusan CPNS. Pihaknya telah memberikan klarifikasi dan meminta agar warga berhatihati terhadap berbagai isu yang dilakukan oleh pihak tidak bertanggung jawab seperti itu. (kmb17)

Nelayan Perlu Dibekali Pengetahuan Adaptasi Perubahan Iklim Gunungkidul (Bali Post) Nelayan Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), perlu dibekali pengetahuan tentang adaptasi perubahan iklim, sehingga mereka memiliki pengetahuan memadai khususnya pergeseran iklim yang menyebabkan ombak laut membahayakan keselamatan jiwa nelayan. “Proses pembangunan kelautan dan perikanan diharapkan tidak menggusur nelayan dari laut yang merupakan ruang hidupnya, namun pembangunan kelautan harus memberi daya dukung terhadap nelayan kelas menengah ke bawah agar terus berkembang,” Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Gunungkidul Sangadi di Wonosari, Kamis (24/12) lalu. Ia menjelaskan, sejumlah peraturan masih mengizinkan pengoperasian alat tangkap trawl dan masuknya kapalkapal asing. Hal ini membahayakan ketersediaan ikan,

utamanya di wilayah tangkap yang terus menerus dieksploitasi. “Pengelolaan kawasan pesisir harus melibatkan masyarakat sekitar, sehingga dapat dilakukan secara berkesinambungan,” katanya. Momentum Hari Nusantara 2009, pada pertengahan Desember lalu harus menjadi momentum bagi segenap nelayan tradisional dan gerakan masyarakat sipil untuk lebih memperhatikan kelestarian laut dan perikanan. Ia mengatakan Dinas Perikanan dan Kelautan Gunungkidul akan memberikan pendampingan nelayan di pesisir selatan, sehingga mereka lebih memahami perubahan iklim yang terjadi saat ini. “Nelayan diharapkan akan mampu beradaptasi menghadapi perubahan iklim, sehingga mereka meningkatkan kewaspadaannya ketika berada di laut, serta memahami perubahan pola migrasi dan ekosistem laut,” katanya.

Sangadi juga berharap masyarakat pesisir ikut aktif dalam menjaga kelestarian alam, di antaranya dengan penghentian eksploitasi bahan tambang di kawasan pesisir yang rentan menyebabkan kerusakan. Ia mengatakan, potensi produk kelautan yang dimiliki perairan selatan Gunungkidul cukup besar, karena Gununkidul merupakan kabupaten kelautan yang mempunyai banyak potensi di sektor pariwisata bahari dan tangkapan ikan. “Kami berupaya membuat regulasi mengenai peningkatan kesejahteraan nelayan, sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan yang lebih baik lagi dari sebelumnya,” katanya. Menurutnya, pengelolaan potensi kelautan sejauh ini masih kurang, sehingga melalui kegiatan pendampingan kepada masyarakat di daerah kepulauan bisa memanfaatkan potensi kelautan mereka. (ant)

Panitia Angket akan Lanjutkan Periksa Saksi Century Jakarta (Bali Post) Ketua Panitia Angket Kasus Bank Century Idrus Marham mengatakan Panitia Angket akan melanjutkan rapat konsultasi memeriksa saksi-saksi terkait kasus Bank Century mulai Selasa (5/1) depan. “Panitia Angket masih akan mendalami persoalan Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP) yang belum tuntas,” kata Idrus Marham di Jakarta, Kamis (24/12) lalu. Dikatakan Idrus, pejabat yang akan diminta keterangannya adalah pejabat Bank Indonesia (BI) yang belum sempat dimintai keterangan dan yang disebut-sebut saksi sebelumnya yakni pejabat di level deputi gubernur, direktur pengawasan, dan kepala biro hukum. Beberapa pejabat yang telah dijadwalkan sebelumnya tetapi belum

sempat dimintai keterangan adalah Deputi Gubernur BI Hartadi A Sarwono, Muliaman D Hadad, dan Budi Mulia serta mantan Direktur Pengawasan BI Sabar Anton Tarihoran. “Persoalan FPJP akan kami usahakan selesai dalam sehari pada Selasa (5/ 1),” katanya. Setelah persoalan FPJP selesai, katanya, maka Panitia Angket akan mendalami persoalan keputusan bailout, kesimpulan Bank Century berdampak sistemik, Komisi Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Komite Komunikasi (KK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Pada rapat-rapat selanjutnya, katanya, Panitia Angket akan memanggil saksi lainnya, termasuk Menteri Keuangan Sri Mulyani dan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla. “Karena Panitia An-

gket mendalami kasus Bank Century dari satu tema ke tema lain, maka saksi yang sudah dimintai keterangan masih mungkin akan dimintai keterangan lagi,” katanya. Menurut Idrus, penetapan tema-tema yang didalami Panitia Angket berdasarkan temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang menemukan ada sembilan item pelanggaran pada keputusan bailout kepada Bank Century. Sebelumya, Panitia Angket sudah memanggil saksi-saksi yakni Gubernur BI periode 2001-2008 Burhanuddin Abdullah serta mantan Deputi Gubernur BI Anwar Nasution dan Miranda S Goeltom pada Senin (21/12). Kemudian, Gubernur BI periode 2008-2009 Boediono dan mantan Deputi Gubernur BI Miranda S Goeltom dan Budi Rochadi, Selasa (22/12). (ant)

Bali Post/ade

MISA NATAL - Umat Kristiani menyalakan lilin dalam misa malam Natal di Gereja Immanuel, Jakarta Pusat, Kamis (24/12) malam. Perayaan Misa Natal di gerejagereja di DKI Jakarta berlangsung aman dan tertib. Hampir di seluruh gereja yang menggelar kebaktian dan misa Natal dipenuhi umat Kristiani.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.