Edisi 22 Agustus 2011 | Balipost.com

Page 13

Senin Paing, 22 Agustus 2011

BALI BARAT

13

Di Gilimanuk

Pemasangan Drum akan Perpanjang Antrean

Negara (Bali Post) Arus mudik Lebaran sudah menjadi tradisi tahunan di Gilimanuk. Kondisi ini memang cukup merepotkan polisi dan pelabuhan serta instansi terkait lainnya. Untuk mengantisipasi antrean panjang, berbagai upaya dilakukan untuk memperlancar arus mudik, termasuk dengan memisah jalan menuju pelabuhan dengan memasang drum di tengah-tengah jalur. Drum-drum dipasang mulai dari pertigaan Cekik sampai pertigaan masuk parkir Manuver. Jika jalan dipenuhi maka arus lalu lintas akan macet total karena kendaraan yang masuk Bali tidak bisa melintas. Namun dengan dipisahnya jalur tersebut akan membuat antrean arus mudik saat puncak akan semakin panjang. Karena jalur yang digunakan hanya cukup untuk antrean jejer dua mobil. Kapolsek Kawasan Laut Gilimanuk AKP Made Prihenjagat, Minggu (21/8) kemarin

mengatakan pihaknya sudah melakukan berbagai terobosan untuk mengantisipasi kemacetan. Menurutnya, lebih baik antrean sedikit panjang daripada arus lalu lintas lumpuh total. Sayang kadang pemudik kurang memperhatikan sehingga masuk ke jalur kanan. Prihenjagat mengatakan, drum yang dipasang memang kurang bagus. Semestinya jalan menuju pelabuhan itu dibuat jalan kembar yang dibatasi dengan pembatas yang permanen.

Rehab Museum Subak Dianggarkan Rp 1 Miliar Tabanan (Bali Post) Pemkab Tabanan kembali merancang proyek besar. Kali ini, museum Subak akan direhab total untuk mendukung kawasan wisata Jatiluwih. Museum ini mendapat penghargaan budaya internasional dari UNESCO. Tak tanggung-tanggung, anggaran yang diusulkan mencapai Rp 1 miliar. Dana itu akan digunakan merombak kawasan museum menjadi pusat miniatur pertanian di Bali. Dana itu rencananya akan diusulkan ke pemerintah pusat. Rehab kawasan museum pertanian di Banjar Sanggulan, Kediri ini ditargetkan bisa rampung tahun 2012 mendatang. Sebab, dijadwalkan, tim ahli dari UNESCO mulai melirik kawasan Jatiluwih menjadi warisan budaya dunia. ‘’Kami masih lakukan perencanaan lokasi museum, termasuk menyiapkan kawasan Jatiluwih agar dilirik UNESCO lagi,’’ kata Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Tabanan Wayan Diasa, Minggu (21/8) kemarin. Rehab museum Subak ini sudah diawali pembahasan bersama dengan Kabid Sejarah dan Purbakala Dinas Pariwisata Pemprov Bali Wiragati Bagiasih, Kamis (18/8) lalu. Menurut Diasa, kawasan museum Subak akan dijadikan pusat informasi internasional.

Karena itu, penataannya harus dibuat esktra bagus. Rencananya, kawasan ini menjadi miniatur pertanian di Bali. Salah satunya, kawasan Catur Angga Batu Karu, Taman Ayun, Tukad Pakerisan, Ulun Danu Batur dan Danau Batur. Karena pembangunannya cukup banyak, anggaran yang diusulkan cukup besar. Proyek ini kata dia, adalah kegiatan bersama Pemkab Tabanan dan Pemprov Bali. Sebab, status museum Subak merupakan milik Pemprov Bali. Terkait kawasan Jatiluwih kata Dias, pihaknya sudah menyiapkan Perbup sawah abadi untuk mendukung kawasan pertanian tersebut menjadi cagar budaya. September-Oktober besok tim dari penasihat UNESCO akan tiba untuk melihat gambaran kondisi Jatiluwih, katanya. Menurut Diasa, tim UNESCO ingin mengevaluasi sekaligus melakukan pengamatan ulang di kawasan Jatiluwih. Menurutnya, ada beberapa hal yang belum lengkap sehingga UNESCO batal memberikan penghargaan bagi kawasan Jatiluwih. Karena itu, Pemkab dan Pemprov akan memperbaiki kekurangan yang ada. Di antaranya sistem integritas kawasan tersebut, mulai parhyangan, palemahan dan pawongan sesuai konsep Tri Hita Karana. (udi)

Bali Post/udi

MUSEUM - Penjaga museum Subak di Tabanan memeriksa kondisi peralatan pertanian. Musuem ini akan dipermak dengan anggaran Rp 1 miliar.

Gara-gara WIL

Ahmad Gadaikan Mobil Sewaan di Banyuwangi Negara (Bali Post) Gara-gara untuk mencukupi kebutuhan dua istri dan seorang wanita simpanan (WIL), Ahmad Adi Muchtar (33) warga Candikusuma, Melaya nekat menggadaikan mobil sewaan ke Jawa Timur. Polah Adi pun dilaporkan pemilik mobil pickup, Nyoman Mawar (57) ke Polsek Melaya dan pelaku berhasil dibekuk di Situbondo, akhir pekan lalu. Kapolsek Melaya, Kompol Nengah Sukarta didampingi Kanit Reskrim Ipda Gusti Lanang Gelgel seizin Kapolres Jembrana, Minggu (21/8) kemarin mengatakan, pelaku menggelapkan mobil pick-up yang disewanya sehari senilai Rp 100 ribu. Awalnya, pelaku meminta bantuan rekannya, Saiful untuk mencarikan mobil sewaan guna mengambil kulit kerang di Besuki, Jawa Timur. Kulit kerang itu rencananya akan dijual ke Gianyar sebagai bahan kerajinan. Akhirnya pelaku mendapatkan mobil pick-up milik Mawar dari Dusun Karangsari, Ekasari, Melaya pada Jumat (12/8)

lalu. Dia sepakat menyewa sehari hingga Sabtu (13/8), namun hingga Senin mobil tak kunjung kembali. Pick-up BG 9707 LF itu diduga masih berada di Jawa Timur. Merasa ditipu, korban melaporkan pelaku ke Polsek Melaya. Dari hasil penyelidikan polisi, akhirnya diketahui bahwa tersangka diduga berada di Besuki, Jatim di tempat WILnya. Kanit Reskrim beserta dua orang anggota mengejar pelaku ke Jawa dengan bantuan Buser Polres Situbondo. Pelaku akhirnya berhasil dibekuk, namun mobil yang disewa tidak diketemukan. Dari keterangan tersangka, mobil digadaikan di Banyuwangi senilai Rp 6 juta. Akhirnya mobil dan surat-surat disita. Di Besuki pelaku menemui wanita simpanannya. Sementara di Jember pun pelaku memiliki istri, dari istrinya di Candikusuma dia memiliki dua orang anak. Pelaku mengaku uang hasil gadai mobil itu digunakan untuk kebutuhan sehari-hari keluarganya. Gelgel menambahkan pelaku dijerat pasal 372 KUHP. (kmb26)

Pedagang Membeludak Sementara itu, menjelang arus mudik pedagang di pinggir jalan mulai dari Penginuman Gilimanuk sudah tampak membeludak dan menggelar dagangannya. Kondisi ini membuat kesan Gilimanuk semakin kotor dan kumuh. “Kami hanya berharap rezeki di bulan Ramadhan ini karena mungkin banyak pemudik yang akan antre di sini dan perlu makanan,” kata Bu Yati salah seorang pedagang. (kmb)

Bali Post/kmb

PEDAGANG - Pedagang tampak sudah menggelar dagangannya di sepanjang jalan Gilimanuk menjelang arus mudik.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.