Edisi 11 Mei 2011 | Balipost.com

Page 3

KOTA

Rabu Wage, 11 Mei 2011

3

Empat Pengedar Narkoba Dibekuk Denpasar (Bali Post) Pasukan Dit. Narkoba Polda Bali terus melakukan penangkapan terhadap pelaku penyelahgunaan narkoba. Meski dirundung persoalan karena dilaporkan ke Bid. Propam Polda Bali lantaran dituding melakukan penganiayaan terhadap tersangka narkoba Reza, pasukan di bawah komando Kombes Pol. Muliyadi ini tetap menjalankan tugasnya memerangi peredaran narkoba. Hal itu dibuktikan dengan ditangkapnya empat tersangka yang diduga kuat sebagai pengedar dan pemakai narkoba. Tersangka yang ditangkap yakni Ketut Putrayasa (32), Dedik Anggara (29), Armin Lesmana (40) dan tersangka Ni Putu Yantiani (35). Para tersangka ini dibekuk di tempat dan waktu yang berbeda. Penangkapan pertama dilakukan terhadap tersangka Putrayasa yang berasal dari Dusun Tegeh Sari, Baturiti, Tabanan. Tersangka ini

dibekuk di seputaran Jalan Marga-Baturiti pada 4 Mei lalu. Sejatinya, tersangka sudah di TO (target operasi) polisi sejak lama. Akan tetapi, tersangka baru diendus keberadaannya ketika melintas di TKP penangkapan dengan mengendarai mobil Avanza DK 1363 JJ. Mobil tersangka dihentikan petugas lalu dilakukan penggeledahan. Hasilnya, polisi menemukan alat isap sabu-sabu atau bong yang masih berisi sabu-sabu (SS).

Berat SS tersebut setelah dilakukan penimbangan yakni 0,04 gram. ‘’Kuat dugaan, tersangka ini baru saja mengonsumi narkoba,’’ ujar salah satu petugas Polda Bali, Selasa (10/5) kemarin. Selain tersangka Putrayasa, polisi juga menangkap tersangka Dedik. Dedik digerebek di kamar kosnya di Jalan Raya Tuban Gang Pesona, Tuban, Kuta, Badung. Sama halnya dengan tersangka Putrayasa, Dedik juga merupakan

TO polisi. Barang bukti yang ditemukan adalah bungkusan rokok yang berisi kristal bening diduga kuat sebagai SS. Berat barang haram itu yakni 0,4 atau 0,2 gram netto. Tak hanya itu, dua tersangka lainnya, Armin dan Yantiani, juga diringkus polisi. Tersangka Armin ditangkap di Jalan Pendidikan Gang Baja, Sidakarya, Densel. Barang bukti SS dengan berat 0,3 gram disembunyikan di dalam buku teka-teki silang (TTS). Sedangkan tersangka terakhir yang ditangkap yakni Yantiani. Wanita ini diringkus setelah polisi menerima informasi bahwa tersangka membawa tisu yang di dalamnya berisi SS seberat 2,80 gram. (kmb21)

Soal Limba Pantai

Bali Post/edi

CCTV- Pemasangan CCTV di Denpasar dan sejumlah lokasi lainnya di Bali hasilnya ternyata tidak maksimal. Selain ada yang sudah rusak, CCTV juga tak mampu mendeteksi pelaku kejahatan jalanan.

CC

Polda Bali

Gagal Rekam Pelaku Kejahatan Jalanan AKSI perampokan di Kota Denpasar dan Badung, tentunya menjadi perhatian aparat kepolisian. Selain melakukan antisipasi, polisi juga bertugas untuk mengungkap setiap peristiwa kriminal yang terjadi. Langkah antisipasi yang dilakukan aparat kepolisian yakni melakukan patroli rutin di masing-masing wilayah, koordinasi dengan pihak keamanan desa dan melakukan pengawasan di setiap titik rawan. Salah satu pengamanan yang paling penting dalam hal mengantisipasi keamanan adalah memasang kamera pengintai atau CCTV di sejumlah titik. Hal itu juga telah dilakukan jajaran Polda Bali. Di Polda Bali, terdapat call center dan

RTMC (milik Dit. Lantas Polda Bali) yang khusus digunakan untuk melakukan pemantauan keamanan di Bali. Masing-masing instansi ini melakukan pemantauan dengan memasang CCTV di sejumlah tempat. Bahkan, RTMC yang bermarkas di gedung Dit. Lantas Polda Bali ini memiliki 59 CCTV. Sayangnya, aksi perampokan dan tindak kriminal lainnya belum ada yang terekam di CCTV, meski sudah dioperasikan sejak beberapa bulan lalu. Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol. Drs. Hariadi, Selasa (10/5) kemarin mengatakan, dari 59 CCTV yang ada di Polda Bali, dua di antaranya dalam kondisi rusak. Kedua CCTV yang ditempatkan di

titik rawan itu, gambarnya sama sekali tidak kelihatan. Dua CCTV tersebut telah dilaporkan ke Mabes Polri untuk diperbaiki. Kombes Hariadi menjelaskan, kamera CCTV yang ada di RTMC Dit. Lantas dan Call Center Polda Bali sudah dioperasikan sejak beberapa bulan lalu. Dari 59 CCTV dipasang di sejumlah titik di Bali, di wilayah Denpasar dipasang 15 CCTV. Selain digunakan untuk memantau kemacetan dan terjadinya kecelakaan lalu lintas, juga difungsikan untuk mengintai aksi kriminal. Terpasangnya CCTV di Denpasar itu, diharapkan bisa mengungkap kasus-kasus kriminal yang terjadi. (jay)

Bawa ’’Airsoft Gun’’, Anggota DPRD Diamankan Denpasar (Bali Post) Seorang anggota DPRD Klungkung berinisial Ks, Selasa (10/5) siang kemarin diamankan petugas Polres Klungkung saat menghadiri pelantikan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra se-Bali dan Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerindra seBadung di Kapal, Mengwi. Pasalnya, saat diperiksa polisi, tas yang dibawa sopir Ks itu berisi airsoft gun jenis pistol. Kapolres Badung AKBP Dwi Suseno saat dimintai konfirmasi membenarkan adanya kejadian tersebut. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, seluruh peserta acara pelantikan tersebut

diperiksa anggota Polres Badung. Saat sopir Ks diperiksa, ternyata di dalam tasnya ditemukan airsoft gun. ‘’Saat anggota kami menanyakan siapa pemiliknya, dia bilang milik bosnya (Ks). Dia sama sekali tidak tahu kalau di dalam tas berisi barang itu, sehingga dibawa ke Polres Badung untuk diperiksa,’’ tambah AKBP Dwi Suseno. Dari hasil penyelidikan, Ks mengantongi izin kepemilikan pistol gas airmata tersebut. Tetapi, menurut Kapolres Badung, izinnya dari Perbakin Jakarta, sedangkan Ks belum mengantongi izin Perbakin Bali atau Klungkung. Selain itu, Kapolres menegaskan, air-

soft gun yang boleh dipakai hanya saat latihan alias tidak boleh dibawa ke mana-mana. ‘’Barang tersebut tidak boleh dipakai gagah-gagahan atau ditenteng ke mana-mana. Airsoft gun dan senjata yang bisa dipakai Perbakin, kalau tidak dipakai latihan, mestinya dititipkan di gudang Perbakin,’’ tandas mantan Kapolres Bangli ini. Setelah Kapolres berkoordinasi dengan pengurus Perbakin Bali, Ks disarankan secepatnya mendaftarkan senjatanya ke Perbakin Bali atau Klungkung. Selanjutnya, Ks dipersilakan pulang. Dia laku meninggalkan Polres Badung bersama simpatisannya. (kmb)

i onis sus Buntu e n ata anke PASANGAN suami-istri Wayan Sulastri dan Ketut Sudiarta tak pernah menduga anak perempuan semata wayangnya, Yuni Astri (5), menderita kanker getah bening. Karena saat awal sakit tepatnya setahun lalu, Yuni yang terus mengalami sakit pada

perutnya divonis menderita usus buntu. ‘’Tetapi sesudah dioperasi, anak saya malah terus-terusan muntah dan tidak mau makan,’’ ujar Sulastri, sang ibu, saat ditemui di Ruang Jempiring tempat Yuni dirawat. Usai operasi, Yuni memang

Bali Post/san

KURUS - Akibat kanker yang dideritanya, Yuni Astri (5), warga asal Sanur ini menjadi kurus kehilangan berat badan. Ia kini dirawat di RS Sanglah.

sempat sembuh. Namun gejala sakit perut, mual dan muntahnya kembali berlanjut. Sulastri kemudian kembali membawa anaknya untuk diperiksa. Setelah menjalani serangkaian pemeriksaan, Yuni ternyata terkena kanker getah bening. Akibat penyakitnya tersebut, Yuni tidak nafsu makan dan terus muntah, sehingga badannya yang dulu montok menjadi kurus. Sebelum dirawat di RS Sanglah, Sulastri mengaku sempat membawa Yuni berobat ke pengobatan alternatif. Tetapi penyakit Yuni tidak kunjung sembuh. Melihat kondisi anaknya yang makin parah, akhirnya Sulastri membawa Yuni untuk dirawat di RS Sanglah. Ia masuk RS Sanglah sejak bulan April lalu dan sudah menjalani tiga kali kemoterapi. Untuk biaya berobat, awalnya Yuni menggunakan JKBM. Namun karena tidak semua pengobatan kanker ditanggung oleh JKBM, Sulastri kemudian mencari Jamkesmas. ‘’Soalnya biaya pengobatannya mahal. Suami saya hanya kerja sebagai sopir panggilan,’’ tuturnya. (san)

Peneli ian B en asar ilakukan Tahun Denpasar (Bali Post) Perbedaan hasil penelitian atas kondisi pencemaran air laut di Pantai Sanur antara Badan Lingkungan Hidup (BLH) Denpasar dan BLH Bali, akhirnya terjawab. Masalahnya, waktu penelitian dari kedua lembaga pemerintah ini cukup berbeda jauh. Kabid Pengendalian Pencemaran Lingkungan dan Pengelolaan Limbah BLH Denpasar A.A. Gede Risnawan yang ditemui di kantornya, Selasa (10/5) kemarin, menyatakan penelitiannya tersebut dilakukan pada tahun 2009 lalu. ‘’Hasil yang kami sampaikan itu merupakan penelitian dua tahun lalu,’’ katanya. Penelitian melibatkan Unud. Pantai yang diteliti

kondisi airnya saat itu yakni Pantai Matahari Terbit, Sindhu, Mertasari, Serangan dan Benoa. Hasilnya, semua kondisi air laut di pantai tersebut masih dalam ambang batas. Terkait perbedaan hasil penelitian, Risnawan mengatakan hal itu sangat terkait dengan alat yang digunakan. Belum lagi waktu pelaksanaan penelitian. Karena kondisi air laut yang cepat berubah, sangat sulit membuat hasil penelitian sama. Kepala BLH Provinsi Bali Ir. A.A. Gede Alit Sastrawan, M.T. mengatakan, hasil penelitian yang menyatakan 13 pantai di Bali sudah mengalami pencemaran kategorinya dinilai masih aman untuk kepentingan mandi. Temuan ini ditindaklanjuti dengan melakukan sampel air pantai sejak Jumat (6/5) lalu.

Hal itu dilakukan untuk mengetahui secara pasti pihak-pihak mana saja yang telah memberikan kontribusi terhadap pencemaran yang terjadi 13 pantai tersebut. ‘’Saat ini, kami secara bergiliran mendatangi hotel-hotel dan usaha-usaha lainnya yang potensial mencemari lingkungan. Kami mengambil sampel air limbah yang mereka hasilkan, baik sebelum diolah maupun setelah diolah di IPAL untuk dilakukan uji kualitas lebih lanjut. Apakah limbah yang mereka hasilkan masih berada di bawah baku mutu atau sudah melewati baku mutu yang dipersyarakatkan,’’ ujarnya. Ia mengatakan proses pengujian masih berlangsung di Universitas Udayana. (kmb12/kmb13)

‘’Saat ini, kami secara bergiliran mendatangi hotel-hotel dan usahausaha lainnya yang potensial mencemari lingkungan. Kami mengambil sampel air limbah yang mereka hasilkan, baik sebelum diolah maupun setelah diolah di IPAL untuk dilakukan uji kualitas lebih lanjut. Apakah limbah yang mereka hasilkan masih berada di bawah baku mutu atau sudah melewati baku mutu yang dipersyarakatkan.’’


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.