Edisi 10 Januari 2011 | Balipost.com

Page 17

INDUSTRI

Senin Pon, 10 Januari 2011

SOLUSI Ditunda, Kenaikan Tarif KA Ekonomi MENKO Perekonomian Hatta Rajasa menyatakan pemerintah memutuskan untuk menunda kenaikan tarif kereta api (KA) ekonomi sebesar 15-75 persen, setelah sebelumnya PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) mengumumkan kenaikan tarif tersebut Jumat (8/1) lalu. Alasan penundaan? Keputusan itu telah mempertimbangkan kondisi riil saat ini, dan sebaiknya PT KAI fokus untuk meningkatkan pelayanan serta standar kelayakan umum terlebih dahulu. Sebelum itu diterapkan, masyarakat mengatakan saatnya belum tepat. Kondisi perekonomian baik, namun beberapa menyarankan agar waktunya disesuaiBP/dok kan, dengan pertimbangan meningkatkan standar kelayakan umum terlebih dahulu di PT KAI. Artinya? Penundaan tersebut karena berbagai pertimbangan setelah mendengar masukan dari masyarakat dan pemerhati di bidang transportasi kereta api. Dan, penundaan kenaikan tarif kereta api ekonomi akan dijelaskan oleh Menteri Perhubungan Freddy Numberi. Nanti detailnya semua kepada Menhub. PT KAI memang harus ada peningkatan standar pelayanan, itu masukan-masukan dari masyarakat transportasi khususnya yang berkaitan dengan kereta api. Ada baiknya standar pelayanan itu dibuat, jadi ada peningkatan dan diikuti kenaikan (tarif). Kemungkinan penambahan dana PSO? Seperti dikatakan Menkeu Agus Martowardojo, penambahan dana public service obligasi (PSO) dari pemerintah, untuk PT KAI pada 2011 sudah ditetapkan Rp 639 miliar dan tidak ada penambahan. Tidak ada perubahan. Mekanisme dana PSO diaudit dulu baru dibayar, sistemnya reimburse. PT KAI maunya diberi sekaligus di awal tahun diaudit setiap tiga bulan. (ant)

17

Petani Ramai-ramai Tanam Cabai Banyuwangi (Bali Post)Melambungnya harga cabai mulai mengubah pola tanam petani di Banyuwangi, Jawa Timur. Sejumlah petani ramai-ramai menanam cabai untuk mendapatkan untung besar. Padahal, saat ini adalah musim tanam padi karena curah hujan yang tinggi. Waras (30), salah satu petani cabai merah di Kelurahan Kertosari, menuturkan dirinya bersama petani lain nekat menanam cabai karena tergiur untung besar. Meski belum pernah menanam jenis komoditi ini, dirinya berani mengeluarkan biaya besar dengan harapan harga cabai tetap tinggi. ‘’Mudah-mudahan saja harga cabai tetap mahal. Jadi kami bisa dapat untung besar,’’ katanya, Minggu (9/1) kemarin. Biaya menanam cabai merah, kata Waras, cukup mahal. Satu hektar lahan biasanya menghabiskan biaya hingga Rp 30 juta. Namun, ketika harga cabai melambung, petani bisa mendapat untung hingga dua kali lipat. Apalagi, harga cabai merah menembus harga Rp 33.000 di tingkat petani. Harga ini, kata dia, yang paling tinggi sejak beberapa tahun terakhir. Menurut Waras, jika hasil panen baik, satu hektar lahan bisa menghasilkan enam kuintal cabai untuk satu kali panen. Masa panen biasanya dilakukan empat hari sekali ketika pohon cabai berumur enam bulan. Lama musim panen hingga dua bulan. ‘’Kalau harga cabai terus naik, modal kita cepat kembali,’’

ujarnya. Bahkan, kata Waras, jika cabai dalam kondisi agak rusak pun, petani masih bisa mendapat untung. Dia mencontohkan hasil panen cabai milik petani lain. Meski dalam kondisi rusak, hasil panenya tetap dihargai tinggi. Sebelumnya, menurut dia, petani di daerahnya hanya menanam padi atau sayuran. Sejak harga cabai melambung, dia langsung tertarik mencoba menanamnya. Menariknya lagi, tak hanya petani yang tergiur. Sejumlah pedagang cabai ikut-ikutan menanamkan modal untuk bertanam cabai. Mereka biasanya memberikan pinjaman Rp 1- 2 juta ke petani. Syaratnya, ketika panen nanti, cabainya disetorkan ke pedagang tersebut. ‘’Karena saling menguntungkan, kami terima saja,’’ tuturnya. Sesuai perkiraan petani, cabai yang ditanam sekarang bisa dipanen enam bulan mendatang. Artinya, cuaca sudah keluar dari musim hujan. Harapannya, harga cabai bisa kembali menembus harga tinggi. Selain cabai merah, sejumlah petani juga menanam cabai rawit. Biaya perawatan cabai jenis ini relatif murah ketimbang cabai merah. Risikonya, harga cabai rawit bisa anjlok setiap saat. Sementara itu harga cabai merah di pasar Banyuwangi menembus harga Rp 55.000/kg, sedang harga cabai rawit Rp 72.000/kg. Harga ini diyakini akan terus meroket seiring datangnya musim hujan dan minimnya hasil panen petani. (udi)

Bali Post/udi

BIBIT CABAI - Petani di Banyuwangi menanam bibit cabai seiring meroketnya harga komoditi ini, Minggu (9/1) kemarin.

Harga Cabai Tertinggi di Karangasem Denpasar (Bali Post) Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali memantau harga cabai yang terus meningkat hingga mencapai Rp 100.000 per kilogram. ‘’Harga cabai tertinggi ini tercatat terjadi di pasaran Kabupaten Karangasem. Sedangkan secara rata-rata di beberapa kabupaten lain di Pulau Dewata, masih berkisar Rp 80.000 per kilogramnya,’’ kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali Gede Darmaja di Denpasar, akhir pekan lalu.

Surabaya (Bali Post) Bisnis pengiriman logistik (kontainer) lewat darat yakni kereta api (KA) kini mulai dilirik investor. Selama ini bisnis tersebut baru dilakukan oleh PT BJTI (Berlian Jasa Terminal Indonesia) dan ternyata mengalami pertumbuhan yang cukup bagus. Bahkan, 2010 lalu BJTI mampu mengangkut 25.000 teus per tahun. Oleh karena itu, kabarnya beberapa BUMN dan perusahaan swasta nasional kini mulai tertarik dan ingin membuka bisnis tersebut yakni pengiriman logistik lewat darat.

Penegasan itu dikemukakan Asmen Pengembangan Usaha dan Marketing PT BJTI Sutopo, S.E., M.M. di Surabaya, Minggu (9/1) kemarin. Selama ini, katanya, dalam melaksanakan bisnis logistik ini BJTI bekerjasama dengan PT KAI. PT KAI selain menyediakan gerbong juga menyediakan rel khusus KA yang mengangkut kontainer. Menurutnya, setiap hari ada KA yang mengangkut kontainer. Misalnya, pada tanggal genap ada tiga rit yang dikirim dari Surabaya ke Jakarta. Demikian pula sebaliknya,

saat tanggal ganjil ada dua rit KA yang mengangkut kontainer. Karena prospek cerah, bisnis logistik pengiriman kontainer yang dilakukan BJTI sejak September 2009 ini akan dikembangkan hingga Palembang. Hanya, katanya, mengirim kontainer dengan KA dari Surabaya menuju Palembang tidak dilangsungkan sekaligus, tetapi dikirim dulu ke Jakarta kemudian diteruskan ke Palembang. Terkait dengan UU 17/2008 tentang Pelayaran, BJTI merupakan perusahaan satu-

satunya di wilayah kerja Pelindo III yang menerima sertifikasi Badan Usaha Pelabuhan dari Kementerian Perhubungan November 2010 lalu. Dengan demikian, katanya, BJTI tidak hanya melakukan handling bongkar buat hanya di Pelabuhan Tanjung Perak, tetapi bisa melaksanakan di pelabuhan lainnya. Misalnya, dalam waktu dekat BJTI melakukan kerja sama handling di pelabuhan Tenau Kupang NTT. ‘’Masalahnya, banyak yang perlu disiapkan dalam kegiatan handling diluar pelabuhan,’’ katanya. (059)

Menurut Darmaja, tingginya harga cabai tersebut disebabkan oleh anomali cuaca yang terjadi selama ini. ‘’Akibat cuaca buruk, banyak petani cabai di Bali yang gagal panen, termasuk pasokan dari luar Bali yang juga menurun drastis,’’ tuturnya. Terkait itu, kata dia, pihaknya sudah melakukan pemantauan keliling Bali. Harga tertinggi berada di pasaran Kabupaten Karangasem, karena harga tersebut telah dibebani dengan biaya pengiriman yang cukup jauh. Pasokan dari Jawa selama ini hanya berhenti di Denpasar, kini terpaksa dilanjutkan ke Karangasem setelah krisis cabai terjadi, sehingga praktis harganya lebih tinggi. ‘’Kami mengharapkan lonjakan harga cabai tersebut segera berakhir, sekali pun ini menguntungkan petani cabai yang ada di Bali.

KURSUS

KURSUS

AC

AC

PELUANG BISNIS

MEDITASI

TAILOR

Bisnis Logistik Dilirik Investor

KURSUS

TRANPORTASI

Namun dari sisi lain, merugikan sebagian besar masyarakat Bali yang mengonsumsi cabai,’’ paparnya. Dikatakan, penurunan pasokan dari luar Bali hingga saat ini mencapai 30 hingga 40 persen. Ini merupakan dampak dari anomali cuaca yang terjadi selama ini. Bila cuaca normal, kondisi cabai bisa bertahan dalam waktu lama. ‘’Tetapi akibat tingginya intensitas hujan, maka cabai akan cepat membusuk hingga tidak bisa lagi dilempar ke pasar. Pasokan terus menurun, tetapi kebutuhan tetap tidak berubah, sehingga terjadi krisis yang menyebabkan kenaikan harga di pasar,’’ imbuhnya. Ia berharap akhir Januari 2011, kondisi cuaca mulai pulih sehingga harga cabai kembali normal, dan kalau bisa cukup bertahan pada har-

ga Rp 60.000/kg. Kondisi yang sama juga terjadi pada beras super, yang harganya saat ini sudah berkisar Rp 10.000 sampai Rp 11.000/kg. Walaupun kebanyakan beras super hanya dikonsumsi oleh masyarakat kelas menengah ke atas, namun stok di Bali cukup terganggu. Darmaja mengatakan, konsumsi beras super di Bali terjadi peningkatan yang luar biasa. Saat ini stok tinggal 2.000 ton dari total konsumsi 10.000 ton per bulan. Untuk itu, Disperindag Bali akan berkoordinasi dengan PT Bulog untuk segera melakukan pengadaan stok beras super tersebut.’’ Sedangkan beras dengan klasifikasi medium ke bawah, stoknya masih aman untuk lima bulan ke depan, yaitu sebesar 250.000 ton yang saat ini sudah ada di Bali,’’ pungkasnya. (ant)

TIKET

BENGKEL LAS

TIKET PERCETAKAN FOTOCOPY

SALON

TOUR

PENGOBATAN

TOUR


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.