Bali Post - Senin, 18 Mei 2009

Page 20

Bali Post Pengemban Pengamal Pancasila

SENIN UMANIS, 18 MEI 2009

ADA APA

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0361) 225764 Facsimile: 227418

Setelah 37 Tahun Berperang

Macan Tamil Menyerah Kolombo Setelah melakukan pemberontakan selama 37 tahun untuk mendirikan etnis independen, kelompok antipemerintah Macan Tamil akhirnya menyerah dengan bertekuk lutut di tangan militer pemerintah Sri Lanka. Minggu (17/5) kemarin Macan Tamil mengakui perjuangan mereka selama puluhan tahun berakhir sudah, dan tinggal beberapa pejuang saja menghadapi tentara yang sudah mengepung hutan tempat persembunyian terakhir.

Sorrawee Nattee

Bali Post/afp

Sorrawee Nattee Menangi Kontes Transeksual TAMPAK begitu anggun dengan gaun warna hitam, Sorrawee Nattee langsung menitikkan airmata bahagia setelah dinyatakan keluar sebagai pemenang ratu kecantikan transeksual. Sorrawee berhasil keluar sebagai pemenang utama Miss Tiffany’s Universe 2009 di resor pantai Pattaya mengalahkan 29 kontestan lainnya dan berhak atas hadiah sebuah mobil Honda dan uang tunai 100.000 baht (sekitar 28 juta rupiah lebih) dalam penganugerahan Jumat (15/5) malam. “Saya sangat gembira,” tutur kontestan usia 20 tahun asal Provinsi Songkhla, Thailand Selatan sambil menyentuh dengan lembut mahkota dengan jemarinya yang letik. Ia tampak begitu sumringah di hadapan kumpulan fotografer dan pendukungnya. Acara tersebut ditayangkan langsung dan ditonton oleh 15 juta pemirsa. Di negeri yang punya obsesi dengan kontes ratu kecantikan dan sangat terkenal dengan toleransi seksual, kontes ini menjadi semakin serius di mata nasional. Dipenuhi dengan suara dentuman musik kencang, kontes mengambil tema ‘’Casanova’’ ini dihiasi oleh gondola dan penari topeng. Sebuah kapal bajak laut berada di belakang panggung penuh dengan kabut buatan. Ada beberapa kategori seperti Best Costume, Miss Photogenic juga Miss Unlimited Sexy Star. Lokasi tempat acara digelar penuh dengan campuran transeksual, gay dan pasangan sesama jenis. Turis asing juga tampak menikmati acara tersebut. Gaun-gaun yang digunakan sangat bervariasi mulai dari warna merah berkilau hingga rok mini merah muda. Sepatu hak tinggi wajib dikenakan semua kontestan. (ton/afp)

Kampanye militer pemberontak terhadap pemerintah sudah mencabut lebih dari 70.000 nyawa dalam pertempuran sengit, serangan bunuh diri, serangan bom dan pembantaian. “Pertempuran ini sudah mencapai akhir yang menyakitkan,” tandas kepala humas internasional Macan Selvarasa Pathmanathan dalam pernyataan dilansir situs pro-pemberontak Tamilnet. “Kami sekarang hanya punya satu pilihan, yakni memindahkan warga tak bersalah agar mereka tak jadi sasaran tembak militer. Kami sudah memutuskan angkat senjata. Penyesalan kami adalah begitu banyaknya nyawa melayang yang seharusnya tak boleh terjadi.” Sekitar dua tahun lalu, Gerakan Pembebasan Macan Tamil (LTTE) menguasai hampir sepertiga dari pulau dan mengoperasikan secara efektif negara otonomi Tamil mengatur sistem pengadilan, sekolah dan pelayanan publik lainnya.

Namun, pemerintahan Presiden Mahinda Rajapakse melancarkan serangan militer besar-besaran hingga memukul mundur Macan keluar dari wilayah timur kemudian digasak ke arah utara sebelum terperangkap dengan sisa-sisa gerilyawan di kawasan pesisir. Gempuran terakhir militer untuk menuai kemenangan, dibayar mahal dengan tewasnya ribuan nyawa tak bersalah, jelas PBB. Taktik brutal pemerintah juga menimbulkan banyak sekali kutukan dari dunia internasional. Pengumuman oleh LTTE ini dikeluarkan saat menteri pertahanan mengatakan semua warga sipil ditahan oleh Macan telah berhasil meloloskan diri keluar dari zona perang. Tinggal beberapa pejuang tersudut di kawasan kecil hutan belantara. “Mereka sebenarnya sudah kalah sejak beberapa waktu lalu, namun baru secara resmi mengaku kalah,” tandas jubir

militer Brigadir Udaya Nanayakkara. “Mereka berjuang untuk mendirikan sebuah negara terpisah, sebuah perjuangan yang tak akan pernah mereka menangkan. Hanya buangbuang tenaga dan nyawa. Mereka sudah menyebabkan begitu banyak korban jatuh dan kehancuran selama bertahun-tahun. Akhirnya baru menyadari semuanya sudah berakhir.” Pemimpin militer Sri Lanka menyatakan mengendurkan sedikit gempuran terakhir mereka untuk menghindari jatuhnya korban sipil, walau ribuan orang diperkirakan tewas dalam serangan mengerikan dalam beberapa bulan terakhir. Presiden Rajapakse yang mengumumkan kemenangan saat berkunjung di Yordania, Sabtu lalu, disambut oleh kibaran bendera dan kembang api saat kembali pulang ke rumah kemarin. (ton/afp)

Tekan Israel soal Solusi Dua Negara Washington Beberapa hari sebelum pertemuan puncak Gedung Putih, administrasi pemerintahan Barack Obama memberikan sinyal bahwa Amerika akan menekan pemerintah Israel untuk menyetujui Palestina sebagai sebuah negara dan menghentikan penyerangan terhadap penduduk, serta menghentikan invasi pembangunan. Akan tetapi pejabat senior mengatakan kemungkinan pembicaraan hangat mengenai perbedaan antara Presiden Obama dan PM Netanyahu akan dibicarakan Senin (18/ 5) hari ini. “Presiden tidak percaya hal itu merupakan arah yang buruk,” papar salah satu ajudan presiden saat ditanya pers mengenai penolakan Netanyahu mengenai dua negara sebagai solusi terhadap konflik Timur Tengah. Pejabat pemerintah mengatakan, Obama ingin menekan prinsip itu, kebijakan pertama Amerika atas Timur Tengah selama beberapa tahun ini. Dalam pembicaraannya dengan Netanyahu, diarahkan bagaimana menghidupkan kembali proses perdamaian. “Dua negara hidup berdampingan dalam perdamaian dan keamanan, perkiraan saya jika mereka mendiskusikan hal ini dan pastinya akan dilanjutkan dengan dengan kerja,” lanjutnya. (ton/afp)

Bali Post/ap

Presiden Barack Obama

Bali Post/afp

LOKASI RAHASIA - Foto diambil 20 Agustus 2006 di lokasi rahasia Semenanjung Jaffna, sekitar 400 km utara Kolombo, tentara Sri Lanka menembakkan artileri menuju posisi pemberontak Macan Tamil. Minggu (17/5) kemarin pemberontak secara resmi mengaku kalah setelah berjuang selama 37 tahun.

Partai Kongres Menang

PM India Serukan Semua Partai Dukung Pemerintahan Baru New Delhi Partai Kongres India mulai bertugas membentuk pemerintahan setelah aliansi partai berkuasa sukses memenangkan pemilu periode kedua. Partai Kongres menang meyakinkan atas rival utamanya, nasionalis Hindu Partai Bharatiya Janata (BJP). Dengan dukungan Ketua Kongres Sonia Gandhi, Perdana Menteri India Manmohan Singh, Minggu (17/5) kemarin mengundang semua partai politik untuk mendukung pemerintah baru yang akan dibentuk beberapa hari mendatang. “Saya mengundang semua partai politik untuk mendukung pemerintah sekuler ini. Kita harus bekerja sama,” kata Manmohan Singh, setelah bertemu dengan pimpinan Kongres di kediaman Sonia Gandhi. Para pemimpin aliansi bertemu untuk memformulasikan strategi dan memilih par-

tai-partai mana yang akan mereka dekati untuk menguasai parlemen, karena Partai Kongres kekurangan sedikit saja dari 272 kursi dibutuhkan untuk keluar sebagai mayoritas. “Kami memiliki beberapa aliansi yang sudah pasti mau bergabung dan partai ini akan mendiskusikan apakah diperlukan lebih banyak aliansi lagi,” tandas pemimpin senior Kongres Rajiv Shukla. Politik India terbiasa dengan pembentukan koalisi pemerintahan terlalu banyak hingga menimbulkan banyak masalah dalam implementasi kebijakan. Namun dengan kemenangan sangat besar, aliansi pimpinan Kongres nantinya tak menemukan banyak kesulitan untuk mendapat beberapa kursi tambahan diperlukan untuk menstabilkan mayoritas dan tak mendapat tekanan dari kelompok lain. “King Cong!” Tulis besar-

besar headline harian Asian Age dan media lain juga mengakui tak mengira dengan kemenangan mengejutkan tersebut. Perkiraan sebelumnya terjadi hasil dengan perbedaan sangat tipis dan parlemen yang terpecah. Namun semua prediksi meleset, aliansi berhasil memenangkan 260 kursi. Dengan hasil yang masih dalam proses pengitungan, Partai Kongres sendiri diperkirakan menang dengan raihan 200 kursi atau performa terbaik sejak 1991. Kongres berhasil mengalahkan rival utamanya, blok oposisi dipimpin nnasionalis Hindu, Partai Bharatiya Janata (BJP) yang diproyeksi memenangkan 160 kursi saja. “Masyarakat menolak kelompok ekstrem — sayap kiri dan kanan,” papar Paranjoy Guha Thakurta, seorang analis politik dan penulis buku koalisi politik India. (ton/afp)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.