Bali Post - Sabtu, 16 Mei 2009

Page 2

2

KOTA

Sabtu Wage, 16 Mei 2009

Program Sertifikasi Guru Rawan KKN

FIGUR Kebangkitan Budaya KEGIATAN Kebangkitan Budaya Bali yang dilakukan siswa-siswi SMA se-Kota Denpasar yang tergabung dalam Forum OSIS SMA, mendapat respons positif Kepala SMAN 4 Denpasar Drs. Wayan Rika, M.Pd. Itu bukan lantaran kegiatan ini dikoordinir oleh OSIS SMAN 4 Denpasar, tetapi kebangkitan budaya tersebut memiliki makna penting dalam rangka BP/lun mengawal jati diri lewat pemaknaan nilai-nilai budaya Bali. Di tengah derasnya gempuran budaya global, katanya, generasi muda Bali penting menjaga dan melestarikan budayanya, dalam hal ini budaya Bali. Dengan demikian, mereka tidak sampai tercerabut dari akar budayanya. Melalui kegiatan Kebangkitan Budaya Bali yang digelar bertepatan dengan 101 tahun Kebangkitan Nasional, 20 Mei 2009 mendatang di Taman Budaya Bali, diharapkan jati diri generasi muda Bali semakin kuat dan mampu memenangkan persaingan global. ‘’Kegiatan itu memiliki makna strategis dalam rangka membangkitkan jati diri menghadapi era globalisasi,’’ kata Rika, Jumat (15/5) kemarin. Rika yang Ketua Asosiasi Kepala Sekolah Indonesia (AKSI) Provinsi Bali itu mengatakan, pencanangan Kebangkitan Budaya Bali tersebut memiliki nilai penting dalam rangka melahirkan budaya unggul sehingga mampu bersaing di era global. Produk budaya unggul itu bisa berupa sains maupun teknologi (teknologi informasi) yang nantinya mengarah terwujudnya ekonomi kreatif. Ditambahkannya, dalam kegiatan Kebangkitan Budaya Bali itu akan dideklarasikan komitmen generasi muda untuk membangkitkan jati diri yang isinya antara lain bahwa generasi muda Bali memegang teguh ajaran agama sebagai wujud bakti kepada Tuhan. Tetap memelihara rasa persaudaraan sehingga dapat menjaga keberlangsungan budaya Bali. Bertanggung jawab memupuk dan mengembangkan budaya Bali dalam menjawab berbagai tantangan global. (lun)

DENPASAR & SEKITARNYA Pindah ke Program Reguler CALON siswa baru yang lulus seleksi tes potensi akademik (TPA) di SMP penyandang status SBI/RSBI diwajibkan menandatangani surat pernyataan. Jika prestasi akademik mereka dinilai tidak layak alias jeblok untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar di program RSBI/SBI, mereka harus siap cabut dari program SBI/ RSBI dan pindah ke program reguler. Kepala SMPN 1 Denpasar Drs. A.A. Gede Agung Rimbya Temaja, M.Ag. dan Kepala SMPN 3 Denpasar Drs. I Made Darma, M.Pd. mengatakan hal itu, Jumat (15/5) kemarin. Menurut kedua kepala SMP RSBI itu, kewajiban menandatangani surat pernyataan itu dituangkan dalam pedoman penyelenggaraan SMP SBI/RSBI yang diterbitkan Departemen Pendidikan Nasional. Ketentuan itu ditetapkan guna menjamin kualitas akademik siswa SBI/RSBI sehingga prestasinya sebanding dengan predikat wah yang disandangnya. Calon siswa baru menandatangani surat pernyataan itu setelah dinyatakan lulus TPA. (kmb13)

Pemadaman Listrik Sementara Senin (18/5): Tabanan: Br. Soka, Soka Indah, Br. Antap, Serijong, Lalang Linggah, Bonian, Br. Lumbung, Selabih, Kutuh, Surabrata, Bangkiang Jaran, dan sekitarnya.

Rakernas WHDI Tahun 2009 Denpasar (Bali Post) Rapat Kerja Nasional Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) dilaksanakan, Sabtu (16/5) ini sampai Senin (18/5) mendatang. Acara pembukaan akan dilakukan di Puspem Badung. Berkaitan dengan hal tersebut, pada Wraspati Paing, Tambir (Kamis, 14/5) kemarin dilaksanakan acara matur piuning ring Pura Jagatnatha yang disangra oleh Penasihat WHDI Kota Denpasar Ny. Selly Mantra, dilanjutkan matur piuning ke Pura Lingga Buana yang ada di lingkungan Puspem Badung dan diterima oleh Penasihat WHDI Kab. Badung Ny. Ratna Gde Agung. Acara itu dihadiri oleh Pengurus Pusat dengan Ketuanya Ny. Ir. Rataya Suwisma dan pengurus WHDI Prov. Bali dengan Ketuanya Ny. Rai Andayana serta dihadiri Ketua Rakernas WHDI tahun 2009 Ny. Kd. Nuryatiningsih E. Mantik. Dalam rangka pelaksanaan Rakernas WHDI ini, juga diadakan beberapa kegiatan pengabdian masyarakat. Salah satu kegiatan bakti sosial adalah mengadakan pemeriksaan dan pengobatan mata, pembagian kacamata dan operasi katarak bekerja sama dengan Komite Penanggulangan Gangguan Penglihatan dan Kebutaan Prov. Bali, Jumat (15/5) kemarin di Puspem Badung. Pasien yang diperiksa sebanyak 227 orang, diberikan kacamata 119 orang, yang perlu operasi 23 pasien. Program pemerintah yang telah dicanangkan sangat membantu masyarakat kurang mampu terutama di pedesaan, karena itu Wanita Hindu Dharma Indonesia seluruh Bali akan mendukung secara berlanjut. (r)

Jam Mengajar Guru Terindikasi Di-”mark Up” Denpasar (Bali Post) Program sertifikasi guru dinilai sangat berpeluang membuka celah terjadinya praktik kolusi, korupsi dan nepotisme (KKN). Khususnya, KKN antara oknum kepala sekolah dan guru-guru yang akan mengikuti proses sertifikasi maupun guru-guru yang telah lulus uji sertifikasi. Salah satunya, me-mark up (mengatrol) jam mengajar guru sesuai ketentuan yang dipersyaratkan (minimal 24 jam/minggu). Padahal, guru bersangkutan sebenarnya malas mengajar atau memiliki jam mengajar jauh di bawah batas minimal yang dipersyaratkan. Dihubungi Jumat (15/5) kemarin, pengamat pendidikan Ir. Rumawan Salain, M.Si. dan Drs. I Made Gede Putra Wijaya, S.H. mengatakan, peluang terjadinya praktik mark up jam mengajar guru oleh oknum kepala sekolah itu sangat besar. Dengan berbagai pertimbangan, kepala sekolah seringkali terpaksa membuat keterangan bohong tentang jam mengajar guru yang dipaksakan menjadi minimal 24 jam/minggu. Padahal, guru bersangkutan nyata-nyata tidak memenuhi persyaratan batas minimal jam mengajar tersebut.

“Kepala sekolah sering merasa serba salah. Jika surat keterangan itu tidak diberikan, praktis rekanrekannya tidak bisa mengikuti proses sertifikasi. Sementara guru-guru yang sudah lulus sertifikasi juga wajib mengantongi surat keterangan agar tunjangan profesi guru yang nilainya setara satu kali gaji pokok per bulan bisa dicairkan,” kata Rumawan Salain yang dibenarkan oleh Putra Wijaya. Menurut kedua pengurus Dewan Pendidikan Kota Denpasar itu, tidak selamanya seorang guru yang memiliki jam mengajar di bawah 24 jam/minggu lantaran malas mengajar atau melalaikan tugastugasnya. Boleh jadi, guru bersangkutan sebenarnya memiliki dedikasi dan disiplin yang baik, namun porsi jam mengajar yang diberikan kepadanya sangat kurang. Hal ini sangat mungkin terjadi jika di se-

buah sekolah memiliki guru bidang studi sejenis dalam jumlah berlebihan. Sementara jumlah kelas/ siswa yang harus diajar sangat kecil, sehingga mereka harus rela berbagi jam pelajaran dengan rekan-rekannya. “Pejabat terkait di Disdikpora kabupaten/kota di Bali harus jeli melihat fenomena praktik mark up jam mengajar guru ini. Tidak tertutup kemungkinan, kepala sekolah terpaksa melakukan tindakan tak terpuji itu guna menyelamatkan rekan-rekannya yang tidak mungkin memenuhi persyaratan jam mengajar minimal lantaran jumlah guru untuk bidang studi sejenis menumpuk di sekolahnya,” kata Rumawan Salain seraya meminta Disdikpora kabupaten/ kota secepatnya mendata rasio ideal ketersediaan guru untuk setiap bidang studi di masing-masing sekolah. (kmb13)

Penetapan Hasil Pileg 2009

Hanya 10 Parpol Raih Kursi di DPRD Denpasar Denpasar (Bali Post) Jumlah partai politik (parpol) yang mengikuti Pemilu Legislatif (Pileg) 9 April 2009 lalu di Denpasar mencapai 35 parpol. Dari jumlah itu, hanya 10 parpol yang akhirnya berhasil mengantarkan kadernya duduk di kursi DPRD Denpasar. Bahkan, beberapa parpol yang sebelumnya mengisi beberapa kursi di DPRD Denpasar kini justru tak berhasil mempertahankan perolehannya itu. Kepastian parpol yang berhasil mengantarkan kadernya menjadi wakil rakyat di Denpasar itu terungkap Bali Post/edi setelah KPUD Denpasar KURSI - Penetapan perolehan kursi parpol di DPRD menetapkan perolehan kur- Denpasar, Jumat (15/5) kemarin. si parpol di DPRD Denpasar, Jumat (15/5) kemarin. Rapat penetapan perolehan suara pemilu legCaleg Terpilih pada Pileg 2009 islatif yang dipimpin Ketua KPUD Denpasar I Made Gede Ray Misno, PDI-P I.B. Kompyang Wiranata (3.776) suara S.T., M.Si. dan dihadiri sejumlah Eko Supriyadi (3.463) pimpinan parpol dan Muspida Den Wayan Darsa (2.308) pasar tersebut berlangsung di ruang Ketut Sugiata (2.215) sidang Gedung DPRD Denpasar. Ketut Suteja Kumara (1.929) Ray Misno mengatakan, setelah Made Suweta (1.807) melalui seluruh proses dan tahapan pi A.A. Gede Putu Wibawa (1.767) leg, KPUD Denpasar akhirnya sampai Wayan Kariarta (1.732) pada penetapan hasil pileg dan perole Gusti Ngurah Gede (3.905) Wayan Warka (2.266) han kursi parpol serta penetapan ca Putu Gede Wisnawa (1.533) lon terpilih anggota DPRD Denpasar. Made Sukra (1.265) Kota Denpasar yang terbagi menjadi Kadek Agus Arya Wibawa (4.211) tiga dapil memiliki kuota 45 kursi di Ni Wayan Sari Galung (4.081) DPRD Denpasar. Dapil I yang terdiri A.A. Kompyang Raka (3.488) dari dua kecamatan, yakni Denpasar Nyoman Darsa (3.340) Utara dan Denpasar Barat memiliki Wayan Suadi Putra (2.106) 25 kuota kursi, disusul Denpasar Golkar A.A.N. Gede Widiada (3.566) Timur (dapil II) dengan 9 kuota kursi. Putu Oka Mahendra (2.495) Sedangkan Dapil III yang meliputi Ke A.A. Mahendra (2.001) camatan Denpasar Selatan mendapat I.B. Kompyang Gede (1.708) jatah 11 kursi di DPRD Denpasar. I.B. Ketut Dhani Supartha (1.020) Berdasarkan hasil penghitungan I.B. Mayun Komala (2.463) yang dilakukan KPUD Denpasar, Par Made Pudja (1.706) tai Demokrasi Indonesia-Perjuangan Wayan Mariyana Wandhira (1.946) (PDI-P) berhasil memperoleh 17 kursi Wayan Sugiarta (1.935) dari 45 yang ada. Jumlah ini menuDemokrat A.A. Alit Putra (3.269) run bila dibandingkan Pileg 2004 lalu A.A. Ngurah Wira Bima Wikrama (1.634) yang berhasil mengantarkan 22 orang A.A. Susruta Ngurah Putra (1.320) kadernya menjadi wakil rakyat. Par Wayan Bundra (1.142) tai yang tergolong mengalami pen Ketut Nuada (783) ingkatan tajam dalam Pileg 2009 ini, Made Mirta (1.321) yakni Partai Demokrat. Partai ini ber Made Sukarmana (935) hasil memperoleh 9 kursi untuk Dew Made Gandi (1.710) an Kota Denpasar. Selain itu, Partai Ketut Arya Saputra (1.346) Gerindra Golkar berhasil menetapkan perole Komang Suwastika (1.627) han kursinya di DPRD Denpasar men Kadek Ari Sucita (365) capai 9 orang. ‘’Partai lainnya yang PKS juga berhasil mendapatkan jatah kur Hilmun Nabi (1.269) si di DPRD Denpasar di antaranya H. Mudjiono (969) PNI-M, PKS, PKPB, dan PDS,’’ ujar PNI-M Ray Misno. Ketut Jasa (310) Sedangkan partai pendatang baru Ketut Resmiyasa (1.130) yang ikut dalam Pileg 2009 dan berPKPB A.A. Sumari Agung (2.429) hasil memperoleh kursi, yakni GerinHanura dra, Hanura, dan PPRN. Kehadiran Nyoman Tama Yasa (486) partai ini berhasil menggoyahkan poPDS sisi PAN dan PKB di DPRD Denpasar Ricky T. Argawa (865) yang pada pileg kali ini tidak berhasil PPRN mempertahankan kursinya di Dewan. A.A. Anon Gede Ardana (541) (kmb12)

FM 96,5

815224, 819446

Topik : DIUSULKAN KETINGGIAN BANGUNAN MAKSIMAL 33METER Bali Post/ist

GRATIS - Pemeriksaan dan pengobatan mata, pembagian kacamata serta operasi katarak gratis dalam rangka Rakernas WHDI, Jumat (15/5) kemarin di Puspem Badung.

Sampaikan opini Anda hari ini di acara Warung Global FM 96,5 wab blog: www.globalfmbali.blogspot.com, E-mail:globalfmbali@yahoo.com

Bali Post/ian

KAYONAN - Wali Kota Denpasar Rai Mantra memainkan wayang kayonan pada prosesi pembukaan PKB Kota Denpasar, Jumat (15/5) kemarin.

Pembukaan PKB Kota Denpasar Semarak Ditandai Penancapan ”Kayonan” oleh Wali Kota AREAL Lapangan Puputan Badung, Jumat (15/5) malam kemarin berubah jadi lautan manusia. Ribuan warga Kota Denpasar memadati lapangan di depan Kantor Wali Kota Denpasar itu guna menyaksikan pembukaan Pesta Kesenian Bali (PKB) Kota Denpasar. Setelah prosesi pembukaan yang ditandai dengan penancapan wayang kayonan oleh Wali Kota Denpasar I.B. Rai Dharmawijaya Mantra, S.E., M.Si. usai, warga kota diberikan kesempatan menikmati atraksi seni penuh pukau yang ditampilkan oleh Sekaa Gong Kebyar Dewasa Swara Dharma Prawerti Banjar Pesanggaran, Kelurahan Pedungan dan Sekaa Gong Kebyar Anak-anak Tampak Swara Kencana Banjar Tampak Gangsul, Desa Dangin Puri Kauh. Kedua sekaa itu merupakan duta Denpasar pada Parade Gong Kebyar Dewasa dan Anak-anak PKB XXXI yang

digelar Juni hingga Juli 2009 mendatang. Kepala Dinas Kebudayaan Kota Denpasar Drs. I Ketut Mardika, M.M. mengatakan, pihaknya sengaja menampilkan kedua sekaa gong kebyar duta Denpasar itu guna menakar kesiapan mereka menjelang turun di ajang PKB XXXI, sekaligus membiasakan mereka dengan atmosfer kompetisi. Berbagai lomba di bidang kewanitaan digelar yang jenisnya disesuaikan dengan perlombaan yang dilaksanakan pada event PKB Provinsi Bali. Sabtu (16/5) ini, digelar lomba merangkai bunga dan janur di depan Pura Jagatnatha serta lomba busana ke pura di panggung Lapangan Puputan Badung. Sementara Minggu (17/ 5) besok, digelar lomba makanan di depan Pura Jagatnatha dan lomba busana anak TK di panggung Lapangan Puputan Badung yang dilanjutkan den-

gan penutupan PKB Kota Denpasar. Terkait pelaksanaan PKB Provinsi Bali XXXI, kata dia, pihaknya melibatkan sekitar 2.000 orang seniman untuk mendukung pawai pembukaan maupun terlibat aktif sebagai peserta parade dan lomba. Pada kesempatan itu, Kota Denpasar akan menampilkan kesenian pegambangan dan suling kreatif serta satu kesenian sosial yaitu joged bumbung. Denpasar juga mengirimkan senimanseniman terbaiknya untuk mengikuti parade gong kebyar dewasa, anak-anak dan wanita, parade ngelawang barong, kesenian patopengan, prembon, angklung kebyar dan parade fragmentari. Sedangkan untuk lomba, duta Denpasar mengikuti lomba kerajinan, lomba bidang kewanitaan, nyastra, melukis dan lagu daerah serta lomba foto dan lomba jurnalis remaja. (ian/*)

Kunjungan Sosial, CSR Bank Padma Serangkaian HUT Ke-4 Denpasar (Bali Post) Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Padma atau dikenal Bank Padma, 23 Mei 2009 mendatang genap berusia empat tahun. Memeriahkan HUT ke-4 itu, Bank Padma menggelar berbagai kegiatan, diawali dengan kunjungan sosial, Jumat (15/5) kemarin, yang nantinya dilanjutkan tirtayatra ke pura-pura dan donor darah. Kunjungan sosial Bank Padma tersebut menyasar penderita lumpuh dan kaki lemah kakak-beradik yakni Wayan Widiasih (12) dan Komang Juniasih (7) di kawasan Jalan Tantular, Renon, Denpasar dengan memberi sumbangan sembako dan uang tunai. Rombongan dari Bank Padma diterima orangtua penderita Wayan Dana dan Ketut Simpen serta Klian Dinas Yangbatu Kangin Made Latra. Wayan Dana berterima kasih kepada Bank Padma yang telah memberikan sumbangan sembako dan uang tunai kepada keluarganya. Atas perhatian yang tulus itu, ia mendoakan agar Bank Padma semakin berkembang. Sementara Klian Dinas Made Latra berharap tak hanya sembako, pendidikan para penderita juga diperhatikan oleh berbagai pihak sehingga masa depan mereka lebih baik. ‘’Kunjungan sosial ini salah satu wujud tanggung jawab sosial Bank Padma kepada masyarakat atau corporate social responsibility (CSR). Mudah-mudahan sumbangan yang kami berikan ini dapat

bermakna bagi mereka, dan menjadi stimulus bagi instansi yang lain untuk lebih memperhatikan saudara-saudara kita yang kurang beruntung,’’ kata Komisaris Bank Padma Putu Gede Budiada, S.E. dan Komisaris Utama Komang Ayu Padmawati, S.H., M.Hum. didampingi Direktur Utama Bank Padma Cokorda Gde Mahadewa, S.E., M.M., MBA, CRBD dan Direktur Made Sukerta, S.Sos., CRBD, di sela-sela kunjungan sosial tersebut, kemarin. Hadir pula dalam kunjungan sosial itu segenap keluarga besar Bank Padma di antaranya Bapak Wayan Nuada dan istri Ketut Padmi beserta karyawan dan karyawati. Menurut Putu Budiada, selain kebutuhan pangan dan papan, pendidikan

masyarakat kurang mampu juga perlu mendapat perhatian berbagai kalangan. Pertumbuhan Bank Padma yang berkantor pusat di Jalan Raya Sesetan No. 324 Denpasar itu cukup baik. Kata Direktur Utama Cokorda Gde Mahadewa, aset Bank Padma sampai akhir April 2009 tercatat Rp 52 miliar lebih, bertambah dari tahun 2008 Rp 38 miliar lebih. Demikian juga kredit yang telah disalurkan mencapai Rp 48 miliar, bertambah dari tahun lalu Rp 30 miliar lebih dengan jumlah nasabah sekitar 2.000 lebih. Bank Padma memiliki produk terbaru berupa Kredit Bedah Rumah (KBR) dan Padma Smart, selain produk unggulan lainnya seperti Padma Sejati dan kredit untuk tenaga kapal pesiar (KKP). (08/*)

Bali Post/lun

KUNJUNGAN - Serangkaian HUT ke-4, Bank Padma mengadakan kunjungan sosial ke rumah Wayan Widiasih dan Komang Juniasih, penderita lumpuh di bilangan Renon, Jumat (15/5) kemarin.

Program Pendidikan Gratis

Rugikan Sekolah Negeri, Untungkan Swasta Favorit PELUNCURAN program sekolah gratis di SD dan SMP oleh pemerintah, benar-benar membuat bingung masyarakat. Sekolah swasta menjadi sasaran pertanyaan sekolah gratis itu, padahal program ini diperuntukkan hanya bagi sekolah negeri. Hal itu diakui pengamat pendidikan I Made Renu, S.Pd., M.M. dan Drs. I Nengah Madiadnyana, M.M., Jumat (15/ 5) kemarin. Made Renu yang juga Kepala SMP PGRI 1 Denpasar ini mengaku banyak ditanya oleh masyarakat soal pendidikan gratis di swasta. Ini akibat mereka menerima informasi soal program pendidikan gratis setengah-setengah dari pemerintah. “Mereka mempertanyakan, kanapa

sekolah swasta tak digratiskan,” kata Renu. Namun, bagi dia, jika memang pemerintah tak benarbenar siap menanggung semua biaya operasional sekolah, tak usah dulu dimunculkan program ini. Adakan dulu survei kebutuhan biaya sekolah di kota dan di desa, barulah program ini disiapkan anggarannya yang memadai. Bahkan, ia menegaskan, pendidikan gratis merugikan sekolah negeri dan hanya akan menguntungkan sekolah swasta favorit. Sekolah swasta favorit bernuansa internasional yang banyak dikelola orang luar Bali akan diincar oleh masyarakat karena mementingkan kualitas sekalipun dengan biaya mahal.

Program sekolah gratis di negeri selain memandekkan kreativitas dan aktivitas sekolah, juga mengabaikan mutu. ‘’Dari segi pemerataan pendidikan benar, namun tak pas untuk mengejar mutu,’’ ujarnya. Ketua PD PGRI II Kota Denpasar yang juga Kepala SMK PGRI 3 Denpasar Drs. Nengah Madiadnyana, M.M. saat interaktif di Bali TV juga mengatakan hal serupa. Ia mengatakan, kalau semua dana yang dijanjikan pemerintah datang duluan, tak masalah. Kenyataannya, sekolah selalu disuruh menalangi biaya program sementara dananya selalu tiba belakangan. ‘’Ini jelas tak sesuai dengan semangat pendidikan gratis,’’ ujarnya. (sue)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.