Bali Post - Selasa, 7 Oktober 2008

Page 3

KOTA

Selasa Pon, 7 Oktober 2008

3

Nodai Siswi SMP, Siswa SMA Dipolisikan Denpasar (Bali Post) -

Kritisi DCS

BP/dok

REAKSI masyarakat terhadap pengumuman daftar calon sementara (DCS) sampai saat ini relatif rendah. Jumlah pengaduan yang masuk pun belum menyasar pelanggaran hukum. Pengaduan masih sebatas sentimen pribadi tanpa dukungan fakta-fakta yang kuat. ‘’Sejumlah caleg juga mengkonfirmasikan diri akan mundur dari DCS. Namun, surat pengunduran dirinya belum masuk,’’ ujar Ketua KPUD Bali Lanang Perbawa Sukawati, S.H., M.H., Senin (6/10) kemarin di sela-sela pleno anggota KPUD Gianyar. Lanang mengatakan DCS untuk Pemprov Bali diisi oleh 810 orang diajukan oleh 36 parpol. Ia berharap masyarakat lebih kritis terhadap DCS yang diajukan parpol agar wakil rakyat Bali nantinya benar-benar orang yang bersih dan berkomitmen. Untuk itu, masyarakat yang memiliki informasi tentang caleg agar memberikan masukan untuk dijadikan dasar kajian dalam penetapan daftar calon tetap. ‘’Mari lakukan filter sejak dini terhadap para caleg, agar kualitas keterwakilan benarbenar sesuai kepentingan Bali ke depan,’’ ajaknya. Menyinggung tentang Bilangan Pembagi Pemilih (BPP), ia mengatakan untuk Pemprop Bali angkanya bervariasi di tiap kabupaten. Kisarannya 30.000 36.000 suara untuk satu kursi di DPRD Bali. Besaran angka BPP ini tergantung jumlah pemilih di kabupaten/ kota dan jumlah kursi yang diperebutkan. (dir)

Pasien HIV Meninggal, Virus pun Ikut Mati SEORANG warga Jembrana yang mengidap HIV meninggal Minggu (5/10) di RS Sanglah. Pasien wanita berumur 26 tahun tersebut tiba di RS Sanglah sekitar pukul 20.30 wita, Minggu (5/10) dan sempat mendapatkan perawatan di IRD sebelum akhirnya meninggal satu jam kemudian. Jenazahnya langsung dibawa pulang oleh keluarganya untuk disemayamkan. Mengenai virus HIV, menurut Kasi Yanmed Rawat Jalan RS Sanglah dr. Ken Wirasandhi, Senin (6/10) kemarin, saat pasien meninggal, virus akan ikut mati. Artinya, jika inang tempat ia hidup mati maka virus itu pun mati. ‘’Sebenarnya semua penyakit yang disebabkan virus jika pasien meninggal maka dalam hitungan menit virus juga akan ikut mati. Paling ideal sekitar empat jam,’’ tutur Ken. Namun dimaklumi Ken, masyarakat masih sangat takut dengan HIV. Biar merasa aman, maka dalam menangani mayat pasien HIV, masyarakat yang harus memegang mayat memakai pelindung seperti sarung tangan. Masalahnya, penularan HIV terjadi apabila ada kontak langsung dengan darah, cairan kelamin atau air susu ibu dari penderita HIV. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Bali, hingga Mei 2008 jumlah pengidap HIV/AIDS di Bali mencapai 2.112 orang. Denpasar menduduki peringkat pertama sekitar 1.036 orang, disusul Badung (411), Buleleng (378), Tabanan (92), Gianyar (71), Jembrana (48), Karangasem (39), Klungkung (21) dan Bangli (16). Dari banyaknya kasus tersebut, penyebab penularan terbesar karena hubungan seks heteroseksual (57,63%), menyusul IDU (30.97%), hubungan seks homo/bisek (6,10%), tidak diketahui (4,12%) dan perinatal atau dari ibu ke anak (1,28%). Sementara rentang umur 20-29 tahun adalah rentang umur yang paling banyak ditemukan mengidap HIV/AIDS. (kmb24)

Kasus pencabulan anak di bawah umur kembali terjadi. Kali ini menimpa NT SN (14), siswi SMP kelas III di wilayah Tabanan. Anak baru gede (ABG) yang tinggal di Kediri, Tabanan ini, dinodai pacarnya berinisial MD AT (17), Sabtu (4/10). Selama semalam menginap di rumah pelaku di Banjar Sayan Delodan, Mengwi, Badung, korban digarap sebanyak dua kali. Kasus pencabulan anak di bawah umur ini bermula ketika sejoli ini menjalin hubungan asmara sejak satu minggu lalu. Mereka pun sering komunikasi dan akhirnya janjian di suatu tempat. ‘’Pasangan kekasih ini janjian di depan Pura Sada, Kapal, Sabtu (4/10). Korban dijemput pelaku dan langsung diajak ke rumahnya,’’ kata Pahumas Polres Badung Kompol I Gusti Ayu Sasih, Senin (6/10) kemarin. Sejoli yang dimabuk asmara ini memadu kasih di kamar pelaku. Terjadilah hubungan intim sebanyak dua kali selama satu malam. Puas dengan apa yang diinginkan, pelaku selanjutnya mengantar korban ke rumahnya pukul 06.30 wita. ‘’Saat diantar ke rumahnya, ada anggota keluarga korban yang melihat. Ia curiga dengan keberadaan dan kondisi korban,’’ ujar Kompol Sasih kepada awak media kemarin. Kecurigaan keluarga korban muncul setelah korban tak kunjung pulang semalaman. Apalagi, korban datang pagipagi dan diantar seorang lela-

ki yang tidak dikenal. Untuk itu, anggota keluarganya melakukan penelusuran dan menginterogasi korban. ‘’Korban mengakui bahwa yang mengantar dirinya itu adalah pacarnya sendiri,’’ jelasnya. Meski demikian, keluarga korban tidak terima. Dalam benaknya, mereka sudah curiga akan keberadaan korban. Apalagi, usia korban masih belia dan di bawah umur. Mereka pun melaporkan kejadian itu ke Polres Badung. ‘’Laporan yang kami terima adalah pelaku dituding telah melarikan korban,’’ ungkapnya. Atas dasar laporan itu, pihak Polres Badung melakukan pemanggilan terhadap korban dan pelaku. Hasil pemeriksaan, pelaku mengakui telah menyetubuhi korban sebanyak dua kali. Sementara korban hingga sekarang belum diperiksa. ‘’Kami jerat dengan UU Perlindungan Anak No. 23 Tahun 2002 dan pasal 81 ayat 2 serta pasal 287 KUHP tentang persetubuhan anak di bawah umur,’’ imbuh Kompol Sasih. (kmb21)

Bali Post/eka

NELAYAN - Aktivitas nelayan Kedonganan kembali ramai sekembalinya dari mudik. Tampak dua orang nelayan tengah membersihkan jaring ikannya di Pantai Kedonganan, Senin (6/10) kemarin.

Meningkat, Kelulusan Sertifikasi Guru Hindu Denpasar (Bali Post) Angka kelulusan sertifikasi guru Hindu tahun ini meningkat. Dari 600 guru yang dinilai portofolionya barubaru ini, yang tidak lulus tercatat di bawah angka 100 orang. Tahun lalu, dari 700 orang yang mengikuti sertifikasi, 172 orang dinyatakan tidak lulus. Demikian dikatakan ketua panitia sertifikasi Made Girinata, Senin (6/10) kemarin. Ketidaklulusan mereka lebih banyak karena kekurangcermatan menempatkan bukti fisik. ‘’Dibandingkan tahun lalu, angka kelulusan jauh lebih baik karena didukung oleh kreativitas para guru seperti mengikuti pertemuan ilmiah, terlibat dalam pembuatan buku mata pelajaran, penelitian dan memiliki prestasi,’’ katanya dan dibenarkan asesor Nyoman

Kiriana. Perolehan nilainya juga meningkat dari tahun lalu yang rata-rata berada di atas 1.500. Tahun lalu perolehan nilainya hanya 1.000 ke bawah. Tercatat 48 orang asesor dilibatkan dalam pemeriksaan portofolio, sehingga prosesnya bisa lebih cepat. Made Girinata menambahkan, 700 guru yang telah lulus sertifikasi tahun lalu sudah diusulkan nomor registrasinya ke Dirjen PMPTK baru-baru ini. Dengan demikian diharapkan mereka yang telah mengantongi sertifikat, dalam waktu yang tidak terlalu lama, bisa menikmati tunjangan profesi guru.

Sementara sertifikasi tahap I terhadap 76 guru, sudah dilakukan. Sebanyak 7 orang dinyatakan tak lulus. Dikatakannya, persyaratan sertifikasi guru agama Hindu lebih ketat dibandingkan sebelumnya. Berkas-berkas portofolio yang dulunya masih ditoleransi berupa fotokofian, sekarang mesti yang asli. Seperti diberitakan sebelumnya, LPTK IHDN Denpasar bermitra dengan Unhi, 2008 ini kembali diberi kepercayaan untuk melakukan sertifikasi terhadap sekitar 676 orang guru agama Hindu se-Indonesia, 76 orang di antaranya pendanaannya lewat Kanwil Depag Bali. (08)

Curi Motor, Karyawan Bengkel Ditangkap Denpasar (Bali Post) Muhammad Agus Junaedi (44) asal Lombok, kini meringkuk di sel tahanan Polsek Dentim. Pria yang bekerja sebagai karyawan di salah satu bengkel di Denpasar ini, terbukti melakukan tindak pidana pencurian pada 29 September 2008 lalu. Ia mencuri sepeda motor Yamaha Mio DK 3462 D milik temannya, Sumiati (29). Kapolsek Dentim AKP I Gede Ariantha didampingi Kanit Reskrim Iptu Agus Trisnadi, Senin (6/10) kemarin menjelaskan, motor korban diketahui hilang di Pasiran Padanggalak, Jalan By-pass Ngurah Rai, pukul 23.00 wita. ‘’Saat itu, korban sedang lancong ke rumah temannya. Sekitar setengah jam motornya ditinggal,’’ ujar Kapolsek Ariantha. Mengetahui motornya hilang, korban melapor kejadiannya ke Mapolsek Dentim. Kapolsek Ariantha langsung

memerintahkan anak buahnya untuk menindaklanjuti. Di bawah kendali Iptu Agus Trisnadi, pasukan bergegas melakukan olah TKP dan pemeriksaan saksi-saksi. Cepatnya pergerakan anggota di lapangan, membuat pelaku pencurian motor itu berhasil ditangkap. ‘’Tersangka Agus Junaedi dibekuk di tempat kosnya, Jalan By-pass Ngurah Rai Denpasar, Selasa (30/9) pukul 08.00 wita. Ia sedang kemas-kemas dan bermaksud pergi ke Bandung menjenguk pacarnya,’’ katanya. Petugas sempat tercengang ketika melakukan penggeledahan di tempat kos tersangka. Bayangkan saja, ada dua pasang nomor pelat palsu dan enam STNK ditemukan di sana. Namun setelah dikembangkan, belum ada hasil apakah tersangka memiliki jaringan atau telah melakukan pencurian lebih dari satu. Saat penggeledah-

an, barang bukti (BB) berupa motor curian itu tidak ditemukan di tempat. Ternyata, BB itu disembunyikan di tempat adiknya di Jalan Dukuh Sari, Denpasar Selatan. ‘’Kami masih menelusuri BB (nomor pelat dan STNK-red) itu. Hingga kini masih dalam penyelidikan. Sejauh ini, tersangka baru mengakui sekali melakukan pencurian motor,’’ jelasnya. Mengapa pelaku curanmor itu bisa mengarah jadi tersangka? AKP Ariantha menjelaskan pengungkapan kasus ini berkat kejelian anggotanya melakukan lidik. Kecurigaan polisi mengarah ke tersangka lantaran ia sempat meminjam motor korban tiga hari sebelum kejadian. ‘’Selama tiga hari motor itu dipinjam, ternyata tersangka membuat kunci duplikat. Alasannya, memang ingin mencuri motor korban di kemudian hari,’’ pungkas Kapolsek murah senyum itu. (kmb21)

Siswa SMK Tingkatkan Kompetensi

Masih Andalkan Pinjam Mobil Guru Denpasar (Bali Post) Upaya siswa-siswa SMKN 5 Denpasar dari Jurusan Usaha Jasa Pariwisata (UJP) untuk meningkatkan kompetensinya sesuai tuntutan dunia usaha tampaknya tidak berjalan mulus. Pasalnya, operasional sekolah yang berlokasi di kawasan Jalan Ratna Denpasar itu tidak didukung dengan sarana pendidikan yang memadai. Untuk kepentingan praktikum di bidang jasa perjalanan wisata (guiding-red), misalnya, siswa-siswa setempat masih mengandalkan mobil sewaan maupun mobil pinjaman dari para guru. Kepala SMKN 5 Denpasar Drs. I Wayan Darya Kusuma, M.Pd. mengeluhkan kondisi itu kepada Bali Post, Senin (6/10) kemarin. Darya Kusuma menambahkan, sampai saat ini sekolah yang dipimpinnya memang belum memiliki mobil untuk mendukung kegiatan praktikum siswa-siswa UJP. Akibat ketiadaan fasilitas itu, praktikum guiding lebih banyak diberikan dalam bentuk simulasi di dalam kelas. Dengan kata lain, kegiatan yang sejatinya bersifat mutlak guna men-

ingkatkan kompetensi siswa itu boleh dibilang masih sebatas berandai-andai. “Dalam simulasi itu, ruang kelas diandaikan sebagai bus angkutan pariwisata. Sedangkan satu orang siswa secara bergiliran bertindak selaku guide dan teman-teman lainnya berperan sebagai wisatawan. Harus diakui, praktikum kami cenderung dalam bentuk simulasi,” katanya sambil tersenyum kecut. Menurut dia, keberadaan mobil praktikum itu sebenarnya bersifat mutlak. Namun, pihaknya tidak bisa berbuat banyak lantaran biaya operasional sekolah tidak memungkinkan untuk membeli mobil yang harganya hingga ratusan juta tersebut. Kendati begitu, pihaknya tetap mengupayakan agar siswa-siswa bisa “turun” ke lapangan minimal satu kali setahun dengan jalan memanfaatkan mobil sewaan maupun pinjaman dari guruguru. “Kami berharap Pemkot Denpasar mau membantu pengadaan satu unit mobil praktikum tersebut. Kalau hanya mengandalkan keuangan sekolah semata, jelas tidak mungkin,” tegasnya.

Tahun anggaran lalu, kata dia, pihaknya sempat mengajukan permohonan bantuan mobil praktikum kepada pemerintah. Namun, sampai saat ini pihaknya belum mendapatkan jawaban apakah bantuan itu akan direalisasikan atau tidak. Karena lama terkatung-katung, permohonan serupa kembali diajukan beberapa pekan lalu. “Mudah-mudahan, tahun anggaran mendatang bantuan mobil praktikum itu bisa direalisasikan,” ujarnya. Dihubungi terpisah, Kasubdin Pendidikan Menengah Dinas Dikbud Kota Denpasar Drs. I Wayan Supartha, M.Pd. membenarkan SMKN 5 Denpasar telah mengajukan permohonan bantuan mobil praktikum tersebut. Terkait permohonan itu, pihaknya tengah melakukan kajian untuk selanjutnya diteruskan kepada instansi terkait di Pemkot Denpasar. “Kalau ingin bicara ideal, SMK yang memiliki kompetensi di bidang Usaha Jasa Pariwisata atau guiding memang harus didukung dengan mobil praktikum. Usulan itu tentu saja sangat logis,” katanya. (kmb13)

U.270631-mbl


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.