Edisi 164

Page 14

14 Reportase Khusus

Empat Fakultas Tak Akui BEM UNM

Tabloid Mahasiswa UNM Profesi Edisi 164 Januari Tahun XXXVI 2013

www.profesi-unm.com

INT.

Saat ini hanya ada lima fakultas yang masuk dalam pengurus BEM maupun Maperwa,. Sementara empat fakultas lainnya, memilih keluar dari lingkaran Lembaga Tertinggi di UNM itu. Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS) dan FIS memilih wall-out pada saat Mubes berlangsung. Lain halnya dengan Fakultas Psikologi (FPsi) dan FT. kedua fakultas itu memang tidak ada yang hadir dalam perhelatan terbesar LK itu. Sebagai pengutus salah satu kandidat dalam mubes, Presiden Federasi Mahasiswa (Fema) FIS, Budiman tentunya ke-

Urai data, ungkap fakta, saji berita

cewa dengan pelaksanaan mubes tersebut. Ia juga menilai mubes cacat prosedural. Budi menganggap Sudirman masih menjabat Ketua Maperwa FMIPA ketika mencalonkan diri karena hal itu tidak diketahui oleh para anggotannya. Berkas yang pencalonannya pun hanya berselang dua jam setalah berkas pencalonan Fajrin masuk dengan tanda tangannya yang sebagai Ketua Maperwa FMIPA. “Ia Ketua Maperwa yang jelas cacat prosedural,” ungkapnya. Lanjut, Budi menyatakan, Sudirman mudah meninggalkan jabatannya. “Ada

peluang jadi Presiden BEM dia jadi Presiden BEM UNM, bagaimana nanti kalau ada peluang jadi dosen, dia tinggalkan BEM UNM?,” ujarnya. Budi pun dengan tegas, menyatakan Fema FIS tidak ingin terlibat dalam struktural BEM. “Kalaupun ada nanti mahasiswa FIS yang masuk itu bukan representatif dari FIS tapi itu mengatasnamakan pribadi,” ungkap Mahasiswa Prodi Pendidikan Sejarah ini. Ia pun tidak segan-segan menyebut penghianat bagi siapa saja mahasiswa FIS yang terlibat dalam struktural BEM Universitas. “Haram hukumnya terlibat dalam struktural BEM Universitas,” tegasnya. Sementara itu Presiden BEM FPsi, Roni, menilai, mubes itu terkesan banyak yang dipaksakan mulai dari pemilihan steerring sampai persoalan administrasi jadi wajar saja beberapa teman-teman merasa kecewa. “Saya pribadi, mubes terkesan dipaksakan,” akunya. Lain halnya dengan Awaluddin, mantan pengurus LK FBS ini menilai pilihannya untuk menarik delegasinya, dikerenakan ia menganggap, presma tersebut nampaknya sudah tidak layak dijadikan sebagai mahasiswa orang nomor satu di UNM. “Saya bingung juga melihat ini, masalah internal saja susah diselesaikan, masa mau jadi presma begitu,” terang mahasiswa Jurusan Bahasa Inggris ini. Menanggapi hal itu, Sudirman berjanji akan menghimpun segenap LK di UNM. “Kalaupun banyak pihak yang mengatakan saya tidak mampu mengakomodir LK itu kesalahan besar,” akunya. (tim)

Rp36,5 juta Nilai Presma UNM Jika dihitung-hitung banyak jumlah dana yang dihabiskan hanya untuk menemukan Presiden mahasiswa itu, sekitar Rp36,5 juta. Tengok saja, pada saat Mubes I, PR III Heri Tahir mengaku mengucurkan dana sebanyak Rp30 juta, namun hasilnya tetap nihil. Tak ada satupun mahasiswa yang terpilih. Lalu, pada Mubes II, Maperwa kembali memeroleh kucuran dana sebanyak Rp6,5 juta. “Saya sudah kasih uang lagi itu, Rp6,5 juta untuk Mubesnya nanti,” Heri Tahir. Sebuah nilai yang cukup fantastic bagi seorang Presma. Dan menurut beberapa pengakuan mantan pengurus lembaga kemahasiswaan, ini merupakan sejarah. “Ini pertama kalinya, ada Mubes digelar dua kali, terlebih dengan menghabiskan uang sebanyak itu,” tutur Akram Budiman Yusuf, mantan fungsionaris LK FBS itu. (tim)

T

U UD

S

+ Kinerja Sang “Pembantu” Tersandung Batu - Mau apalagi... + Petaka BEM UNM - Bubarkan saja... + Hanya Doa untuk Sahrir - Kasihan... Dg. Tata

Profesi FM - 107.9 MHz


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.