Dumai Pos 25 April 2009

Page 21

14

Dumai Pos

BENGKALIS EKSPRES

Sabtu-Ahad, 25-26 April 2009

Napi Kasus Asusila Kabur dari Lapas Laporan: Taufik, Bengkalis

BERSANDAR: Kapal penumpang tujuan Dumai-Bengkalis-Selatpanjang dan Batam bersandar disalah satu pelabuhan di Bengkalis. Jumlah penumpang tetap ramai, meski cuaca di perairan Bengkalis dalam beberapa hari ini tak menentu.

Ka Huwat Ngaku Pemilik Kapal

Lensa

Kasus Penyelundupan Ponsel Blackberry

DOK DUMAI POS

Sejumlah kendaraan bermotor yang diamankan di Mapolsek Bengkalis beberapa waktu lalu.

Agenda Junjungan TOWER TELKOMSEL

Signal Handpone Masih Hilang BENGKALIS- Sejumlah pelanggan Telkomsel di Kecamatan Bantan dan Bengkalis mulai kelimpungan. Bagaimana tidak, hampir dua puluh hari ini mereka tidak lagi bisa berkomunikasi menggunakan Handpone (Hp) karena sejumlah tower pemancar milik telkomsel mati. Jika sebelumnya hanya tower yang ada di Desa Kembung Luar, Kecamatan Bantan dan tower di Pangkalan Nyirih yang mati, jumlah tower yang mati bertambah banyak. Selain di Kembung Luar, tower telkomsel di Desa Teluk Pambang juga mati, begitu juga di Desa Pematang Duku dan Ketamputih Bengkalis. ‘’Heran juga, kalau memang gensetnya yang rusak kok bisa serentak seperti itu. Mestinya ada pemberitahuan dari pihak telkomsel apa sebenarnya yang terjadi, sehingga kita sebagai pelanggan tidak dirugikan seperti sekarang ini,’’ ujar Mazlan, warga Kembung Luar. Ungkapan senada juga disampaikan, Ucok, warga Ketamputih Bengkalis ini mengaku sejak sebelum pemilu lalu, signal Hp di desanya sudah tidak ada lagi. Waktu itu sebagian warga pelanggan telkomsel masih bisa pergi ke desa tetangga (Pematangduku,red) untuk mendapatkan signal Hp. ‘’Tapi sekarang yang di Pamatang Duku juga sudah mati. Tak mungkin rusaknya serentak, mestinya kita sebagai pelanggan diberitahu sehingga tidak dirugikan seperti ini,’’ kesal Ucok. Sampai detik ini juga belum ada pemberitahuan dari pihak Telkomsel, kapan tower pemancar di sejumlah desa tersebut dihidupkan kembali. ‘’Terus terang kita sebagai pengguna Hp menjadi kesulitan, mau tau kabar orang tua dikampung saja tak bisa. Harapan kita pihak telkomsel segera menghidupkan kembali pemancar yang ada, atau paling tidak kita sebagai pelanggan diberitahulah apa persoalannya dan kapan hidupnya,’’ ungkap Irwan pula.(auf)

Kantor Bupati DPRD Polres Polsek Bengkalis Koramil Sungai Apit Kejaksaan Negeri Pengadilan Negeri RSUD PLN

0766 21258 0766 7008003 0766 23390 0766 21110 0766-51061 0766 21122 0766 21031 0766 21066 0766 21777

BENGKALIS— Kepemilikan kapal KM Bakti Jaya I yang dipergunakan untuk menyelundupkan 35.900 ponsel blackberry senilai Rp50 miliar akhirnya terungkap. Seperti diduga sebelumnya, Ka Huwat mengakui kalau kapal tersebut memang miliknya. Namun, dia membantah terlibat dalam kasus penyelundupan tersebut. Hal itu diungkapkan Ka Huwat saat ditemui wartawan, Kamis (23/ 4) malam, pukul 20.00 WIB kemarin di lobi Hotel Wisata, Jalan Sudirman. Ka Huwat mengaku, kalau armada kapal yang dijadikan alat pengangkut barang illegal itu miliknya. Namun sayangnya,ketikaditanyasiapapemilik ribuan ponsel gelap canggih itu, Ka Huwat dengan lantang mengatakan tidak ikut campur dalam masalah itu. “Saya tidak ikut campur dalam

masalah itu, sekarang kapal itu berada di bea cukai, dan akan saya biarkan disana,” kata Ka Huwat sembari mengatakan, informasi mengenai keterlibatan dirinya itu bohong dan isu saja. Tidak hanya sampai disitu, ketika wartawan berusaha mengorek keterangan terkait kabar kalau barang itu akan dilepas dan dilelang, dimana diduga saudaranya tengah melakukan pengurusandiKakanwilBeaCukaiKepri, Ka Huwat membantah keras. Dirinya mengatakantidakadasaudaranyayang melakukan pengurusan itu, dan menuding kalau informasi yang berkembang adalahomongankosong. “Informasi dari mana anda dapatkan, itu semua omong kosong, Ahwa adik saya saja ada di Bengkalis,” tuturnya sembari mengulangi perkataan kalau dirinya tidak ikut campur

dalam urusan barang illegal tersebut. Bahkan dengan pertanyaan itu, Ka Huwat yang malam itu mengenakan baju kaos hitam, dan celana bahan kain berusaha mengelak dari pertanyaan yang dilontarkan wartawan, sembari berangsur tanpa permisi langsung meninggalkan ruang lobi hotel Wisata dengan alasan mengangkathandphonenyayangberdering, setelah itu Ka Huwat menghilang. Sebelumnya diberitakan, Ka Huwat saat dihubungi melalui ponsel sempat mengelak mengakui sebagai pemilik kapal tersebut. Padahal, Kepala Bea Cukai Bengkalis, Hendra Yedison menyebutkan bahwa Ka Huwat memang pemilik kapal KM Bakti Jaya I yang dipergunakan untuk menyelundupkan ribuan ponsel Blackberry senilai Rp50 milyar. (auf)

Permasalahan DPKP dan PKL Selesai BENGKALIS — Permasalahan yang sempat mencuat antara Dinas Pasar Kebersihan dan Pertamanan (DPKP) Kabupaten Bengkalis dengan Pedagang Kaki Lima (PKL) Pasar Sukaramai, Kota Bengkalis berakhir. Meski sempat terjadi kebuntuan soal lokasi berdagang beberapa waktu lalu, akhirnya pihak PKL bisa menerima keputusan PDKP dan kembali menggelar dagangan mereka di lokasi yang disediakan. ‘’Akhirnya, para PKL yang semula berjualan di pasar Sukaramai tersebut menerima untuk dipindahkan ke lokasi baru yaitu tempat penampungan sementara

di pasar buah Sungai bengkel. Kita telah mengadakan pertemuan dengan utusan pedagang tersebut untuk menyikapi keberatan mereka ditempatkan di Sungai Bengkel. Sejauh ini sudah tidaka da masalah, sehingga mereka bisa berjualan kembali,’’ ujar Najamudin, Kepala Dinas DPKP Kabupaten Bengkalis, Jumat (24/4). Ditanya soal tempat penampungan permanent, Najamudin belum bisa memastikan, karena PKL umumnya berdagang secara berpindah-pindah. Untuk lokasi Sungai Bengkel sendiri katanya sejauh ini tempat yang disediakan sangat representatif untuk dijadi-

kan sebagai tempat menggelar dagangan PKL. Hanya saja ingatnya para pedagang diminta untuk tidak merubah bentuk struktur lokasi bangunan yang ada sekarang. Ditambahkan mantan Kabag Tata Pemerintahan itu, untuk menjaga keamanan barang-barang pedagang yang tidak bisa dibawa pulang, pihak DPKP akan menyiapkan tenaga keamanan atau satpam. ‘’Jadi untuk membantu PKL itu kita akan menempatkan satpam menjaga dagangan mereka di kawasan Sungai Bengkel. Untuk sementara ini, keputusan kita DPKP dapat diterima oleh pedagang disana,’’ imbuhnya. (ari)

Jalan Bantan Masih Mengecewakan BANTAN— Keluhan yang disampaikan sejumlah kalangan terkait pembangunan Jalan Bantan belum ditanggapi oleh pemerintah. Padahal dalam beberapa kasus, Bupati Bengkalis, H Syamsurizal pernah meminta rekanan membongkar proyek karena tidak sesuai dengan bestek. ‘’Kita berharap pemerintah juga tegas menyangkut persoalan pengerjaan Jalan Bantan yang menelan anggaran Rp30 miliar lebih ini. Banyak masyarakat yang mengeluhkan proyek yang dikerjakan tersebut, tapi kita belum melihat reaksi serius dan pemerintah,’’

jelas tokoh Masyarakat Bantan, Abdul Wahid. Ungkapan senada disampaikan Sekretaris BAK LIPUN Bengkalis, Wan Sabri. Menurutnya, sejak awal pengerjaan proyek jalan poros Bantan-Bengkalis penuh keganjilan. Karena proyek ini tetap dikerjakan hingga bulan Maret, mesti tahun anggaran sudah berakhir. Padahal, berdasarkan data yang dihimpun, pencairan dana ini terakhir hingga Desember 2008, nilai fisik pekerjaan dinyatakan sudah mencapai 50 persen. Secara rinci, pencairan anggaran tersebut dilakukan secara bertahap, yakni

BENGKALIS— Narapidana kasus asusila, Hasan alias Asan (33), Jumat (24/4) sekitar pukul 03.00 WIB, kabur dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Bengkalis. Terpidana delapan tahun penjara ini, diperkirakan kabur dengan cara membongkar terali kamarnya, nomor 32 blok C. Berdasarkan data yang dihimpun dari Lapas Bengkalis, sekitar pukul 02.00 WIB penghuni kamar sel nomor 32 blok C sebanyak 13 orang belum tidur. Bahkan waktu itu, Asan dan teman-temannya masih sempat makan mie rebus instan. Setelah makan mie instan dan ngobrol panjang, sekitar pukul 02.30 WIB para penghuni kamar sel nomor 32 blok C ini terasa mengantuk, lantas mereka berbaring untuk tidur. Termasuk Hasan

yang sudah menjalani hukuman penjara selama satu tahun ini, ikut tidur. ‘’Diperkirakan Hasan alias Asan kabur sekitar pukul 03.00 WIB hingga pukul 04.00 WIB, ketika teman-teman sekamarnya sedang tidur pulas,’’ ungkap Kalapas Bengkalis melalui Kepala KPLP, Yusuf Gunawan ketika dihubungi via handphone, Jumat kemarin. Diungkapkan Gunawan, teman sekamar Hasan baru mengetahui kalau dia kabur sekitar pukul 05.00 WIB. Ketika bangun tidur, salah satu teman Hasan tidak lagi melihat warga dusun Nyatuh, desa Sekodi kecamatan Bengkalis di sampingnya. Awalnya dia menyangka, pagi itu Hasan berada di toilet. Rupanya setelah dipanggil-panggil, warga keturunan Tionghoa ini tidak menyahut, yang ada terlari kamar rusak. ‘’Diperkirakan setelah merusak terali, Hasan kabur ke luar kompleks Lapas dengan cara memanjat tembok,’’ tandas Gunawan. Tak ayal, peristiwa itu langsung menjadi perhatian penghuni kamar sel 32 blok C lainnya, sehingga mengundang petugas Lapas Bengkalis. Tak pelak petugas Lapas Bengkalis berkoordinasi sel 32 blok C lainnya, sehingga mengundang petugas Lapas Bengkalis. Tak pelak petugas Lapas Bengkalis berkoordinasi dengan aparat kepolisian untuk mengejar terpidana delapan tahun penjara. Pagi itu, sasaran yang diburu petugas Lapas dan kepolisian adalah Pelabuhan Roro Penyeberangan di Desa Air Putih, Kecamatan Bengkalis.(auf)

pada 25 September 2008 nilai pekerjaan mencapai 20 persen, dengan nilai anggaran yang dicairkan mencapai Rp6,216 miliar. Selanjutnya, pada 12 Desember 2008 nilai fisik pekerjaan 11,345 persen, anggaran yang dicairkan sebesar Rp1,241 miliar. Kemudian pencairan ketiga pada 19 Desember 2008, nilai fisik pekerjaan mencapai 33,072 persen, besarnya anggaran yang dicairkan mencapai Rp2,307 miliar lebih. Total anggaran proyek jalan poros Bantan- Bengkalis yang sudah dicairkan hingga kini mencapai Rp9,764 miliar lebih. (auf)

Topeng monyet tidak hanya menjadi alat untuk menghibur, tapi juga digunakan untuk mencari uang menghidupkan keluarga.

Pemilik Ruko Diminta Bongkar Bangunan Menyalahi Gambar IMB BENGKALIS— Se‘’Sebetulnya, izin jumlah anggota Satpol mendirikan bangunan PP Kabupaten Bengyang mereka kantongi kalis, Jumat (24/4) mememang empat tingkat merintahkan pemilik dan sekarang baru dirumah toko (ruko) di bangun dua tingkat. Jalan Tandun, BengHanya saja, tingkat kalis, untuk membongketiga yang baru mekar bangunan tambahreka bangun itu tidak an di tingkat tiga. Pasalsesuai atau tidak sama nya, bangunan tamdengan gamnbar yang bahan tersebut tidak Rozali Saidun ada pada IMB. Jadi kita sesuai dengan gambar minta mereka memyang tertera di surat Izin Mendi- bongkarnya lalu bangun kembali rikan Bangunan (IMB). sesuai dengan gambar yang ada di Kepala Satpol PP Kabupaten IMB,’’ jelas Rozali. Bengkalis, H Rozali Saidun didamSejauh ini kata Rozali, pemilik pingi Kasi Kesiagaan, Pirhot Pa- bangunan tersebut tidak memperngabean SH ditemui dilokasi pem- soalkan perintah Satpol PP, merebongkaran mengatakan, pihaknya ka membongkar sendiri bangunSatpol PP hanya menjalankan an yang salah tersebut. ‘’Tak ada aturan yang ada. persoalan, mereka robohkan senSetiap bangunan yang menya- diri bangunan yang menyalahi kelahi ketentuan, Satpol PP memiliki tentuan itu. Kalau mereka enggan kewenangan untuk meminta pe- membongkar, kita yang akan milik membongkar atau Satpol PP membongkar,’’ imbuh mantan langsung yang membongkar. Camat Mandau ini.(auf)

Kelangkaan Listrik Bengkalis Belum Teratasi Pembangunan PLTU Belum Jelas BENGKALIS— Hampir dua pekan terakhir, masyarakat di Kecamatan Bengkalis dan Bantan dihadapkan dengan persoalan kelangkaan listrik. Jika sebelumnya pemadaman listrik dilakukan 3:1 (tiga hari hidup, satu hari padam). Tapi hampir sepekan ini, pemadaman listrik sudah tidak beraturan, kadang-kadang siang maupun malam, listrik padam secara mengejutkan dan berlangsung lama. “Kita sangat kecewa dengan pelayanan yang diberikan pihak PLN Bengkalis terkait masalah listrik ini. Pemadaman yang dilakukan secara tiba-tiba dan mengejutkan (siang/malam) hampir sepekan ini, justru memberikan dampak yang tidak baik bagi para

pelanggan listrik,” ujar Elvi Yunisa, salah seorang warga Bengkalis, Jumat kemarin. Selaku pihak yang memberikan pelayanan prima kepada para pelanggan, seharusnya PLN berupaya seoptimal mungkin dalam memberikan pelayan tersebut. Kalaupun ada persoalan yang dihadapi, apakah itu menyangkut rusaknya alat maupun perangkat kelistrikan lainnya, PLN Bengkalis harus segera tanggap dan memperbaiki dengan cepat. “Mereka yang bergerak dibidang usaha dan industri yang paling merasakan dampak sering matinya PLN, termasuk di lembaga-lembaga pendidikan dan instansi pemerintahan. Betapa

INTERNET

Lampu minyak selalu dimanfaatkan masyarakat disaat kondisi listrik mati.

tidak, dalam menunjang pekerjaan mereka, sangat bergantung kepada listrik,” ujar Elvi, salah seorang pengusaha muda dibidang percetakan di Kota Bengkalis yang tergolong sukses ini. Selain menghambat berbagai pekerjaan lanjut lelaki yang memiliki tubuh tegap ini, sering padamnya listrik juga sangat berdampak bagi daya tahan dan kelangsungan alat-alat elektronik yang ada. Diyakini alat-alat elektronik seperti komputer, Tv, kulkas, lampu dan alat kelistrikan lainnya, akan berkurang daya tahannya, dan bahkan tak jarang banyak alat-alat elektronik yang sedang dihidupkan (dioperasikan) tersebut, menjadi rusak akibat terjadinya pemadaman listrik secara tiba-tiba.(auf)


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.