Jurnal: TEKNODIK No. 20

Page 88

Pada waktu dilaksanakannya pemantauan tentang pemanfaatan media pembelajaran, di beberapa sekolah ditemukan fasilitas atau peralatan Overhead Projector (OHP) yang masĂ­h tetap utuh di dalam kardus kemasannya semenjak sekolah menerimanya. Sewaktu ditanyakan mengapa terjadi demikian, maka jawaban Kepala Sekolah adalah adanya perasaan khawatir peralatan tersebut akan “rusakâ€? apabila di “kotak-katikâ€? oleh guru yang tidak memiliki latar belakang ketrampilan yang relevan. Jawaban tulus apa adanya dari Kepala Sekolah tersebut di atas dapat saja diterima karena kemungkinan saja sekolah hanya menerima peralatan tersebut tanpa ada informasi atau manual tentang tata cara menyetel dan mengoperasikannya. Kemungkinan lain juga adalah bahwa sekalipun Kepala Sekolah telah berusaha mencari orang yang dapat melatih guru tentang tata cara pengoperasian OHP tetapi belum berhasil menemukan orangnya. Akibatnya, fasilitas yang ada tetap menganggur sampai adanya kunjungan staf Pustekkom yang membantu sekolah untuk melakukan penyetelan dan memberikan latihan pengoperasiannya. Kasus lain adalah sekolah yang menerima seperangkat program media pembelajaran dari lembaga lain. Program media pembelajaran yang diterima sekolah memang disertai petunjuk pemanfaatan. Tetapi tidak dilakukan kegiatan pengenalan atau orientasi secara langsung mengenai media pembelajaran. Dalam kaitan ini, inisiatif Kepala Sekolah sangat menentukan langkah-langkah konkrit terhadap media pembelajaran yang diterima sekolah. Kepala Sekolah yang memahami pentingnya media pembelajaran akan segera menugaskan guru tertentu untuk mempelajari media pembelajaran dan memberikan rekomendasi tentang tindak lanjut yang perlu dilakukan.

Sudirman Siahaan: Media Pembelajaran: Pemahaman dan Pemanfaatannya

No. 20/XI/TEKNODIK/APRIL/2007

87


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.