Jurnal: TEKNODIK No. 20

Page 105

Maksud dari tulisan ini adalah mencoba menawarkan model pendidikan bagi masyarakat yang tergolong terisolir atau dalam hal suku bangsa terasing dalam modernisasi dunia. Kondisi tersebut bukan bearti kita harus membiarkan, karena biar bagaimanapun pendidikan adalah hak setiap masyarakat dan hak asasi tak terkecuali komunitas Baduy. Sebagaimana topik tulisan ini adalah mencoba mencari strategi dan menawarkan konsep pendidikan bagi komunitas terasing khususnya Baduy. Penulis mencoba memaparkan atau menawarkan bentuk pendidikan dengan pendekatan Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) yang cocok dengan karakteristik komunitas Baduy.

BAB II PEMBAHASAN 1. Struktur Dalam Masyarakat Baduy Dalam komunitas baduy dikenal dua system pemerintahan yaitu sistem nasional dan sistem tradisional (adat). Dalam Sistem nasional. Komunitas baduy termasuk dalam wilayah Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Desa Kanekes dipimpin oleh kepala desa, disebut Jaro Pamarentah (dahulu disebut Jaro Warega dan pada zaman kolonial disebut Jaro Gubernemen). Seperti kepala desa atau lurah di desa lain, ia berada di bawah camat, kecuali untuk urusan adat tunduk kepada kepala pemerintahan tradisional (adat) yang disebut Puun. Uniknya bila kepala desa lain dipilih oleh warga, untuk Kanekes ditunjuk oleh Puun, baru kemudian diajukan kepada Bupati (melalui camat) untuk dikukuhkan sebagai kepala desa. (Permana, 2006:33). Secara tradisional, pemerintahan adat komunitas Baduy bercorak kesukuan, disebut kepuunan, dan puun pemimpin tertinggi. Puun wilayah baduy ada tiga orang, masing-masing Puun Cikeusik, 104

Ahmad Sihabudin: Strategi Pendidikan dengan Pendekatan SDM

Website: http://www.pustekkom.go.id


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.