Banjarmasin Post edisi Selasa, 18 Juni 2013

Page 28

Banjarmasin Post

28

SELASA 18 JUNI 2013

www.banjarmasinpost.co.id

Jangan Sampai Latihan di Luar SEPERTI diketahui, sejumlah fasilitas olahraga di Banua kurang memadai. Keadaan itu terkadang berpengaruh pada prestasi atlet Banua. Salah satu imbas dari kurang memadainya fasilitas olahraga itu adalah, sebagian atlet terpaksa menggelar latihan ke luar daerah. Oleh karenanya, dalam dua tahun ke depan, pembenahan sarana olahraga menjadi prioritas. Salah satunya GOR Hasanuddin HM, Banjarmasin. Sebanyak Rp 2 miliar disiapkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalsel untuk pembenahannya yang meliputi, lapangan basket, kolam renang dan lainnya. “Kita juga akan merangkul pengusaha untuk berpartisipasi membangun ini,” kata Ketua KONI Kalsel, HA Sulaiman HB dalam kunjungannya ke GOR Hasanuddin HM dan Stadion 17 Mei, Senin (17/6).

BPOST GROUP/BURHANI YUNUS

KUNJUNGAN Haji Leman (berkacamata) di Stadion 17 Mei, Senin (17/6).

Diharapkan, April 2014, pembenahan GOR Hasanuddin HM selesai. “Ini untuk menghadapi kejurnas, Pra-PON dan PON. Jangan sampai atlet kita latihan ke luar daerah gara-gara fasilitas tak memadai,” terangnya. (ire)

Debut Emas

LATIHAN keras yang dilakukan Muhammad Firmansyah bersama perguruannya Wadokai Banjarmasin berbuah manis. Siswa kelas XI IPS C SMAN 5 Banjarmasin itu menyumbangkan medali emas untuk kontingen Banjarmasin pada Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) Kalsel 2013. Di babak final yang dilaksanakan di aula MAN 2 Model, Senin (17/6) itu, Firman mengempaskan lawannya, Risandi, karateka asal Barito Kuala dengan angka 7-2, pada

kumite perseorangan putra kelas 76 kilogram. Sebelumnya, karateka kelahiran Banjarmasin 4 April 1995 di babak semifinal mengalahkan Adiyaksa karateka asal Banjarbaru. “Saya sangat senang, karena baru kali pertama ikut Popda saya sudah bisa menyumbang medali emas untuk Banjarmasin,” kata karateka yang berdomisili di Kompleks DPR Gang VI RT 36 No 49. Menurutnya, keberhasil yang diperoleh tersebut tidak terlepas dari

dukungan kedua orangtua dan latihan kerasnya sebelum tampil Popda 2013 ini. “Target saya sekarang fokus persiapan Popnas di Jakarta. Target saya meraih medali emas untuk mengharumkan nama Kalsel,” ujarnya. Medali emas yang diperoleh Firmansyah tersebut merupakan torehan pertama untuk Banjarmasin. Sementara, impian Vivin Safarina Ompi menginginkan kado ultahnya yang ke-16

BPOST GROUP/BURHANI YUNUS

Muhammad Firmansyah

dengan meraih medali emas untuk Kabupaten Banjar, terwujud. Tampil pada kata beregu putri karateka kelahiran Banjarbaru 13 Juni 1997 tersebut bersama Nor Winda Safitri dan Wijayanti Martina Shela mampu jadi terbaik. (buy)

Advertorial

Bangga Kalahkan Rifat Sungkar ● Offroader Banua Juarai Kejurnas Speed Offroad Seri III 2013 PRESTASI membanggakan berhasil ditorehkan offroader Banua dalam ajang Kejuaraan Nasional (Kejurnas) GT-Radial Savero Komodo MT Speed Offroad Championship 2013 Seri III di Sirkuit Speed Offroad Lanud Suryadarma, Kalijati, Subang, Jawa Barat, Minggu (16/6) lalu. Dalam kejurnas yang diikuti oleh 184 peserta ini, tim 7 Saudara Motor Sport berhasil merajainya, karena salah satu perwakilannya keluar sebagai juara umumnya. Untuk ajang ini, 7 Saudara Motor Sport yang merupakan milik HM Saihu ini menurunkan 14 mobil untuk bertarung di tiga kelas yang dipertandingkan. Perwakilan dari 7 Saudara Motor Sport yang berhasil menyabet gelar juara umum tersebut atas nama Haji Arief bersama navigatornya, Danny. Menariknya, dalam ajang ini, mereka berhasil mengalahkan pembalap ternama, Rifat Sungkar yang sering turun di sejumlah ajang internasional. Mereka finis hampir bersamaan dengan waktu kurang lebih delapan menit, sembilan detik. Selisih waktu mereka tidak sampai satu detik. Namun, H Arief lebih cepat finis ketimbang Rifat. Kejurnas dilaksanakan selama

AKSI salah satu offroader tim 7 Saudara Motor Sport, Ferry Hidayat

1806/B28

dua hari yakni Sabtu dan Minggu dan mempertandingkan beberapa kelas yakni Jimmy, Cherokee dan Polaris UTV. Pada hari terakhir pelaksanaan, masing-masing terbaik dari semua kelas kembali melakukan race terakhirnya di babak The Best Overall. Haji Arief turun di kelas Polaris UTV dan berhasil melaju ke babak The Best Overall ini. Di babak inilah H Arief bersaing dengan Rifat Sungkar. Rifat Sungkar turun menggunakan mobil Pajero Dakar, sedangkan Haji Arief turun di kelas Polaris UTV dengan menggunakan mobil yang secara khusus didatangkan dari Amerika oleh Haji Sam. Hasilnya haji Arief finis di urutan pertama, kemudian Rifat Sungkar di urutan kedua. Sementara, finis di urutan ketiga ada Irman yang berasal dari Bandung, Jawa Barat. Kepada BPost Danny, navigator yang sekaligus sebagai manejer Haji Arief mengaku sangat puas atas hasil yang diperoleh saat itu. “Kita sangat puas dan bangga karena 7 Saudara Muda Motor Sport bisa berbicara di tingkat nasional. Dan tentunya mobil yang didatangkan oleh Haji Sam dari Amerika ini tidak sia-sia,” katanya. Guna mengikuti ajang ini, menurut Danny, tim mempersiapkan diri kurang lebih satu bulan khususnya menyiapkan mobil

yangg diturunkan. “Kita satu bulan menyiapkan diri, khususnya memermak mobil, termasuk juga menyiapkan mental,” jelasya. Terpisah Haji Arief mengaku sangat bangga atas prestasi yang ditorehkannya tersebut. Apalagi dalam ajang seperti ini dirinya masih terhitung pendatang baru. “Kebanggaan tersendiri tentunya karena masih tergolong baru di ajang seperti ini, tapi sudah bisa berbicara di tingkat nasional,” katanya. Haji Arief sendiri tidak menampik bahwa berhasil mengalahkan pembalap sekelas Rifat Sungkar merupakan kebanggaan tersendiri. “Kita juga bangga karena setidaknya bisa mengimbangi pembalap sekelas Rifat Sungkar. Bahkan, sangat tidak menyangka malah bisa mengalahkannya. Karena kita sendiri tidak ada target untuk juara karena masih tergolong baru,” terangnya. Disinggung mengenai kunci memenangkan kejurnas tersebut, menurut Arief, tidak lain berkat rasa optimistis yang selalu ditanam di hati. Selain itu, peran navigatornya juga sangat membantu. Bahkan, sebelum bertanding, Haji Arief mengaku sering bertanya dengan para navigator yang sudah senior. “Dalam mengikuti ajang seperti ini, kita selalu saja optimistis untuk menjadi yang terbaik. Selain itu, tentunya rajin bertanya dan menerima masukan dari para senior merupakan faktor yang turut berperan,” pungkasnya. (*)

HAJI Arief bersama navigatornya, Danny bersiap untuk melaju.

HAJI Arief (dua dari kanan) saat menerima trofi juara, Minggu (16/6).

SALAH satu aksi offroader dalam Kejurnas Speed Offroad, Minggu (16/6)

DANNY dan Haji Arief mejeng di depan mobil yang mengantarkan mereka menjadi juara.


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.