Banjarmasin Post edisi cetak Selasa 18 September 2012

Page 17

17

SELASA Banjarmasin Post

18 SEPTEMBER 2012/ 2 ZULKAIDAH 1433 H

www.banjarmasinpost.co.id

Ricuh, Pertarungan Sempat Terhenti PELAKSANAAN cabang olahraga gulat kelas 66 kilogram gaya bebas yang berlangsung di GOR Gulat Universitas Islam Riau, Senin (17/9) sempat dihentikan. Itu terjadi karena kericuhan muncul ketika laga antara Ardiansyah (Kaltim) dan Rendy Aditia (Kalsel) memasuki babak kedua. Kubu Ardiansyah, yang saat itu menerima hukuman dengan mengambil bola (merah atau biru) dalam kantong hitam, menilai wasit berpihak dengan meletakkan dua bola merah di dalam kantong tersebut. Seharusnya, kantong itu berisi dua bola berwarna merah-biru, sesuai dengan sudut dan kostum dua pegulat yang tengah bertanding. Aliansyah, atlet SEA Games Indonesia asal Kaltim, bersama dengan beberapa pegulat asal daerahnya, langsung

bergegas menuju kursi wasit sambil menuding wasit telah berpihak. Suasana menjadi lebih panas ketika beberapa pendukung kubu Kaltim melemparkan tong plastik berisi sampah ke tengah arenapertandingan. Para pelatih muda Kaltim pun ikut terbawa suasana sambil merangsek mendekati meja wasit, sementara kubu Kalimantan Selatan, yang sementara unggul satu angka, tetap tenang. Petugas keamanan mengamankan dua pendukung dan ofisial tim yang diduga menjadi pelempar tong sampah ke dalam arena pertandingan. Setelah sempat dihentikan, beberapa sekitar sejam, pertandingan itu dilanjutkan. Hasilnya, Rendy kalah dan harus puas hanya meraih perunggu. (buy/kps)

Dayung Gagal Tambah Medali

ANTARA

MELAJU - Sejumlah tim perahu naga melaju pada babak final yang digelar di Danau Kebon Nopi, Kuansing, Senin (17/9)

AMBISI tim dayung Kalsel untuk tampil lebih baik dan kembali menyumbangkan medali PON XVIII Riau 2012 pada nomor perahu naga jarak 500 meter baik putra maupun putri, kandas. Berlomba di Danau Kebon Nopi, Kuantan Singingi, Riau, Senin (17/8), baik untuk kategori 22 pedayung maupun 12 pedayung, Kalsel tak mampu menambah pundi medali. Hari itu, medali emas dikuasi tim dayung perahu naga Papua, Kalimantan Tengah dan Jawa Barat. Untuk kategori putra dengan 12 pedayung menempatkan Kalteng sebagai peraih medali emas setelah

membukukan waktu 2.19.155 menit. Sedangkan perak jatuh di genggaman Jawa Barat yang mencapai finish di urutan kedua (2.19.530 menit) serta medali perunggu menjadi milik tuan rumah Riau dengan waktu 2.19.530 menit. Sedangkan medali emas perahu naga jarak 500 meter putri dengan 12 pedayung mengantarkan regu Papua di panggung kehormatan yang mencapai finis 2.31.913 menit. Jabar kebagian medali perak yang mencapai finis dengan waktu 2.32.213 menit dan disusul pedayung putri Jambi dengan waktu 2.32.788 menit. Jawa Barat menunjukan ketangguhan dengan merebut

medali emas perahu naga jarak 500 meter putra 22 pedayung dengan waktu 1.58.545 menit. Tuan rumah Riau yang berambisi merebut medali emas jarak 500 meter dengan 22 pedayung harus puas dengan medali perak yang menyentuh finis 1.59.295 menit. Kalteng yang ingin menebus kekecewaan atas hukuman diskualifikasi pada pertandingan penyisihan 1.000 meter putra —22 pedayung— pasrah karena pada babak final 500 meter 22 pedayung hanya kebagian medali perunggu yang mencapai finis 1.59.900 menit. Salah satu pedayung Kalsel, M Anshari mengaku, mereka sudah berusaha semaksimal mungkin. Apalagi, setelah sehari sebelumnya mampu meraih medali perak. Namun, ternyata, semangat dan motivasi tinggi mereka itu belum cukup untuk menyumbangkan medali bagi Banua. “Mungkin belum rezeki,” ujarnya. (ant/ire)

BANJARMASIN POST GROUP/AYA SUGIANTO

PROTES - Pelatih gulat Kalsel, Aurel Cimpeuru (putih), protes pada wasit pada pertarungan Rendy Aditia (pegulat Kalsel) melawan Ardiansyah (Kaltim) di GOR Gulat UIR, Senin (17/9).

Jufhari Curigai Wasit LANGKAH Indah Ma’rifah keluar Gedung PKM Universitas Islam Negeri (UIN), Pekanbaru tampak lesu, Senin (17/9). Semangat yang biasa terpancar di wajarnya nyaris tak terlihat lagi. Ya, taekwondoin andalan Kalsel itu gagal menyumbangkan medali bagi Kalsel. Padahal, dia menjadi harapan Kalsel untuk meraih medali dari cabang taekwondo. Secara dramatis, taekwondoin berdarah Dayak itu dikalahkan Arimbi Eka Arfiani, atlet andalan tuan rumah Riau di kelas under 49 kilogram dengan skor tipis 4-3. “Ini kekalahan yang sangat menyakitkan untuk saya. Saya mohon maaf,” kata taekwondoin kelahiran Puruk, Cahu, Kalimantan Tengah tersebut dengan nada kesal. Dengan kekalahan Indah tersebut, harapan Taekewondo Indonesia (TI) Kalsel untuk memenuhi target satu emas pada PON XVIII Riau 2012 tertutup. Mengingat, dua taekwondoin lainnya, Santi dan Normilasari sudah tersingkir di penyisihan.

dalam waktu dekat program latihan sudah mulai dilaksanakan,” katanya. Seperti diketahui, sebelumnya Agus Cima didatangkan tim pelatih karena tidak puas akan kualitas beberapa pemain sebelumnya yang sudah didatangkan. Rupanya selama mengikuti TC sekaligus seleksi bersama Barito itu, performa Agus Cima dinilai layak oleh tim pelatih. Tim pelatih pun serius untuk menjadikannya bagian dari Barito. Dengan masuknya Agus Cima ke Barito, menambah penggawa anyar di Barito. Sebelumnya, tim pelatih juga sudah menyatakan deal dengan RiskiNovriansyah, Fathul Rohman, Sukasto Efendi dan Dian Agus Cima Agus.(ran)

Pelatih TI Kalsel, Jufhari sangat menyesalkan kekalahan Indah tersebut. Menurutnya, dia tidak kecewa karena Indah kalah, tetapi ada dugaan permainan wasit, juri yang sengaja memenangkan taekwondoin tuan rumah. Itu terjadi karena beberapa kali tendangan Indah masuk, tapi tidak dapat poin. Sebaliknya, kalau Arimbi selalu poin. “Memang pakai digital tetapi bisa saja dibikin macet,” ujarnya. Pada cabang baseball yang dilaksanakan di Stadion Baseball Rumbai, tim Kalsel gagal mewujudkan ambisinya untuk melaju ke babak final. Skuad asuhan Daniel Ita itu dikalahkan tim DKI Jakarta dengan skor 10-5. Dengan kekalahan itu, tim baseball Kalsel gagal meraih medali. (buy)

BANJARMASIN POST GROUP/AYA SUGIANTO

ARAHAN - Pelatih Taekwondo Kalsel, Jufhari sedang memberi arahan para anak asuhnya, kemarin.

Yongki Siap Didaratkan

Resmi Berbaju Barito SETELAH mengikuti training center (TC) Barito Putera di Rawamangun, Jakarta Timur, sejak Sabtu (15/9), Agus Cima dikabarkan sudah resmi memperkuat Laskar Antasari untuk kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2012/2013. “Iya kita sudah deal dengan Agus Cima dan dia sudah beberapa hari bergabung bersama kita,” ungkap Asisten Pelatih Barito Putera, Yunan Helmi, Senin (17/9). Mantan pemain PSPS Pekanbaru itu didatangkan untuk mengisi bek kiri yang kini sudah ditempati Ahmad Zahrul Huda. Selain itu, tipikal permainannya juga dinilai sesuai dengan karakteristik Barito, yakni ngotot dan pekerja keras. Berdasarkan pantauan, Yunan mengakui, performa Agus Cima, sampai sejauh ini masih biasa-biasa saja. Bahkan, Yunan menilai, kecenderungan menurun. Akan tetapi, menurut Yunan, pihaknya masih bisa memakluminya karena kompetisi lama libur. Jadi, kondisi rata-rata pemain pun menurun. “Memang kondisinya sepertinya menurun, dan kita memaklumi karena habis libur kompetisi. Tapi kita yakin kondisinya akan segera kembali, apalagi

PEROLEHAN MEDALI SEMENT ARA SEMENTARA 1 JAWA BARAT 70 56 78 2 DKI JAKARTA 67 78 83 3 JAWA TIMUR 66 64 63 4 JAWA TENGAH 3 6 3 2 4 7 5 RIAU 31 27 40 6 KALTIM 27 30 30 7 LAMPUNG 15 7 8 8 SUMUT 13 17 18 9 SULSEL 13 11 12 1 0 BALI 11 11 24 ...... 1 6 KALSEL 5 9 14 Catatan : Sampai Pukul 19.00 Wita

NAMA Yongki Aribowo pastinya sudah dikenal pecinta sepak bola Tanah Air. Kariernya sempat menanjak ketika memperkuat Timnas Indonesia pada Piala AFF 2010. Nah, pemain kelahiran Tulungangung, 23 Oktober 1989 itu ada kemungkinan mengisi lini depan Barito Putera pada Indonesia Super League (ISL) 2012/2013.

Yongki Aribowo

Selain Yongki, mantan penggawa Sriwijaya FC juga bersiap mengikuti TC yang digelar di lapangan

Bea Cukai, Rawamangun, Jakarta Timur. “Mereka berdua merupakan pemain bidikan yang akan segera kita datangkan untuk sementara ini. Mudah-mudahan bisa secepatnya bergabung,” ujar Asisten Pelatih Barito, Yunan Helmi sembari menyebut pihaknya sudah mengusulkan nama keduanya ke manajemen. Saat ini, keduanya masih tahap negosiasi dengan manajemen. “Kalau sudah deal, mungkin mereka baru merapat. Jadi sementara ini, kita masih menunggu perkembangan,” kata Yunan. Menurut Yunan, pilihan jatuh pada kedua pemain ini didasarkan pada beberapa pertimbangan. Namun, yang pasti, kualitas keduanya memang di atas rata-rata. Yongki misalnya. Namanya memang meredup musim lalu bersama Persisam Putra Samarinda. Bahkan, tim berjuluk Pesut Mahakam itu menegaskan tak lagi memakai jasa Yongki untuk musim depan. Menyakitkan lagi, Arema Indonesia, mantan tim yang dibela pemain bernomor punggung 23 ini sebelum hijrah ke Persisam, juga enggan menerimanya lagi. Klub berjuluk Singo Edan itu lebih memilih striker lokal anyar seperti Sunarto, Qischil Gandrum Minny dan Reza Mustofa untuk mengisi barisan lini depannya. Namun, melihat usia pemain bertinggi

badan 175 sentimeter yang masih sangat muda, 22 tahun, potensinya masih bisa ditingkatkan lagi. Apalagi, Yongki juga ditunjang pengalaman bermain bersama Timnas, baik senior maupun U-23. Selain itu, Yongki dibidik juga karena kebutuhan tim. Saat ini, Barito belum memiliki striker lokal kelas wahid di skuadnya. Baru ada dua nama yang dipastikan mengisi lini depan Barito musim depan, Nehemia Solossa dan Riski Novriansyah. Lalu bagaimana dengan Siswanto yang sempat mematok harga Rp 900 juta jika Barito ingin merekrutnya? Menurut Yunan, bisa saja, harga yang dipatok mantan pemain Sriwijaya FC itu bisa ditawar. Mengingat, Sriwijaya FC sudah jelas-jelas melepasnya untuk kompetisi musim depan. Selain itu, lamarannya ke bekas klub yang dibelanya sebelum berlabuh ke Sriwijaya FC, Persib Bandung juga tak kunjung diterima. Kehadiran Siswanto di Barito juga menjadi kebutuhan tim. Apalagi, Siswanto, selain bisa diplot menjadi striker, dapat juga menjadi gelandang. “Pemain bidikan tentunya kualitasnya harus di atas pemain kita yang sudah ada. Dan keberadaan mereka nantinya diharapkan membuat tim kita menjadi lebih solid,” jelasnya. (ran)

1809/B17


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.